Anda di halaman 1dari 3

Ada 2 macam pola daur hidup, yaitu :

1. Haplobiontik yaitu selama pergiliran keturunannya golongan tumbuhan ini hanya


mempunyai satu macam tumbuhan yaitu tumbuhan yang bersifat haploid.
2. Diplobiontik yaitu tumbuhan yang di dalam pergiliran keturunannya mempunyai 2 macam
tumbuhan yaitu tumbuhan yang bersifat haploid dan tumbuhan yang bersifat diploid

Ordo Chlorococcales
Ordo Chlorococcadales memiliki sel-sel vegetatif tidak mempunyai bulu
cambuk sehingga tidak bergerak. Mempunyai satu inti dan satu kloroplas. Mereka
merupakan satu koloni yang bentuknya bermacam-macam, dan tidak lagi
melakukan pembelahan sel yang vegetatif. Perkembanganbiakan dengan zoospora
yang mempunyai dua bulu cambuk, atau dengan spora yang tiddak mempunyai
bulu cambuk yang dinamakan aplanospora. Perkembanganbiakan dengan isogami
antara lain pada marga Pediastrum.
Chlorococcales hidup sebagai plankton dalam air tawar, terkadang pada kulit
pohon-pohon dan tembok-tembok yang basah. Ada yang hidup bersimbiosis
dengan fungsi sebagai lichenes bahkan ada yang hidup dalam plasma binatang
rendah, misalnya Chlorella Vulgaris dam infusoria dan Hydra.

Abdurahman, Deden. 2008. Biologi Kelompok Pertanian dan Kesehatan. Jakarta:


Grafindo.

Divisi : Euglenozoa
Kelas : Euglenazoa
Ordo : Euglenales
Famili : Euglenaceae
Genus : Euglena
Euglena
Bentuk lonjong atau membola, ada
juga yang memanjang, ada pula yang
polimorfik (mempunyai berbagai
bentuk morfologi pada tingkat –tingkat
yang berbeda dalam daur hidupnya)
(algaebase.org).
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Chlorococcales
Famili : Hydrodictyaceae
Genus : Pediastrum

Spesies: Pediastrum Koloni mengapung; berisi 2-128


(biasanya 4-64) sel poligonal yang
tersusun dari satu bidang pipih setebal
selnya (algabase.org).

chlorophytes Chlorococcal terdiri dari berbagai spesies. Sebagian besar tinggal di air dan
mikroskopis, dan banyak merupakan bagian utama dari fitoplankton yang hidup di air tawar, yang
penting sebagai makanan bagi herbivora, ikan, dan zooplankton.
Philipose MT. Chlorococcales. ICAR. New Delhi; 1967.

Contoh Dinoflagellata
Ada sekitar 4.500 spesies dinoflagellata. Contoh umum termasuk Pfiesteria piscicidia,
Gonyaulax catanella, dan Noctiluca scintillans.

 Pfiesteria piscicidia adalah spesies dinoflagellata banyak dijumpai di lepas pantai North
Carolina. Para ilmuwan telah menyimpulkan bahwa ia bertanggung jawab atas
pembunuhan sejumlah besar ikan dengan mensekresi racun. Spesies ini memiliki strategi
makan yang menarik. Hal ini diketahui menggunakan racun untuk membunuh ikan
kemudian menunggu untuk mengkonsumsi jaringan yang sloughs dari dari organisme
yang membusuk. Hal ini membuat salah satu spesies heterotrofik dari beberapa
dinoflagellata.
 Gonyaulax catanella adalah dinoflagellata yang berputar sangat ketika mereka bergerak
dengan menggunakan dua flagela mereka. Mereka juga salah satu yang terkenal spesies
bercahaya dari dinoflagellata, karena mereka mengeluarkan cahaya biru-hijau di perairan
yang mereka huni.
 Noctiluca scintillans adalah spesies dinoflagellata heterotrofik yang memakan plankton
yang ditemukan di muara dan daerah dangkal dari landas kontinen. Spesies ini sering
disebut sebagai kilauan laut karena menunjukkan bioluminesensi dan menjadi sangat
terang ketika terganggu dalam air. http://www.sridianti.com/dinoflagellata-ciri-
klasifikasi-contoh.html

A. Chlorophyta (Alga Hijau)


Chlorophyta merupakan kelompok alga terbesar yang
terdapat di perairan tawar. Bentuknya bervariasi, mulai dari
uniseluler, koloni sederhana, filamen, hingga bentuk yang
terdiferensiasi lengkap, dimana telah terdapat bentuk seperti akar, fotosintetiknya. Apabila
terjadi peningkatan populasi alga hijau di
lingkungan oligotrofik, maka akan tersedia zat – zat makanan bagi
organisme lainnya. Mereka berperan pula dalam pengolahan air
limbah secara biologis karena mensuplai oksigen (Afandi, 2003).

Alga merupakan organisme tingkat rendah yang bersifat


eukariotik dan memiliki klorofil. Berdasarkan jumlah selnya, alga
terdiri dari organisme uniseluler (misalnya Chlorella dan
Micratinium sp) dan multiseluler (misalnya seaweed). Alga hidup di
air baik air laut, air tawar, bahkan air limbah dalam bentuk koloni
ataupun filamen. Alga mampu mengabsorbsi nutrisi dari lingkungan
sekitarnya dan berfotosintesis dengan bantuan sinar matahari untuk
menghasilkan oksigen. Karena kemampuannya melakukan proses
fotosintesis, maka alga digolongkan sebagai organisme
photoautrophic. Oksigen yang dihasilkan dari proses fotosintesis
dapat digunakan oleh mikroorganisme pengurai air limbah untuk
mengoksidasi bahan organik menjadi sel – sel baru, sedangkan CO2
yang dihasilkan oleh mikroorganisme pengurai digunakan oleh alga
sebagai sumber karbon. Saat mikroorganisme mulai mati
membusuk, nitrat kembali dibebaskan. Proses ini disebut
denitrifikasi
ali,munawar.2013. DEGRADASI NITRAT LIMBAH DOMISTIK DENGAN ALGA HIJAU
(Chlorella sp).Surabaya:Upn veteran Jatim.

Anda mungkin juga menyukai