Anda di halaman 1dari 26

A.

ZAT ADIKTIF
Narkotika, Psikotropika,

Berdasarkan proses pembuatannya di bagi ke dalam 3 Golongan :

1. Alami yaitu jenis ata zat yang di ambil langsung dari alam tanpa adanya proses fermentasi atau
produksi mslnya : Ganja, Mescaline, Psilocybin, Kafein, Opium.

2. Semi Sintesis yaitu jenis zat/obat yang di proses sedemikian rupa melalui proses fermentasi mslnya
: Morfin, Heroin, Kodein, Crack.

3. Sintesis yaitu jenis zat yang di kembangkan untuk keperluan medis yang juga untuk menghilangkan
rasa sakit misal;nya : petidin, metadon, dipipanon, dekstropropokasifen

Menurut efek yang di timbulkan di bagi dalam 3 golongan:

1. Depresan adalah zat atau jenis obat yang berfungsi mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Jenis ini
dapat membuat pemakai merasa tenang bahkan tertitur atau tak sadarkan diri misalnya opioda, opium
atau putau , morfin, heroin, kodein opiat sintesis.

2. Stimulan adalah zat atau obat yang dapat merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan gairah kerja
serta kesadaran misalnya : kafein, kokain, nikotin amfetamin atau sabu-sabu.

3. Halusinogen zat atau obat yang menimbulkan efek halusinasi yang bersifat merubah perasaan dan
fikiran misalnya : Ganja, Jamur Masrum Mescaline, psilocybin, LSD.

1. Ganja/kanabis/getok/cimeng (masukkan foto-foto contohnya)

2. extacy

3. Kokain

4. Rokok

5. Sabu-sabu

6. Alkohol

7. Analgesic

8. Putaw
9. Pil koplo

10. Masrum

11. LSD

Pengguna napza terbagi dalam 3 tingkatan :

User yaitu seseorang yang menggunakan napza sesekali

Abuser yaitu seseorang yang menggunakan napza karena alasan tertentu.

Addict yaitu seseorang yang menggunakan napza atas dasar kebutuhan artinya jika tidak di penuhi
maka akan timbul efek secara fisik maupun psikis.

Adiksi atau kecanduan ?

“Adiksi adalah sesuatu yang di pelajari berulang kali sehingga menjadi kebiasaan” (CBT cognitive
behavior Theraphy) dapat di sebut sebagai penyakit karena siatnya yang progresif dan dapat
berkembang menjadi lebih parah. Penyakit ini tidak dapat di sembuhkan namun dapat di pulihkan
sehingga membutuhkan terapi seumur hidup.

Siapakah pecandu itu..?

Semua orang dapat menjadi pecandu

Apakah narkoba dapat membuat orang tertular HIV-AIDS ?

Bukan Narkobanya yang menyebabkan orang tertular HIV tetapi prilaku penggunaannya yang beresiko.

Perilaku seperti apa yang beresiko..?

Menggunakan Jarum suntik satu bergantian dengan teman pakainya

Berarti menggunakan narkoba tanpa di suntikan bukan perilaku beresiko ?

Ya... betul namun dalam kondisi mabuk kontrol seseorang akan menyempit sehigga memungkinkan
terjadinya hubungan sexual yang tidak aman.
Tehnik penyampaian :

Secara Personal metodenya komunikasi efektif dalam bentuk dialogis atau tanya jawab.

Secara Kelompok dengan metode diskusi dan sharing pengalaman dengan alat bantu rokok atau film

Dampak penyalahgunaan Napza:

1. Jasmaniah

- Gangguan pada sistem syaraf; kejang-kejang,halusinasi,gangguan kesadaran,kerusakan syaraf

- Gangguan pada jantung dan pembuluh darah; imfeksi akut jantung gangguan peredaran darah

- Gangguan pada kulit; alergi abses pernanahan

- Gangguan pada paru-paru; penekanan fungsi pernafasan, pengerasan jaringan paru2

- Gangguan pada hemopeotik gastrointestinal, penurunan fungsi sistem reproduksi,gagal


ginjal,gangguan pada otot dan tulang serta berpotensi tertular HIV-AIDS

2. Kejiwaan

- Intoksitasi (keracunan) gejala dimana seseorang tgelah merasakan efek penggunaan narkobanya
(Mabuk)

- Toleransi istilah yang di gunakan untuk menunjukan kebutuhan zat seseorang yang lebih banyak
untuk memperoleh efek yang sama setelah pemakaian berulang.

- Withdrawal Syndrome (gejala Putus Zat) biasa di kenal oleh pecandu dengan sebutan sakau gejala
ini akan hilang jika menggunakan

3. depedensi (ketergantungan) keadaan dimana seseorang selalu membutuhkan zat tertentu


(Kecanduan )

4. Dampak Sosial

Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa prosentase kriminalitas yang terjadi lebih besarv di
timbulkan oleh penyalahgunaan zat psikoaktif yang dapat meningkatkan perilaku agresif seseorang baik
fisik maupun psikis.

Bahasa Jungkie:
Jungkies : pecandu putaw

Etep : Putaw

Ngipe/mistol/ : nyuntik

Pedaw : mabuk karena putaw

Pakau/Wakap : make

Nyabu/Nyebrut/ngebong/ngasap/ : make sabu-sabu

Cimeng/getok : ganja

Bokul : beli narkoba

Am/ample/paket/Amplop : paketan narkoba

Sakaw/wakas : efek saat tubuh membutuhkan zat atau masa putus zat

Ji : gram

Betrik : mengurangi ukuran paket

Suges : rasa rindu untuk menggunakan

Jekpot : muntah karena mabuk

Play/on : mabuk berat

Bede : bandar

Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif

Berdasarkan proses pembuatannya di bagi ke dalam 3 Golongan :

1. Alami yaitu jenis ata zat yang di ambil langsung dari alam tanpa adanya proses fermentasi atau
produksi mslnya : Ganja, Mescaline, Psilocybin, Kafein, Opium.

2. Semi Sintesis yaitu jenis zat/obat yang di proses sedemikian rupa melalui proses fermentasi mslnya
: Morfin, Heroin, Kodein, Crack.

3. Sintesis yaitu jenis zat yang di kembangkan untuk keperluan medis yang juga untuk menghilangkan
rasa sakit misal;nya : petidin, metadon, dipipanon, dekstropropokasifen

Menurut efek yang di timbulkan di bagi dalam 3 golongan:


1. Depresan adalah zat atau jenis obat yang berfungsi mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Jenis ini
dapat membuat pemakai merasa tenang bahkan tertitur atau tak sadarkan diri misalnya opioda, opium
atau putau , morfin, heroin, kodein opiat sintesis.

2. Stimulan adalah zat atau obat yang dapat merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan gairah kerja
serta kesadaran misalnya : kafein, kokain, nikotin amfetamin atau sabu-sabu.

