Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME atas segala

karunia dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Kuliah Kerja

Praktek (KKP) ini tepat pada waktunya.

Sebagaimana ketentuan yang berlaku di Universitas Budi Luhur, bahwa

mahasiswa diharuskan menyusun KKP sebagai salah satu persyaratan

penyelesaian pendidikan program S1. Kuliah Kerja praktek ini berjudul : “

SISTEM DAN PROSEDUR PENAGIHAN PIUTANG ASURANSI DI RUMAH

SAKIT AMINAH “ , dibawah bimbingan Ibu Sri Rahayu.

Dengan segala kerendahan hati, melalui kesempatan ini penulis

mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan pelaporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini. Pihak-pihak tersebut

diantaranya adalah :

1. Tuhan Yang Maha Esa


2. Orang Tua dan Adik Penulis
3. Ketua Program Studi Akuntansi Bpk. Dicky Arisudhana , SE,M.M
4. Dosen Pembimbing penulis Ibu Dra. Sri Rahayu,
5. Pembimbing lapangan Abdul Rahman, S.Kom
6. Kepada semua dosen pengajar
7. Kawan-kawan dan siapa yang tidak bisa disebutkan satu persatu

Akhir kata penulis berharap semoga Kuliah Kerja Praktek ini dapat

bermanfaat bagi kita semuanya, khususnya bagi perusahaan terkait dan

mahasiswa Universitas Budi Luhur


Jakarta, 13 Oktober 2012

Penulis,

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Untuk meraih pangsa pasar yang besar dan agar bisa tetap

bersaing dengan perusahaan lainnya serta mendapatkan keuntungan

yang lebih banyak, sebuah perusahaan harus bisa melakukan penjualan

semaksimal mungkin. Perusahaan dalam menjual barang kepada

pelanggan ada yang secara tunai maupun kredit. Dan biasanya

perusahaan akan menerima kas yang tentunya kas tersebut dapat

segera digunakan kembali untuk mendatangkan pendaptan lainnya.

Tetapi di pihak lain, para konsumen umumnya lebih menyukai bila

perusahaan melakukan penjualan barang atau jasa secara kredit,

karena pembayarannya dapat ditunda. Oleh karena itu dalam rangka

usaha untuk memperluas dan memperbanyak langganan, maka

perusahaan menjual barang dagangannya dilakukan baik secara tunai

maupun secara kredit. Dengan adanya penjualan secara kredit, maka

timbullah suatu piutang. Setelah timbulnya piutang, maka akan berlanjut

kepada proses penagihan piutang kepada langganan.

Dalam kegiatan perusahaan normal, piutang dagang akan dapat

diterima pelunasannya dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun. Pada

saat timbulnya piutang dagang, perusahaan harus menentukan jangka

waktu pelunasannya dan potongan yang akan diberikan kepada

pelanggan. Pelunasan piutang dagang dalam perusahaan adalah salah

satu transaksi yang sangat penting terutama dalam aktivitas

perusahaan jasa. Hal ini dikatakan sangat penting karena lancar atau
tidaknya pelunasan piutang dagang akan mempengaruhi aktivitas

keuangan dan cash flow perusahaan.

Pelunasan piutang merupakan salah satu aktivitas keuangan pada

RUMAH SAKIT AMINAH. Pelunasan piutang bertumpu pada

departemen keuangan atau penagihan. Penagihan pada RUMAH

SAKIT AMINAH sudah terkomputerisasi, hanya saja yang menjadi

permasalahan adalah terkadang penerimaan dokumen-dokumen

pendukung mengalami keterlambatan. Seperti resume medis dari unit

Rekam Medis yang sering terlambat diekspedisikan yang dikarenakan

harus menunggu jadwal dokter yang merawat untuk mengisi form

medis, yang mengakibatkan penerimaan penundaan pembuatan Invoice

sehingga proses penagihan terhambat, yang juga mengakibatkan

penerimaan piutang yang seharusnya sudah jatuh tempo melebihi

waktu yang sudah ditentukan.

