Mutu Pelayanan Puskesmas
Mutu Pelayanan Puskesmas
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pelayanan kesehatan yang bermutu masih jauh dari harapan masyarakat, serta
berkembangnya kesadaran akan pentingnya mutu, maka UU Kesehatan Nomor 23
tahun 1992 menekankan pentingnya upaya peningkatan mutu pelayanan
kesehatan, khususnya ditingkat Puskesmas.
Puskesmas?
Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Pelayanan Kesehatan di taraf Puskesmas saat ini masih sering dikeluhkan oleh
masyarakat. hal-hal yang sering dikeluhkan adalah:
Petugas yang selalu marah marah begitu ada pasien, yang datang. administrasi
yang lama, petugas yang sering terlambat dan pulang cepat, selalu menjadi
keluhan masyarakat. yang menyebabkan masyarakat sering berobat ke pengobatan
alternatif, dengan biaya yang tidak terlalu mahal, namun hati pasien bisa jauh
lebih nyaman.
Untuk puskesmas yang ada di ibukota provinsi justru dokter ada banyak bahkan
ada yang sampai spesialis. namun di pedalaman, kabupaten, dan daerah daerah
yang jauh dari kota, dokter sangat langka. hanya ada pada jam jam tertentu atau
pada hari hari tertentu. padahal sakit gak bisa dijadwalkan kan? apalagi kalau
dokternya tidak tentu
Padahal Tolak ukur bagi puskesmas agar bisa dikatakan ideal, , yaitu jika
memiliki dua dokter umum, satu dokter gigi, dua perawat, dan tiga orang bidan.
Pengertian Mutu Ketika pihak manajemen suatu organisasi mengerti definisi mutu
dari konsumen dan berniat untuk dimengerti sebagai produsen barang atau jasa
yang bermutu, semua karyawan harus mengerti dan mengimplementasikan konsep
bahwa:
Definisi Mutu Dalam Kamus Indonesia-Inggris kata mutu memiliki arti dalam
bahasa Inggris quality artinya taraf atau tingkatan kebaikan; nilaian sesuatu. Jadi
mutu berarti kualitas atau nilai kebaikan suatu hal.
Dalam membahas definisi mutu kita perlu mengetahui definisi mutu produk yang
disampaikan oleh lima pakar Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality
Management). Berikut ini definisi-definisi tersebut :
Meskipun tidak ada definisi mutu yang diterima secara universal, namun dari
kelima definisi diatas terdapat beberapa persamaan, yaitu dalam elemen-elemen
sebagai berikut :
Karakteristik yang relatif stabil dari penyedia pelayanan kesehatan, alat dan
sumber daya yang dipergunakan, fisik dan pengaturan organisasi di lingkungan
kerja. Konsep struktur termasuk manusia, fisik, dan sumber keuangan yang
dibutuhkan untuk memberikan pelayanan medis”. Struktur digunakan sebagai
pengukuran tidak langsung dari kualitas pelayanan. Hubungan antara struktur dan
kualitas pelayanan adalah hal yang penting dalam merencanakan, mendesain, dan
melaksanakan sistem yang dikehendaki untuk memberikan pelayanan kesehatan.
Pengaturan karakteristik struktur yang digunakan mempunyai kecenderungan
untuk mempengaruhi proses pelayanan sehingga ini akan membuat kualitasnya
berkurang atau meningkat. (Donabedian, 1980).
2. Proses
3. Output/Outcome
1. Paradigma Masyarakat
Puskesmas pada dasarnya memiliki lebih banyak tugas untuk melakukan preventif
(pencegahan) daripada kuratif (pengobatan). ini lah yang harus segera dibenahi.
lakukan upaya upaya promotif oleh tenaga puskesmas, jika masyarakat tidak mau
menggunakan puskesmas sebagai sarana peningkatan derajat kesehatan. ’petugas
puskesmaslah yang harusnya menjemput bola’.
Konsep Puskesmas
2. Pembangunan Kesehatan
3. Pertanggungjawaban Penyelenggaraan
4. Wilayah Kerja
Secara Nasional standar wilayah kerja puskesmas adalah satu Kecamatan, tetapi
apabila di satu Kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka tanggung
jawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan
konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas tersebut
secara operasional bertanggung jawab langsung kepada Dinas K esehatan
kabupaten/kota.
