Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Komtika - Komputasi Dan Informatika 1

Desain dan Implementasi Alat Cuci Mobil Otomatis dan


Pemanfaatan Piranti Pengatur PLC Omron CP1E
Agus Ulinuha1*, Dendy Pratama2
1,2 Teknik Elektro/Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta
*Email: Agus.Ulinuha@ums.ac.id

Abstrak
Keywords: Kegiatan mencuci mobil merupakan kegiatan yang selain
Otamasi; PLC; cuci melelahkan juga membutuhkan waktu yang cukup lama. Pada saat
mobil
ini tersedia jasa pencucian mobil, namun tetap dibutuhkan waktu
yang panjang untuk mengantri dan menunggu proses pencucian
mobil. Dengan berkembangnya sistem otomasi elektronik, mulai
dikembangkan peralatan cuci mobil otomatis yang memungkinkan
mobil dicuci secara drive-through. Pengemudi dapat tetap berada
di ruang kemudi dan mobil dicuci dengan proses yang sekuensial,
meliputi penyemprotan, penyabunan, pembilasan dan pengeringan.
Dalam penelitian ini peralatan alat cuci mobil otomatis
memanfaatkan motor induksi, paket alat cuci, dan kompresor
sebagai komponen sistem. Secara operasional, komponen peralatan
tersebut diatur kinerjanya melalui Programmable Logic Controller
(PLC) CP1E. Sedangkan sebagai konstruksi pendukung, dibuat
kerangka mesin cuci mobil dengan bahan besi yang disambungkan
dengan las. Meskipun hasil pencucian belum dalam taraf yang sama
bersihnya dengan pencucian manual, proses yang cepat dan
menyenangkan akan menjadikan konsep ini menarik untuk terus
dikembangkan dengan potensi yang baik pada masa yang akan
datang.

1. PENDAHULUAN semakin bertambah. Berdasarkan data


Pada saat ini, telah cukup banyak yang diambil dari pendaftaran
masyarakat Indonesia yang kendaraan roda empat, terhitung
menggunakan mobil pribadi sebagai alat sampai dengan juli 2016, Jumlah
transportasi. Hal ini dikarenakan kendaraan roda empat yang ada di
banyaknya perusahaan mobil yang indonesia telah mencapai 124.348.224
mengeluarkan varian baru dengan harga unit. Sedangkan pertumbuhan jumlah
yang semakin terjangkau oleh kendaraan roda empat mencapai
masyarakat. Setiap tahun jumlah kisaran angka 6 juta unit per tahun. Dari
kendaraan yang ada di Indonesia angka tersebut, sebesar 10–15 %

Vol. 1 No. 2 | Desember 2017 JURNAL KOMTIKA | Online ISSN 2580-734X


Jurnal Komtika - Komputasi Dan Informatika 2

disumbangkan oleh kendaraan roda memanfaatkan sensor dan aktuator


empat. untuk menjalankan seluruh fungsi
Jumlah mobil yang cukup besar dan pencucian. Namun proses perakitan dan
terus bertambah tersebut membuka pemasangan masih terbilang rumit dan
peluang jasa perawatan. Perawatan membutuhkan sejumlah penalaan yang
mobil dapat dilakukan antara lain teliti [1]. Pengendalian dari dari mesin
dengan membersihkan, melalui proses cuci mobil otomatis ini menggunakan
pencucian. Mencuci mobil dapat PLC omron CP1E E30. Alasan
dilakukan sendiri atau memanfaatkan pemanfaatan PLC jenis ini adalah karena
jasa pencucian mobil yang pada saat ini harganya yang masih tergolong murah
tersedia cukup banyak. Baik dicuci dan pemrogramannya yang masih
sendiri maupun memanfaatkan jasa tergolong mudah [2-4].
pencucian, waktu yang dibutuhkan Meskipun hasil pencucian belum
secara umum cukup panjang. Jika dapat sepenuhnya sama bersihnya
memanfaatkan jasa pencucian, waktu dengan pencucian manual, waktu yang
yang dibutuhkan terutama untuk singkat dan proses yang menyenangkan
mengantri dan mununggu proses akan cukup menjadi daya tarik orang
pencucian. untuk memanfaatkan peralatan ini. Pada
Dengan mempertimbangkan masa yang akan datang, peralatan yang
aktifitas dan jadwal yang cukup padat, dikembangkan dalam penelitian ini
mengantri dan meunggu proses dapat terus disempurnakan untuk
pencucian mobil tentu sangat tidak mendapat hasil pencucian yang lebih
efisien dari sisi pemanfaatan waktu. bersih. Sejumlah aspek yang dapat
Oleh karena itu, jika terdapat proses dikembangkan meliputi: kekuatan
pencucian mobil yang cepat, praktis, dan semprotan air, pemerataan penyabunan
hasil memuaskan serta harga yang dan pengaturan semburan udara untuk
relatif murah, maka hal tersebut akan pengeringan. Seluruh proses
sangat diminati. pengembangan akan mengacu pada
Dengan peralatan cuci mobil parameter kepuasan pelanggan yang
otomatis yang dikendalikan secara merupakan perbandingan antara
eketronik, proses pencucian mobil dapat perasaan konsumen yang diharapkan
berlangsung cepat dengan waktu dengan hasil diterima pelanggan.
estimasi waktu sekitar 5 menit. Dengan
demikian proses pencucian mobil dalam 2. METODE
dilakukan melalui mekanisme drive- Secara fisik alat cuci mobil yang
through. Melalui mekanisme ini, dirancang dalam penelitian memiliki
pengemudi dapat tetap berada di ruang dimensi dengan ukuran 3720 mm x
kemudi dan proses pencucian dilakukan 2500 mm x 2500 mm. Kerangka mesin
mengkuti proses yang urut oleh mesin cuci mobil terbuat dari besi yang
yang dijalankan secara otomatis. Semua disambung dengan las. Pada bagian
proses dilakukan secara otomatis depan mesin cuci mobil terdapat panel
dengan alokasi waktu yang cukup yang berfungsi mengakifkan semua
singkat. aktuator. Di bagian kanan, kiri, atas
Peralatan cuci mobil yang serta depan terdapat pipa yang akan
dikembangkan dalam penelitian ini mengalirkan air, sabun, dan udara

