Anda di halaman 1dari 8

Kompor tenaga surya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Oven surya atau kompor tenaga surya adalah perangkat masak yang menggunakan
sinar matahari sebagai sumber energi. Berhubung kompor jenis ini tidak menggunakan bahan bakar
konvensional dan biaya operasinya rendah, organisasi kemanusiaan mempromosikan
penggunaannya ke seluruh dunia untuk mengurangi penggundulan hutan dan penggurunan, yang
disebabkan oleh penggunaan kayu sebagai bahan bakar untuk keperluan memasak.
Kompor surya dapat digunakan di luar rumah, terutama dalam situasi ketika konsumsi bahan bakar
minimal atau risiko kebakaran menjadi pertimbangan penting.

Daftar isi
[sembunyikan]

 1Prinsip kerja
o 1.1Kompor berbentuk kotak
o 1.2Kompor Panel
o 1.3Ceret Surya
o 1.4Kompor Parabola
o 1.5Kompor Hibrid
 2Keuntungan bagi lingkungan
 3Proyek Kompor Tenaga Surya
o 3.1Bakeri di Lesotho
o 3.2Penggunaan di Kamp Pengungsi Darfur
o 3.3Desa Kompor Tenaga Surga di India
 4Pranala luar

Prinsip kerja[sunting | sunting sumber]


Ada berbagai jenis kompor surya. Semuanya menggunakan panas dari cahaya Matahari untuk
memasak makanan. Beberapa prinsip dasar kompor surya adalah sebagai berikut:

1. Pemusatan cahaya Matahari. Beberapa perangkat, biasanya berupa cermin atau sejenis
bahan metal/logam yang memantulkan cahaya, digunakan untuk memusatkan cahaya dan
panas Matahari ke arah area memasak yang kecil, membuat energi lebih terkonsentrasi ke
satu titik dan menghasilkan panas yang cukup untuk memasak.
2. Mengubah cahaya menjadi panas. Bagian dalam kompor surya dan panci, dari bahan
apapun asal yang berwarna hitam, dapat meningkatkan efektivitas pengubahan cahaya
menjadi panas. Panci berwarna hitam dapat menyerap hampir semua cahaya Matahari dan
mengubahnya menjadi panas, secara mendasar meningkatkan efektivitas kerja kompor
surya. Semakin baik kemampuan panci menghantarkan panas, semakin cepat kompor dan
oven bekerja.
3. Memerangkap panas. Upaya mengisolasi udara di dalam kompor dari udara di luarnya akan
menjadi penting. Penggunaan bahan yang keras dan bening seperti kantong plastik atau
tutup panci berbahan kaca memungkinkan cahaya untuk masuk ke dalam panci. Setelah
cahaya terserap dan berubah jadi panas, kantong plastik atau tutup berbahan gelas akan
memerangkap panas di dalamnya seperti efek rumah kaca. Hal ini memungkinkan kompor
untuk mencapai temperatur yang sama ketika hari dingin dan berangin seperti halnya ketika
hari cerah dan panas.
Strategi memanaskan suatu barang dengan menggunakan tenaga Matahari menjadi kurang efektif
jika hanya menggunakan salah satu prinsip tersebut di atas. Pada umumnya kompor surya
menggunakan sedikitnya dua cara atau bahkan ketiga prinsip dasar kompor surya untuk
menghasilkan temperatur yang cukup untuk memasak.
Terlepas dari kebutuhan akan adanya cahaya Matahari dan kebutuhan untuk menempatkan kompor
surya pada posisi yang tepat sebelum menggunakannya, kompor ini tidak berbeda jauh dengan
kompor konvensional. Namun, salah satu kerugiannya adalah karena kompor surya umumnya
mematangkan makanan pada saat hari panas, ketika orang-orang cenderung enggan memakan
makanan yang panas. Bagaimanapun, penggunaan panci tebal yang lambat menghantarkan panas
(seperti panci dari besi tuang/cor) dapat mengurangi kecepatan hilangnya panas dan dengan
menggabungkannya dengan penggunaan pengisolasi panas, kompor dapat tetap menghangatkan
makanan sampai malam hari.
Penutup kompor biasanya dapat dibuka untuk menempatkan panci ke dalamnya. Kotak kompor
umumnya mempunyai satu atau lebih pemantul cahaya dari bahan kertas aluminiumatau bahan
reflektif lainnya untuk memantulkan lebih banyak cahaya ke bagian dalam kotak. Panci pemasak
dan bagian dalam bawah kompor sebaiknya berwarna gelap atau hitam. Dinding bagian dalam
kompor harus dapat memantulkan cahaya untuk mengurangi hilangnya panas dan mengarahkan
pantulan cahaya ke arah panci dan dasar kompor yang berwarna gelap, yang bersentuhan langsung
dengan panci.

Kompor berbentuk kotak[sunting | sunting sumber]


Isolasi panas pada bagian dalam kompor berbentuk kotak ini harus mampu menahan panas hingga
150 °C tanpa meleleh atau menghasilkan gas. Remasan kertas, wol, sisa kain, rumput kering,
potongan kardus, dan sebagainya dapat digunakan sebagai isolasi panas pada dinding kompor.
Berhubung umumnya panas lolos melalui penutup kaca/plastik, hanya sedikit bahan isolasi pada
dinding yang dibutuhkan. Bagian tutup yang transparan terbuat dari gelas, yang tahan lama tapi sulit
penggunaannya atau kantong plastik oven tahan panas yang lebih mudah digunakan, ringan dan
murah tapi tidak tahan lama. Jika panci dan/atau bahan bagian dasar kompor berwarna hitam sulit
didapatkan, bisa dengan menggunakan cat semprot hitam (yang tidak beracun ketika panas),
cat tempera hitam (cat berbahan dasar telur), atau jelaga pada bagian-bagian yang sebaiknya
berwarna gelap.
Kompor berbentuk kotal umumnya mencapai temperatur 150 °C. Ini berarti tidak sepanas oven
konvensional, tetapi tetap dapat mematangkan makanan dalam waktu yang lebih lama. Makanan
yang mengandung air tidak akan dapat mencapai panas lebih dari 100 °C, jadi tidak perlu berusaha
mencapai temperatur seperti yang tercantum pada buku masakan standar. Karena tidak dapat
mencapai temperatur yang tinggi, makanan dapat dimasak sepanjang hari tanpa khawatir menjadi
hangus. Namun, memasak dengan kompor ini sebaiknya dilakukan sebelum tengah hari.
Bergantung pada lokasi berdasarkan garis lintang dan cuaca, makanan dapat dimasak baik pada
pagi hari atau siang hari. Kompor juga dapat digunakan untuk menghangatkan makanan dan
minuman serta untuk mempasturisasi air dan susu.
Kompor berbentuk kotak dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahan seadanya atau dibuat
oleh pabrik untuk dijual. Bentuknya berkisar dari kompor dari kardus kecil, cocok untuk memasak
satu jenis masakan pada saat hari terang hingga kompor dari bahan kayu dan gelas yang dibangun
di bagian rumah yang paling banyak kena sinar Matahari.
Meskipun kompor ini ditemukan oleh Horace de Saussure, seorang naturalis Swiss, sejak tahun
1767, kompor surya baru populer sekitar tahun 1970an. Perangkat masak yang sederhana dan
berguna ini semakin banyak digunakan di berbagai negara di seluruh dunia. Index terperinci
mengenai negara-negara pengguna kompor surya ini dapat ditemukan di sini. here.
Kompor Panel[sunting | sunting sumber]
Kompor surya berbentuk panel ini sangat murah biayanya, terbuat dari panel yang berkilat untuk
mengarahkan sinar Matahari pada panci pemasak yang diselubungi oleh kantong plastik (tahan
panas). Model yang paling umum adalah "CooKit", dikembangkan sejak tahun 1994 oleh Solar
Cookers International. Kompor jenis ini seringkali diproduksi secara lokal dengan cara menempelkan
bahan pemantul cahaya seperti kertas aluminium di atas kepingan karton/kardus yang dipotong
secara khusus. Kompor jenis ini ringan dan dapat disimpan dengan cara melipatnya. Jika kompor ini
dipasang, ukurannya sekitar 1 m x 1.3 m. Di Amerika Serikat, jika menggunakan materi yang dibeli
secara grosir, biaya pembuatannya berkisar USD 5. Namun, "CooKit" juga dapat dibuat dari bahan-
bahan bekas seperti kardus bekas dan kertas aluminium dari bagian dalam kotak rokok.
Kompor "CooKit" merupakan kompor surya yang dapat menghasilkan panas yang rendah sampai
dengan sedang. Kompor ini dengan mudah dapat mencapai temperatur untuk mempasteurisasikan
air atau memasak beras. Pada hari yang cerah, sebuah "CooKit" dapat mengumpulkan tenaga
Matahari cukup untuk memasak nasi, daging atau sayuran bagi keluarga dengan tiga sampai empat
orang anak. Keluarga yang lebih besar jumlahnya dapat menggunakan 2 buah kompor atau lebih.
Untuk menggunakan kompor panel, kita harus melipatnya hingga berbentuk mangkuk. Makanan
ditempatkan dalam panci berwarna gelap dan tertutup rapat. Kemudian panci dibungkus
dengan plastik bening yang diikat atau dijepit erat dan diletakkan di dalam kompor. Kompor
ditempatkan di bawah Matahari hingga makanan matang, umumnya membutuhkan waktu beberapa
jam untuk memasak makanan bagi sebuah keluarga. Untuk mempercepat waktu memasak, panci
dapat ditaruh di atas tongkat atau kawat sehingga udara panas dapat bersirkulasi di bawahnya.
Kantong plastik tahan panas (yang biasa digunakan untuk memanggang dalam oven konvensional)
dapat digunakan kembali selama lebih dari sebulan. Namun, kantong plastik jenis apapun dapat
digunakan asalkan kantong plastiknya tidak langsung bersentuhan dengan panci yang panas dan
