Anda di halaman 1dari 4

Perkembangan Kompor

A.Pada Zaman Berburu


Pada zaman ini sama sekali belum dikenal alat memasak seperti
tungku ataupun belanga, pada umumnya manusia masih menggunakan
api bakar dari kayu yang dibakar kemudian mulai memasak makanan
dengan cara dipanggang, karena pada zaman ini memang kita ketahui
bahwa masyarakat masih suka berburu dan masih berpindah tempat.
Cara manusia untuk mendapatkan api pun masih sangat sederhana
yaitu dengan menggosok-gosokkan kedua batu hingga muncullah api
dan di percikkan ke kayu yang kemudian dijadikan alat memasak pada
waktu itu.
1.Pada Zaman Peradaban
Tungku Api / Kamado

Pada masa ini diketahui bahwa bangsa-bangsa timur seperti


China,Korea, dan Jepang sudah terlebih dahulu mengenal yang
namanya kompor atau lebih tepatnya disebut sebagai tungku. Tungku
api ini diperkirakan sudah ada di China sejak dinasti Qing (221-206/207
SM) dan terbuat dari tanah liat. Desainnya mirip dengan kamado di
Jepang pada periode Kerajaan Kofun di abad ke 3 sampai abad ke 6.
Kamado sendiri mempunyai bentuk kotak persegi yang mengurung api
dengan lubang diatasnya untuk menaruh panci, poci, atau berbagai
wadah dari besi atau keramik untuk memasak air atau makanan. Tinggi
Komado setinggi lutut orang dewasa. Bahan bakarnya adalah kayu atau
batubara yang dimasukkan dari lubang di bagian depan, dan kamado
ini terus digunakan sampai periode kerajaan Edo (1603-1867).
2.Perapian
Bangsa Eropa mulai mengenal yang namanya tungku sekitar abad ke
18. Pada waktu itu masyarakat Eropa masih memasak secara terbuka
dengan pembakaran kayu bakar. Lalu berkembang dengan membuat
lantai yang lebih rendah untuk memasak. Hingga akhirnya pada abad
pertengahan mereka mulai membuat perapian dengan susunan batu.
Perapian itu dibuat setinggi pinggang dan dilengkapi dengan cerobong
asap. Panci memasak diletakkan tepat diatas api dengan cara
digantung dengan tiang atau kaki tiga. Untuk mengatur panas tinggal
menaikkan atau menurunkan panci.
3.Kompor Minyak Tanah Portabel
Seiring waktu, ditemukannya minyak bumi yang ternyata dapat memicu
api. Sehingga dibuatlah kompor dan yang pertama kali
memperkenalkankan temuan ini adalah Alexis Soyer pada tahun 1849.
Kompor ini bertekanan udara yang dicampur dengan minyak tanah.
Sedangkan kompor yang lainnya adalah kompor minyak tanah yang
tidak bertekanan karena menggunakan sumbu. Namun tidak diketahui
siapa penemu pasti dari kompor yang satu ini.
4.Kompor Gas
Dikarenakan minyak bumi yang terbatas, manusia menciptakan
alternatif baru yaitu kompor gas alam. Kompor gas pertama kali
dipergunakan pada tahun 1820, namun masih dalam masa percobaan
sehingga masih belum banyak yang menggunakannya seperti sekarang
ini. Baru pada tahun 1851 World Fair mulai memunculkan kompor gas
di London. Dan mulai tahun 1880 kompor gas mulai disebarluaskan dan
dikomersilkan ke masyarakat luas. Hingga pada saat ini ada berbagai
macam bentuk dari kompor gas yang dipergunakan.kompor ini

dihubungkan dengan elpiji (LPG) , dimana kita tahu bahwa LPG adalah
gas bumi yang dicairkan dengan menambah tekanan dan menurunkan
suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponen yang terdapat di dalam
LPG didominasi oleh propana (C3H8), butana (C4H10), etana (C2H6)
dan pentana (C5H12). LPG dikemas dalam bentuk tabung logam
bertekanan agar memungkinkan terjadinya ekspansi panas dari cairan
yang dikandungnya, tabung LPG tidak diisi secara penuh, hanya sekitar
80-85% agar apabila terjadi penguapan tidak akan meledak.
Kompor Portable
Kompor portable merupakan kompor dengan bahan bakar gas yang
paling banyak digunakan di Indonesia. Ini dikarenakan harganya yang
murah dan kompor ini sangat mudah dibersihkan dan dipindahkan.
Kompor portable terbagi lagi menjadi 2 yaitu kompor portable 1 tungku
dan 2 tungku.