3. Halusinogen zat atau obat yang menimbulkan efek halusinasi yang bersifat merubah perasaan dan
fikiran misalnya : Ganja, Jamur Masrum Mescaline, psilocybin, LSD.

1. Ganja/kanabis/getok/cimeng (masukkan foto-foto contohnya)

2. extacy

3. Kokain

4. Rokok

5. Sabu-sabu

6. Alkohol

7. Analgesic

8. Putaw

9. Pil koplo

10. Masrum

11. LSD

Pengguna napza terbagi dalam 3 tingkatan :

User yaitu seseorang yang menggunakan napza sesekali

Abuser yaitu seseorang yang menggunakan napza karena alasan tertentu.

Addict yaitu seseorang yang menggunakan napza atas dasar kebutuhan artinya jika tidak di penuhi
maka akan timbul efek secara fisik maupun psikis.
Adiksi atau kecanduan ?

“Adiksi adalah sesuatu yang di pelajari berulang kali sehingga menjadi kebiasaan” (CBT cognitive
behavior Theraphy) dapat di sebut sebagai penyakit karena siatnya yang progresif dan dapat
berkembang menjadi lebih parah. Penyakit ini tidak dapat di sembuhkan namun dapat di pulihkan
sehingga membutuhkan terapi seumur hidup.

Siapakah pecandu itu..?

Semua orang dapat menjadi pecandu

Apakah narkoba dapat membuat orang tertular HIV-AIDS ?

Bukan Narkobanya yang menyebabkan orang tertular HIV tetapi prilaku penggunaannya yang beresiko.

Perilaku seperti apa yang beresiko..?

Menggunakan Jarum suntik satu bergantian dengan teman pakainya

Berarti menggunakan narkoba tanpa di suntikan bukan perilaku beresiko ?

Ya... betul namun dalam kondisi mabuk kontrol seseorang akan menyempit sehigga memungkinkan
terjadinya hubungan sexual yang tidak aman.

Tehnik penyampaian :

Secara Personal metodenya komunikasi efektif dalam bentuk dialogis atau tanya jawab.

Secara Kelompok dengan metode diskusi dan sharing pengalaman dengan alat bantu rokok atau film

Dampak penyalahgunaan Napza:

1. Jasmaniah

- Gangguan pada sistem syaraf; kejang-kejang,halusinasi,gangguan kesadaran,kerusakan syaraf

- Gangguan pada jantung dan pembuluh darah; imfeksi akut jantung gangguan peredaran darah

- Gangguan pada kulit; alergi abses pernanahan


- Gangguan pada paru-paru; penekanan fungsi pernafasan, pengerasan jaringan paru2

- Gangguan pada hemopeotik gastrointestinal, penurunan fungsi sistem reproduksi,gagal


ginjal,gangguan pada otot dan tulang serta berpotensi tertular HIV-AIDS

2. Kejiwaan

- Intoksitasi (keracunan) gejala dimana seseorang tgelah merasakan efek penggunaan narkobanya
(Mabuk)

- Toleransi istilah yang di gunakan untuk menunjukan kebutuhan zat seseorang yang lebih banyak
untuk memperoleh efek yang sama setelah pemakaian berulang.

- Withdrawal Syndrome (gejala Putus Zat) biasa di kenal oleh pecandu dengan sebutan sakau gejala
ini akan hilang jika menggunakan

3. depedensi (ketergantungan) keadaan dimana seseorang selalu membutuhkan zat tertentu


(Kecanduan )

4. Dampak Sosial

Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa prosentase kriminalitas yang terjadi lebih besarv di
timbulkan oleh penyalahgunaan zat psikoaktif yang dapat meningkatkan perilaku agresif seseorang baik
fisik maupun psikis.

Bahasa Jungkie:

Jungkies : pecandu putaw

Etep : Putaw

Ngipe/mistol/ : nyuntik

Pedaw : mabuk karena putaw

Pakau/Wakap : make

Nyabu/Nyebrut/ngebong/ngasap/ : make sabu-sabu

Cimeng/getok : ganja

Bokul : beli narkoba

Am/ample/paket/Amplop : paketan narkoba

Sakaw/wakas : efek saat tubuh membutuhkan zat atau masa putus zat

Ji : gram
Betrik : mengurangi ukuran paket

Suges : rasa rindu untuk menggunakan

Jekpot : muntah karena mabuk

Play/on : mabuk berat

Bede : bandar

Niger : sebutan bagi orang nigeria yang berdagang narkoba

Spion / SP : mata-mata Polisi

Gape : tertangkap polisi

Nyanyi : membocorkan rahasia kepada polisi

Ubas : Sabu-sabu

Spidol/spet/pistol : Jarum Suntik

Pimpeng : memompa darah dengan jarum suntik

Barang : narkoba apapun jenisnya

Niger : sebutan bagi orang nigeria yang berdagang narkoba

Spion / SP : mata-mata Polisi

Gape : tertangkap polisi

Nyanyi : membocorkan rahasia kepada polisi

Ubas : Sabu-sabu

Spidol/spet/pistol : Jarum Suntik

Pimpeng : memompa darah dengan jarum suntik

Barang : narkoba apapun jenisnya

1. Pengertian Zat Adiktif

Zat adiktif adalah istilah untuk zat-zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan fisik
yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang (drug dependence). Kelompok zat adiktif adalah
narkotika (zat atau obat yang berasal dari tanaman) atau bukan tanaman, baik sintetik maupun
semisintetik, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, mengurangi sampai
menghilangkan rasa sakit, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
2. Macam – macam Zat Adiktif

a. Ganja

Ganja atau mariyuana merupakan zat adiktif narkoba dari golongan kanabionoid. Ganja terbuat dari
daun, bunga, biji, dan ranting muda tanaman mariyuana (Cannabis sativa) yang sudah kering.

Tanda-tanda penyalahgunaan ganja, yaitu gembira dan tertawa tanpa sebab, santai dan lemah, banyak
bicara sendiri, pengendalian diri menurun, menguap atau mengantuk, tetapi susah tidur, dan mata
merah, serta tidak tahan terhadap cahaya dan badan kurus karena susah makan. Tanda-tanda gejala
putus obat (ganja), yaitu sukar tidur, hiperaktif, dan hilangnya nafsu makan. Tanda-tanda gejala
overdosis, yaitu ketakutan, daya pikir menurun, denyut nadi tidak teratur, napas tidak teratur, dan
mendapat gangguan jiwa.

b. Opium

Opium merupakan narkotika dari golongan opioida, dikenal juga dengan sebutan candu, morfin, heroin,
dan putau. Opium diambil dari getah buah mentah Pavaper sommiverum.

Opium digunakan untuk menghilangkan rasa sakit karena luka atau menghilangkan rasa nyeri pada
penderita kanker. Namun dalam dosis berlebih dapat mengakibatkan kecanduan yang akhirnya
menyebabkan kematian.

