Anda di halaman 1dari 7

ISI

JENIS-JENIS DRONE

Drone atau yang sering disebut sebagai UAV (unmanned aerial vechicle) adalah sebuah
pesawat yang tidak memiliki awak untuk mengendarainya. Drone dibagi menjadi 3 jenis yang
berbeda-beda yaitu:

1. Fixed Wing

Fixed wing adalah jenis drone yang berbentuk seperti pesawat biasa, drone ini
memerlukan landasan untuk take off atau landasan untuk meluncur, fixed wing lebih
memakai teori fisika untuk meluncur dan terbang.

2. Helicopter

Helicopter adalah jenis drone yang berbentuk seperti helicopter biasa tetapi lebih
kecil, drone ini biasa digunakan sebagai permainan bagi anak-anak. Drone ini juga
dikendalikan dengan menggunakan remote control.

3. Multirotor

Multirotor adalah drone yang memiliki 4, 6, atau 8 propeller atau yang biasa disebut
sebagai baling-baling, drone ini adalah drone yang akan dibuat oleh kami. Multirotor
memiliki kestabilan yang lebih dibandingkan dengan drone helicopter biasa.
Multirotor juga mempunyai kelebihan lain yaitu tidak memerlukan lintasan untuk take
off karena dapat langsung terbang ke atas tidak seperti fixed wing

MULTIROTOR

Multirotor memiliki 2 kondisi terbang, yang pertama adalah bentuk X dan bentuk +. Bentuk
X lebih stabil dibandingkan drone yang berbentuk +. Multirotor juga dibagi menjadi 3 bentuk
berdasarkan baling-balingnya atau propellernya, yang pertama adalah multirotor yang
menggunakan 4 propeller, multirotor yang menggunakan 4 propeller lebih sering ditemukan
dan dibuat karena multirotor yang memiliki 4 propeller lebih murah dan juga lebih ringan.

Multirotor selanjutnya adalah yang menggunakan 6 propeller, multirotor yang memiliki 6


propeller lebih stabil dan dapat mengangkut muatan yang lebih berat tetapi butuh biaya
tambahan dalam pembuatan drone ini karena membutuhkan propeller dan motor yang lebih.

Multirotor ketiga adalah yang menggunakan 8 propeller, drone yang memiliki 8 propeller
adalah drone yang paling stabil dan dapat mengangkat muatan yang jauh lebih berat dan
dapat bermanuver dengan lebih baik walaupun beratnya lebih besar dibandingkan dengan
multirotor yang lainnya.

MANUVER MULTIROTOR

Multirotor yang akan kami buat kali ini adalah multirotor yang menggunakan multirotor
dengan 4 propeler dan berbentuk X. Manuver yang dapat dilakukan oleh drone yang ini
adalah sebanyak 4 axis (4 set gerakan) yaitu:

 Naik-Turun

 Kiri-Kanan
 Depan-Belakang

 Memutar

Axis-axis ini diatur sesuai dengan kecepatan rotor yang terdapat di dronenya.

 Naik-Turun (untuk naik, baling-baling drone berputar secara maksimal dan untuk
turun, baling-baling drone berputar lebih pelan sampai akhirnya berhenti)

 Kiri-Kanan (untuk bergerak ke kiri baling-baling yang terdapat di sisi kiri diperlambat
dan yang terdapat di sisi kanan dipercepat. Untuk bergerak ke kanan, maka baling-
baling yang terdapat di sisi kanan bergerak lebih lambat dan yang disisi kiri bergerak

lebih cepat.

 Depan-Belakang (untuk bergerak ke depan, 2 baling-baling yang terdapat di bagian


depan akan diperlambat dan yang dibagian belakang akan dipercepat. Untuk bergerak
mundur, baling-baling yang terdapat dibagian belakang akan diperlambat dan yang
ada dibagian depan akan dipercepat)

 Memutar. Gerakan ini biasa disebut sebagai YAW. Untuk bergerak memutar searah
dengan jarum jam, motor yang mengarah searah jarum jam dipercepat dan motor yang
berlawanan dengan jarum jam diperlambat. Untuk berputar berlawanan dengan jarum
jam, motor yang bergerak berlawanan dengan jarum jam dipercepat dan motor yang
bergerak searah dengan jarum jam diperlambat.
BAHAN

i. Rangka (terbuat dari epoxy)

ii. 4 buah ESC (electronic speed controller)

iii. 4 buah rotor

iv. 4 buah propeller

v. Kabel tembaga lapis perak sebagai tambahan kabel

vi. Lem epoxy (untuk menempel FC dasar)

vii. FC dasar (flight controller)

viii. FC utama

ix. Sekrup secukupnya

x. Cable Ties secukupnya

xi. Terminal kabel (untuk menyambungkan rotor dengan ESC)

xii. Adaptor

xiii. Battery (termasuk chargernya)

xiv. Kabel kosong (sebagai selubung untuk menutup kabel)


Cara Kerja

i. Potong bahan-bahan dan pylox kerangkanya dengan warna hijau

ii. Lem FC dasar ke kerangka dengan menggunakan lem epoxy

iii. Kupas kabel ESC dan solder kabelnya ke FC dasar dan gunakan cable ties agar lebih
rapih

iv. Pasang kerangka untuk menopang rotor dengan sekrup

v. Masukan kabel-kabel ESC kedalam kerangkanya dan kupas lagi

vi. Pasang rotor dengan karbon fiber sebagai penopang dengan sekrup

vii. Pasang rotor yang telah tersambung dengan karbon fiber ke kerangka drone dengan
sekrup

viii. Sambungkan kabel ESC ke terminal kabel

ix. Sambungkan kabel dari rotor ke terminal kabel yang telah tersambung dengan kabel
ESC (lakukan langkah ini pada ke-4 rotor)

x. Pasang kerangka penutup drone menggunakan sekrup

xi. Pasang adapter untuk menyambungkan drone dengan baterai

xii. Pasang FC utama dan receiver dengan menggunakan cable ties

xiii. Sambungkan semua kabel yang terdapat di FC utama ke reciver

xiv. Colok transmittor ke reciver

xv. Nyalakan remote contron dan pencet tombol konfigurasi sampai lampu yang terdapat
di transmittor berkedip secara perlahan

xvi. Cabut transmittor

xvii. Sambungkan GPS ke FC

xviii. Nyalakan remote control lagi dan pastikan bahwa semua switch mengarah ke atas dan
tuas kiri mengarah kebawah dan tuas kanan berada di tengah
xix. untuk mengaktifkan arahkan ke2 tuas ke pojokan

Keguanaan drone:

-Mengitai musuh

-Menyelidiki tempat yang suli dijangkau manusia

-Membawa barang ke tempat yang sulit dijangkau

Refleksi

Drone merupakan salah satu inovasi manusia yang memiliki banyak manfaat dan pada
prinsipnya mudah dirakit, portable, ringan, tidak bersuara dan ramah lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai