Anda di halaman 1dari 19

 Pemeriksaan radiografi Schedel proyeksi AP dan lateral

 Pemeriksaan radiografi Tangensial


 Pemeriksaan radiografi os. Nasalis proyeksi AP dan lateral
 Radiografi orbita proyeksi AP/lateral
 Pemeriksaan radiografi Sinus Paranasalis proyeksi Waters dan lateral
 Pemeriksaan radiografi mastoid bilateral
 Pemeriksaan radiografi TMJ (Temporomandibular Joint)
 Pemeriksaan radiografi Sella tursica proyeksi AP dan lateral
 Radiografi basis cranii :
 Pemeriksaan radiografi soft tissue leher :
 Pemeriksaan radiografi Cervical proyeksi AP dan lateral:
 Pemeriksaan radiografi cervical proyeksi AP dan lateral dan oblik kanan dan kiri :
 Pemeriksaan radiografi vertebrae torakal proyeksi AP dan lateral:
 Pemeriksaan radiografi vertebrae lumbosacral proyeksi AP dan lateral:
 Pemeriksaan radiografi Klavikula AP :
 Pemeriksaan radiografi Toraks proyeksi AP :
 Pemeriksaan radiografi Toraks proyeksi PA :
 Pemeriksaan radiografi Toraks proyeksi PA dan Lateral :
 Pemeriksaan radiografi Abdomen polos dengan hasil :
 Pemeriksaan radiografi abdomen 3 posisi:
 Pemeriksaan radiografi Bahu proyeksi eksorotasi dan endorotasi :
 Pemeriksaan radiografi Humerus proyeksi AP dan lateral :
 Pemeriksaan radiografi Cubiti proyeksi AP dan lateral :
 Pemeriksaan radiografi Antebrachii proyeksi AP dan lateral :
 Pemeriksaan radiografi wrist joint AP dan lateral:
 Pemeriksaan radiografi Manus proyeksi AP dan oblik :
 Pemeriksaan radiografi Pelvis proyeksi AP
 Pemeriksaan radiografi Femur proyeksi AP dan lateral
 Pemeriksaan radiografi Genu proyeksi AP dan lateral
 Pemeriksaan radiografi Genu AP, lateral dan skyline :
 Pemeriksaan radiografi Cruris proyeksi AP dan lateral :
 Pemeriksaan radiografi Ankle Joint proyeksi AP dan lateral :
 Pemeriksaan radiografi Ankle Joint proyeksi AP, lateral dan mortise view :
 Pemeriksaan radiografi Pedis proyeksi AP dan oblik :
 Pemeriksaan radiografi Calcaneus proyeksi aksial dan lateral
 USG Whole Abdomen
 USG Ginjal
 CTEV :
 Babygram :
 Pemeriksaan radiografi scoliosis program
 Pemeriksaan radiografi scoliosis program
 Pemeriksaan radiografi scoliosis program
 Bone Age
 Pemeriksaan bone age radiografi hand-wrist sinistra berdasarkan metode Greulich-
Pyle
 Pemeriksaan radiografi Impingement series :
 Pemeriksaan radiografi bahu kanan proyeksi AP, axillary view, caudal tilt 30° :
 Radiografi femur-cruris AP bilateral posisi berdiri :
 USG Panggul
 CT Kepala
 CT Abdomen
 USG Testis
 USG Tiroid
 USG Kepala
Pemeriksaan radiografi Schedel proyeksi AP dan lateral dengan hasil :
Tidak tampak diskontinuitas pada tabula interna, diploe, dan tabula eksterna.
Sutura dan jejas vaskuler baik.
Tidak tampak tanda-tanda fraktur pada tulang-tulang kalvaria.
Tidak tampak destruksi, lesi litik maupun blastik.
Sella tursika baik dan dorsum sella baik.
Jaringan lunak sekitar kalvaria baik.