Penggunaannya yang menyalahi aturan dapat menimbulkan rasa sering mengantuk, perasaan gembira
berlebihan, banyak berbicara sendiri, kecenderungan untuk melakukan kerusuhan, merasakan nafas
berat dan lemah, ukuran pupil mata mengecil, mual, susah buang air besar, dan sulit berpikir. Jika
pemakaian obat ini diputus, akan timbul hal-hal berikut: sering menguap, kepala terasa berat, mata
basah, hidung berair, hilang nafsu makan, lekas lelah, badan menggigil, dan kejang-kejang. Jika
pemakaiannya melebihi dosis atau overdosis, akan menimbulkan hal-hal berikut: tertawa tidak wajar,
kulit lembap, napas pendek tersenggal-senggal, dan dapat mengakibatkan kematian.

c. Kokain

Kokain termasuk ke dalam salah satu jenis dari narkotika. Kokain diperoleh dari hasil ekstraksi daun
tanaman koka (Erythroxylum coca). Zat ini dapat dipakai sebagai anaestetik (pembius) dan memiliki efek
merangsang jaringan otak bagian sentral. Pemakaian zat ini menjadikan pemakainya suka bicara,
gembira yang meningkat menjadi gaduh dan gelisah, detak jantung bertambah, demam, perut nyeri,
mual, dan muntah. Seperti halnya narkotika jenis lain, pemakaian kokain dengan dosis tertentu dapat
mengakibatkan kematian.

d. Sedativa dan Hipnotika (Penenang)

Beberapa macam obat dalam dunia kedokteran, seperti pil BK dan magadon digunakan sebagai zat
penenang(sedativa-hipnotika). Pemakaian sedativa-hipnotika dalam dosis kecil dapat menenangkan,
sedangkan dalam dosis besar dapat membuat orang yang memakannya tertidur.

Gejala akibat pemakaiannya adalah mula-mula gelisah, mengamuk lalu mengantuk, malas, daya pikir
menurun, bicara dan tindakan lambat. Jika sudah kecanduan, kemudian diputus pemakaiannya maka
akan menimbulkan gejala gelisah, sukar tidur, gemetar, muntah, berkeringat, denyut nadi cepat,
tekanan darah naik, dan kejang-kejang.

Jika pemakaiannya overdosis maka akan timbul gejala gelisah, kendali diri turun, banyak bicara, tetapi
tidak jelas, sempoyongan, suka bertengkar, napas lambat, kesadaran turun, pingsan, dan jika
pemakaiannya melebihi dosis tertentu dapat menimbulkan kematian.

e. Nikotin

Nikotin dapat diisolasi atau dipisahkan dari tanaman tembakau. Namun, orang biasanya mengonsumsi
nikotin tidak dalam bentuk zat murninya, melainkan secara tidak langsung ketika mereka merokok.
Nikotin yang diisap pada saat merokok dapat menyebabkan meningkatnya denyut jantung dan tekanan
darah, bersifat karsinogenik sehingga dapat meningkatkan risiko terserang kanker paru-paru, kaki rapuh,
katarak, gelembung paru-paru melebar (emphysema), risiko terkena penyakit jantung koroner,
kemandulan, dan gangguan kehamilan.

f. Alkohol

Alkohol diperoleh melalui proses peragian (fermentasi) sejumlah bahan, seperti beras ketan, singkong,
dan perasan anggur. Alkohol ini sudah dikenal manusia cukup lama. Salah satu penggunaan alkohol
adalah untuk mensterilkan berbagai peralatan dalam bidang kedokteran.

Tanda-tanda gejala pemakaian alkohol, yaitu gembira, pengendalian diri turun, dan muka kemerahan.
Jika sudah kecanduan meminum minuman keras, kemudian dihentikan

maka akan timbul gejala gemetar, muntah, kejang-kejang, sukar tidur, dan gangguan jiwa. Jika overdosis
akan timbul gejala perasaan gelisah, tingkah laku menjadi kacau, kendali turun, dan banyak bicara
sendiri.

3. Dampak / Efek yang Dapat Ditimbulkan Zat Adiktif


a. Efek/Dampak Penyalahgunaan Minuman AlkoholAlkohol dalam minuman keras dapat
menyebabkan gangguan jantung dan otot syaraf,mengganggu metabolisme tubuh, membuat janis
menjadi cacat, impoten serta gangguanseks lainnya.

b. Efek/Dampak Penyalahgunaan GanjaZat kandungan dalam ganja yang berbahaya dapat


menyebabkan daya tahan tubuh berkurang dan melemah sehingga mudah terserang penyakit dan
infeksi sertamemperburuk aliran darah koroner.

c. Efek/Dampak Penyalahgunaan HalusinogenHalusinogen dalam tubuh manusia dapat


mengakibatkan pendarahan otak.

d. Efek/Dampak Penyalahgunaan KokainZat adiktif kokain jika dikonsumsi dalam jangka panjang
dapat menyebabkan kekurangansel darah putih atau anemia sehingga dapat membuat badan kurus
kering. Selain itukokain menimbulkan perforesi sekat hidung (ulkus) dan aritma pada jantung.

e. Efek/Dampak Penyalahgunaan Opiat / OpiodaZat opioda atau opiat yang masuk ke dalam badan
manusia dapat mengganggumenstruasi pada perempuan / wanita serta impotensi dan konstipasi
khronuk pada pria /laki-laki.

f. Efek/Dampak Penyalahgunaan InhalasiaInhalasia memiliki dampak buruk bagi kesehatan kita


seperti gangguan pada fungsi jantung, otak, dan lever.

g. Efek/Dampak Penyalahgunaan Non ObatDalam kehidupan sehari-hari sering kita temui benda-
benda yang disalahgunakan oleh banyak orang untuk mendapatkan efek tertentu yang dapat
mengakibatkan gangguankesehatan. Contoh barang yang dijadikan candu antara lain seperti bensin,
thiner, racun serangga, lem uhu, lem aica aibon. Efek dari penggunaan yang salah pada tubuh
manusiaadalah dapat menimbulkan infeksi emboli.

B. PSIKOTROPIKA

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetik, bukan narkotika dan berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku.

Berdasarkan fungsinya obat psikotropika dibedakan menjadi tiga yaitu obat stimulan, obat depresan,
dan obat halusinogen:

o Obat stimulan ( obat perangsang ) adalah obat yang merangsang system saraf sehingga orang yang
merasakan lebih pwecaya diri dan selalu waspada contoh obat ini adalah, kafein nikotin dan kokain

o Obat depresan ( obat penenang ) adalah obat yang dapat menekan system saraf sehingga
pemakaiannya merasa ngantuk dan tingkat kesadarannyaturun. Contoh obat jenis ini adalah alcohol dan
barbiturate

o Obat halusinogen adalah obat yang dapat membelokkan pikiran pemakaiannya


Macam – Macam Psikotropika

Zat adiktif hampir semuanya termasuk ke dalam psikotropika, tetapi tidak semua psikotropika
menimbulkan ketergantungan. Berikut ini termasuk ke dalam golongan psikotropika yang tidak
membuat kecanduan, yaitu LSD (Lysergic Acid Diethylamide) dan amfetamin. Penyalahgunaan kedua
golongan psikotropika ini sudah meluas di dunia.

a. LSD (Lysergic Acid Diethylamide)

LSD merupakan zat psikotropika yang dapat menimbulkan halusinasi (persepsi semu mengenai sesuatu
benda yang sebenarnya tidak ada). Zat ini dipakai untuk membantu pengobatan bagi orang-orang yang
mengalami gangguan jiwa atau sakit ingatan. Zat ini bekerja dengan cara membuat otot-otot yang
semula tegang menjadi rileks. Penyalahgunaan zat ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang
menderita frustasi dan ketegangan jiwa.

b. Amfetamin

Kita seringkali mendengar pemberitaan di media massa mengenai penjualan barang-barang terlarang,
seperti ekstasi dan shabu. Ekstasi dan shabu adalah hasil sintesis dari zat kimia yang disebut amfetamin.
Jadi, zat psikotropika, seperti ekstasi dan shabu tidak diperoleh dari tanaman melainkan hasil sintesis.
Pemakaian zat-zat tersebut akan menimbulkan gejalagejala berikut: siaga, percaya diri, euphoria
(perasaan gembira berlebihan), banyak bicara, tidak mudah lelah, tidak nafsu makan, berdebar-debar,
tekanan darah menurun, dan napas cepat. Jika overdosis akan menimbulkan gejala-gejala: jantung
berdebar-debar, panik, mengamuk, paranoid (curiga berlebihan), tekanan darah naik, pendarahan otak,
suhu tubuh tinggi, kejang, kerusakan pada ujung-ujung saraf, dan dapat mengakibatkan kematian. Jika
sudah kecanduan, kemudian dihentikan akan menimbulkan gejala putus obat sebagai berikut: lesu,
apatis, tidur berlebihan, depresi, dan mudah tersinggung.

Dampak Negatif Zat Psikotropika

Orang yang menggunakan obat psikotropika ajkan mengalami gangguan system saraf. Beberapa
diantaranya adalah sebagai berikut.

Narkotika dapat menyebabkan rasa sakit dan membuat sensasi sehingga pemakaianya merasa senang
karena tidak terganggu masalah yang di hadapinya. Namun, penggunaan yang berlebihan dapat
menyebabkan kematian.

Kokain dapat diggunakan untuk pembiusan local. Kokain bersifat stimulan terhadap sistem saraf
sehingga dapat meningkatkan stamina dan mengurangi kelelahan. Namun penggunan kokain hanya
sementara biasanya diikuti dengan perasan tertekan dan takut (depresi). Penggunaan yang berlebihan
dapat menyebabkan pingsan atau bahkan kematian jika penggunaanya tiba-tiba dihentikan pecandu
akan menderita penyakit dengan tanda-tanda kejang-kejang, muntah, diare, berkeringat dan sukar tidur.
Morfin dapatmenghilangkan rasa sakit. Namun, morfin menyebabkan rasa kantuk dan lesu,
kebingunan, perasaan kebahagian yang berlebihan ( euforioa ), dan gangguan system pernapasan.

Ekstasi dapat menimbulkan rasa segar dan penuh energi sehingga pemakaiannya merasa mengantuk.
Namun, pemakaiobat ini mengurangi keinginan untuk minum sehingga dapat mengalami dehidrasi.
Penggunaan dalam waktu lama menyebabkan kehilangan daya ingat dan kemampuan menggerakan
badan.

C. UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA

Kita semua harus berupaya untuk terhindar dari penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika.
Pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika memerlukan peran bersama antara keluarga,
masyarakat, dan pemerintah.

a. Peran Anggota Keluarga

Setiap anggota keluarga harus saling menjaga agar jangan sampai ada anggota keluarga yang terlibat
dalam penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Kalangan remaja ternyata merupakan kelompok
terbesar yang menyalahgunakan zat-zat tersebut. Oleh karena itu, setiap orang tua memiliki tanggung
jawab membimbing anakanaknya agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan. Karena
ketaqwaan inilah yang akan menjadi perisai ampuh untuk membentengi anak dari menyalahgunakan
obat-obat terlarang dan pengaruh buruk yang mungkin datang dari lingkungan di luar rumah.

b. Peran Anggota Masyarakat

Kita sebagai anggota masyarakat perlu mendorong peningkatan pengetahuan setiap anggota
masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan obat-obat terlarang. Selain itu, kita sebagai anggota
masyarakat perlu memberi informasi kepada pihak yang berwajib jika ada pemakai dan pengedar
narkoba di lingkungan tempat tinggal.

c. Peran Sekolah

Sekolah perlu memberikan wawasan yang cukup kepada

para siswa tentang bahaya penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika bagi diri pribadi, keluarga, dan
orang lain. Selain itu, sekolah perlu mendorong setiap siswa untuk melaporkan pada pihak sekolah jika
ada pemakai atau pengedar zat adiktif dan psikotropika di lingkungan sekolah. Sekolah perlu
memberikan sanksi yang mendidik untuk setiap siswa yang terbukti menjadi pemakai atau pengedar
narkoba.

d. Peran Pemerintah

Pemerintah berperan mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika dan psikotropika dengan cara
mengeluarkan aturan hukum yang jelas dan tegas. Di samping itu, setiap penyalahguna, pengedar,
pemasok, pengimpor, pembuat, dan penyimpan narkoba perlu diberikan sanksi atau hukuman yang
membuat efek jera bagi si pelaku dan mencegah yang lain dari kesalahan yang sama.

ZAT ADIKTIF Pengertian zat adiktif

Zat adiktif adalah zat-zat yang dapat membuat pemakainya kecanduan (adiksi). Kecanduan adalah suatu
keadaan fisik (jasmani) maupun nonfisik (psikologis) dari seseorang yang merasa tidak normal jika tidak
menggunakan zat tertentu. Biasanya si pecandu akan menuruti keinginannya dengan kembali
mengonsumsi zat tersebut.

Sejak zaman dahulu, manusia sudah mengenal zat yang tergolong adiktif, misalnya suku indian merokok
dan mengunyah tembakau disetiap upacara adat. Pada awalnya, semua bahan adiktif berasal dari
tumbuh-tumbuhan. Contoh tumbuh-tumbuhan itu adalah ganja (cannabis sativa), opium (papaver
somniverum), kokain (Erythroxylum coca), mariyuana (Cannabis indica). Akan tetapi seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan alam, khususnya bidang kimia, saat ini manusia telah dapat membuat
bhan-bahan adiktif buatan (sintetis) yang berkemampuan sama dengan zat adiktif alami. Zat adiktif
sintetis ada berbagai macam jenis dan khasiatnya berbeda-beda.