Pada setiap perusahaan, prosedur penagihan dan pelunasan

piutang merupakan hal yang sangat sensitif dan penting. Kesalahan

sekecil apapun dalam melakukan proses penagihan akan

mempengaruhi data umur piutang pelanggan serta alur penerimaan kas,

atau mengganggu estimasi penerimaan kas. Oleh karena itu, pada

kesempatan kuliah kerja praktek ini penulis akan mencoba untuk

melaporkan mengenai prosedur penagihan piutang dengan judul

“Sistem dan Prosedur Penagihan Piutang Asuransi di Rumah Sakit


Aminah” yang beralamat di Jl. Hos Cokroaminoto (Ciledug Raya) No.

4A Kreo Selatan – Larangan Tangerang, Banten 15156

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud Penulisan

Sedangkan manfaat yang didapat dari penulisan Kuliah Kerja Praktek

ini adalah :

1. Dapat mengetahui alur prosedur dan sistem yang berjalan di

Rumah Sakit Aminah.


2. Lebih mendalami mata kuliah yang pernah penulis pelajari selama

duduk di bangku kuliah.


3. Dapat lebih mengenal tentang prosedur penagihan dan

penerimaan piutang di Rumah Sakit Aminah.

1.2.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan KKP dengan judul “Sistem dan

Prosedur Penagihan Piutang Asuransi di Rumah Sakit Aminah “

ini adalah :

1. Sebagai syarat kelulusan Universitas Budi Luhur jurusan Ekonomi

Akuntansi Manajemen
2. Sebagai salah satu upaya mengaplikasikan ilmu yang sudah

didapat di Universitas Budi Luhur


3. Sebagai upaya ikut berpartisipasi dalam mempelajari dan

membantu menyelesaikan masalah dalam proses penagihan dan

penerimaan piutang di Rumah Sakit Aminah


1.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam pembuatan Kuliah Kerja Praktek ini, Penulis membutuhkan data-

data yang berhubungan dengan kajian penulis, yaitu bersumber dari :

1. Studi Lapangan

Studi lapangan adalah sebuah metodologi penelitian yang dilakukan

dengan cara mengadakan pengumpulan data-data perusahaan

sebagai objek penelitian secara langsung. Teknik pengumpulan

datanya, yaitu wawancara dan observasi.

2. Studi Pustaka

Yaitu pengumpulan data-data dengan cara mempelajari berbagai

bentuk bahan-bahan tertulis seperti buku-buku penunjang kajian,

catatan-catatan maupun refrensi lain yang bersifat tertulis.

3. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi dari pihak-pihak

yang kompeten di dalam Rumah Sakit Aminah khususnya bagian

Keuangan dan Akuntansi. Kami diperbolehkan bertanya mengenai

topik yang akan dibahas, untuk kemudian mendapatkan penjelasan

yang bersifat umum dan teoritis.


4. Dokumen

Dokumen perusahaan adalah data, catatan atau keterangan yang

dibuat dan atau diterima oleh perusahaan dalam rangka

pelaksanaankegiatannya, baik yang dibuat tertulis diatas kertas atau

sarana lain maupun terekam dalam bentuk corak apapun yang dapat

dilihat, dibaca atau didengar.

1.4 Sistematika Penulisan Laporan

Dalam penulisan penulisan KKP ini, pembahasan dan

penganalisisannya diklasifikasikan secara sistemastis dengan cara

sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini penulis memaparkan berbagai hal yang

menyebabkan penulisan dilaksanakan. Pada bab ini

penulis mengemukakan mengenai latar belakang

masalah, maksud dan tujuan, metode pengumpulan

data serta penulisan laporan.