Pemeriksaan radiografi Tangensial dengan hasil :


Tidak tanda-tanda fraktur pada sisi lateral os.parietal

Pemeriksaan radiografi os. Nasalis proyeksi AP dan lateral dengan hasil :


Tidak tampak fraktur pada os nasal

Radiografi orbita proyeksi AP/lateral dengan hasil :


Tidak tampak tanda-tanda fraktur pada tulang-tulang dinding orbita.
Canalis opticum dan fissura orbita superior terlihat baik.
Tidak tampak lesi radioopak di rongga orbita.
Tidak tampak perselubungan di rongga orbita.
Tidak tampak perselubungan pada sinus maxillaris, sinus ethmoidalis, sinus frontalis dan
sinus sfenoidalis.
Tidak tampak deviasi septum nasi.

Pemeriksaan radiografi Sinus Paranasalis proyeksi Waters dan lateral dengan hasil :
Tidak tampak perselubungan pada sinus maxillaris, sinus ethmoidalis, sinus frontalis dan
sinus sfenoidalis.
Dinding sinus-sinus terlihat intak.
Tidak tampak deviasi septum nasi.
Tidak tampak hipertrofi konka nasalis.

Pemeriksaan radiografi mastoid bilateral dengan hasil :


Mastoid kanan :
Pneumatisasi air-cell mastoid terlihat baik.
Tidak tampak sklerosis periantrum maupun gambaran destruksi tulang / kolesteatoma.
Tulang-tulang kesan intak.
Mastoid kiri :
Pneumatisasi air-cell mastoid terlihat baik.
Tidak tampak sklerosis periantrum maupun gambaran destruksi tulang / kolesteatoma.
Tulang-tulang kesan intak.

Pemeriksaan radiografi TMJ (Temporomandibular Joint) dengan hasil :


Posisi tutup mulut : Tampak kondilus terletak di dalam fossa temporomandibula
Posisi buka mulut : Tampak kondilus terletak di dalam fossa temporomandibula.
Permukaan kondilus dan fossa mandibula reguler, tidak tampak gambaran sklerotik maupun
erosi.
Celah sendi mandibula kanan-kiri simetris dan tidak melebar

Pemeriksaan radiografi Sella tursica proyeksi AP dan lateral dengan hasil :


Tampak pelebaran celah sella tursika dengan kedalaman 25,24 mm dan diameter AP 31,37
tampak mendestruksi processus clinoid posterior dan dorsum sellae.
Tidak tampak kalsifikasi di dorsum sellae
Sutura dan jejas vaskuler baik.
Tak tampak fraktur pada tulang-tulang tengkorak dan tulang-tulang wajah.
Jaringan lunak sekitar baik.
Radiografi basis cranii :
Foramen jugularis, foramen spinosum, foramen ovale, foramen lacerum kanan kiri dan
foramen magnum baik.
Prosesus artikularis vertebra cervicalis, kesan baik. Prosesus odontoid, kondilus occipital,
angulus mandibula, korpus mandibula, prosesus coronoideus, prosesus zygomatikus, arkus
zygomatikus, palatum durum intak. Tidak tampak destruksi, lesi litik maupun blastik.
Tampak pneumatisasi mastoid air cell kanan berkurang. Mastoid air cell kiri baik.
Crista galli tumpang tindih dengan septum nasi, tak tampak tanda defek di daerah tersebut.

Kesan :
Tak tampak tanda destruksi basis kranii. Crista galli tumpang tindih dengan septum nasi, tak
tampak tanda defek di daerah tersebut.
Suspek mastoiditis kanan.

Saran: CT scan kepala 3D.


Pemeriksaan radiografi soft tissue leher :
Tidak tampak penebalan jaringan lunak di regio colli.
Tidak tampak penebalan jaringan lunak di retrotrakea dan retrofaring.
Tidak tampak penyempitan ataupun deviasi trakea.
Tidak tampak korpus alienum berdensitas radioopak.
Tulang-tulang kesan intak.

Pemeriksaan radiografi Cervical proyeksi AP dan lateral:


Kelengkungan dan kedudukan vertebra cervical baik, tidak tampak listhesis.
Struktur dan bentuk vertebra cervicalis baik. Densitas vertebra cervical baik.
Pedikel intak. Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik/blastik.
Tidak tampak penyempitan celah diskus intervertebralis.
Sendi-sendi vertebra cervical terlihat baik.
Jaringan lunak sekitar vertebra cervical baik.