Pada mulanya, zat adiktif digunakan untuk memenuhi kebutuhan medis. Para dokter yng melakukan
tindakan operasi terhadap pasien menggunakan bahan adiktif untuk menghilangkan rasa sakit pada
pasien. Pemakaian obat atau zat adiktif oleh para dokter tersebut menggunakan dosis yang sesuai
kebutuhan dan dalam pengawasan yanga baik.

B. Jenis Zat Adiktif dan Dampaknya

Semua zat adiktif, baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan maupun bahan adiktif sintetis, disebut
narkoba atau napza. Aturan tentang pemanfaatan dan sanksi penyalahgunaan narkoba dituangkan
dalam UU RI nomor 22/1997 tentang narkotika.

1. Jenis zat adiktif

Narkoika digolongkan mejadi golongan I, golongan II, dan golongan III. Zat psikotropika digolongkan
menjadi psikotropika golongan I, golongan II, golongan III,, dan golongan IV.

Narkotika golongan I terdiri dari 26 macam, antara lain opium mentah, candu, kokain, ganja, THC, dan
heroin. Narkotika golongan II terdiri dari 87 macam, contohnya morfin dan opium. Narkotika golongan III
terdiri dari 14 macam, contohnya etil morfin dan kodein. Zat psikotropika golongan I terdiri dari 26
macam, golongan II terdiri dari 14 macam, golongan III terdiri dari 9 macam, dan golongan IV terdiri dari
60 macam.

2. Dampak zat adiktif


Dampak yang ditimbulkan oleh zat adiktif dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :

stimulasi adalah gejala yang terjadi pada saraf pusat untuk mempercepat proses-proses dalam tubuh,
seperti detak jantung, tekanan darah, dan pernapasan. Contohnya : kafein pada kopi, nikotin pada
rokok, kokain, dan amfetamin.

Depresi adalah gejala yang terjadi pada syaraf pusat untuk memperlambat proses pada tubuh. Depresi
menyebabkan turunnya kesadaran seseorang pada dunia sekelilingnya. Contoh zat-zat yang tergolong
depresan adalah alkohol. Obat penenang, dan sebagainya.

Halusinasi adalah gejala yang terjadi pada saraf manusia yang menyebabkan khayalan. Hakusinasi
menyebabkan penderita mendengar suara, melihat benda, merasakan berbagai hal yang sebenarnya
tidak ada sama sekali. Contoh zat yang termasuk zat halusinogen adalah LSD (lisergic acid diethylamide)

cafein pada kopi

C. Narkotika

Zat yang tergolong narkotika misalnya opium, ganja, kokain, heroin, morfin, dan kodein.

1. Opium berasal dari getah tumbuhan papaver somniverum yang belum masak. Opium diolah
menjadi morfin dan kodein yang diperlukan dalam bidang kedokteran sebagai obat analgesik
(penghilang rasa sakit), selain dapat menghilangkan rasa nyeri, jenis opium tertentu juga dapat
membuat orang tidur nyenyak dan membuat orang gembira (mersakan euforia) tanpa
sebab. Saat ini, opium telah dapat dibuat manusia, yaitu berupa opium semisintetis dan opium sintetis.
Opium alami contohnya dalah morfin, kodein dan tebain. Opium semisintetis terbuat dari opium alami
yang dicampur sedikit bahan kimia. Contoh opium semisentitetis adalah heroin dan hidroformon. Opium
murni contohnya meperidin dan propoksifen.

papaver somniferum

2. http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/ff/Potleaf.jpg/250px-Potleaf.jpgGanja
berasal dari daun tumbuhan cannabis sativa yang mengandung zat psikoaktif, yaitu zat yang dapat
mempengaruhi mental dan tingkah laku orang. Pohon dan ranting tanaman ganja juga mengan dung
psiko aktif meski dalam kadar yang rendah. Kadar tertinggi terdapat pada pucuk tanaman ini, yaitu ± 10
%. Zat psiko aktif hashish dapat dihasilkan dari getah tanaman ganja yang dikeringkan.
3. Kokain adalah bubuk putih yang berasal dari daun koka (Erythroxylum). Kokain dahulu digunakan
dalam bidang medis sebagai anestesi (obat pembius) lokal. Akan tetapi, sekarang kokain tidak lagi
digunakan sebagai anestesi karena telah ditemukan bahan psikoaktif lain yang relatif lebih aman.

kokain

4. heroinHeroin adalah zat yang tergolong zat narkotika yang dapat memberikan rasa senang yang
luar biasa pada pemakainya sehingga lupa dengan semua masalah

5. Morfin adalah zat yang tergolong dalam opioida alami yang berasal dari getah opium. Morfin
berupa kristal putih, menyerupai kokain, yang dapat menekan pusat pernapasan. Pada kasus overdosis
morfin, biasanya pemakai mengalami gangguan pernapasan yang fatal. Morfin juga dapat mengganggu
siklus menstruasi pada wanita pemakai, impotensi pada pria pemakai,sembelit, serta efek-efek samping
yang berbahaya lainnya.

7. Alkohol

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTTJocr3A6IVU1nRM-
dTaMV2pkriHHW88A7rEWemBKcwQ57U16S

Alkohol diperoleh melalui proses peragian (fermentasi) sejumlah bahan, seperti beras ketan, singkong,
dan perasan anggur. Alkohol ini sudah dikenal manusia cukup lama. Salah satu penggunaan alkohol
adalah untuk mensterilkan berbagai peralatan dalam bidang kedokteran.

Alkohol yang terkandung dalam minuman dapat berasal dari hasil fermentasi bahan minuman itu sendiri
(contohnya, alkohol yang terdapat dalam minuman hasil fermentasi sari buah anggur) atau sengaja
ditambahkan ke dalam suatu minuman olahan. Semua jenis minuman yang mengandung alkohol
(etanol). Berdasarkan kandungan alkoholnya, minuman keras dikelompokkan menjadi golongan:

1) A, berkadar etanol 1–5 %;

2) B, berkadar etanol 5–20 %; dan

3) C, berkadar etanol 20–50 %.

Tanda-tanda gejala pemakaian alkohol, yaitu gembira, pengendalian diri turun, dan muka kemerahan.
Jika sudah kecanduan meminum minuman keras, kemudian dihentikan maka akan timbul gejala
gemetar, muntah, kejang-kejang, sukar tidur, dan gangguan jiwa. Jika overdosis akan timbul gejala
perasaan gelisah, tingkah laku menjadi kacau, kendali turun, dan banyak bicara sendiri.

d. Sedativa dan Hipnotika (Penenang)


http://4.bp.blogspot.com/-YIr442_tAv0/T8GSgf5uIII/AAAAAAAAASo/8FgejuCZwlA/s320/hipnotik.jpg

Beberapa macam obat dalam dunia kedokteran, seperti pil BK dan magadon digunakan sebagai zat
penenang (sedativa-hipnotika). Pemakaian sedativa-hipnotika dalam dosis kecil dapat menenangkan,
sedangkan dalam dosis besar dapat membuat orang yang memakannya tertidur.

