Anda di halaman 1dari 3

Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Peringkat profil risiko BCA dan Terintegrasi untuk 4. Sistem akuntansi, informasi, dan komunikasi.
posisi Desember tahun 2015 adalah “low to moderate”, 5. Kegiatan pemantauan dan tindakan koreksi
merupakan hasil penilaian dari peringkat risiko inheren penyimpangan.
“low to moderate” dan peringkat kualitas penerapan
manajemen risiko “satisfactory”. Kelima komponen tersebut sejalan dengan Internal
Control-Integrated Framework yang dikembangkan oleh
Peringkat tingkat risiko dari 10 (sepuluh) jenis risiko yang The Committee of Sponsoring Organization of the Treadway
dinilai adalah sebagai berikut: Commission (COSO).
• Risiko yang memiliki peringkat tingkat risiko “low”
adalah Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Hukum, Di samping itu, BCA juga memiliki business continuity
Risiko Transaksi Intra-Grup dan Risiko Asuransi. plan dan disaster recovery plan untuk mempercepat
• Risiko yang memiliki peringkat tingkat risiko “low to proses pemulihan pada saat terjadi bencana (disaster)
moderate” adalah Risiko Kredit, Risiko Operasional, dan memiliki sistem back up untuk mencegah kegagalan
Risiko Reputasi, Risiko Stratejik, dan Risiko usaha yang berisiko tinggi.
Kepatuhan.
Seluruh manajemen dan karyawan BCA memiliki peran
Peringkat profil risiko BCA dan Terintegrasi yang “low to dan tanggung jawab dalam meningkatkan kualitas dan
moderate” ini dapat tercapai karena BCA dan Perusahaan pelaksanaan sistem pengendalian internal BCA.
Anak telah menerapkan proses manajemen risiko secara
cukup efektif dan efisien pada seluruh aktivitasnya. Pihak-pihak yang terlibat dan bertanggung jawab dalam
terlaksananya sistem pengendalian internal BCA antara
Trend risiko inheren untuk periode mendatang adalah lain Dewan Komisaris, Komite Audit, Direksi, Divisi Audit
stabil karena berdasarkan hasil proyeksi, diperkirakan Internal, pejabat dan pegawai BCA, Pengawasan Internal
tidak akan terjadi perubahan risiko inheren yang cukup Cabang, Pengawasan Internal Kantor Wilayah dan
signifikan. Pengawasan Internal Unit Kerja Tertentu di Kantor Pusat.

Trend kualitas penerapan manajemen risiko untuk Pelaksanaan Pengendalian Interen


periode mendatang adalah stabil. Hal ini disebabkan 1. Pelaksanaan pengendalian interen antara lain
karena BCA dan Perusahaan Anak secara terus menerus dilakukan melalui:
meningkatkan penyesuaian pengelolaan manajemen a. Pengendalian Keuangan, dimana:
risiko di semua aktivitasnya sehingga BCA dan • BCA telah menyusun Rencana Bisnis
Perusahaan Anak dapat mengidentifikasi, mengukur, Bank yang membahas strategi BCA
memantau dan mengendalikan setiap risiko yang ada. secara keseluruhan yang mencakup arah
pengembangan bisnis.
SISTEM PENGENDALIAN INTEREN (INTERNAL • Penetapan strategi telah memperhitungkan
CONTROL) dampak terhadap permodalan BCA,
antara lain proyeksi permodalan & KPMM
Sistem pengendalian interen BCA mengacu pada Surat (Kewajiban Penyediaan Modal Minimum).
Edaran Bank Indonesia No.5/22/DPNP Tentang Pedoman • Direksi secara aktif melakukan diskusi/
Standar Sistem Pengendalian Interen bagi Bank Umum memberikan masukan serta memantau
tertanggal 29 September 2003 yang mencakup 5 (lima) kondisi internal dan perkembangan faktor
komponen antara lain: eksternal yang secara langsung maupun
1. Pengawasan oleh manajemen dan kultur tidak langsung mempengaruhi strategi
pengendalian. bisnis BCA.
2. Identifikasi dan penilaian risiko.
3. Kegiatan pengendalian dan pemisahan fungsi.