Pemeriksaan radiografi cervical proyeksi AP dan lateral dan oblik kanan dan kiri :
Kelengkungan dan kedudukan vertebra cervical baik, tidak tampak listhesis.
Struktur dan bentuk vertebra cervicalis baik. Densitas vertebra cervical baik.
Pedikel intak. Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik/blastik.
Tidak tampak pembentukan spur.
Tidak tampak penyempitan celah diskus intervertebralis ataupun foramen intervertebralis.
Sendi-sendi vertebra cervical terlihat baik.
Jaringan lunak sekitar vertebra cervical baik.

Pemeriksaan radiografi vertebrae torakal proyeksi AP dan lateral:


Kelengkungan dan kedudukan vertebra torakal baik, tidak tampak listesis.
Struktur dan bentuk vertebra torakal baik. Densitas vertebra torakal baik.
Pedikel intak. Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik/blastik.
Tidak tampak pembentukan spur.
Tidak tampak penyempitan celah diskus intervertebralis ataupun foramen intervertebralis.
Jaringan lunak paravertebra torakal kesan baik.

Pemeriksaan radiografi vertebrae lumbosacral proyeksi AP dan lateral:


Kelengkungan dan kedudukan vertebra lumbosacral baik, tidak tampak listesis.
Struktur dan bentuk vertebra lumbosacral baik. Densitas vertebra lumbosacral baik.
Pedikel intak. Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik/blastik.
Tidak tampak pembentukan spur.
Tidak tampak penyempitan celah diskus intervertebralis ataupun foramen intervertebralis.
Sendi-sendi vertebra lumbosacral dan sacroiliaca bilateral terlihat baik.
Jaringan lunak paravertebra lumbal kesan baik.

Pemeriksaan radiografi Klavikula AP :


Kedudukan os.clavicula baik, tidak tampak subluksasi / dislokasi.
Tidak tanda-tanda tampak fraktur, destruksi, lesi litik/blastik.
Tidak tampak pembentukan spur.
Celah sendi dan permukaan sendi sternoklavikula atau acromioclavicular baik.
Jaringan lunak sekitar klavikula baik.

Pemeriksaan radiografi Toraks proyeksi AP :


Jantung kesan tidak membesar.
Aorta dan mediastinum superior tidak melebar.
Trakea di tengah. Kedua hillus tidak menebal.
Corakan bronkovaskular kedua paru baik.
Tidak tampak infiltrat maupun nodul di kedua lapangan paru.
Kedua hemidiafragma licin. Kedua sinus kostofrenikus lancip.
Jaringan lunak dinding dada terlihat baik.
Pemeriksaan radiografi Toraks proyeksi PA :
Jantung tidak membesar (CTR < 50%).
Aorta dan mediastinum superior tidak melebar.
Trakea di tengah. Kedua hillus tidak menebal.
Corakan bronkovaskular kedua paru baik.
Tidak tampak infiltrat maupun nodul di kedua lapangan paru.
Kedua hemidiafragma licin. Kedua sinus kostofrenikus lancip.
Jaringan lunak dinding dada terlihat baik.
Pemeriksaan radiografi Toraks proyeksi PA dan Lateral :

Aorta dan mediastinum superior tidak melebar.


Trakea di tengah. Kedua hillus tidak menebal.
Corakan bronkovaskular kedua paru baik.
Tidak tampak infiltrat maupun nodul di kedua lapangan paru ataupun ruang retro kardia.
Kedua hemidiafragma licin. Kedua sinus kostofrenikus lancip.
Jaringan lunak dinding dada terlihat baik.

Pemeriksaan radiografi Abdomen polos dengan hasil :


Preperitoneal fat line sisi kanan-kiri baik.
Psoas line kesan tegas dan simetris. Kontur kedua ginjal baik.
Distribusi udara usus mencapai rektum.
Tidak tampak dilatasi usus maupun penebalan dinding usus.
Tidak tampak bayangan batu radioopak di proyeksi traktus urinarius.
Tulang-tulang kesan intak.

Pemeriksaan radiografi abdomen 3 posisi:


Lemak preperitoneal masih baik.
Psoas line dan kontur kedua ginjal tertutup bayangan udara usus.
Distribusi udara usus mencapai distal dengan fecal material yang prominen.
Tidak tampak dilatasi usus, tidak tampak penebalan dinding usus.
Tak tampak multipel air-fluid level.
Tak tampak udara bebas ekstralumen.
Tulang-tulang intak.