Gejala akibat pemakaiannya adalah mula-mula gelisah, mengamuk lalu mengantuk, malas, daya pikir
menurun, bicara dan tindakan lambat. Jika sudah kecanduan, kemudian diputus pemakaiannya maka
akan menimbulkan gejala gelisah, sukar tidur, gemetar, muntah, berkeringat, denyut nadi cepat,
tekanan darah naik, dan kejang-kejang. Jika pemakaiannya overdosis maka akan timbul gejala gelisah,
kendali diri turun, banyak bicara, tetapi tidak jelas, sempoyongan, suka bertengkar, napas lambat,
kesadaran turun, pingsan, dan jika pemakaiannya melebihi dosis tertentu dapat menimbulkan kematian.

e. Nikotin

https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRJ7Dwl4Z-2LLQBIZ-
bTIz7jXHbeN9cjzMEg1EfvSmXBDhZaICL

Nikotin dapat diisolasi atau dipisahkan dari tanaman tembakau. Namun, orang biasanya mengonsumsi
nikotin tidak dalam bentuk zat murninya, melainkan secara tidak langsung ketika mereka merokok.
Nikotin yang diisap pada saat merokok dapat menyebabkan meningkatnya denyut jantung dan tekanan
darah, bersifat karsinogenik sehingga dapat meningkatkan risiko terserang kanker paru-paru, kaki rapuh,
katarak, gelembung paru-paru melebar (emphysema), risiko terkena penyakit jantung koroner,
kemandulan, dan gangguan kehamilan.

3. Dampak / Efek yang Dapat Ditimbulkan Zat Adiktif

a. Efek/Dampak Penyalahgunaan Minuman AlkoholAlkohol dalam minuman keras dapat


menyebabkan gangguan jantung dan otot syaraf,mengganggu metabolisme tubuh, membuat janis
menjadi cacat, impoten serta gangguanseks lainnya.

b. Efek/Dampak Penyalahgunaan GanjaZat kandungan dalam ganja yang berbahaya dapat


menyebabkan daya tahan tubuh berkurang dan melemah sehingga mudah terserang penyakit dan
infeksi sertamemperburuk aliran darah koroner.

c. Efek/Dampak Penyalahgunaan HalusinogenHalusinogen dalam tubuh manusia dapat


mengakibatkan pendarahan otak.

d. Efek/Dampak Penyalahgunaan KokainZat adiktif kokain jika dikonsumsi dalam jangka panjang
dapat menyebabkan kekurangansel darah putih atau anemia sehingga dapat membuat badan kurus
kering. Selain itukokain menimbulkan perforesi sekat hidung (ulkus) dan aritma pada jantung.
e. Efek/Dampak Penyalahgunaan Opiat / OpiodaZat opioda atau opiat yang masuk ke dalam badan
manusia dapat mengganggumenstruasi pada perempuan / wanita serta impotensi dan konstipasi
khronuk pada pria /laki-laki.

f. Efek/Dampak Penyalahgunaan InhalasiaInhalasia memiliki dampak buruk bagi kesehatan kita


seperti gangguan pada fungsi jantung, otak, dan lever.

g. Efek/Dampak Penyalahgunaan Non ObatDalam kehidupan sehari-hari sering kita temui benda-
benda yang disalahgunakan oleh banyak orang untuk mendapatkan efek tertentu yang dapat
mengakibatkan gangguankesehatan. Contoh barang yang dijadikan candu antara lain seperti bensin,
thiner, racun serangga, lem uhu, lem aica aibon. Efek dari penggunaan yang salah pada tubuh
manusiaadalah dapat menimbulkan infeksi emboli.

Diposkan oleh Awaludin Sani di 19.03

Pengertian Zat Aditif

Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses produksi, pengemasan atau
penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan
pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi
yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.

Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang selanjutnya disebut zat
aditif alami. Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan
manusia. Akan tetapi, jumlah penduduk bumi yang makin bertambah menuntut jumlah makanan yang
lebih besar sehingga zat aditif alami tidak mencukupi lagi. Oleh karena itu, industri makanan
memproduksi makanan yang memakai zat aditif buatan (sintesis). Bahan baku pembuatannya adalah
dari zat-zat kimia yang kemudian direaksikan. Zat aditif sintesis yang berlebihan dapat menimbulkan
beberapa efek samping misalnya: gatal-gatal, dan kanker.

Macam-macam Zat Aditif

Zat Pewarna
Adalah bahan yang dapat memberi warna pada makanan, sehingga makanan tersebut lebih menarik.

Contoh pewarna alami: Contoh pewarna sintetik:

Anato (orange) a. Biru berlian (biru)

Karamel (cokelat hitam) b. Coklat HT (coklat)

Beta karoten (kuning) c. Eritrosit (merah)

Klorofil (hijau) d. Hijau FCF (hijau)

Penyedap rasa dan aroma serta penguat rasa

Zat aditif ini dapat memberikan, menambah, mempertegas rasa dan aroma makanan.

Penyedap rasa dan aroma (flavour)

Penyedap rasa dan aroma yang banyak digunakan berasal dari golongan ester.

Contoh: Isoamil asetat (rasa pisang), isoamil valerat (rasa apel), butil butirat (rasa nanas), isobutil
propionat (rasa rum)

Penguat rasa (flavour echancer)

Bahan penguat rasa atau penyedap makanan yang paling banyak digunakan adalah MSG (Monosodium
Glutamate) yang sehari-hari dikenak dengan nama vetsin.

Zat pemanis buatan

Bahan ini tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi, contohnya sakarin (kemanisannya 500x gula),
dulsin (kemanisannya 250x gula), dan natrium siklamat (kemanisannya 50x gula) dan serbitol.

http://2.bp.blogspot.com/-DVsCvRirMzA/Tazn-
_tVRZI/AAAAAAAAAJk/oe5yFvZdwRg/s1600/Zat+Pewarna+Sintetis.jpg

Pengawet
Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau penguraian lain terhadap
makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.

Contoh bahan pengawet dan penggunaannya:

Asam benzoat, natrium benzoat dan kalium benzoat, untuk minuman ringan, kecap, acar ketimun dalam
botol dan caos.

Natrium nitrat (NaNo3), untuk daging olahan dan keju.

Natrium nitrit (Na No2), untuk daging olahan, daging awetan dan kornet kalangan.

Asam propionate, untuk roti dan sediaan keju olahan.

https://encrypted-
tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSZgM4iq97DbRgLyBFXlEKNpo4nMoqYYVfGpejhQFSjFiVGWSztu
Q

Anti oksidan

Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat oksidasi.

Contoh:

Asam askorbat (bentukan garam kalium, natrium, dan kalium), digunakan pada daging olahan, kaldu,
dan buah kalangan.

Butil hidroksianisol (BHA), digunakan untuk lemak dan minyak makanan

Butil hidroksitoluen (BHT), digunakan untuk lemak, minyak makan, margarin dan mentega.

