Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KOMPOR TENAGA SURYA


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Fisika Dasar II
Dosen Pengampu : Drs. Wawan Syahiril Anwar, M.Pd.

Disusun Oleh :
Naufal Rahidatul Aisy
054117040

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
kiranya patut saya ucapkan, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya
serta pertolongan-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini yang
membahas tentang ”Kompor Tenaga Surya” dalam mata kuliah Fisika
Dasar II.
Saya menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, maka kami ucapkan terima
kasih kepada :
1. Bapak Drs. Wawan Syahiril Anwar, M.Pd. selaku Dosen Mata
Kuliah Fisika Dasar II Universitas Pakuan yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
2. Teman-teman yang telah banyak memberi masukan serta
saran-saran yang membangun.
3. Semua pihak yang telah membantu hingga selesainya
penyusunan makalah ini.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan. Saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa makalah ini terdapat kekurangan dan masih sangat
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik,
masukan, dan saran yang membangun dari berbagai pihak.

Bogor, 14 Mei 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Lahirnya Kompor Tenaga Surya........ 1
B. Kegunaan Kompor Tenaga Surya............................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Spesifikasi Kompor Tenaga Surya.............................. 4
B. Cara Kerja Alat Kompor Tenaga Surya....................... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Lahirnya Kompor Tenaga Surya


Matahari atau surya adalah sumber energi terbarukan dan sangat
berpotensi untuk mengatasi permasalahan energi dunia dan isu global
warming yang terjadi. Energi surya adalah sumber energi yang tidak
akan pernah habis ketersediaannya dan energi ini juga dapat
dimanfaatkan sebagai energi alternatif yang akan di ubah menjadi
energi listrik, dengan menggunakan sel surya. Cara kerja sel surya
adalah dengan memanfaatkan teori cahaya sebagai partikel.
Sebagaimana diketahui bahwa cahaya baik yang tampak maupun
yang tidak tampak memiliki dua buah sifat yaitu dapat sebagai
gelombang dan dapat sebagai partikel yang disebut photon.
Indonesia memiliki potensi energi matahari yang sangat besar,
karena Indonesia terletak di garis khatulistiwa. Sebagai negara yang
terletak digaris khatulistiwa mempunyai periode untuk memanfaatkan
matahari lebih besar baik secara kuantitas maupun kualitasnya
dibanding dengan kawasan yang tidak dilintasi oleh garis khatulistiwa.
Kondisi cuaca cerah per tahun Indonesia adalah sekitar 2975 jam atau
124 hari atau sekitar 8,2 jam per hari. (KESDM, 2010). Oleh sebab itu,
pemanfaatan sumber energi matahari sangat mendukung di kepulau
tropis ini.
Penggunaan energi surya di Indonesia merupakan pilihan yang
tepat sebagai energi alternatif untuk kebutuhan energi dalam industri
atau memenuhi kebutuhan energi sehari-hari di rumah tangga. Namun
pemanfaatannya masih sangat kecil terutama di sektor rumah tangga.
Berdasarkan data kementerian ESDM kebutuhan energi di sektor
rumah tangga di Indonesia masih di dominasi oleh listrik, energi fosil,
dan biomassa.

1
2

Grafik Konsumsi Energi Sektor Rumah Tangga


(Sumber: Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia, 2013)

Energi matahari untuk daerah di Indonesia tersedia melimpah


setiap hari khususnya saat musim kemarau; jadi penggunaan kompor
energi surya untuk rumah tangga sangat tepat. Keberhasilan
penggunaan kompor energi surya ini bergantung pada besar dan
lamanya waktu matahari memancarkan radiasi termalnya, atau dengan
kata lain bergantung pada cuaca.

B. Kegunaan Kompor Tenaga Surya


Salah satu kebutuhan energi sehari-hari dalam rumah tangga
adalah untuk keperluan memasak. Untuk memanfaatkan energi
matahari dalam keperluan memasak dapat digunakan kompor energi
surya, dimana sebuah kolektor dengan bidang berbentuk parabolik
digunakan untuk mengumpulkan sinar matahari ke satu titik fokus
sehingga menghasilkan panas yang besar. Bentuk dan kelengkungan
kolektor parabolik ini sangat menentukan letak titik fokusnya yang
nantinya berpengaruh pada kinerja dari kompor energi surya.
Kompor tenaga surya ini perangkat masak yang menggunakan
sinar matahari sebagai sumber energi. Berhubung kompor jenis ini
tidak menggunakan bahan bakar konvensional dan biaya
operasionalnya rendah, organisasi kemanusiaan mempromosikan
penggunaannya ke seluruh dunia untuk mengurangi penggundulan
3

hutan dan penggurunan yang disebabkan oleh penggunaan kayu


sebagai bahan bakar untuk memasak. Kompor surya dapat digunakan
di luar rumah, terutama dalam situasi ketika konsumsi bahan bakar
minimal atau resiko kebakaran menjadi pertimbangan penting. Ada
berbagai jenis kompor surya. Semuanya menggunakan panas dari
cahaya matahari untuk memasak makanan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Spesifikasi Kompor Tenaga Surya