Pemeriksaan radiografi Bahu proyeksi eksorotasi dan endorotasi :


Kedudukan tulang-tulang pembentuk sendi bahu baik, tidak tampak subluksasi, dislokasi.
Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik/blastik.
Tidak tampak pembentukan spur.
Celah sendi dan permukaan sendi glenohumeral terlihat baik.
Jaringan lunak sekitar sendi bahu terlihat baik, tidak tampak kalsifikasi.

Pemeriksaan radiografi Humerus proyeksi AP dan lateral :


Kedudukan tulang humerus baik, tidak tampak subluksasi, dislokasi.
Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik/blastik.
Tidak tampak pembentukan spur.
Celah sendi dan permukaan sendi glenohumeral, humeroulnar atau humeroradial terlihat
baik.
Jaringan lunak sekitar tulang humerus terlihat baik.

Pemeriksaan radiografi Cubiti proyeksi AP dan lateral :


Kedudukan tulang-tulang pembentuk sendi cubiti baik, tidak tampak subluksasi, dislokasi.
Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik/blastik.
Tidak tampak pembentukan spur.
Celah sendi dan permukaan sendi humeroulnar atau humeroradial terlihat baik.
Jaringan lunak sekitar sendi cubiti terlihat baik, tidak tampak kalsifikasi.

Pemeriksaan radiografi Antebrachii proyeksi AP dan lateral :


Kedudukan tulang-tulang antebrachii baik, tidak tampak subluksasi, dislokasi.
Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik/blastik.
Tidak tampak pembentukan spur.
Celah sendi dan permukaan sendi humeroulnar, humeroradial dan radiocarpal terlihat baik.
Jaringan lunak regio antebrachii terlihat baik.

Pemeriksaan radiografi wrist joint AP dan lateral:


Kedudukan tulang-tulang pembentuk wrist joint baik, tidak tampak subluksasi, dislokasi.
Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik/blastik.
Tidak tampak pembentukan spur.
Celah sendi dan permukaan sendi radiocarpal, carpalia, dan carpometacarpal terlihat baik.
Jaringan lunak sekitar sendi wrist terlihat baik.

Pemeriksaan radiografi Manus proyeksi AP dan oblik :


Kedudukan tulang-tulang manus baik, tidak tampak subluksasi, dislokasi.
Tak tampak fraktur/destruksi.
Celah sendi dan permukaan sendi radiocarpal, carpalia, carpometacarpal,
metacarpophalangeal dan interphalangeal terlihat baik.
Jaringan lunak sekitar manus baik
Pemeriksaan radiografi Pelvis proyeksi AP dengan hasil :
Kedudukan tulang-tulang pelvis baik, tidak tampak subluksasi, dislokasi.
Celah sendi dan permukaan sendi sacroiliaka bilateral, coxae bilateral, dan symphisis pubis
terlihat baik.
Jaringan lunak sekitar pelvis terlihat baik.

Pemeriksaan radiografi Femur proyeksi AP dan lateral dengan hasil :


Kedudukan tulang femur baik, tidak tampak subluksasi, dislokasi.
Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik/blastik.
Tidak tampak pembentukan spur.
Celah sendi dan permukaan sendi coxae ataupun femorotibial terlihat baik.
Jaringan lunak sekitar femur terlihat baik.

Pemeriksaan radiografi Genu proyeksi AP dan lateral dengan hasil :


Kedudukan tulang-tulang pembentuk sendi genu baik, tidak tampak subluksasi, dislokasi.
Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik / blastik.
Tidak tampak pembentukan spur.
Celah sendi dan permukaan sendi femorotibial terlihat baik.
Jaringan lunak sekitar sendi genu terlihat baik.

Pemeriksaan radiografi Genu AP, lateral dan skyline :


Kedudukan tulang-tulang pembentuk sendi genu baik, tidak tampak subluksasi, dislokasi.
Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik / blastik.
Tidak tampak pembentukan spur.
Celah sendi dan permukaan sendi femorotibial.dan femoropatelar terlihat baik.
Jaringan lunak sekitar sendi genu terlihat baik.