menjadi meleleh, misalnya dengan memasang rak kawat atau tongkat. Fungsi kantong plastik ini
adalah untuk memerangkap udara panas di sekitar panci. Hal ini tidak diperlukan pada hari yang
sangat cerah dan tak berangin.
Produk yang mutakhir adalah "HotPot" yang dikembangkan oleh US NGO Solar Household Energy,
Inc. Perangkat masak ini berupa suatu panci gelas besar dengan penutup gelas dan didalamnya
tergantung panci hitam. Rancangan ini mempunyai kelebihan berupa hasil pemanasan yang sangat
merata karena sinar Matahari dapat mencapai seluruh bagian panci selama masa pemasakan.
Keuntungan lainnya adalah penutup panci yang bening memungkinkan kita mengawasi makanan
yang dimasak tanpa membuka penutupnya. "HotPot" merupakan alternatif dari penggunaan kantong
plastik dalam kompor surya berbentuk panel.
Ceret Surya[sunting | sunting sumber]
Ceret Surya adalah perangkat pemanas bertenaga Matahari yang sanggup memanaskan air sampai
mendidih hanya dengan menggunakan tenaga Matahari. Biasanya
digunakan teknologi tabung gelas surya kedap udara untuk menangkap, mengakumulasi dan
menyimpan tenaga Matahari yang digunakan untuk memanaskan ceret.
Karena sanggup menghasilkan panas yang tetap hingga setinggi 220 ° C, selain memanaskan
cairan, tabung gelas surya kedap udara juga dapat menghasilkan panas yang kering sehingga dapat
berfungsi sebagai oven dan autoclaves. Terlebih lagi tabung gelas surya kedap udara bekerja
dengan mengakumulasi tenaga panas surya (dibandingkan karena mengkonsentrasikannya),
dengan demikian perangkat ini dapat berfungsi dengan cahaya Matahari yang tersebar dan sama
sekali tidak perlu selalu menjejak cahaya Matahari. Jika ceret surya menggunakan teknologi tabung
surya kedap udara, fasilitas kedap udaranya ini dapat menjaga agar air yang sudah dipanaskan
tetap panas sepanjang malam.
Kompor Parabola[sunting | sunting sumber]
Meskipun jenis kompor surya ini dapat memasak sebaik kompor konvesional, namun kompor ini sulit
dibuat. Kompor parabola mampu mencapai panas yang tinggi dan memasak dengan cepat, namun
senantiasa membutuhkan pengaturan dan pengawasan agar dapat beroperasi dengan aman.
Jumlahnya di seluruh dunia sekitar beberapa ratus ribu buah, kebanyakan ada di Cina. Perangkat ini
terutama berguna bagi institusi masak berskala besar.
Mangkuk Surya adalah teknologi pemusatan (cahaya Matahari) yang khas digunakan oleh Solar
Kitchen di Auroville India. Tidak seperti teknologi pemusatan (cahaya Matahari) lainnya yang
menggunakan sistem pemantulan yang harus mengikuti pergerakan Matahari, mangkuk surya
menggunakan pemantul statis berbentuk lempengan bundar setengah cekung bekerja dengan cara
yang berbeda.
Mangkuk surya dipasang diatas dapur bersama Auroville, Dapur Surya. Pemusat cahaya Matahari
berbentuk bundar, berdiameter 15 m, dipasang mencondong dan terintegrasi dengan atap Dapur
Surya. Struktur penyangga mangkuk terbentuk dari 96 buah segmen semen-ferro siap pasang,
bagian dalamnya dilapisi dengan 11 000 buah cermin kecil. Dinding-dinding yang terbuat dari bata
padat menyangga seluruh struktur. Sebuah perangkat penerimaan penjejak cahaya Matahari
dipasang tergantung di atas mangkuk, yang secara otomatis diatur oleh mekanisme komputer agar
cahaya Matahari senantiasa berada pada titik fokusnya. Mangkuk Surya menghasilkan panas
berkapasitas 75 kW, yang selanjutnya menghasilkan cukup banyak uap air untuk memasak 1200
porsi makanan pada hari cerah. Sistem ini mempunyai dua buah pemanas diesel sebagai cadangan
ketika hari mendung.
Kompor Hibrid[sunting | sunting sumber]
Oven surya hibrid adalah jenis oven yang menggunakan baik elemen-elemen yang digunakan pada
kompor surya berbentuk kotak maupun elemen pemanasan listrik konvensional sehingga dapat
berfungsi ketika hari mendung dan pada malam hari. Dengan demikian oven surya hibrid menjadi
tidak terlalu tergantung pada keberadaan Matahari. Namun, kompor hibrid ini harganya tidak
semurah kompor surya jenis lainnya sehingga tidak terlalu populer di negara dunia ketiga.
Kompor surya hibrid terdiri dari besi pemanggang dan reflektor parabola yang dapat diatur
penempatannya, keduanya yang tergantung pada sebuah standar kaki-tiga. Kemampuan kompor
surya hibrid melebihi kompor surya berbentuk kotak dalam hal temperatur dan waktu pemasakan.
Ketika tidak ada tenaga Matahari, kompor ini dapat menggunakan jenis bahan bakar lainnya
sebagai sumber pemanasan, termasuk gas, listrik, kayu bakar dan sebagainya. Pemanggang
standar kaki-tiga hibrid ini tergolong revolusioner karena hampir setiap bagiannya dapat dibuat dari
barang bekas.