BAB II : GAMBARAN UMUM

Bab ini diuraikan tentang segala sesuatu yang terkait

seperti gambaran umum mengenai sejarah singkat

berdirinya perusahaan dalam hal ini perusahaan


tersebut adalah Rumah Sakit Aminah. Serta

memaparkan mengenai visi dan misi perusahaan,

bidang usaha, serta struktur organisasi yang ada di

Rumah Sakit Aminah.

BAB III : LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK

Bab ini memaparkan berbagai teori-teori serta berbagai

refrensi atau tinjauan pustaka yang mendukung kajian

atau analisis yang penulis sampaikan.

BAB IV : PENUTUP

Bab ini memaparkan tentang kesimpulan dan saran-

saran yang mungkin berguna bagi perusahaan yang

digunakan sebagai masukan.

BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Aminah


Rumah Sakit Aminah adalah perusahaan milik keluarga

(perorangan) perusahaan ini bergerak di bidang jasa, khususnya

pelayanan kesehatan masyarakat. Rumah Sakit tersebut diberi nama

AMINAH untuk mengenang Almarhumah Ibu Aminah Prikasih, yaitu ibu

dari keluarga pendiri, dengan harapan dapat mengembangkan usaha


tersebut sehingga nama Aminah tetap melekat abadi dimasyarakat

sekitar. Rumah Sakit Aminah merupakan cabang dari Rumah Sakit

Prikasih yang berada di Pondok Labu – Jakarta Selatan yang berada

dibawah Manajemen PT. Putra Aminah Prikasih. Rumah sakit ini berdiri

dengan awalnya mengakuisisi Rumah Sakit Makna sebelumnya pada

tahun 2006 yang beralamat di Jalan Hos Cokroaminoto (Ciledug Raya)

No. 4A Kreo Selatan – Larangan Tangerang, Banten 15156. Rumah

sakit ini berdiri dengan tujuan memenuhi kebutuhan pelayanan

kesehatan dari berbagai segi golongan masyarakat. Dalam usianya

yang masih berkembang, Rumah Sakit Aminah telah memiliki beberapa

fasilitas pelayanan seperti instalasi farmasi, unit gawat darurat, unit

radiologi, unit laboraturium, unit fisiotherapi, ruang perawatan yang

terdiri dari empat ruangan dengan klasifikasi dari kelas I hingga kelas III

dan didukung dengan ruang Isolasi dan HCU (High Care Unit). Seiring

berjalannya waktu dan semakin berkembangnya usaha pelayanan jasa

kesehatan Rumah Sakit Aminah saat ini juga dapat memenuhi tidak

hanya pasien dengan pembayaran secara tunai tetapi juga dengan

melakukan kerjasama dengan berbagai macam asuransi dan

perusahaan. Dengan kerjasama seperti inilah diharapkan Rumah Sakit

Aminah dapat dikenal tidak hanya masyrakat sekitar tetapi juga

perusahaan-perusahaan dan asuransi-asuransi dalam memberikan

pelayanan kesehatan yang maksimal.


2.2. Profile Rumah Sakit Aminah

2.2.1 Visi dan Misi Rumah Sakit Aminah

Seperti Badan Usaha lainnya, maka Rumah Sakit Aminah dalam

melakukan usahanya memiliki sasaran yang hendak dicapai baik dalam

jangka pendek maupun jangka panjang yang tertuang dalam visi dan

misi perusahaan, antara lain sebagai berikut :

VISI :

Manajemen bertekad membangun Rumah Sakit Aminah menjadi

Rumah Sakit yang Berkembang, Maju dan Mandiri di bidang pelayanan

kesehatan bagi kebutuhan masyarakat.

MISI :

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu baik, terjangkau

dan professional.
2. Beroperasi secara efisien guna meningkatkan nilai tambah dalam

mewujudkan Rumah Sakit yang berkembang, maju dan mandiri.


3. Memiliki komitment bersama, mulai dari manajemen puncak hingga

seluruh jajaran pegawai.


4. Peduli terhadap lingkungan setempat sebagai wujud dari

pengabdian kepada masyarakat.


