G. Intervensi
Beberapa diagnosa keperawatan yang mungkin ditemukan pada klien
perdarahan post partum menurut prioritas dan rencana keperawatannya adalah :
a. Gangguan rasa nyaman, nyeri akut berhubungan dengan trauma
perineum, proses kelahiran, payudara bengkak, dan involusi uterus
(Carpenito, 1997).
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nyeri
berkurang atau hialng, dengan kriteria hasil pasien tidak
mengeluh nyeri, ekspresi wajah tenang, skala nyeri dalam
batas normal (2-3).
Intervensi keperawatan :
1. Berikan individu kesempatan untuk beristirahat.
Rasional: meningkatkan relaksasi
2. Ajarkan tindakan non infasif, seperti relaksasi.
Rasional: menurunkan tekanan vaskuler serebral
3. Kaji skala nyeri.
Rasional: mengidentifikasi tingkat nyeri
4. Ajarkan metode distraksi selama muncul nyeri akut.
Rasional: menurunkan tekanan vaskuler serebral
5. Beri posisi yang nyaman pada pasien.
Rasional: meningkatkan relaksasi/meminimalkan stimulus
6. Kolaborasi pemberian analgetik.
Rasional: menurunkan/mengotrol nyeri dan menurukan sitem
saraf simpatis
b. Kurangnya pengetahuan tentang manajemen laktasi dan perawatan
bayi berhubungan dengan kurangnya informasi (Carpenito, 1997).
Tujuan : Pasien mengerti pendidikan kesehatan yang diberikan
mengenai manajemen laktasi dan perawatan bayi setelah
dilakukan tindakan perawatan dengan kriteria hasil pasien
mampu menjelaskan kembali mengenai informasi yang
telah diberikan.
Intervensi keperawatan :
1. Kaji pengetahuan dan pengalaman menyusui, koreksi mitos dan
kesalahan informasi.
2. Kaji tingkat pengetahuan klien tentang perawatan bayi yaitu
perawatan tali pusat dan perawatan payudara.
3. Jelaskan mengenai gizi waktu menyusui.
4. Kaji respon klien dalam menerima pendidikan kesehatan.
5. Minta klien untuk menjelaskan kembali informasi yang telah
diberikan.
c. Kurangnya pengetahuan tentang perawatan post partum berhubungan
dengan kurangnya informasi (Tucker, 1993).
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien dapat
mengungkapkan pemahaman tentang perawatan diri post
partum.
Intervensi keperawatan :
1. Anjurkan klien untuk menghindari coitus selama 4 – 6 minggu /
sesuai anjuran dokter.
2. Demonstrasikan perawatan payudara dan ekspresi manual bila
ibu menyusui.
3. Tekankan pentingnya diet nutrisi.
4. Anjurkan pasien untuk menghindari mengangkat apapun yang
lebih berat dan bayi selama 2 -3 minggu.
5. Jelaskan perlunya dengan cermat pada bagian perineal.
6. Wapadakan klien untuk menghindari konstipasi.
7. Diskusikan gejala untuk dilaporkan kepada dokter.
8. Jelaskan bahwa lokhea dapat berlanjut selama 3 – 4 minggu
perubahan dari merah menjadi coklat sampai putih.
9. Beritahu menstruasi akan kembali 6 – 8 minggu setelah
perawatan.
10. Tekankan pentingnya rawat jalan terus menerus termasuk
pemeriksaan post pasca partum.
11. Perawatan vagina/vulva hygiene
Rasional: Membersihkan perineum
KONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI
1. Kalori
2. Protein
3. Kalsium dan vitamin D
4. Magnesium
5. Sayuran hijau dan buah
6. Karbohidrat kompleks
7. Lemak
8. Garam
9. Cairan
10. Vitamin
11. Zinc
12. DHA
Kalori
Protein
Kebutuhan protein yang dibutuhkan adalah 3 porsi per hari. Satu protein
setara dengan tiga gelas susu, dua butir telur, lima putih telur, 120 gram
keju, 1 ¾ gelas yoghurt, 120-140 gram ikan/daging/unggas, 200-240 gram
tahu atau 5-6 sendok selai kacang.
