Syair Normal List
Syair Normal List
Pemeriksaan radiografi Sinus Paranasalis proyeksi Waters dan lateral dengan hasil :
Tidak tampak perselubungan pada sinus maxillaris, sinus ethmoidalis, sinus frontalis dan
sinus sfenoidalis.
Dinding sinus-sinus terlihat intak.
Tidak tampak deviasi septum nasi.
Tidak tampak hipertrofi konka nasalis.
Kesan :
Tak tampak tanda destruksi basis kranii. Crista galli tumpang tindih dengan septum nasi, tak
tampak tanda defek di daerah tersebut.
Suspek mastoiditis kanan.
Pemeriksaan radiografi cervical proyeksi AP dan lateral dan oblik kanan dan kiri :
Kelengkungan dan kedudukan vertebra cervical baik, tidak tampak listhesis.
Struktur dan bentuk vertebra cervicalis baik. Densitas vertebra cervical baik.
Pedikel intak. Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik/blastik.
Tidak tampak pembentukan spur.
Tidak tampak penyempitan celah diskus intervertebralis ataupun foramen intervertebralis.
Sendi-sendi vertebra cervical terlihat baik.
Jaringan lunak sekitar vertebra cervical baik.
Pemeriksaan radiografi Ankle Joint proyeksi AP, lateral dan mortise view :
Kedudukan tulang-tulang pembentuk ankle joint baik, tidak tampak subluksasi, dislokasi.
Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik / blastik.
Tidak tampak pembentukan spur.
Celah sendi dan permukaan sendi mortise dan calcaneotarsal terlihat baik.
Jaringan lunak sekitar regio ankle terlihat baik.
Pemeriksaan radiografi Pedis proyeksi AP dan oblik :
Kedudukan tulang-tulang pedis baik, tidak tampak subluksasi, dislokasi.
Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik / blastik.
Tidak tampak pembentukan spur.
Celah sendi dan permukaan sendi tarsalia, tarsometatarsal, metatarsophalangeal dan
interphalangeal terlihat baik
Jaringan lunak sekitar pedis terlihat baik.
USG Ginjal
CTEV :
Pedis Dekstra AP-Lateral:
Pedis Dekstra:
Talo First Metatarsal (TFM) angle °(N = 5-28)
Kite`s AP angle ° (N = 27-53)
Kite`s Lateral angle ° (N = 27-56)
Babygram :
Tampak lateralisasi kurva vertebrae tolumbalis level Th11-L4 ke arah kiri, apex pada vertebra
L1 dengan sudut Lippman-Cobb 61,85°.
Tampak rotasi pedikel +2 ke arah kanan (Nash-Moe).
Klasifikasi menurut Lenke memperlihatkan kurvatura tipe 5 dengan lumbar spine modifier
tergolong tipe C.
Pada foto lateral, kelengkungan vertebrae Th 5-Th 12 sebesar 30 o.
Struktur tulang-tulang vertebrae masih baik. Tidak tampak malformasi congenital vertebrae.
Densitas tulang baik.
Ossifikasi apofisis iliaka tampak sudah fusi sempurna kalau ada kelainan : Apofisis iliaka sisi
kiri telah mengalami fusi sebagian, sementara sisi kanan telah mengalami fusi.
Struktur tulang-tulang pelvis baik.
Kesan:
Skoliosis thorakolumbalis level Th11-L4 ke kiri dengan apex di L1, sesuai klasifikasi Lippman-
Cobb derajat IV, klasifikasi Lenke tipe 5CN, disertai rotasi +2 (Nash-Moe) dan maturitas
derajat 5 (Risser).
Tampak lateralisasi kurva vertebrae thorakolumbalis level Th10-L3 ke arah kiri, apex pada
vertebra L1 dengan sudut Lippman-Cobb 26,2° pada posisi supine, menjadi 29,9° pada posisi
erect. Dengan bending kanan sudut menjadi 42° dan bending kiri menjadi 1,2°.
Tampak rotasi pedikel +1 ke arah kanan (Nash-Moe).