Keuntungan bagi lingkungan[sunting | sunting sumber]


Kompor surya hanyalah salah satu cara dari berbagai penggunaan energi alternatif, yang dapat
dimanfaatkan oleh berbagai kalangan. Sebuah kompor surya yang dapat diandalkan dapat dibuat
dari bahan-bahan sehari-hari dalam beberapa jam saja atau dapat pula dibeli di pasaran.
Kompor surya dapat memasak apapun yang dapat dimasak oleh kompor atau oven konvensional -
baik memanggang roti, mengukus sayuran sampai dengan memanggang daging. Kompor surya
memungkinkan semua aktivitas tersebut, tanpa memperparah pemanasan global atau
memperpanas dapur dan memperbesar kebutuhan terhadap sistem pendingin. Hampir 75 % rumah
tangga di Amerika Serikat menyiapkan masakan sedikitnya sekali dalam sehari, 1/3 bagian
diantaranya memasak 2 jenis masakan atau lebih. Salah satu dari aktivitas memasak tersebut dapat
dilakukan dengan cara yang ramah lingkungan, dengan menggunakan kompor surya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa memasak dengan kayubakar setara
dengan merokok dua bungkus rokok dalam sehari. Menghirup asap dari kayubakar dapat
mengakibatkan penyakit saluran pernapasan dan kematian. Salah satu solusi yang dianjurkan untuk
masalah ini adalah pemasakan dengan tenaga Matahari, yang sama sekali tidak menghasilkan
asap. Sistem ini hanya menggunakan tenaga Matahari yang cuma-cuma dan berlimpah.
Pemanfaatan Pemantulan oleh Cermin Cekung.
Pemanfaatan Pemantulan oleh Cermin Cekung.