Pemeriksaan radiografi Cruris proyeksi AP dan lateral :


Kedudukan tulang-tulang cruris baik, tidak tampak subluksasi, dislokasi.
Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik / blastik.
Tidak tampak pembentukan spur.
Celah sendi dan permukaan sendi femorotibial ataupun sendi talocrural terlihat baik.
Jaringan lunak sekitar regio cruris terlihat baik.

Pemeriksaan radiografi Ankle Joint proyeksi AP dan lateral :


Kedudukan tulang-tulang pembentuk ankle joint baik, tidak tampak subluksasi, dislokasi.
Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik / blastik.
Tidak tampak pembentukan spur.
Celah sendi dan permukaan sendi talotibial dan calcaneotarsal terlihat baik.
Jaringan lunak sekitar regio ankle terlihat baik.

Pemeriksaan radiografi Ankle Joint proyeksi AP, lateral dan mortise view :
Kedudukan tulang-tulang pembentuk ankle joint baik, tidak tampak subluksasi, dislokasi.
Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik / blastik.
Tidak tampak pembentukan spur.
Celah sendi dan permukaan sendi mortise dan calcaneotarsal terlihat baik.
Jaringan lunak sekitar regio ankle terlihat baik.
Pemeriksaan radiografi Pedis proyeksi AP dan oblik :
Kedudukan tulang-tulang pedis baik, tidak tampak subluksasi, dislokasi.
Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik / blastik.
Tidak tampak pembentukan spur.
Celah sendi dan permukaan sendi tarsalia, tarsometatarsal, metatarsophalangeal dan
interphalangeal terlihat baik
Jaringan lunak sekitar pedis terlihat baik.

Pemeriksaan radiografi Calcaneus proyeksi aksial dan lateral dengan hasil :


Kedudukan tulang calcaneus baik.
Tidak tampak tanda-tanda fraktur, destruksi, lesi litik/blastik.
Tidak tampak pembentukan spur.
Celah sendi dan permukaan sendi terlihat baik.
Jaringan lunak sekitar calcaneus terlihat baik.

USG Whole Abdomen

Telah dilakukan pemeriksaan USG abdomen dengan hasil sebagai berikut:


Hepar : Bentuk dan ukuran normal, permukaan reguler. Ekhostruktur parenkhim homogen.
Sistem bilier dan vaskuler intrahepatik tidak melebar. Tidak tampak nodul / SOL.
Tidak tampak efusi pleura maupun asites.
Kandung empedu : Bentuk dan ukuran normal. Dinding tidak menebal. Tidak tampak batu /
sludge empedu.
Pankreas : Bentuk dan ukuran normal. Tidak tampak lesi fokal / SOL.
Lien : Bentuk dan ukuran normal. Tidak tampak lesi fokal / SOL.
Kedua ginjal : Bentuk dan ukuran normal, diferensiasi korteks-medulla jelas. Sistem
pelviokalises tidak melebar. Tidak tampak batu maupun lesi fokal.
Aorta abdominalis : Kaliber normal, tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening di
paraaorta.
Buli : Besar dan bentuk baik. Dinding tidak menebal. Tidak tampak batu maupun lesi fokal.
Prostat/Uterus : Besar dan bentuk baik. Tidak tampak lesi fokal

USG Ginjal

Telah dilakukan pemeriksaan USG ginjal dengan hasil sebagai berikut :


Ginjal Kanan :
Bentuk baik. Ukuran 11,6 x 4,9 cm. Tebal korteks 1,3 cm. Permukaan reguler. Diferensiasi
korteks medulla jelas. Tak tampak pelebaran sistem pelviokalises. Tak tampak batu/SOL.
Ginjal Kiri :
Bentuk baik. Ukuran 9,5 x 5 cm. Tebal korteks 1,6 cm. Permukaan reguler. Diferensiasi korteks
medulla jelas. Tak tampak pelebaran sistem pelviokalises. Tak tampak batu/SOL.
Buli-buli :
Bentuk dan ukuran baik, dinding buli reguler dan tidak menebal. Tak tampak batu/SOL.
Prostat :
Bentuk dan ukuran baik.