Pengemulsi, pemantap, dan pengental

Zat aditif ini dapat membantu pembentukan atau pemantapan sistem dispersi yang homogen pada
makanan.

Contoh: agar-agar, gelatin, dan gom arab

Pemutih dan pematang tepung

Zat aditif ini dapat mempercepat proses pemutihan atau pematangan tepung sehingga dapat
memperbaiki mutu pemanggangan.

Contoh: Asam askorbat, aseton peroksida, dan kalium bromat


https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQrfB1vPY88sTyl-P4-
CDQEDmOIfKwAGLUe2TJPsGP2JUCTdY0nfA

Pengatur keasaman

Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman makanan.
Contoh: asam asetat, aluminium amonium sulfat, amonium bikarbonat, asam klorida, asam laktat, asam
sitrat, asam tentrat, dan natrium bikarbonat

https://encrypted-
tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQgb4ues569zU3q1YFQDqcjyClhdl07vyjF_pXxao8VG3Dpf3TA

Anti kempal

Zat aditif ini dapat mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk. Contoh: aluminium silikat
(susu bubuk), dan kalsium aluminium silikat (garam meja)

Pengeras

Zat aditif ini dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan. Contoh: aluminium amonium
sulfat (pada acar ketimun botol), dan kalium glukonat (pada buah kalangan)

Sekuestran

Adalah bahan yang mengikat ion logam yang ada dalam makanan. Contoh: asam fosfat (pada lemak dan
minyak makan), kalium sitrat (dalam es krim), kalsium dinatrium EDTA dan dinatrium EDTA

Penambah gizi

Zat aditif yang ditambahkan adalah asam amino, mineral, atau vitamin untuk memperbaiki gizi
makanan.

Contohnya: Asam askorbat, feri fosfat, vitamin A, dan vitamin D.

https://encrypted-
tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSvVNXfjKP6mT2bEAub_v3wYjIAYnMKTfWLPCLVdDv9-
VuzfM_pCQ

Pengertian zat adiktif

papaver somniferum

Zat adiktif adalah zat-zat yang dapat membuat pemakainya kecanduan (adiksi). Kecanduan adalah suatu
keadaan fisik (jasmani) maupun nonfisik (psikologis) dari seseorang yang merasa tidak normal jika tidak
menggunakan zat tertentu. Biasanya si pecandu akan menuruti keinginannya dengan kembali
mengonsumsi zat tersebut.
Sejak zaman dahulu, manusia sudah mengenal zat yang tergolong adiktif, misalnya suku indian merokok
dan mengunyah tembakau disetiap upacara adat. Pada awalnya, semua bahan adiktif berasal dari
tumbuh-tumbuhan. Contoh tumbuh-tumbuhan itu adalah ganja (cannabis sativa), opium (papaver
somniverum), kokain (Erythroxylum coca), mariyuana (Cannabis indica). Akan tetapi seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan alam, khususnya bidang kimia, saat ini manusia telah dapat membuat
bhan-bahan adiktif buatan (sintetis) yang berkemampuan sama dengan zat adiktif alami. Zat adiktif
sintetis ada berbagai macam jenis dan khasiatnya berbeda-beda.

Pada mulanya, zat adiktif digunakan untuk memenuhi kebutuhan medis. Para dokter yng melakukan
tindakan operasi terhadap pasien menggunakan bahan adiktif untuk menghilangkan rasa sakit pada
pasien. Pemakaian obat atau zat adiktif oleh para dokter tersebut menggunakan dosis yang sesuai
kebutuhan dan dalam pengawasan yanga baik.

B. Jenis Zat Adiktif dan Dampaknya

Semua zat adiktif, baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan maupun bahan adiktif sintetis, disebut
narkoba atau napza. Aturan tentang pemanfaatan dan sanksi penyalahgunaan narkoba dituangkan
dalam UU RI nomor 22/1997 tentang narkotika.

1. Jenis zat adiktif

Narkoika digolongkan mejadi golongan I, golongan II, dan golongan III. Zat psikotropika digolongkan
menjadi psikotropika golongan I, golongan II, golongan III,, dan golongan IV.

Narkotika golongan I terdiri dari 26 macam, antara lain opium mentah, candu, kokain, ganja, THC, dan
heroin. Narkotika golongan II terdiri dari 87 macam, contohnya morfin dan opium. Narkotika golongan III
terdiri dari 14 macam, contohnya etil morfin dan kodein. Zat psikotropika golongan I terdiri dari 26
macam, golongan II terdiri dari 14 macam, golongan III terdiri dari 9 macam, dan golongan IV terdiri dari
60 macam.

2. Dampak zat adiktif

Dampak yang ditimbulkan oleh zat adiktif dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :

stimulasi adalah gejala yang terjadi pada saraf pusat untuk mempercepat proses-proses dalam tubuh,
seperti detak jantung, tekanan darah, dan pernapasan. Contohnya : kafein pada kopi, nikotin pada
rokok, kokain, dan amfetamin.

Depresi adalah gejala yang terjadi pada syaraf pusat untuk memperlambat proses pada tubuh. Depresi
menyebabkan turunnya kesadaran seseorang pada dunia sekelilingnya. Contoh zat-zat yang tergolong
depresan adalah alkohol. Obat penenang, dan sebagainya.
Halusinasi adalah gejala yang terjadi pada saraf manusia yang menyebabkan khayalan. Hakusinasi
menyebabkan penderita mendengar suara, melihat benda, merasakan berbagai hal yang sebenarnya
tidak ada sama sekali. Contoh zat yang termasuk zat halusinogen adalah LSD (lisergic acid diethylamide)

cafein pada kopi

C. Narkotika

Zat yang tergolong narkotika misalnya opium, ganja, kokain, heroin, morfin, dan kodein.

1. Opium berasal dari getah tumbuhan papaver somniverum yang belum masak. Opium diolah
menjadi morfin dan kodein yang diperlukan dalam bidang kedokteran sebagai obat analgesik
(penghilang rasa sakit), selain dapat menghilangkan rasa nyeri, jenis opium tertentu juga dapat
membuat orang tidur nyenyak dan membuat orang gembira (mersakan euforia) tanpa
sebab. Saat ini, opium telah dapat dibuat manusia, yaitu berupa opium semisintetis dan opium sintetis.
Opium alami contohnya dalah morfin, kodein dan tebain. Opium semisintetis terbuat dari opium alami
yang dicampur sedikit bahan kimia. Contoh opium semisentitetis adalah heroin dan hidroformon. Opium
murni contohnya meperidin dan propoksifen.

papaver somniferum

2. http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/ff/Potleaf.jpg/250px-Potleaf.jpgGanja
berasal dari daun tumbuhan cannabis sativa yang mengandung zat psikoaktif, yaitu zat yang dapat
mempengaruhi mental dan tingkah laku orang. Pohon dan ranting tanaman ganja juga mengan dung
psiko aktif meski dalam kadar yang rendah. Kadar tertinggi terdapat pada pucuk tanaman ini, yaitu ± 10
%. Zat psiko aktif hashish dapat dihasilkan dari getah tanaman ganja yang dikeringkan.

