Anda di halaman 1dari 19

2.

Tiga Dimensi (R3)


 Persamaan Garis

Titik A (xA,yA,zA) dan titik B (xB,yB,zB)


terletak pada satu garis.
Jika titik P (xP,yP,zP) terletak di tengah
titik A dan B, secara vektor dituliskan :
Jadi persamaan garis yang melalui titik A dan titik B
dituliskan dalam bentuk persamaan parametrik :

xP = k(xB– xA) + xA
yP = k(yB– yA) + yA

zP = k(zB– zA) + zA

Contoh :
Tentukan persamaan garis yang melalui titik (2,-1,0)
dan (1,-1,1).
Jawab :
Gunakan persamaan garis melalui kedua titik tersebut .
x = k(xB– xA) + xA = k(2 – 1)+2= k + 2

yP = k(yB– yA) + yA = k(– 1–(–1)+(–1) = k – 1

zP = k(zB– zA) + zA = k(0 – 1)+ 0= – k

Perhatikan :

Persamaan garis di ruang 3 dimensi adalah persamaan


parametrik. Variabel A dan B dapat ditukar, yang mem
bedakan adalah arah garisnya
 Persamaan bidang
Bidang merupakan suatu permukaan datar.
Untuk membentuk suatu persamaan garis
dibutuhkan 2 titik, sedangkan untuk membentuk
persamaan bidang dibutuhkan 3 titik atau satu titik
dan vektor normal dari bidang tersebut.

Jika terdapat satu bidang yang melalui titik P (xP,yP,zP)


dan memiliki vektor normal n = (a,b,c), maka bila
ingin mencari persamaan dari bidang tersebut
diperlukan suatu titik sembarang Q(x,y,z) yang
terletak pada bidang tersebut.
Dari definisi bahwa vektor normal tegak lurus terhadap
bidang, maka
QP . n  0

 xP  x  a 
 y  y  . b  0
 P   
 zP  z  c 

ax  by  cz  (axP  byP  czP )  0


ax  by  cz  d  0
Persamaan Umum, dengan :
d  axP  byP  czP
Contoh :
Tentukan persamaan bidang yang melalui titik (1,2,1)
dan memiliki vektor normal (-1,2,3).
Jawab :
Langsung digunakan persamaan umum dengan
mensubstitusi vektor normal :
ax  by  cz  d  0  x  2 y  3z  d  0

Untuk mencari nilai d, dilakukan substitusi titik (1,2,1)


ke persamaan, karena titik tersebut terletak di bidang.
Maka : 1  2(2)  3(1)  d  0 d 6
Jadi persamaan bidang yang dicari adalah :
 x  2 y  3z  6  0
Bagaimana mencari persamaan bidang jika yang
diketahui adalah 3 buah titik?
Contoh :
Tentukan persamaan bidang yang melalui titik A(-1,2,1),
B(2,1,1) dan C(-2,-1,3).
Jawab :
Cara 1. Substitusikan koordinat dari 3 titik itu ke dalam
persamaan umum, sehingga diperoleh 3 persamaan
dengan 4 variabel yaitu :
a  2b  c  d  0
2a  b  c  d  0
2a  b  3c  d  0
Dengan menggunakan eliminasi Gauss-Jordan
diperoleh :

a = 1/10 d, b = 3/10 d dan c = ½ d


Persamaan bidang yang dicari adalah :
10
 dx  y  z  d  0
1
10
3
10
1
2
Dikalikan 
d
 diperoleh :

x  3 y  5 z  10  0
Cara 2. Mencari vektor normal n dengan menggunakan
perkalian silang vektor AB dan vektor BC.
 3 -1
AB  -1  ; AC  -3
 0  2
 Jarak titik terhadap bidang
Vektor normal n pada bidang ax + by + cz+ d = 0
dapat ditulis sebagai (a,b,c). Titik A(xA, yA) berada di
luar bidang, sedangkan sembarang titik P(x,y,z) pada
bidang, sehingga :
PA . n  PA n cos

 x A  x  a 
 y  y  . b   D n
 A   
 z A  z  c 

D : jarak titik A ke bidang


axA  byA  czA  (ax  by  cz )  D a  b  c
2 2 2

axA  byA  czA  d


D
a 2  b2  c 2

Persamaan yang digunakan untuk mencari jarak suatu


titik ke bidang yang telah diketahui persamaannya.
Contoh :
Tentukan jarak titik (2,1,1) ke suatu bidang dengan
persamaan 3x – y – 2z + 5 = 0

Jawab :
3x  y  2 z  5
Gunakan persamaan : D 
32  12  22

3.2  1.1  2.1  5



14
8 4
  14
14 7
Sudut antara dua bidang
Jika 2 bidang saling berpotongan, maka dalam
menentukan sudut yang terbentuk sama halnya
seperti mencari sudut antara 2 garis.
Persamaan bidang
P1 : a1x + b1y + c1z + d1 = 0
P2 : a2x + b2y + c2z + d2 = 0
Jika koefisien : a1 = a2, b1 = b2, c1 = c2,
maka ada 2 kemungkinan yaitu :
1. Bidang berhimpit bila d1 = d2,
2. Bidang sejajar apabila d1≠d2,
Jika koefisien tidak mempunyai nilai yang sama,
maka kedua bidang pasti berpotongan.
Vektor normal bidang P1 adalah N1(a1,b1,c1).
Vektor normal bidang P2 adalah N2(a2,b2,c2).
Dengan perkalian titik kedua vektor normal
tersebut dapat diperoleh sudut antara 2 bidang,
yaitu :
n1 . n 2  n1 n 2 cos 
 a1a2  b1b2  c1c2 
  arc cos  
 a12  b12  c12 a22  b22  c22 

Contoh :
Tentukan sudut yang dibentuk oleh bidang-bidang
dengan persamaan berikut ini :
P1 : 2x –3y + 2z –4 = 0
P2 : x + y + z –3 = 0
Jawab :
Vektor normal P1: (2, –3,2) dan P2: (1,1,1).
 a1a2  b1b2  c1c2 
  arc cos  
 a12  b12  c12 a22  b22  c22 

 2.1  3.1  2.1 


  arc cos    1 

  cos 
-1
  81, 2 0

 22  (3) 2  22 12  12  12   51 
 Jarak titik terhadap garis
Tidak seperti menghitung jarak titik
terhadap garis pada dimensi dua,
karena persamaan garisnya
berbeda.

Oleh karena itu, diperlukan


bantuan satu titik (Q) yang terletak
pada garis g1 sedemikian sehingga
jika dihubungkan dengan titik yang
diketahui(P) akan saling tegak lurus

Jadi jarak P terhadap g1 = jarak antara dua titik P dan Q (PQ)


Contoh :
Tentukan jarak titik (2,3,-1) ke garis g1 dengan persamaan x
= 2t-1; y = t-3; z = t.
Jawab :
Misalkan titik Q pada garis g1 dengan koordinat (2t-1, t-3, t),
maka :
Jadi :

Anda mungkin juga menyukai