CTEV :
Pedis Dekstra AP-Lateral:
Pedis Dekstra:
Talo First Metatarsal (TFM) angle °(N = 5-28)
Kite`s AP angle ° (N = 27-53)
Kite`s Lateral angle ° (N = 27-56)

Babygram :

Telah dilakukan pemeriksaan baby gram dengan hasil :


Jantung kesan tidak membesar, apeks di kiri, pinggang jantung tidak menonjol.
Aorta tidak melebar. Mediastinum superior melebar sesuai proyeksi thymus.
Trakea di tengah, terpasang ETT dengan ujung distal setinggi 4 corpus diatas karina. Hilus
kanan tertutup bayangan jantung, kiri tidak menebal.
Tampak infiltrat di parakardial kanan.
Diafragma licin. Kedua sinus kostofrenikus lancip.
Bentuk rongga toraks bell-shape.
Kesuraman di seluruh rongga abdomen dengan jarak udara usus dengan dinding abdomen
menjauh.
Tidak tampak deformitas, lesi litik/blastik pada tulang-tulang ekstremitas.
Telah dilakukan pemeriksaan baby gram dengan hasil :

Extremitas kanan atas :


Humerus : 8,5 cm
Radius : 6,8 cm
Ulna : 7,6 cm

Extremitas kiri atas :


Humerus : 7,9 cm
Radius : 6,3 cm
Ulna : 7,0 cm

Extremitas bawah kanan :


Femur : 8,9 cm
Tibia : 8,0 cm
Fibula : 6,5 cm

Extremitas bawah kiri :


Femur : 8,7 cm
Tibia : 7,6 cm
Fibula : 6,4 cm

Kedudukan tulang-tulang baik


Struktur korteks dan medula baik.
Tak tampak lesi litik/blastik/ maupun destruksi.

Pemeriksaan radiografi scoliosis program dengan hasil sebagai berikut :

Tampak lateralisasi kurva vertebrae tolumbalis level Th11-L4 ke arah kiri, apex pada vertebra
L1 dengan sudut Lippman-Cobb 61,85°.
Tampak rotasi pedikel +2 ke arah kanan (Nash-Moe).
Klasifikasi menurut Lenke memperlihatkan kurvatura tipe 5 dengan lumbar spine modifier
tergolong tipe C.
Pada foto lateral, kelengkungan vertebrae Th 5-Th 12 sebesar 30 o.
Struktur tulang-tulang vertebrae masih baik. Tidak tampak malformasi congenital vertebrae.
Densitas tulang baik.
Ossifikasi apofisis iliaka tampak sudah fusi sempurna kalau ada kelainan : Apofisis iliaka sisi
kiri telah mengalami fusi sebagian, sementara sisi kanan telah mengalami fusi.
Struktur tulang-tulang pelvis baik.
Kesan:
Skoliosis thorakolumbalis level Th11-L4 ke kiri dengan apex di L1, sesuai klasifikasi Lippman-
Cobb derajat IV, klasifikasi Lenke tipe 5CN, disertai rotasi +2 (Nash-Moe) dan maturitas
derajat 5 (Risser).

Pemeriksaan radiografi scoliosis program dengan hasil sebagai berikut :

Tampak lateralisasi kurva vertebrae thorakolumbalis level Th10-L3 ke arah kiri, apex pada
vertebra L1 dengan sudut Lippman-Cobb 26,2° pada posisi supine, menjadi 29,9° pada posisi
erect. Dengan bending kanan sudut menjadi 42° dan bending kiri menjadi 1,2°.
Tampak rotasi pedikel +1 ke arah kanan (Nash-Moe).
Klasifikasi menurut Lenke memperlihatkan kurvatura tipe 5 dengan lumbar spine modifier
tergolong tipe C.
Pada foto lateral, sudut Th5-Th12 sebesar 20°.
Struktur tulang-tulang vertebrae masih baik. Tidak tampak malformasi congenital vertebrae.
Densitas tulang baik.
Ossifikasi apofisis iliaka tampak sudah fusi sempurna.
Kesan :
Skoliosis thorakolumbalis level Th10-L3 ke kiri dengan apex di L1; sesuai klasifikasi Lippman-
Cobb derajat II, klasifikasi Lenke tipe 5CN, disertai rotasi pedikel +1 (Nash-Moe) dan
maturitas derajat 5 (Risser).