Vol. 1 No. 2 | Desember 2017 JURNAL KOMTIKA | Online ISSN 2580-734X


Jurnal Komtika - Komputasi Dan Informatika 3

bertekanan. Pipa tersebut tersambung pengeringan body mobil yang


dengan selang dan yang digerakkan oleh menggunakan kompresor.
motor ac induksi 1 fasa. Penggerak Untuk menterjemahkan proses
tersebut diletakkan pada bagian atas tersebut kedalam piranti lunak,
rangka mesin cuci mobil. Secara garis dilakukan pemrograman pada PLC [5].
besar alat ini tersusun atas PLC CP1E Pemrograman dibuat dengan
E30, Motor, Panel, pompa air, menggunakan aplikasi Cx-Programer 9.5
kompresor, dan nozzle. Rangka yang piranti lunak khusus untuk PLC
peralatan adalah sebagaimana buatan OMRON [6,7]. Pemrograman
ditunjukkan pada Gambar 1. dilakukan dengan melakukan
perancangan pada Ladder Diagram yang
secara visual cukup mudah untuk
dipahami.
Ladder diagram adalah metode
pemrograman yang merupakan tiruan
dari logika berpikir sistematis dan
sekuensial yang langsung dapat
dieksekusikan pada rele untuk
mengaktifkan perangkat yang
dikendalikan [8]. Pemilihan
Gambar 1. Rangka Mesin Cuci Mobil pemrograman dengan ladder diagram
Untuk keperluan kendali operasi, didasari pertimbangan kemudahan
mesin yang dikembangkan dalam pemrograman PLC sehingga tidak
memanfaatkan Programmable Logic terlalu rumit jika diperlukan modifikasi
Control (PLC), yang akan mengatur maupun menambahkan prosedur kerja
urutan dan mekanisme kerja. Untuk tipe peralatan.
PLC omron CP1E3, terdapat input dan Fungsi pemrograman yang
output digital 30 buah. Pin input 18 diimplementasikan pada PLC yaitu DIFU
buah, dan output 12 buah, tegangan dan DIFD yang berfungsi mengubah
kerja masing-masing 24 volt dc, dan outputnya menjadi on. DIFU outputnya
beban 220 Volt ac. menjadi on saat terjadi transisi off ke on
Mekanisme kerja dari alat yang pada sinyal input-nya ke DIFD sehingga
dibuat adalah jika mobil sudah di dalam outputnya menjadi on saat terjadi
rangka mesin cuci mobil otomatis dan transisi on ke off pada sinyal inputnya.
tombol on ditekan, maka motor dan Salah satu perancangan penting
pompa air akan menyala. Motor akan dalam pembuatan mesin cuci mobil
bergerak dengan membawa selang air otomatis berbasis PLC adalah
bertekanan yang akan membersihkan pembuatan panel kendali yang
mobil untuk pencucian awal dengan air. dirancang sesuai program yang telah
Tahap selanjutnya pompa sabun akan dibuat. Kotak panel berfungsi sebagai
menyala yang akan menyemprot body tempat kendali piranti elektronis. Bahan
mobil dengan 1 kali semprotan. Setelah yang dipilih harus cukup kuat untuk
tahap tersebut dilakukan pembilasan keperluan tata letak komponen
dengan air dengan 2 kali pembilasan. elektronis. Untuk penelitian yang
Sedangkan tahapan akhir adalah membutuhkan rele omron dengan

Vol. 1 No. 2 | Desember 2017 JURNAL KOMTIKA | Online ISSN 2580-734X


Jurnal Komtika - Komputasi Dan Informatika 4

dimensi PLC yang besar, dibutuhkan Untuk keperluan pengaliran fluida


sistem mekanik yang presisi. Dimensi cair dan gas secara otomatis,
box mencapai 60 x 40 cm dengan dimanfaatkan katup solenoid. Katup
dimensi tersebut dirasa sudah selenoid merupakan katup yang dapat
mencukupi. Gambar 2 menunjukkan dialiri arus listrik AC maupun DC untuk
kotak panel dan piranti PLC yang membuka dan menutup katup. Katup
diletakkan di dalamnya. selenoid mempunyai elemen kontrol
untuk penggunaan dalam sistem fluida.
Piranti ini banyak digunakan pada
sistem pneumatik, sistem hidrolik
ataupun pengontrolan mesin yang
digunakan untuk elemen kontrol
otomatis. Untuk keperluan
pengaktifannya, katup selenoid ini
dihubungkan ke panel kendali pada
komponen rele untuk menerima
perintah dari PLC [11,12].
Dalam penelitian ini katup selenoid
valve berfungsi secara otomatis
membuka/menutup katup untuk air,
Gambar 2. PLC dan Kotak Panel
sabun, dan udara bertekanan dari
Perancangan piranti keras
kompresor. Adapun bentuk fisik dari
(hardware) merupakan hal yang cukup
katup solenoid yang dimanfaatkan
esensial dalam kegiatan penelitian ini.
dalam penelitian ini adalah sebagaimana
Perancangan ini meliputi penyusunan
ditunjukkan pada Gambar 3.
rangkaian atas keseluruhan piranti yang
digunakan dalam peralatan, yang
meliputi penyambungan PLC, rele dan
motor.
Rele merupakan pianti yang
menterjemahkan perintah dari PLC
untuk diteruskan dalam bentuk
mengaktifkan (menghidupkan) piranti
yang dikendalikan [9,10]. Rele yang Gambar 3. Katup Selenoid
dipakai memiliki kelas tegangan 24 volt Peralatan yang dikembangkan ini
dan 220 volt. Sedangkan kelas arus rele juga memanfaatkan kompresor untuk
terdiri atas 5 Amp dan 10 Amp. Dalam keperluan penyabunan dan
penelitian ini. Jumlah rele yang dipakai pengeringan. Kompresor yang
sebanyak 6 buah yang masing-masing digunakan yang berukuran 2 pk dengan
dihubungkan secara parallel yang pertimbangan bahwa ukuran tersebut
kemudian disambungkan ke motor mempunyai tekanan angin yang cukup
penggerak nosel, pompa air, dan kuat untuk untuk penyabunan dan
kompresor. Semua sistem terhubung pengeringan bodi mobil.
secara langsung dan dikendalikan secara
otomatis dengan PLC.