2.2.2 DATA PERUSAHAAN

Nama Perusahaan : Rumah Sakit Aminah

Alamat : Jl.Hos Cokroaminoto (Ciledug raya) No.4a

Kreo Selatan-Larangan Tangerang,Banten

Banten 15156

Telp : 021 7371919 / 021 7371818

Fax : 021 7371333

Email : rsaminah@cbn.net.id

2.2.3 Daftar Nama Perusahaan yang Bekerjasama di Rumah Sakit

Aminah

Nama Asuransi yang Bekerjasama di RS. Aminah


1 PT. ACE Life Assurance 22 PT. Asuransi Jiwa Sinar Mas MSIG
2 PT. Administrasi Medika 23 PT. Asuransi Jiwa Tugu Mandiri
3 PT. AIA Financial 24 PT. Asuransi Reliance Indonesia
4 PT. Asih Eka Abadi 25 PT. Asuransi Sinar Mas
5 PT. Asuransi Allianz Life Indonesia 26 PT. Asuransi Takaful Keluarga
6 PT. Asuransi Astra Buana (Garda Medika) 27 PT. Asuransi Umum Mega
7 PT. Asuransi Aviva Indonesia 28 PT. Avrist Assurance
8 PT. Asuransi Bina Dana Arta 29 PT. AXA Financial
9 PT. Asuransi Bintang 30 PT. BNI Life Insurance
10 PT. Asuransi Central Asia (ACA) 31 PT. Citra International Underwriting (CIU)
11 PT. Asuransi Cigna 32 PT. Equity Life Indonesia
12 PT. Asuransi Jasa Indonesia 33 PT. Gesa Asisstance
13 PT. Asuransi Jaya Proteksi 34 PT. Global Assistansi Manajemen Indonesia
14 PT. Asuransi Jiwa Bringin Sejahtera 35 PT. Global Sarana Sukses
15 PT. Asuransi Jiwa Bumiputera 1912 36 PT. Indrapura Pacific Cross
16 PT. Asuransi Jiwa Central Asia Raya (CAR) 37 PT. Intensive Medicare 177
17 PT. Asuransi Jiwa Generali Indonesia 38 PT. Lippo General Insurance, Tbk
18 PT. Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia 39 PT. MAA Assurance
19 PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia 40 PT. Mayapada Assurance
20 PT. Asuransi Jiwa Nusantara 41 PT. MNC Life Assurance
21 PT. Asuransi Jiwa Recapital / Relife 42 PT. Wanaartha Assistance & Healthcare
Adapun perusahaan-perusahaan dan asuransi yang

telah mempercayakan pelayanan kesahatan kepada Rumah

Sakit Aminah diantaranya sebagai berikut :

2.3. Struktur Organisasi

Direktur Operasional

Wakil Direktur Operasional


Suster Kontrol
Pengadaan

Sekretariat Pemeliharaan
SDM Rumah Tangga

Marketing Keamanan

Kepala Pelayanan Kepala Kepala Pelayanan Kepala Pelayanan


Medis Penunjang Medis Keuangan & Akuntansi Keperawatan

Dokter Full Time Laboraturium Administrasi RI &RJ Unit Gawat Darurat

Rawat Inap
Dokter Part Time Instalasi Farmasi Akuntansi

Kamar Bedah
Rawat Jalan & HD Gudang Farmasi Keuangan
Kamar Bersalin
Rekam Medis & Radiologi
Kasir
TPP
PMDG
2.4. Fungsi dan Tanggung Jawab

2.4.1 Direktur Operasional

1. Fungsi

Direktur operasion aladalah seseorang yang ditunjuk untuk

memimpin perusahaan, dimana direktur dapat seseoorang yang

meimliki perusahaan tersebut atau orang profesional yang di

tunjuk oleh pemilik usaha yang berfungsi untuk menjalankan dan

memimpin perseroan terbatas.