Dr. MP
Pemeriksaan radiografi scoliosis program dengan hasil sebagai berikut :

Tampak kurvatura mayor vertebra thorakalis dengan konveksitas ke kanan pada level Th4-
Th11, apex pada vertebra Th7 dengan sudut Lippman-Cobb 59,11° pada posisi supine,
menjadi 60,45° pada posisi erect. Dengan bending kanan sudut menjadi 45,43° dan bending
kiri menjadi 76,71°.
Tampak rotasi pedikel +1 ke arah kanan (Nash-Moe).
Tampak pula kurvatura mayor vertebra thorakolumbalis dengan konveksitas ke kiri pada level
Th11-L4, apex pada vertebra L2 dengan sudut Lippman-Cobb 50,92° pada posisi supine,
menjadi 58,34° pada posisi erect. Dengan bending kanan sudut menjadi 50,92° dan bending
kiri menjadi 26,46°.
Tampak rotasi pedikel +1 ke arah kiri (Nash-Moe).
Pada foto lateral, sudut Th5-Th12 sebesar 20,54°.
Garis CSVL terletak medial terhadap apex lumbar.
Struktur tulang-tulang vertebrae masih baik. Tidak tampak malformasi congenital vertebrae.
Belum tampak ossifikasi apofisis iliaka bilateral.
Curiga fusi sendi sakroiliaka kiri.
Kesimpulan :
Skoliosis thorakolumbal sesuai klasifikasi Lippman-Cobb derajat IV,klasifikasi Lenke 3CN, skala
maturitas Risser 0.
Suspek fusi pada sendi sakroiliaka kiri.
Saran : Foto SI joint (pelvis oblik kanan-kiri).

Bone Age

Hasil pemeriksaan bone age berdasarkan radiografi hand-wrist sinistra :


Rentang umur tulang 10 tahun-14 tahun.
Umur tulang sesuai dengan anak laki-laki umur 10 tahun berdasarkan standar Greulich-Pyle).
Tulang-tulang terlihat porotik, korteks agak menipis dengan trabekulasi yang prominen. Tidak
tampak destruksi/deformitas.
Persentage tinggi akhir sekitar 78,4% (Greulich-Pyle).
Prediksi tinggi akhir sekitar 147,9 cm (Tanner-Whitehouse).

Kesan :
- Masih dapat tergolong average boy.
- Osteoporosis.

Pemeriksaan bone age radiografi hand-wrist sinistra berdasarkan metode Greulich-Pyle


dengan hasil sebagai berikut :
Pasien seorang anak laki-laki berusia 14 tahun dengan tinggi badan saat ini 141 cm.
Usia tulang sesuai dengan anak laki-laki 12 tahun 6 bulan.
Curiga sedikit penipisan korteks tulang, kesan trabekulasi agak kasar.
Persentage tinggi badan akhir sekitar 86%.
Prediksi tinggi badan usia dewasa sekitar 164 cm.
Menurut rumus Tanner-Whitehouse, perkiraan tinggi badan dewasa 164,6 cm.

Kesan :
Retarded boy, perkiraan tinggi badan dewasa sekitar 164 cm.
Osteopenia.

Pemeriksaan radiografi Impingement series :

Pemeriksaan radiografi bahu kiri proyeksi AP, axillary view, caudal tilt 10°, cranial tilt 30° dan
supraspinatus outlet view :
Kedudukan caput humeri pada glenoid terlihat baik, tidak tampak subluksasi / dislokasi.
Acromion tipe (Klasifikasi Bigliani) dengan slope/kemiringan terhadap sendi glenohumeral
baik.
Tidak tampak pembentukan spur.
Celah sendi dan pemukaan sendi akromioklavikular, dan glenohumeral terlihat baik.
Tidak tampak penyempitan supraspinatus outlet.
Pemeriksaan radiografi bahu kanan proyeksi AP, axillary view, caudal tilt 30° :

Tampak subluksasi kaput humeri ke anterior.