3. Kokain adalah bubuk putih yang berasal dari daun koka (Erythroxylum). Kokain dahulu digunakan
dalam bidang medis sebagai anestesi (obat pembius) lokal. Akan tetapi, sekarang kokain tidak lagi
digunakan sebagai anestesi karena telah ditemukan bahan psikoaktif lain yang relatif lebih aman.

kokain

4. heroinHeroin adalah zat yang tergolong zat narkotika yang dapat memberikan rasa senang yang
luar biasa pada pemakainya sehingga lupa dengan semua masalah
5. Morfin adalah zat yang tergolong dalam opioida alami yang berasal dari getah opium. Morfin
berupa kristal putih, menyerupai kokain, yang dapat menekan pusat pernapasan. Pada kasus overdosis
morfin, biasanya pemakai mengalami gangguan pernapasan yang fatal. Morfin juga dapat mengganggu
siklus menstruasi pada wanita pemakai, impotensi pada pria pemakai,sembelit, serta efek-efek samping
yang berbahaya lainnya.

7. Alkohol

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTTJocr3A6IVU1nRM-
dTaMV2pkriHHW88A7rEWemBKcwQ57U16S

Alkohol diperoleh melalui proses peragian (fermentasi) sejumlah bahan, seperti beras ketan, singkong,
dan perasan anggur. Alkohol ini sudah dikenal manusia cukup lama. Salah satu penggunaan alkohol
adalah untuk mensterilkan berbagai peralatan dalam bidang kedokteran.

Alkohol yang terkandung dalam minuman dapat berasal dari hasil fermentasi bahan minuman itu sendiri
(contohnya, alkohol yang terdapat dalam minuman hasil fermentasi sari buah anggur) atau sengaja
ditambahkan ke dalam suatu minuman olahan. Semua jenis minuman yang mengandung alkohol
(etanol). Berdasarkan kandungan alkoholnya, minuman keras dikelompokkan menjadi golongan:

1) A, berkadar etanol 1–5 %;

2) B, berkadar etanol 5–20 %; dan

3) C, berkadar etanol 20–50 %.

Tanda-tanda gejala pemakaian alkohol, yaitu gembira, pengendalian diri turun, dan muka kemerahan.
Jika sudah kecanduan meminum minuman keras, kemudian dihentikan maka akan timbul gejala
gemetar, muntah, kejang-kejang, sukar tidur, dan gangguan jiwa. Jika overdosis akan timbul gejala
perasaan gelisah, tingkah laku menjadi kacau, kendali turun, dan banyak bicara sendiri.

d. Sedativa dan Hipnotika (Penenang)

http://4.bp.blogspot.com/-YIr442_tAv0/T8GSgf5uIII/AAAAAAAAASo/8FgejuCZwlA/s320/hipnotik.jpg

Beberapa macam obat dalam dunia kedokteran, seperti pil BK dan magadon digunakan sebagai zat
penenang (sedativa-hipnotika). Pemakaian sedativa-hipnotika dalam dosis kecil dapat menenangkan,
sedangkan dalam dosis besar dapat membuat orang yang memakannya tertidur.

Gejala akibat pemakaiannya adalah mula-mula gelisah, mengamuk lalu mengantuk, malas, daya pikir
menurun, bicara dan tindakan lambat. Jika sudah kecanduan, kemudian diputus pemakaiannya maka
akan menimbulkan gejala gelisah, sukar tidur, gemetar, muntah, berkeringat, denyut nadi cepat,
tekanan darah naik, dan kejang-kejang. Jika pemakaiannya overdosis maka akan timbul gejala gelisah,
kendali diri turun, banyak bicara, tetapi tidak jelas, sempoyongan, suka bertengkar, napas lambat,
kesadaran turun, pingsan, dan jika pemakaiannya melebihi dosis tertentu dapat menimbulkan kematian.

e. Nikotin

https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRJ7Dwl4Z-2LLQBIZ-
bTIz7jXHbeN9cjzMEg1EfvSmXBDhZaICL

Nikotin dapat diisolasi atau dipisahkan dari tanaman tembakau. Namun, orang biasanya mengonsumsi
nikotin tidak dalam bentuk zat murninya, melainkan secara tidak langsung ketika mereka merokok.
Nikotin yang diisap pada saat merokok dapat menyebabkan meningkatnya denyut jantung dan tekanan
darah, bersifat karsinogenik sehingga dapat meningkatkan risiko terserang kanker paru-paru, kaki rapuh,
katarak, gelembung paru-paru melebar (emphysema), risiko terkena penyakit jantung koroner,
kemandulan, dan gangguan kehamilan.

3. Dampak / Efek yang Dapat Ditimbulkan Zat Adiktif

a. Efek/Dampak Penyalahgunaan Minuman AlkoholAlkohol dalam minuman keras dapat


menyebabkan gangguan jantung dan otot syaraf,mengganggu metabolisme tubuh, membuat janis
menjadi cacat, impoten serta gangguanseks lainnya.

b. Efek/Dampak Penyalahgunaan GanjaZat kandungan dalam ganja yang berbahaya dapat


menyebabkan daya tahan tubuh berkurang dan melemah sehingga mudah terserang penyakit dan
infeksi sertamemperburuk aliran darah koroner.

c. Efek/Dampak Penyalahgunaan HalusinogenHalusinogen dalam tubuh manusia dapat


mengakibatkan pendarahan otak.

d. Efek/Dampak Penyalahgunaan KokainZat adiktif kokain jika dikonsumsi dalam jangka panjang
dapat menyebabkan kekurangansel darah putih atau anemia sehingga dapat membuat badan kurus
kering. Selain itukokain menimbulkan perforesi sekat hidung (ulkus) dan aritma pada jantung.

e. Efek/Dampak Penyalahgunaan Opiat / OpiodaZat opioda atau opiat yang masuk ke dalam badan
manusia dapat mengganggumenstruasi pada perempuan / wanita serta impotensi dan konstipasi
khronuk pada pria /laki-laki.

f. Efek/Dampak Penyalahgunaan InhalasiaInhalasia memiliki dampak buruk bagi kesehatan kita


seperti gangguan pada fungsi jantung, otak, dan lever.

g. Efek/Dampak Penyalahgunaan Non ObatDalam kehidupan sehari-hari sering kita temui benda-
benda yang disalahgunakan oleh banyak orang untuk mendapatkan efek tertentu yang dapat
mengakibatkan gangguankesehatan. Contoh barang yang dijadikan candu antara lain seperti bensin,
thiner, racun serangga, lem uhu, lem aica aibon. Efek dari penggunaan yang salah pada tubuh
manusiaadalah dapat menimbulkan infeksi emboli.

Anda mungkin juga menyukai