Magnesium
Magnesium dibutuhkan sel tubuh untuk membantu gerak otot, fungsi
syaraf dan memperkuat tulang. Kebutuhan megnesium didapat pada
gandum dan kacang-kacangan.
Kebutuhan yang diperlukan sedikitnya tiga porsi sehari. satu porsi setara
dengan 1/8 semangka, 1/4 mangga, ¾ cangkir brokoli, ½ wortel, ¼-1/2
cangkir sayuran hijau yang telah dimasak, satu tomat.
Karbohidrat kompleks
Lemak
Rata-rata kebutuhan lemak dewasa adalah 41/2 porsi lemak (14 gram
perporsi) perharinya. Satu porsi lemak sama dengan 80 gram keju, tiga
sendok makan kacang tanah atau kenari, empat sendok makan krim,
secangkir es krim, ½ buah alpukat, dua sendok makan selai kacang, 120-
140 gram daging tanpa lemak, sembilan kentang goreng, dua iris cake, satu
sendok makan mayones atau mentega, atau dua sendok makan saus salad.
Garam
Cairan
Konsumsi cairan sebanyak 8 gelas per hari. Minum sedikitnya 3 liter tiap
hari. Kebutuhan akan cairan diperoleh dari air putih, sari buah, susu dan
sup.
Vitamin
Zinc (Seng)
DHA
DHA penting untuk perkembangan daya lihat dan mental bayi. Asupan
DHA berpengaruh langsung pada kandungan dalam ASI. Sumber DHA ada
pada telur, otak, hati dan ikan.
ASI Eksklusif
ASI Eksklusif adalah adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman
tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Air susu ibu adalah
makanan yang terbaik untuk bayi dan susu formula tidak mungkin menyamai ASI.
Komposisi ASI berubah sesuai kebutuhan bayi. Di dalam ASI terdapat kolostrom
adalah susu yang dihasilkan oleh kelenjar susu dalam tahap akhir kehamilan dan
beberapa hari setelah kelahiran bayi. Kolostrum warnanya kekuningan dan kental.
Kolostrum penting bagi bayi karena mengandung banyak gizi dan zat-zat
pertahanan tubuh. Selain itu ASI juga mengandung foremilk / hindmilk. Foremilk
(susu awal) adalah susu ASI yang diproduksi pada awal proses menyusui.
Sedangkan hindmilk (susu akhir) adalah ASI yang diproduksi pada akhir proses
menyusui. Foremilk diproduksi dalam jumlah banyak, mengandung banyak
protein laktosa dan protein lainnya, berkadar air tinggi, namun kadar lemaknya
rendah. umlah lemak yang tinggi dalam hindmilk ini akan memberikan banyak
energi pada bayi, dan menimbulkan rasa kenyang yang lebih lama. Sementara
jumlah air yang berlimpah dalam foremilk mampu memenuhi kebutuhan air bayi.
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan yang terbaik yang dapat diberikan oleh ibu
pada bayinya, juga untuk bayi prematur. Komposisi ASI yang dihasilkan ibu yang
melahirkan prematur berbeda dengan komposisi ASI yang dihasilkan oleh ibu
yang melahirkan cukup bulan dan perbedaan ini berlangsung selama kurang lebih
4 minggu. Jadi apabila bayi lahir sangat prematur ( < 30 minggu ) maka pada usia
kronologis 4 minggu ASI ibunya perlu ditambahkan zat gizi lain agar
komposisinya menyamai komposisi ASI prematur. Dalam kandungan ASI juga
terdapat faktor protektif dikarenakan terdapat enzim, biofaktor maupun limfosit.
ASI + MP-ASI
Makanan pendamping ASI atau bisa disebut MP-ASI adalah makanan yang
diberikan kepada bayi selain ASI, dimana jenis dan karakter dari makanan tersebut
disesuaikan dengan umur bayi. Makanan Pendamping ASI adalah makanan atau
minuman yang mengandung gizi diberikan kepada bayi / anak untuk memenuhi
kebutuhan gizinya. Makanan pendamping ASI ini adalah merupakan sebuah
proses transisi dari asupan kepada bayi yang semula hanya susu (Air Susu
Ibu/ASI) menuju ke makanan yang semi padat.