Surveilens Terpadu Penyakit (STP), Pelacakan Kasus: TBC, Kusta, DBD, Malari,
Flu Burung, Infeksi Saluran Peranafasan Akut (ISPA), Diare, Infeksi Menular
Seksual (IMS), Penyuluhan Penyakit Menular
3. Program Pengobatan :
Pengobatan Dalam Gedung : Poli Umum, Poli Gigi (Rawat Jalan), Apotek,, Unit
Gawat Darurat (UGD), Perawatan Penyakit (Rawat Inap), Pertolongan Persalinan
(Kebidanan). Pengobatan Luar Gedung : Rujukan Kasus, Pelayanan Puskesmas
Keliling (Puskel).
ANC (Antenatal Care), PNC (Post Natal Care), Pertolongan Persalinan, Rujukan
Ibu Hamil Risiko Tinggi, Pelayanan Neonatus, Kemitraan Dukun Bersalin,
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
Penimbangan Bayi Balita, Pelacakan dan Perawatan Gizi Buruk, Stimulasi dan
Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak, Penyuluhan Gizi
1. Kepala puskesmas
2. Unit tata usaha yang bertanggung jawab membantu kepala puskesmas
dalam pengelolaan:
1. Data dan informasi
2. Perencanaan dan penilaian
3. Keuangan
4. Umum dan kepegawaian
3. Unit pelaksana teknis fungsional puskesmas : Upaya kesehatan
masyarakat, termasuk pembinaan terhadap UKBM, dan Upaya kesehatan
perorangan.
4. Jaringan pelayanan puskesmas : Unit puskesmas pembantu, Unit
puskesmas keliling, dan Unit bidan di desa/komunitas
Berikut ini kami paparkan peran utama sesuai fungsi profesi dari masing-masing
petugas puskesmas.
1. Petugas Medis :
2. Dokter Umum : melakukan pelayanan medis di poli umum, puskel, pustu,
posyandu.
3. Dokter Gigi : melaksanakan pelayanan medis di poli gigi,
4. Dokter Spesialis : khusus untuk puskesmas rawat inap bagus juga ada
kunjungan dokter spesialis sebagai dokter konsultan, misalnya : dokter ahli
anak, kandungan dan penyakit dalam.
5. Petugas Para Medis :
6. Bidan : pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), pelaksana asuhan
kebidanan.
7. Perawat Umum : pendamping tugas dokter umum, pelaksana asuhan
keperawatan umum.
8. Perawat Gigi : pendamping tugas dokter gigi, pelaksana asuhan
keperawatan
9. Perawat Gizi : pelayanan penimbangan dan pelacakan masalah gizi
10. Sanitarian : pelayanan kesehatan lingkungan pemukiman dan institusi
lainnya.
11. Sarjana Farmasi : pelayanan kesehatan obat dan perlengkapan kesehatan.
12. Sarjana Kesehatan Masyrakat : pelayanan administrasi, penyuluhan,
pencegahan dan pelacakan masalah kesehatan masyarakat.
13. Petugas Non Medis :
14. Administrasi : pelayanan administrasi pencatatan dan pelaporan kegiatan
puskesmas.
15. Petugas Dapur : menyiapkan menu masakan dan makanan pasien
puskesmas
16. Petugas Kebersihan : melakukan kegiatan kebersihan ruangan dan
lingkungan puskesmas.
17. Petugas Keamanan : menjaga keamanan pelayanan khususnya ruangan
rawat inap.
18. Sopir : mengantar, membantu seluruh kegiatan pelayanan puskel di luar
gedung puskesmas.
1. Lingkungan sehat
2. Perilaku sehat
3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu, serta
4. Derajat kesehatan penduduk kecamatan
Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang
bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di bidang kesehatan, melalui
peningkatan pengetahuan dan kemampuan menuju kemandirian untuk hidup
sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
Indikator : Indikator adalah petunjuk atau tolak ukur. Contoh : petunjuk indikator
atau tolok ukur status kesehatan antara lain adalah angka kematian ibu, angka
kematian bayi, status gizi. Petunjuk atau indikator ini (angka kematian ibu) dapat
diukur. Jadi indikator adalah fenomena yang dapat diukur. Indikator mutu asuhan
kesehatan atau pelayanan kesehatan dapat mengacu pada indikator yang relevan
berkaitan dengan struktur, proses, dan outcomes.