Kompor Freestanding (Kompor berdiri)


Kompor ini memiliki fungsi yang lebih banyak daripada kompor portable.
Fungsi yang hanya bisa ditemukan pada kompor freestanding adalah
membakar dan memanggang. Dikarenakan fungsi yang ditawarkan
lebih banyak maka tidak heran bila ukuran kompor ini juga lebih besar.
Beberapa jenis kompor freestanding terdapat laci untuk menyimpang
tabung gas.
Kompor ini memiliki jumlah tungku antara 4-5 dengan ukuran yang
berbeda-beda. Ukuran tungku yang berbeda berarti ukuran besar api
yang dikeluarkanpun berbeda. Untuk memanggang, kompor ini
dilengkapi dengan oven.
6.Kompor Listrik
Pada 20 September 1859, George B. Simpson di Washington DC,
Amerika Serikat mematenkan kompor listrik. Kompor ini menggunakan
pemanas dari kumparan, prinsipnya, energi listrik diubah menjadi energi
panas lewat kumparan. Seiring perkembangan zaman, di tahun 1970
muncul ide untuk menggantikan kawat dengan glass-caramic, sehingga
tidak berbau, berasap, dan ringkas. Anda hanya perlu menyambungkan
kompor dengan listrik maka sudah dapat beroperasi dan memasak
masakan anda.

7.Kompor Air
Kompor ini terbuat dari gabungan antara kompor minyak tanah dengan
kompor resistansi listrik, dimana kombinasi antara satu sendok teh
minyak tanah dan satu liter air sebagai bahan bakar maka kompor
tersebut dapat menyala selama satu jam. Tentu saja sangat jauh lebih
hemat bila dibandingkan dengan kompor biasa yang bisa
menghabiskan satu liter minyak tanah untuk waktu yang sama. Air
tersebut dapat menyalakan api yang sangat kuat, tidak menimbullkan
asap, bau, dan tingkat suhu yang juga tinggi. Rahasia hemat dari
kompor ini adalah pada perangkat listrik yang dipasang padanya yang
berfungsi sebagai alat konversi energi air dan minyak tanah, sekaligus
sebagai pengatur panas pada api kompor. Daya listrik yang dipakai pun
tidak banyak, hanya 10 watt saja. Dengan kombinasi listrik, minyak ,
dan air kompor mampu menyala selama 24 jam penuh dengan satu liter
BBM saja. Pilihan bahan bakarnya pun tidak hanya minyak tanah
semata, melainkan bisa juga diganti dengan spiritus,alcohol, atau
bahan bakar lainnya.
8.Kompor Digital
Kompor resistansi listrik kemudian dirombak kembali menjadi kompor
digital, kita tidak akan menemukan adanya api disini. Kompor digital
hanya merubah energi listrik menjadi suhu yang dapat diatur tanpa
membakar objek yang dipanaskan. Sehingga pemakai tidak perlu
khawatir tangannya akan terbakar terkena api. Kompor ini akan
menurunkan suhu secara otomatis jika suhu pemanasan telah
melampaui batas maksimum sebuah kompor dengan tingkat
keselamatan yang lebih tinggi dibandingkan kompor lainnya. Kompor ini
diatur oleh sebuah chip mikro kontroler yang menggunakan energi
listrik. Kompor ini tidak akan terasa panas bila dipegang karena
dilengkapi dengan panel yang terbuat dari keramik. Sehingga bisa
melawan suhu panas. Kompor ini menggunakan api dalam
pemanasannya , selama proses pamasakan kompor ini tidak akan
memanaskan udara di sekitarnya sehingga aman digunakan di ruangan
berAC. Selain itu kompor ini ringan dan bisa dibawa kemanamana,cukup hubungkan kompor ini ke power inverter sebagai penyedia
listrik, kompor siap anda gunakan.

Anda mungkin juga menyukai