346
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

• BCA telah melaksanakan proses o Satuan Kerja Manajemen Risiko


pengendalian keuangan melalui upaya (SKMR), Grup Hukum, Satuan Kerja
pemantauan realisasi dibandingkan Kepatuhan (SKK);
dengan budget keuangan dalam laporan o Divisi Audit Internal:
yang dibuat secara berkala dan dibawakan - Independen terhadap risk taking
dalam Rapat Direksi saat dibutuhkan unit;
tindak lanjut Direksi. - Memeriksa dan menilai
kecukupan/efektivitas
b. Pengendalian Operasional, dimana: sistem pengendalian internal,
• BCA telah melengkapi standar operating manajemen risiko dan tata
procedure/manual kerja yang merinci kelola perusahaan dengan
prosedur kerja setiap transaksi melaksanakan rencana audit
operasional perbankan yang dilakukan tahunan.
di BCA terkait produk dan aktivitas baru
termasuk mitigasi risiko operasional c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-
terkait. Pembuatan prosedur kerja undangan lainnya, dimana:
tersebut dilakukan oleh Divisi Strategi dan • BCA memiliki komitmen yang kuat untuk
Pengembangan Operasi-Layanan (DPOL) mematuhi peraturan dan perundang-
dan telah di review oleh berbagai unit kerja undangan yang berlaku dan mengambil
yang terkait untuk memastikan bahwa langkah-langkah untuk memperbaiki
risiko operasional yang mungkin ada pada kelemahan, apabila terjadi.
aktivitas tersebut telah dimitigasi dengan • BCA telah memiliki Satuan Kerja
baik. Kepatuhan (SKK) yang bersifat independen
• BCA menerapkan pembatasan wewenang terhadap satuan kerja operasional dalam
petugas melalui penetapan limit dalam melaksanakan fungsi kepatuhan.
melakukan suatu transaksi; serta • Adanya Laporan Triwulanan Pemantauan
pembatasan akses petugas ke jaringan Kepatuhan terhadap Ketentuan Kehati-
TI & komputer melalui pengendalian hatian BCA yang disampaikan kepada
penggunaan user ID dan password serta Dewan Komisaris dan Direksi.
pemasangan fingerscan. • Strategi Manajemen Risiko Kepatuhan
• BCA telah membentuk struktur organisasi BCA adalah mempunyai kebijakan untuk
dengan baik, dilengkapi unit pengawasan/ senantiasa mematuhi ketentuan yang
pengendalian sehingga dapat mendukung berlaku yaitu secara proaktif melakukan
pengendalian operasional, seperti: pencegahan (ex-ante) dalam rangka
o Pemisahan fungsi yang dapat meminimalkan terjadinya pelanggaran dan
menimbulkan conflict of interest; melakukan tindakan kuratif (ex-post) dalam
o Supervisor berfungsi mengawasi rangka perbaikan.
jalannya kontrol internal di Cabang
setiap hari; 2. BCA menerapkan sistem pengendalian interen secara
o PIC berfungsi mengawasi jalannya efektif yang disesuaikan dengan tujuan, kebijakan
kontrol internal di Cabang secara usaha, ukuran dan kompleksitas kegiatan usaha
periodik; BCA dengan berpedoman pada persyaratan dan tata
o PIKW berfungsi mengawasi jalannya cara sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bank
kontrol internal di Kantor Wilayah; Indonesia, maupun dengan mengacu kepada best
o Pengawasan Internal yang berfungsi practice melalui tindakan-tindakan sebagai berikut:
mengawasi jalannnya kontrol internal
di unit kerja tertentu di Kantor Pusat;

347
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

• Terdapat penetapan jalur pelaporan dan Jenis perbuatan yang tergolong fraud adalah:
pemisahan fungsi yang jelas antara satuan 1. Kecurangan.
kerja operasional dengan satuan kerja yang 2. Penipuan.
melaksanakan fungsi pengendalian. 3. Penggelapan aset.
• Fungsi pengendalian dilakukan oleh Satuan 4. Pembocoran rahasia.
Kerja Manajemen Risiko (SKMR), Grup Hukum
(GHK), Satuan Kerja Kepatuhan (SKK), Grup Latar Belakang
Analisa Risiko Kredit (GARK) dan Divisi Audit Dasar hukum dari penerapan kebijakan anti fraud di
Internal (DAI). BCA adalah Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/28/
• DAI telah melakukan review secara independen DPNP tanggal 9 Desember 2011. Surat Edaran
dan obyektif terhadap prosedur dan kegiatan ini sendiri ditujukan untuk memperkuat sistem
operasional BCA secara berkala. Hasil review pengendalian interen Bank dan sebagai pelaksanaan
DAI disampaikan dalam bentuk Laporan Hasil lebih lanjut Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.5/8/
Audit dan Laporan Tindak Lanjut Hasil Audit PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan
kepada Direksi. Manajemen Risiko bagi Bank Umum.
• Pengawasan Internal Cabang (PIC),
Pengawasan Internal Kantor Wilayah (PIKW) Sesuai dengan SE BI tersebut, BCA wajib memiliki
dan DAI telah melakukan fungsi evaluasi dan menerapkan strategi anti fraud yang efektif, yang
pelaksanaan sistem dan prosedur yang berlaku paling kurang memenuhi acuan minimum dan BCA
di BCA. Hasil evaluasi dari PIC, PIKW dan DAI wajib memperhatikan paling kurang hal-hal sebagai
tersebut dijadikan sebagai tolok ukur tingkat berikut:
kepatuhan unit kerja terhadap sistem dan a. kondisi lingkungan internal dan eksternal;
prosedur yang telah ditetapkan. b. kompleksitas kegiatan usaha;
c. potensi, jenis, dan risiko fraud; dan
PENCEGAHAN TINDAKAN KORUPSI d. kecukupan sumber daya yang dibutuhkan.

• Penerapan Strategi Anti Fraud Tujuan


Kebijakan Anti Fraud merupakan wujud komitmen Tujuan diterapkannya kebijakan anti fraud di BCA
manajemen BCA dalam mencegah terjadinya fraud adalah:
dengan menerapkan suatu sistem pengendalian • Menumbuhkan budaya anti fraud pada seluruh
fraud yang dijalankan secara efektif dan jajaran organisasi BCA.
berkesinambungan. Sistem pengendalian fraud ini • Meningkatkan awareness dan kepedulian
mengarahkan BCA dalam menentukan langkah- terhadap risiko fraud di operasional BCA.
langkah untuk mencegah, mendeteksi, investigasi, • Sebagai reminder untuk para pelaksana
dan memantau atas kejadian fraud. operasional BCA agar mematuhi prosedur dan
ketentuan yang berlaku.
Yang dimaksud dengan fraud di sini adalah semua
tindakan penyimpangan atau pembiaran yang
sengaja dilakukan untuk mengelabui, menipu, atau
memanipulasi BCA, nasabah, atau pihak lain, yang
terjadi di lingkungan BCA dan/atau menggunakan
sarana BCA sehingga mengakibatkan BCA, nasabah,
atau pihak lain menderita kerugian, dan/atau pelaku
fraud memperoleh keuntungan keuangan baik
secara langsung maupun tidak langsung.

348
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015

Anda mungkin juga menyukai