Spesifikasi kompor tenaga surya dengan sistem reflektor tunggal
yaitu :
Dimensi kompor :
- Panjang 600 mm
- Lebar 400 mm
- Tinggi 300 mm

Tiang penyangga
Cermin Reflektor

Tutup Box

300

600 400

Desain Kompor Tenaga Surya Dengan Sistem Reflektor Tunggal

Bahan yang diperlukan untuk pembuatannya adalah :


1. Kaca bayang 1 buah (580 mm x 350 mm x 3 mm)
2. Kertas alumunium foil 2 meter
3. Kayu triplek 1 lembar
4. Kayu ring 2 batang
5. Foam (gabus) 3 meter

4
5

6. Paku 0,5 kg
7. Lem kayu 1 kaleng
8. Engsel piano 0,5 meter

Ada beberapa tipe kompor tenaga surya dilihat dari segi bentuk dan
kolektor yang digunakan diantaranya :

1. Kompor Tenaga Surya Tipe Box

Sesuai dengan namanya kompor ini berbentuk kotak sederhana


dapat dibuat dengan menggunakan kardus bekas, panas yang
dihasilkan umumnya mencapai 150 ºC ini berarti tidak sepanas
kompor konvensional pada umumnya. Namun demikian,
memasak dengan kompor ini sebaiknya dilakukan sebelum
tengah hari. Bergantung pada lokasi berdasarkan garis lintang
dan cuaca, makanan dapat dimasak baik pada pagi hari atau
siang hari. Kompor ini ditemukan oleh Horace de Saussure,
seorang naturalis Swiss, sejak tahun 1767, kompor surya baru
populer sekitar tahun 1970 an. Perangkat masak yang
sederhana dan berguna ini semakin banyak digunakan di
berbagai negara di seluruh dunia. Adapun kompor tenaga surya
tipe box dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
6

2. Kompor Tenaga Surya Tipe Parabolik

Kompor jenis mampu menghasilkan panas yang sangat tinggi


dan memasak dengan cepat, namun senantiasa membutuhkan
pengaturan dan pengawasan agar dapat beroperasi dengan
aman. Sesuai dengan namanya kompor ini berbentuk seperti
mangkuk yang berfungsi menangkap dan memfokuskan sinar
Matahari yang selanjutnya akan diteruskan ke absorber.
Kompor ini banyak digunakan di Negara cina dan banyak
digunakan untuk memasak skala besar. Adapun kompor tenaga
surya tipe parabolik dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Kompor tenaga surya tipe parabolik

Prinsip kerja dari kompor Matahari adalah dengan


memfokuskan panas yang diterima dari Matahari pada suatu
titik menggunakan sebuah cermin cekung besar sehingga
didapatkan panas yang besar yang dapat digunakan untuk
menggantikan panas dari kompor minyak atau kayu bakar.
Adapun skema gambar kompor. Matahari terlihat pada gambar
dibawah ini.
7

Skema kompor tenaga surya


B. Cara Kerja Alat Kompor Tenaga Surya
Ada berbagai jenis kompor surya. Semuanya
menggunakan panas dari dan cahaya matahari untuk
memasak makanan. Beberapa prinsip dasar kompor surya
adalah sebagai berikut:

1. Pemusatan cahaya matahari. Beberapa perangkat,


biasanya berupa cermin atau sejenis bahan metal/logam
yang memantulkan cahaya, digunakan untuk memusatkan
cahaya dan panas matahari ke arah area memasak yang kecil,
membuat energi lebih terkonsentrasi dan lebih berpotensi
menghasilkan panas yang cukup untuk memasak.

2. Mengubah cahaya menjadi panas. Bagian dalam kompor


surya dan panci, dari bahan apapun asal yang berwarna
hitam, dapat meningkatkan efektivitas pengubahan
cahaya menjadi panas. Panci berwarna hitam dapat
menyerap hampir semua cahaya matahari dan
mengubahnya menjadi panas, secara mendasar
meningkatkan efektivitas kerja kompor surya. Semakin baik
kemampuan panci menghantarkan panas, semakin cepat
5

kompor dan oven bekerja.