Berdasarkan sifat cermin cekung yang mengumpulkan sinar atau perhatikan


proses (4.a), maka beberapa manfaat yang dapat diambil dapat dilukiskan seperti
gambar berikut ini:
Sinar-sinar yang sejajar sumbu utama cermin cekung akan dipantulkan ke titik
fokus dari cermin cekung tersebut, sehingga manfaat yang dapat diambil adalah:

1. Untuk mengumpulkan energi matahari, sehingga sinar-sinar yang terkumpul


pada titik fokus dapat berfungsi sebagai kompor atau sumber panas dengan
intensitas yang sangat tinggi. Hal ini mudah dipahami karena bila tanpa cermin
cekung tersebut, maka titik F hanya mendapat satu garis sinar saja (warna hijau).

2. Untuk mengumpulkan sinar dalam proses pembentukan bayangan pada


Mikroskop (letaknya di bawah meja preparat dan di bawah diafragma). Perhatikan
gambar mikroskop berikut ini.

3. Hal seperti nomor 2, juga terjadi pada antena parabola, yang mana
gelombang elektromagnetik yang akan ditangkap bisa jadi berasal dari tempat
yang sangat jauh, misalnya berasal dari satelit. Karena letak satelit yang sangat
jauh dari bumi, maka intensitas gelombang yang sangat kecil tentu tidak baik
untuk membawa informasi (data digital), sehingga dengan memposisikan antena
di titik F pada reflektor parabola (terbuat dari bahan logam, bahan yang sangat
baik memantulkan gelombang elektromagnetik), maka akan diperoleh tangkapan
gelombang elektromagnetik dengan intensitas yang jauh lebih besar dibanding
antena menangkap satu garis gelombang saja (warna hijau).

4. Hal seperti nomor 3, juga berlaku bila antena parabola difungsikan untuk
memancarkan gelombang elektromagnetik ke tempat lain yang jaraknya jauh.

5. Apabila antena parabola difungsikan untuk memancarkan gelombang


elektromagnetik, maka jangkauan pancarannya menjadi sangat luas. Prinsip ini
diterapkan pada sistem satelit komunikasi, dan sistem radar (pendeteksi dan
pengukur jarak obyek dari suatu tempat di mana sistem radar itu diposisikan)
Antena Parabola milik NASA

CEMBUNG Bentuk cermin ini banyak digunakan sebagai penyelaras feng shui, dan
umum digunakan di luar rumah sebagai fungsi untuk menolak, mengalihkan
dan membuyarkan pengaruh buruk yang diterima sebuah rumah dari pengaruh
negatif lingkungan sekitarnya,

A. Pengertian Emulsi
Menurut FI Edisi IV, emulsi adalah sistem dua fase yang salah satu cairannya
terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. Stabilitas
emulsi dapat dipertahankan dengan penambahan zat yang ketiga yang disebut
dengan emulgator (emulsifying agent)

Emulsi berasal dari kata emulgeo yang artinya menyerupai milk, warna
emulsi adalah putih. Pada abad XVII hanya dikenal emulsi dari biji-bijian yang
mengandung lemak, protein dan air. Emulsi semacam ini disebut emulsi vera atau
emulsi alam, sebagai emulgator dipakai protein yang terdapat dalam biji tersebut.
Emulsi adalah suatu sediaan yang mengandung dua zat cair yang tidak mau
campur, biasanya air dan minyak dimana caira suatu terdispersi menjadi butir-
butir kecil dalam cairan yang lain.

Emulsi adalah suatu system heterogen, yang terdiri dari tidak kurang dari
sebuah fase cair yang tidak bercampur, yang terdispersi dalam fase cair lainnya,
dalam bentuk tetesan-tetesan, dengan diameter secara umum, lebih dari 0,1 μm.

Secara umum, emulsi merupakan system yang terdiri dari dua fase cair
yang tidak bercampur, yaitu fase dalam (internal) dan fase luar (eksternal).