2. Tanggung Jawab :

- Memimpin semua kegiatan dan perencanaan mengenai

perusahaan dan menerbitkan kebijakan-kebijakan

perusahaan
- Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan

dan kepala bagian (Manajer)


- Menyetujui anggaran belanja tahunan perusahaan
- Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atau

pemilik perusahaan atas kinerja perusahaan yang berjalan

saat ini
2.4.2 Kepala Pelayanan Keuangan dan Akuntansi

1. Fungsi

Merencanakan dan menganalisa tugas dan tanggung

jawabnya dalam rangka melaksanakan proses pengecekan

transaksi dan pelaporan dengan cepat, tepat dan akurat ke pihak

eksternal dan internal.

2. Tanggung Jawab

- Membuat laporan keuangan (Neraca, Laporan Laba/Rugi,

Laporan Perubahan Modal)


- Membuat anggaran belanja perusahaan
- Melakukan pengawasan dalam piutang dan hutang

perusahaan
BAB III

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK

3.1 Pengertian Piutang

Piutang merupakan harta perusahaan atau koperasi yang timbul

karena terjadinya transaksi penjualan secara kredit atas barang atau

jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.

Menurut Warren Reeve dan Fess (2005 : 404) menyatakan bahwa

yang dimaksud dengan piutang adalah sebagai berikut : “Piutang

meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lain, termasuk

individu, perusahaan atau organisasinya lainnya”.

Dari definisi yang diungkapkan di atas, dapat disimpulkan bahwa

yang dimaksud dengan piutang adalah semua tuntutan atau tagihan

kepada pihak lain dalam bentuk uang atau barang yang timbul dari

adanya penjualan kredit.


3.1.1 Klasifikasi Piutang
Piutang merupakan aktiva lancar yang diharapkan dapat

dikonversi menjadi kas dalam waktu satu tahun atau dalam satu

periode akuntansi. Namun selain itu, piutang juga dapat ditimbulkan

dari adanya usaha dari luar kegiatan pokok perusahaan.


Pada Rumah Sakit Aminah piutang dapat diklasifikasikan ke

dalam dua kategori yaitu piutang usaha dan piutang lain-lain :


1. Piutang Usaha

Piutang usaha yang rimbul dari penjelasan secara kredit agar

dapat menjual lebih banyak produk atau jasa kepada pelanggan.

Transaksi paling umum adalah menciptakan piutang usaha

adalah penjualan barang atau jasa secara kredit. Piutang usaha

semacam ini normalnya diperkirakan akan tertagih dalam periode

waktu yang relatif pendek seperti 7 hari, 14 hari, dan 30 hari.

Piutang usaha diklasifikasikan dineraca sebagai aktiva lancar.

2. Piutang Lain-lain

Piutang lain-lain biasanya disajikan secara terpisah di dalam

neraca. Jika piutang ini diharapkan akan tertagih dalam satu

tahun, maka piutang tersebut diklasifikasikan sebagai aktiva

lancar. Jika penagihannya mencapai lebih dari satu tahun maka

piutang tersebut akan diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar

dan dilaporkan di bawah judul investasi. Piutang lain-lain meliputi


piutang bunga, piutang pajak, dan piutang dari karyawan

perusahaan.

3.2 Prosedur

Menurut buku Accounting Information System karangan Fauziah

Fauzan El Muhammady pada halaman 46 tahun 2000 yang dimaksud

dengan prosedur adalah urutan kegiatan yang biasanya melibatkan

beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk

menjamin penanganan secara seragam aktivitas atau transaksi yang

terjadi secara berulang-ulang dalam sebuah perusahaan.

Pada intinya, prosedur adalah langkan-langkah yang telah diatur

dalam melaksanakan suatu aktivias tertentu dalam organisasi atau

perusahaan.