8

3. Memerangkap panas. Upaya mengisolasi udara di dalam


kompor dari udara di luarnya akan menjadi penting.
Penggunaan bahan yang keras dan bening seperti kantong
plastik atau tutup panci berbahan kaca memungkinkan
cahaya untuk masuk ke dalam panci. Setelah cahaya
terserap dan berubah jadi panas, kantong plastik atau
tutup berbahan gelas akan memerangkap panas di
dalamnya seperti efek rumah kaca. Hal ini memungkinkan
kompor untuk mencapai temperatur yang sama ketika hari
dingin dan berangin seperti halnya ketika hari cerah dan
panas.
Strategi memanaskan suatu barang dengan
menggunakan tenaga matahari menjadi kurang efektif jika
hanya menggunakan salah satu prinsip tersebut di atas.
Pada umumnya kompor surya menggunakan sedikitnya dua
cara atau bahkan ketiga prinsip dasar kompor surya untuk
menghasilkan temperatur yang cukup untuk memasak.
Terlepas dari kebutuhan akan adanya cahaya matahari
dan kebutuhan untuk menempatkan kompor surya pada
posisi yang tepat sebelum menggunakannya, kompor ini
tidak berbeda jauh dengan kompor konvensional. Namun
demikian, salah satu kerugiannya adalah karena kompor
surya umumnya mematangkan makanan pada saat hari
panas, ketika orang-orang cenderung enggan memakan
makanan yang panas. Bagaimanapun, penggunaan panci
tebal yang lambat menghantarkan panas (seperti panci dari
besi tuang/cor) dapat mengurangi kecepatan hilangnya
panas dan dengan menggabungkannya dengan penggunaan
pengisolasi panas, kompor dapat tetap menghangatkan
makanan sampai malam hari.
Penutup kompor biasanya dapat dibuka untuk
menempatkan panci ke dalamnya. Kotak kompor umumnya
9

mempunyai satu atau lebih pemantul cahaya dari bahan


kertas aluminium atau bahan reflektif lainnya untuk
memantulkan lebih banyak cahaya ke bagian dalam kotak.
Panci pemasak dan bagian dalam bawah kompor sebaiknya
berwarna gelap atau hitam. Dinding bagian dalam kompor
harus dapat memantulkan cahaya untuk mengurangi
hilangnya panas dan mengarahkan pantulan cahaya ke arah
panci dan dasar kompor yang berwarna gelap, yang
bersentuhan langsung dengan panci.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Energi surya adalah sumber energi yang tidak akan pernah habis
ketersediaannya dan energi ini juga dapat dimanfaatkan sebagai energi
alternatif yang akan di ubah menjadi energi listrik, dengan menggunakan
sel surya. Cara kerja sel surya adalah dengan memanfaatkan teori cahaya
sebagai partikel. Sebagaimana diketahui bahwa cahaya baik yang tampak
maupun yang tidak tampak memiliki dua buah sifat yaitu dapat sebagai
gelombang dan dapat sebagai partikel yang disebut photon.
Kebutuhan energi untuk memasak hampir diperlukan oleh setiap
rumah tangga dan setiap hari, di sisi lain energi matahari untuk daerah
Indonesia tersedia melimpah setiap hari khususnya saat musim kemarau;
jadi penggunaan kompor tenaga surya untuk rumah tangga sangat tepat.
keberhasilan penggunaan kompor tenaga surya ini bergantung pada
besar dan lamanya waktu matahari memancarkan radiasi termalnya, atau
dengan kata lain bergantung pada cuaca. Ada beberapa tipe kompor
tenaga surya dilihat dari segi bentuk dan kolektor yang digunakan
diantaranya kompor tenaga surya tipe box dan kompor tenaga surya tipe
parabolik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Marwani, M. 2011. Potensi Penggunaan Kompor Energi Surya Untuk


Kebutuhan Rumah Tangga. https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.unsri.ac.id/23313/1/Pa
ges_from_PROSIDING_AVOER_2011-11.pdf. Diakses pada 14
Mei 2020.
Arifin, Fatahul. Disain dan Proptotipe Kompor Tenaga Surya Dengan
Sistem Reflektor Tunggal.
https://id.scribd.com/doc/6048717/Kompor-tenaga-surya. Diakses
pada 14 Mei 2020.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kompor_tenaga_surya. Diakses pada 15
Mei 2020.
Dewi, Arfita Yuana, Antonov. 2013. Pemanfaatan Energi Surya Sebagai
Suplai Cadangan Pada Laboratorium Elektro Dasar Di Institut
Teknologi Padang.
https://ejournal.itp.ac.id/index.php/telektro/article/download/124/122
. Diakses pada 15 Mei 2020.

11

Anda mungkin juga menyukai