Klasifikasi menurut Lenke memperlihatkan kurvatura tipe 5 dengan lumbar spine modifier
tergolong tipe C.
Pada foto lateral, sudut Th5-Th12 sebesar 20°.
Struktur tulang-tulang vertebrae masih baik. Tidak tampak malformasi congenital vertebrae.
Densitas tulang baik.
Ossifikasi apofisis iliaka tampak sudah fusi sempurna.
Kesan :
Skoliosis thorakolumbalis level Th10-L3 ke kiri dengan apex di L1; sesuai klasifikasi Lippman-
Cobb derajat II, klasifikasi Lenke tipe 5CN, disertai rotasi pedikel +1 (Nash-Moe) dan
maturitas derajat 5 (Risser).
Dr. MP
Pemeriksaan radiografi scoliosis program dengan hasil sebagai berikut :
Tampak kurvatura mayor vertebra thorakalis dengan konveksitas ke kanan pada level Th4-
Th11, apex pada vertebra Th7 dengan sudut Lippman-Cobb 59,11° pada posisi supine,
menjadi 60,45° pada posisi erect. Dengan bending kanan sudut menjadi 45,43° dan bending
kiri menjadi 76,71°.
Tampak rotasi pedikel +1 ke arah kanan (Nash-Moe).
Tampak pula kurvatura mayor vertebra thorakolumbalis dengan konveksitas ke kiri pada level
Th11-L4, apex pada vertebra L2 dengan sudut Lippman-Cobb 50,92° pada posisi supine,
menjadi 58,34° pada posisi erect. Dengan bending kanan sudut menjadi 50,92° dan bending
kiri menjadi 26,46°.
Tampak rotasi pedikel +1 ke arah kiri (Nash-Moe).
Pada foto lateral, sudut Th5-Th12 sebesar 20,54°.
Garis CSVL terletak medial terhadap apex lumbar.
Struktur tulang-tulang vertebrae masih baik. Tidak tampak malformasi congenital vertebrae.
Belum tampak ossifikasi apofisis iliaka bilateral.
Curiga fusi sendi sakroiliaka kiri.
Kesimpulan :
Skoliosis thorakolumbal sesuai klasifikasi Lippman-Cobb derajat IV,klasifikasi Lenke 3CN, skala
maturitas Risser 0.
Suspek fusi pada sendi sakroiliaka kiri.
Saran : Foto SI joint (pelvis oblik kanan-kiri).
Bone Age
Kesan :
- Masih dapat tergolong average boy.
- Osteoporosis.
Kesan :
Retarded boy, perkiraan tinggi badan dewasa sekitar 164 cm.
Osteopenia.
Pemeriksaan radiografi bahu kiri proyeksi AP, axillary view, caudal tilt 10°, cranial tilt 30° dan
supraspinatus outlet view :
Kedudukan caput humeri pada glenoid terlihat baik, tidak tampak subluksasi / dislokasi.
Acromion tipe (Klasifikasi Bigliani) dengan slope/kemiringan terhadap sendi glenohumeral
baik.
Tidak tampak pembentukan spur.
Celah sendi dan pemukaan sendi akromioklavikular, dan glenohumeral terlihat baik.
Tidak tampak penyempitan supraspinatus outlet.
Pemeriksaan radiografi bahu kanan proyeksi AP, axillary view, caudal tilt 30° :
Kesan:
Subluksasi ringan kaput humeri ke anterior.
Osteoartrosis ringan di sendi bahu.
Acromion tipe 2 (Klasifikasi Bigliani), tak tampak spur formation di permukaan inferior
akromion, tak tampak penyempitan supraspinatus outlet.
Pemeriksaan radiografi bahu kiri proyeksi AP, axillary view, caudal tilt 10°, dan cranial tilt 30° :
Curiga fraktur pada collum anatomis os humerus dengan displacement fragmen distal ke
supero-anterior. Caput humeri masih berada di fossa glenoidalis.
Akromion tipe 1.