Vol. 1 No. 2 | Desember 2017 JURNAL KOMTIKA | Online ISSN 2580-734X


Jurnal Komtika - Komputasi Dan Informatika 5

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Dari rancangan yang telah dibuat, hasil
pengoperasion dapat diuraikan sebagai
berikut. Ketika tombol on/off dinyalakan,
maka salah satu sensor di ujung depan akan
aktif jika mendeteksi bodi mobil. Isyarat ini
akan mengaktifkan pompa air serta katup
selenoid yang mengalirkan air bertekanan
untuk disemprotkan pada bagian bawah
mobil. Hal ini berfungsi membersihkan Gambar 5. Proses Penyabunan
bagian bawah mobil. Hasil pengujian pada proses
Selanjutnya jika sensor tidak terkena
pencucian mobil menunjukkan bahwa
bodi mobil, maka selenoid bawah akan
tertutup yang kemudian motor penggerak peralatan cuci mobil yang
yang membawa sensor akan dikembangkan dapat berjalan dengan
mengidentifikasi bodi mobil. Jika sensor urutan proses yang benar. Hasil
terkena bodi mobil maka selenoid atas dan
pompa air akan menyala dan mengalirkan
pencucian masih perlu ditingkatkan
air bertekanan sebanyak 2 kali bolak-balik. sehingga mobil yang dicuci benar-benar
Sensor akan melakukan pembacaan jika bersih. Terkait dengan hal tersebut,
terkena bodi mobil hingga tahap terakhir sejumlah perbaikan dapat dilakukan
pada bagian depan mobil. Gambar 4
menunjukkan proses penyemprotan air terutama pengaturan tekanan air dan
pada bodi mobil. pengaturan nosel sabun agar lebih
merata. Sejumlah aktifitas lanjutan
dapat ditindaklanjuti dalam penelitian
berikutnya, meliputi perbaikan
sensitivitas sensor dan penggunaan
pewaktu (timer) dan saklar pembatas
(limit switch) untuk memperbaiki
kinerja peralatan. Saklar pembatas
Gambar 4. Penyemprotan air dimanfaatkan untuk meminimalkan
Tahap selanjutnya penyiraman air kerja sensor serta meningkatkan kinerja
sabun yang menggunakan selenoid yang
peralatan.
membuka katup udara dari kompresor
untuk menyemprotkan buih sabun. Pada
tahap ini hanya dilakukan satu kali 4. KESIMPULAN
penyabunan. Gambar 5 menunjukkan proses
penyabunan pada mobil. Berdasarkan hasil pengembangan
Setelah itu pembilasan dengan air peralatan dan pengujian atas kinerja
sebanyak 2 kali. Tahap terakhir yaitu peralatan, berikut ini disampaikan
pengeringan body mobil dengan udara oleh beberapa hal yang merupakan
kompresor dengan membuka katup untuk kesimpulan.
mengalirkan udara bertekanan tinggi dari 1. Mesin cuci mobil otomatis dapat
kompresor. dibangun dengan memanfaatkan
Dengan selesainya proses pengeringan sejumlah piranti dan aktuator untuk
tersebut, pencucian mobil dengan dioperasikan secara sinkron pada
menggunakan mesin cuci mobil otomatis
proses pencucian mobil,
telah selesai. Waktu yang dibutuhkan untuk
keseluruhan proses adalah kira-kira 5 menit. 2. PLC Omron tipe CP1E cukup tepat
Waktu pencucian bervariasi tergantung untuk dimanfaatkan secara baik
pada panjang-pendeknya mobil yang dicuci. sebagai kendali peralatan pada mesin
cuci mobil otomatis,

