Sistem pengendalian internal yang efektif merupakan salah satu komponen penting dalam manajemen
Bank dan menjadi dasar bagi kegiatan operasional Bank yang sehat dan aman. Implementasi pengendalian
internal yang baik dan efektif bertujuan untuk menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan manajerial yang
dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan Bank terhadap peraturan perundang-undangan, serta mengurangi
risiko terjadinya kerugian, penyimpangan, dan pelanggaran aspek kehati-hatian.
Bank Victoria mengimplementasikan sistem pengendalian internal sesuai Surat Edaran Otoritas Jasa
Keuangan No. 35/SEOJK.03/2017 tentang Pedoman Standar Sistem Pengendalian Internal Bagi Bank Umum.
Sesuai dengan peraturan tersebut, implementasi pengendalian internal yang handal dan efektif di Bank menjadi
tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam organisasi Bank. Pihak-pihak tersebut meliputi:
1. Direksi Bertanggung jawab dalam menciptakan dan memelihara pengendalian internal yang efektif,
serta memastikan bahwa sistem tersebut berjalan secara aman dan andal sesuai dengan tujuan
pengendalian internal yang telah ditetapkan oleh Bank. Terkait hal ini, secara khusus, Direktur
Kepatuhan dan Manajemen Risiko berperan aktif dalam mencegah adanya penyimpangan yang
dilakukan oleh manajemen dalam menetapkan kebijakan berkaitan dengan prinsip kehati–hatian.
2. Dewan Komisaris Bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
pengendalian internal secara umum, termasuk kebijakan Direksi yang menetapkan pengendalian
internal tersebut.
3. Audit Internal/Integrated and Anti Fraud Bertanggung jawab dalam mengevaluasi dan berperan aktif
dalam meningkatkan efektivitas pengendalian internal secara berkesinambungan, berkaitan dengan
pelaksanaan operasional Bank yang berpotensi menimbulkan kerugian dalam pencapaian sasaran yang
telah ditetapkan oleh manajemen. Terkait hal ini, Bank senantiasa memastikan agar jalur pelaporan
telah memadai dan auditor internal telah memiliki keahlian, khususnya terkait praktik dan penerapan
penilaian risiko.
4. Pejabat Eksekutif dan Karyawan Bertanggung jawab dalam memahami dan melaksanakan
pengendalian internal yang telah ditetapkan oleh manajemen Bank. Melalui pengendalian internal
yang efektif, tanggung jawab Pejabat Eksekutif dan karyawan Bank akan meningkat, mendorong
budaya risiko (risk culture) yang memadai, serta mempercepat proses identifikasi terhadap praktik
perbankan yang tidak sehat dan terhadap organisasi melalui sistem deteksi dini yang efisien.
5. Pihak Eksternal Antara lain meliputi Otoritas Jasa Keuangan, auditor eksternal, dan nasabah Bank
yang berkepentingan terhadap terlaksananya pengendalian internal yang andal dan efektif. Secara khusus,
Direksi dan Dewan Komisaris berperan dalam menjaga komitmen, perilaku, kepedulian, serta langkah yang tepat
dalam mengimplementasikan pengendalian internal dalam seluruh kegiatan operasional Bank.
Oleh karena itu, Direksi dan Dewan Komisaris telah menetapkan unsur-unsur lingkungan pengendalian yang
meliputi:
Implementasi pengendalian Internal yang dilakukan oleh Bank Victoria telah sesuai dengan Internal Control
Integrated Framework yang dikembangkan oleh The Committee of Sponsoring Organization of the Treadway
Commission (COSO) di tahun 2013. Kesesuaian pengendalian internal Bank Victoria dengan kerangka
pengendalian internal menurut COSO khususnya terkait aspek utama berikut.
1. Tujuan pengendalian internal, yakni meliputi: a. Tujuan operasional, berkaitan dengan efektivitas
efisiensi operasi yang dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi terhadap penggunaan aset dan
sumber daya lainnya dalam rangka melindungi Bank dari risiko kerugian; b. Tujuan pelaporan, berkaitan dengan
kepentingan pelaporan keuangan yang memenuhi kriteria andal, tepat waktu, transparan dan persyaratan lain
yang ditetapkan oleh regulator maupun Bank; c. Tujuan kepatuhan, berkaitan dengan kepatuhan Bank terhadap
hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Unsur-unsur pengendalian internal, meliputi komponenkomponen: a. Lingkungan pengendalian,
merupakan cerminan dari keseluruhan komitmen, perilaku, kepedulian, dan langkah-langkah Dewan Komisaris
dan Direksi Bank dalam melaksanakan kegiatan pengendalian operasional Bank; b. Penilaian risiko, merupakan
suatu serangkaian tindakan yang dilaksanakan oleh Direksi dalam rangka identifikasi, analisis dan menilai risiko
yang dihadapi Bank dalam rangka pencapaian target yang ditetapkan; c. Kegiatan pengendalian, meliputi
penetapan kebijakan, prosedur dan praktik pengendalian, serta proses verifikasi lebih dini untuk memastikan
bahwa kebijakan dan prosedur tersebut secara konsisten dipatuhi, serta merupakan kegiatan yang tidak
terpisahkan dari setiap fungsi atau kegiatan Bank sehari-hari; d. Ketersediaan informasi internal dan saluran
komunikasi yang efektif yang diperlukan dalam pengambilan keputusan yang tepat dan dapat
dipertanggungjawabkan, serta agar seluruh pejabat dan pegawai Bank sepenuhnya memahami dan mematuhi
kebijakan dan prosedur yang berlaku dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya; e. Kegiatan
pemonitoran, merupakan proses penilaian/ evaluasi atas aktivitas pemantauan efektifitas rancangan dan
operasi struktur pengendalian internal dan kinerja manajemen dengan memastikan bahwa pelaksanaannya
telah diperbaiki sesuai dengan keadaanya.
Guna mendukung efisiensi penerapan budaya pengendalian, maka seluruh kebijakan, standar, dan prosedur
operasional didokumentasikan secara tertulis dan tersedia bagi setiap karyawan yang terkait. Selain itu, dalam
rangka memperkuat nilai-nilai etika, Bank mengelola dan menghindari kebijakan dan praktik yang dapat
mengakibatkan dorongan atau menciptakan peluang untuk melakukan penyimpangan atau pelanggaran.