Tampak spur formation pada sisi superior dan inferior distal klavikula, sisi superior prosesus
korakoideus dan sisi inferior fossa glenoid. Tidak tampak penyempitan maupun pelebaran
sendi akromiohumeral, akromioklavikular, dan glenohumeral.
Tidak tampak penyempitan di supraspinatus outlet
Kesan :
Suspek fraktur pada collum anatomis os humerus dengan displacement fragmen distal ke
supero-anterior. (Tipe? Slope?)
Spur formation pada sisi superior dan inferior distal klavikula, sisi superior prosesus
korakoideus dan sisi inferior fossa glenoid.
Syair Tibia Vara
USG Panggul
Panggul kanan :
Belum tampak ossifikasi pada kaput femur kanan, sesuai usia .
Sudut alpha sebesar 48 derajat.
Sudut beta 78 derajat.
Tampak cairan pada periacetabuler kanan.
Panggul kiri :
Belum tampak ossifikasi kaput femur kanan, sesuai usia.
Sudut alpha sebesar 61 derajat.
Sudut beta 46 derajat.
Tidak tampak cairan pada periacetabular kiri.
Kesan :
Sesuai gambaran DDH pada hip joint kiri.
Tidak tampak gambaran DDH pada hip joint kanan.
CT Kepala
Telah dilakukan pemeriksaan CT scan kepala potongan aksial, tebal irisan 5 mm dan 10 mm,
tanpa pemberian kontras media, dengan hasil sbb :
Kesan :
Tak tampak kelainan pada CT Scan kepala saat ini
CT Abdomen
Telah dilakukan pemeriksaan CT Scan Abdomen atas dan bawah dengan dan tanpa kontras
oral dan iv, dengan hasil sebagai berikut :
Hepar : tak tampak membesar, parenkhim homogen, post kontras tak tampak adanya lesi
hipo/ hiperdens, tak tampak pelebaran sistim bilier. Tak tampak asites maupun efusi pleura.
Kandung empedu bentuk dan ukuran baik, dinding reguler, tak tampak batu
Lien tak membesar, parenkhim baik, vena lienalis tak melebar.
Pankreas tak tampak membesar, parenkhim baik, tak tampak adanya pelebaran duktus
pankreatikus, tak tampak kalsifikasi.
Ginjal kanan: bentuk dan ukuran normal, sistem pelviokalises tak melebar, tak tampak batu.
Ginjal kiri bentuk dan ukuran normal, sistim pelviokalises tak melebar. Tidak tampak batu.
Kelenjar adrenal baik, tak tampak membesar.
Aorta bentuk dan ukuran normal, tak tampak pelebaran kelenjar getah bening paraaorta,
obturatoira, parailika dan inguinal.
Lambung dan usus : lambung dalam batas normal, tak tampak adanya massa, usus-usus tak
melebar tak tampak massa diantara usus.
Buli : besar dan bentuk baik, dinding tak menebal, tak tampak batu.
Tulang : Tak tampak destruksi tulang.
Kesan :
Tak tampak kelainan pada CT Scan abdomen saat ini
USG Testis
USG Tiroid
Telah dilakukan pemeriksaan USG thyroid, dengan hasil sebagai berikut:
Thyroid kanan : Bentuk normal. Ukuran x x cm, permukaan rata, ekhostruktur parenkim
homogen normal, tak tampak lesi fokal/ SOL. Tak tampak kalsifikasi.
Thyroid kiri : Bentuk normal. Ukuran x x mm, permukaan rata, ekhostruktur parenkim
homogen normal, tak tampak lesi fokal/ SOL. Tak tampak kalsifikasi.
Isthmus : Bentuk normal. Ekhostruktur parenkim homogen, tak tampak lesi fokal / SOL.
Trakea di tengah.
Tak tampak pembesaran kelenjar getah bening regio colli.
Kesan :
Tak tampak kelainan pada kedua lobus thyroid.
Tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening colli sinistra.
USG Kepala
Kesan:
Tak tampak kelainan radiologis pada USG kepala saat ini.