Vol. 1 No. 2 | Desember 2017 JURNAL KOMTIKA | Online ISSN 2580-734X


Jurnal Komtika - Komputasi Dan Informatika 6

3. Perograman dengan menggunakan [3] Budiyanto, M. Wijaya, A. 2003.


Cx-Programmer yang secara khusus Penganalan dasar-dasar PLC
dikembangkan untuk PLC Omron (Programmable Logic Controller).
cukup mudah untuk dimanfaatkan
Gava Media. Yogyakarta.
untuk kendali peralatan cuci mobil,
4. Rele merupakan komponen pada [4] D Waller , H Werner, ,2002.
kelompok aktuator yang “Electropneumatic Workbook Basic
dimanfaatkan sebagai pengendali Level”, Festo Didactic Gmbh
aktuator,
[5] Mantra, A, B. 2005. Simulasi Pintu
5. DIFU dan DIFD berfungsi mengubah
outputnya menjadi on. DIFU Garasi Mobil Otomatis Berbasis PLC
outputnya menjadi on saat terjadi OMRON SYSMAC CPM1A. Universitas
transisi off ke on pada sinyal input Negeri Semarang. Semarang
nya ke DIFD sehingga outputnya [6] Muthusubramanian, R. 2000. Basic
menjadi on saat terjadi transisi on ke
Electrical, Electronics, and Computer
off pada sinyal inputnya.
6. Aktuator yang digunakan terdiri Engineering. Tata McGraw-Hill: New
motor 1 fasa sebagai penggerak, Delhi.
pompa air, kompresor, dan katup [7] Omron, 1997. Smallest PLC in the
selenoid. Sysmac. C Series SYSMAC CPM1A.
7. Katup selenoid merupakan katup
Training Manual. Bandung : PT.
dengan elemen kontrol kran otomatis
yang berfungsi untuk tutup buka Interindo Wiradinamika.
selang air, sabun, dan angin. [8] Paul Fay dkk. 1985. Pengantar Ilmu
8. Pengaturan nosel dan tekanan dapat Teknik Elektronika. Jakarta : Gramedia.
menghasilkan tingkat kinerja optimal
[9] Putra Afgianto Eko, 2004. Konsep
peralatan,
9. Pengembangan peralatan melalui Pemrograman dan Aplikasi (Omron
riset lanjutan dapat dilakukan CPM1A/CPM2A dan ZEN
dengan memanfaatkan pewaktu Programmable Relay). Yogyakarta :
(timer) dan saklar pembatas (limit Gava Media.
switch) untuk meningkatkan kinerja
[10] Robert L. Shrader, 1991. Komunikasi
peralatan dan meminimalkan kerja
rele. Elektronika. Jakarta : Erlanga.
[11] Rohner, P. (1996). PLC Automation
With Programmable Logic Controller.
Sydney: University Of New South
REFERENSI Wales Press.
[1] Bambang Soepatah dan Soeparno, [12] Wasito S, 2001. Vademekum
1987. Mesin Listrik 1. Jakarta : Elektronika. Jakarta : Gramedia
Depdikbud, Dikdirmenjur. Pustaka Umum.
[2] Bolton, W. (2003). Programable Logic
Controller Third Edition. Burlington:
Newnes.

Vol. 1 No. 2 | Desember 2017 JURNAL KOMTIKA | Online ISSN 2580-734X

Anda mungkin juga menyukai