Emulgator merupakan komponen yang peting untuk memperoleh emulsi


yang stabil. <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Ada dua macam tipe
emulsi yang terbentuk yaitu tipe M/A dimana tetes minyak terdispersi ke dalam
fase air, dan tipe A/M dimana fase intern air dan fase ekstern adalah minyak. Fase
intern disebut pula dase dispers atau fase discontinue.

Emulsi adalah suatu sistem koloid yang fase terdispersinya dapat berupa zat
padat, cair, dan gas, tapi kebanyakan adalah zat cair (contohnya: air dengan
minyak). Pada umumnya emulsi kurang mantap, kemantapan emulsi dapat terlihat
pada keadaannya yang selalu keruh seperti; susu, santan, dsb. Untuk
memantapkan emulsi diperlukan zat pemantap yang disebut emulgator.

B. Sifat-Sifat Koloid Sol

1. Efek TyndaL Efek tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893),
seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall.

Efek tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat
larutan sejati (gambar kiri) disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak
akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid (gambar kanan),
cahaya akan dihamburkan. hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid
mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar
tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil
sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.

2. Gerak BrowN

Jika kita amati system koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan
melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag.
Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Pergerakan tersebut dijelaskan
pada penjelasan berikut:

Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat


bersifat acak seperti pada zat cair dan gas, atau hanya bervibrasi di tempat seperti
pada zat padat. Untuk system koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas,
pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-
partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh
karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak
seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan
perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown.

Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak Brown terjadi.
Demikian pula, semakin besar ukuran partikel kolopid, semakin lambat gerak
Brown yang terjadi. Hal ini menjelaskan mengapa gerak Brown sulit diamati dalam
larutan dan tidak ditemukan dalam zat padat (suspensi).

Gerak Brown juga dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu system
koloid, maka semakin besar energi kinetic yang dimiliki partikel-partikel medium
pendispersinya. Akibatnya, gerak Brown dari partikel-partikel fase terdispersinya
semakin cepat. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah suhu system koloid,
maka gerak Brown semakin lambat.

3. Adsorpsi koloid

Apabila partikel-partikel sol padat ditempatkan dalam zat cair atau gas,
maka pertikel-partikel zat cair atau gas tersebut akan terakumulasi pada
permukaan zat padat tersebut. Fenomena ini disebut adsorpsi. Beda halnya
dengan absorpsi. Absorpsi adalah fenomena menyerap semua partikel ke dalam
sol padat bukan di atas permukaannya, melainkan di dalam sol padat tersebut.

Partikel koloid sol memiliki kemampuan untuk mengadsorpsi partikel-


partikel pada permukaannya, baik partikel netral atau bermuatan (kation atau
anion) karena mempunyai permukaan yang sangat luas.

4. Muatan Koloid Sol

Sifat koloid terpenting adalah muatan partikel koloid. Semua partikel


koloid pasti mempunyai muatan sejenis (positif atau negatif). Oleh karena
muatannya sejenis, maka terdapat gaya tolak menolak antar partikel koloid. Hal
ini mengakibatkan partikel-partikel tersebut tidak mau bergabung sehingga
memberikan kestabilan pada sistem koloid. Namun demikian, system koloid secara
keseluruhan bersifat netral karena partikel-partikel koloid yang bermuatan ini
akan menarik ion-ion dengan muatan berlawanan dalam medium pendispersinya.
Berikut ini adalah penjelasannya:

a. Sumber Muatan Koloid Sol

Partikel-partikel koloid mendapat muatan listrik melalui dua cara, yaitu


dengan proses adsorpsi dan proses ionisasi gugus permukaan partikel.

d. Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan
terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid.
Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan
pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid
yang berbeda muatan.

e. Koloid Liofil dan Koloid Liofob


Koloid ini terjadi pada sol yaitu fase terdispersinya padatan dan medium
pendispersinya cairan.

Koloid sistem koloid yang affinitas fase


Liofil: terdispersinya besar terhadap medium
pendispersinya.
Contoh: sol kanji, agar-agar, lem, cat

Koloid sistem koloid yang affinitas fase terdispersinya kecil terhadap medium

Liofob: pendispersinya.

Contoh: sol belerang, sol emas.

Anda mungkin juga menyukai