Sebagai contoh :
1. Indikator struktur :
1. Indikator proses :
1. Indikator outcomes :
Merupakan indikator hasil daripada keadaan sebelumnya, yaitu Input dan Proses
seperti BOR, LOS, TOI, dan Indikator klinis lain seperti : Angka Kesembuhan
Penyakit, Angka Kematian 48 jam, Angka Infeksi Nosokomial, Komplikasi
Perawatan , dan sebagainya.
1. Kriteria :
1. Standar :
Misalnya : Panjang badan bayi baru lahir yang sehat rata-rata (standarnya) adalah
50 cm. Berat badan bayi baru lahir yang sehat standar adalah 3 kg.
Mutu asuhan kesehatan suatu organisasi pelayanan kesehatan dapat diukur dengan
memperhatikan atau memantau dan menilai indikator, kriteria, dan standar yang
diasumsikan relevan dan berlaku sesuai dengan aspek-aspek struktur, proses, dan
outcome dari organisasi pelayanan kesehatan tersebut.
Untuk mencapai visi dan misi Puskesmas Idaman tersebut diatas, ditetapakan misi
sebagai berikut:
Puskesmas Rawat Inap IDOLA adalah Puskesmas rawat inap dengan fasilitas
ruangan yang Indah dan rapi, suasana pelayanan yang Damai, memperlakukan
pasien secara Obyektif, menangani pasien secara Lancar serta Aman, sebagai
upaya untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu serta terjangkau
oleh semua lapisan masyarakat.
Pasien sembuh dan puas, merupakan visi Puskesmas Idola, untuk mencapai visi
tersebut diatas, ditetapkan misi sebagi berikut:
1. Tenaga kesehatan berpenampilan rapi dan bersih, khusus untuk dokter dan
dokter gigi memakai jas dokter pada saat melayani pasien.
2. Obat yang diberikan kepada pasien adalah obat generik berblister
3. Pelanggan diperlakukan secara ramah dan sopan serta dengan penuh
simpati dibantu sepenuhnya apa keperluannya datang ke Puskesmas.
4. Tenaga kesehatan cepat dan tanggap dalam merespon keluhan dan
keinginan pelanggan
5. Semua pegawai Puskesmas mempunyai komitmen, etika dan
semangat/motivasi yang tinggi untuk melaksanakan pelayanan prima di
Puskesmas
6. Tempat pelayanan kesehatan ditata rapi dan bersih, dan ber-AC, sehingga
memberi kenyamanan pada pasien dan tenaga kesehatan yang
melayaninya
7. Ruang tunggu pasien ditata rapi dan bersih serta dilengkapai sarana
hiburan yang sesuai dengan harapan pasien
8. Lingkungan Puskesmas dibuat taman yang membuat suasana asri dan
segar
9. Supervisi dilaksanakan setiap tiga bulan sekali dan ditindaklanjuti dengan
pertemuan pemecahan masalah di Dinas Kesehatan
10. Survey kepuasan pelanggan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali serta
ditindaklanjuti dengan perbaikan pelayanan kesehatan
11. Manajemen Puskesmas Idaman berpedoman pada SK Menkes RI No:
128/MENKES/SK/II/2004 tentang: Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa terdapat hubungan yang
bermakna antara kualitas pelayanan puskesmas terhadap tingkat kepuasan
pasien.ada Beberapa hubungan yang signifikan dalam pelayanan di puskesmas
antara lain,hubungan antara perawat dengan pasien,hubungan antara dokter
dengan pasien,dan hubungan petugas puskesmas dengan pasian.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan puskesmas terhadap tingkat
kepuasan pasien sesuai dengan Identifikasi di puskesmas Wolio ialah sikap
perawat ,perhatian dalam memberi informasi,dan ketepatan dalam mengurus
pasien.Salah satu faktor signifikan yang mempengaruhi hal tersebut ialah segi
pembayaran atau dapat dikatakan finansial dan komunikasi.
Saran