Tujuan pemberian makan sebagai pemenuhan kebutuhan zat gizi untuk
kelangsungan hidup, tumbuh kembang dan aktivitas, dll. Tidak hanya itu, tujuan
pemberian makan juga sebagai pendidikan untuk ketrampilan makan, pembinaan
rasa, disiplin dan sarana pembelajaran. Serta pemberian makan juga faktor
psikologis untuk kepuasan dan hubungan erat ibu-anak.
Proses penyapihan dari ASI menuju makanan pendamping ASI mulai dengan
pemberian makanan khusus, selain ASI secara bertahap jenis, konsistensi, tekstur,
sampai seluruh kebutuhan nutrisi anak dipenuhi oleh makanan keluarga. Makanan
khusus yang di berikan berbentuk cair, lunak, padat dan jenis makanannya bisa
seperti jus, biskuit, bubur susu, nasi tim. Sedangkan untuk pemberian bertahap ;
dari jenis, konsistensi, tekstur, jumlah/kali dan frekuensi/hari.
Makanan pertama pada umumnya berupa bubur tepung beras yang diperkaya zat
besi. Berikan hanya 1 jenis (bukan kombinasi), bergizi, tekstur halus dan
konsistensi agak encer. Diberikan setelah minum ASI atau formula, kecuali bila
bayi menolak berulang atau tampak tidak berminat bisa diberikan sebelum minum
ASI atau susu formula.
Ada beberapa panduan dasar dalam pemberian makanan baru walupun tidak
ada urutan khusus alangkah baiknya diperhatikan untuk tekstur halus dan
konsistensi encer pada awal pemberian yang ditingkatkan bertahap, mulailah
dengan jumlah sedikit (1-2 sendok teh), bertahap di tambah 1 sendok makan
atau lebih sampai jumlah yang sesuai. Berilah jarak waktu antara pemberian
makan baru, makanan baru berjarak 4 - 7 hari (riwayat alergi +), perhatikan
adanya reaksi simpang, dicoba satu persatu jenis makanan, di coba pada pagi
hari oleh ibu. Tidak hanya itu, perhatikan factor keamanannya seperti cuci
tangan dan semua peralatan, tidak menggunakan peralatan bersama-sama atau
mengunyah terlebih dulu.
Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam pemberian makanan
pada bayi :
Sebaiknya hindari pemberian wortel, bit, bayam, sawi hijau dan lobak. Karena
kandungan saturan tersebut nitrat tinggi bisa menyebabkan
methemoglobinemia, tidak boleh diberikan kepada bayi < 6 bulan.
Mengkonsumsi made memang baik tetapi made jangan di berikan pada bayi <
12 bulan karena bisa menyebabkan C. botulinum. Selain itu, susu sapi (whole
milk, susu segar) sebaiknya tidak boleh di berikan kepada bayi < 12 bulan
karenan terdapat kandungan zat besi rendah, tinggi kadar natrium, kalium dan
chlor bisa menjadi beban ginjal.
Data Objektif
Nama, umur, jenis kelamin, tempat tanggal lahir, pendidikan, pekerjaan, agama,
suku, bangsa, riwayat persalinan, nama suami, usia.
Riwayat kesehatan
Hal yang perlu dikaji dalam riwayat kesehatan adalah:
a. keluhan yang dirasakan ibu saat ini
b. adakah kesulitan dan gangguan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari,
misalnya pola makan, buang air kecil atau buang air besar, kebutuhan
istirahat dan mobilisasi
c. riwayat tentang persalinan
d. obat atau sublemen yang dikonsumsi
e. perasaan ibu saat ini berkaitan dengan kelahiran bayi, penerimaan terhadap
peran baru sebagai orang tua termasuk suasana hati yang dirasakan ibu
sekarang, kecemasan dan kekhawatiran
f. adakah kesulitan dalam pemberian ASI dan perawatan bayi sehari-hari
g. bagaimana rencana menyusui nanti (ASI eksklusif atau tidak), rencana
merawat bayi dirumah (dilakukan ibu sendiri atau dibantu orang tua atau
mertua)
h. bagaimana dukungan suami atau keluarga terhadap ibu
i. pengetahuan ibu tentang nifas
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN PENDAHULUAN
POSTNATAL
DI RUANG MATAHARI
RSP BATU
Oleh:
Faries riszki