3.2.1 Prosedur Piutang Asuransi


Mulai / TPP

Poliklinik / UGD

Perincia AKUNTANSI
n Biaya

c
Kasir & ADM. RI &RJ INVOICE b
a
KURIR /
MESSENGE
R

Mencetak Kwitansi Ka. Pelayanan


RI& RJ Akuntansi & Keuangan ASURANSI /
PERUSAHAAN

KEUANGAN Ka. Keuangan

Memverifikasi c
INVOICE a b
Kwitansi

Keterangan :
a. Dimulai dengan adanyan transaksi rawat jalan dan rawat inap

yang terjadi di Rumah Sakit Aminah yang kemudian di cetak

kwitansi transaksi tersebut oleh bagian kasir.


b. Bagian keuangan menerima kwitansi tersebut dari bagian kasir

dan kemudian data diverifikasi dan selanjutnya diinput kedalam

sistem untuk mendapatkan no invoice dan tanggal jatuh tempo.

Selanjutnya bagian keuangan mencetak invoice tersebut berikut

kwitansi dalam rangkan tiga kemudian diserahkan ke kepala

keuangan untuk ditandatangani.


c. Setelah ditandatangani oleh kepala keuangan, maka invoice

tersebut diberikan kembali ke bagian penagihan rawat inap dan

rawat jalan untuk dibuatkan tanda terima tagihan. Tanda terima

tagihan dicetak dengan dua rangkap dan diberikan ke bagian

collector atau kurir.


d. Bagian collector atau kurir menerima dokumen asli tagihan

beserta tanda terima, kemudian bagian collector mengirimkan

semua dokumen asli tagihan ke perusahan-perusahaan

rekanan. Kemudian bagian collector meberikan tanda terima asli

untuk ke bagian penagihan dan copy bewarna kuning diberikan

kepada perusahaan rekanan yang menerima dokumen asli

tagihan tersebut.

3.2.2 Prosedur Penagihan Piutang


Pada tahap berikutnya setelah terjadi piutang maka akan

dilakukan penagihan terhadap creditur atau perusahan-

perusahaan langganan. Untuk di Rumah Sakit Aminah

prosedur yang digunakan adalah penagihan secara tidak

langsung. Penagihan yang dilakukan dengan cara

mengkonfirmasi via telepon dengan perusahaan rekanan.

Gambar flowcahart

3.3 Resiko Kerugian Piutang


Setiap usaha yang dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan akan

mengadung resiko yang tidak dapat dihindari. Dalam hal ini resiko yang

hanya bisa dikendalikan agar berada dalam batas yang wajar. Resiko

yang timbul karena transaksi penjualan secara kredit disebut dengan

resiko kerugian piutang.

Resiko kerugian piutang dibagi menjadi tiga macam, yaitu sebagai

berikut :

a. Resiko Keterlambatan Piutang

Apabila ini terjadi akan menimbulkan adanyan tambahan dana

atau untuk biaya penagihan. Resiko keterlambatan piutang

terjadi biasanya pada perusahaan yang sudah mulai collept,

perusahaan yang berada diluar kota, dan menggunakan jasa

pihak ketiga.

b. Resiko tidak Dibayarnya Sebagian Piutang

Keadaan ini akan mengakibatkan dimana pendapatan

perusahaan akan mengalami kekurangan atau kerugian.

Dimana kerugian ini disebabkan oleh kurang telitinya bagian

kasir dalam memahami batasan limit dari peserta asuransi,

seperti food suplement dan biaya administrasi yang jarang

tercover.
c. Resiko tidak Dibayarnya seluruh piutang

Resiko ini terjadi jika jumlah piutang tidak dapat direalisasikan

sama sekali dan disebabkan oleh beberapa faktor. Misalnya,

seleksi yang kurang baik dari perusahaan dalam memilih

perusahaan atau asuransi rekanan, sehingga perusahaan

memberikan kredit kepada creditur yang tidak potensial

membayar tagihan dan juga dapat terjadi adanya stabilitas

ekonomi dan kondisi negara yang tidak menentu dan piutang

tidak dapat dikembalikan.

Anda mungkin juga menyukai