Acromion tipe 2 (curve- menurut klasifikasi Bigliani), tidak tampak spur formation di
permukaan inferior akromion.
Tampak spur formation minimal di permukaan superior akromion dan tuberkulum mayus
humeri.
Sendi akromioklavikular baik.
Tidak tampak penyempitan di supraspinatus outlet.

Kesan:
Subluksasi ringan kaput humeri ke anterior.
Osteoartrosis ringan di sendi bahu.
Acromion tipe 2 (Klasifikasi Bigliani), tak tampak spur formation di permukaan inferior
akromion, tak tampak penyempitan supraspinatus outlet.

Pemeriksaan radiografi bahu kiri proyeksi AP, axillary view, caudal tilt 10°, dan cranial tilt 30° :

Curiga fraktur pada collum anatomis os humerus dengan displacement fragmen distal ke
supero-anterior. Caput humeri masih berada di fossa glenoidalis.
Akromion tipe 1.
Tampak spur formation pada sisi superior dan inferior distal klavikula, sisi superior prosesus
korakoideus dan sisi inferior fossa glenoid. Tidak tampak penyempitan maupun pelebaran
sendi akromiohumeral, akromioklavikular, dan glenohumeral.
Tidak tampak penyempitan di supraspinatus outlet

Kesan :
Suspek fraktur pada collum anatomis os humerus dengan displacement fragmen distal ke
supero-anterior. (Tipe? Slope?)
Spur formation pada sisi superior dan inferior distal klavikula, sisi superior prosesus
korakoideus dan sisi inferior fossa glenoid.
Syair Tibia Vara

Radiografi femur-cruris AP bilateral posisi berdiri :

Kesan metafisis proksimal kedua tibia terdapat penonjolan/deformitas beak-like ke medial,


tetapi permukaan metafisis di daerah tersebut terlihat iregular.
Sudut metafisis-diafisis tibia kanan sebesar 14,17° dan pada tibia kiri sebesar 11,21° (nilai
normal pada usia 17 bulan adalah <11°).
Lempeng fisis belum menutup sesuai usia.
Epifisis bentuk dan ukuran masih baik.
Celah sendi tidak tampak menyempit.
Jaringan lunak tidak menebal.

USG Panggul

Telah dilakukan pemeriksaan USG panggul bilateral, dengan hasil sbb :

Panggul kanan :
Belum tampak ossifikasi pada kaput femur kanan, sesuai usia .
Sudut alpha sebesar 48 derajat.
Sudut beta 78 derajat.
Tampak cairan pada periacetabuler kanan.
Panggul kiri :
Belum tampak ossifikasi kaput femur kanan, sesuai usia.
Sudut alpha sebesar 61 derajat.
Sudut beta 46 derajat.
Tidak tampak cairan pada periacetabular kiri.

Kesan :
Sesuai gambaran DDH pada hip joint kiri.
Tidak tampak gambaran DDH pada hip joint kanan.
CT Kepala

Telah dilakukan pemeriksaan CT scan kepala potongan aksial, tebal irisan 5 mm dan 10 mm,
tanpa pemberian kontras media, dengan hasil sbb :

Sulci sulci kortikal kedua hemisfer serebri dan gyri baik.


Sistem ventrikel dan sisterna baik.
Tidak tampak midline shift.
Tak tampak lesi hipo/hiperdens pada kedua hemisfer cerebri.
Kalsifikasi fisiologis di pleksus koroideus ventrikel lateral, basal ganglia bilateral dan pineal
body.
Tidak tampak kelainan di daerah CPA dan serebelli.
Mastoid aircells dan sinus paranasal baik.
Orbita dan bulbus okuli kanan-kiri baik.
Tulang kepala intak.

Kesan :
Tak tampak kelainan pada CT Scan kepala saat ini

CT Abdomen

Telah dilakukan pemeriksaan CT Scan Abdomen atas dan bawah dengan dan tanpa kontras
oral dan iv, dengan hasil sebagai berikut :

Hepar : tak tampak membesar, parenkhim homogen, post kontras tak tampak adanya lesi
hipo/ hiperdens, tak tampak pelebaran sistim bilier. Tak tampak asites maupun efusi pleura.
Kandung empedu bentuk dan ukuran baik, dinding reguler, tak tampak batu
Lien tak membesar, parenkhim baik, vena lienalis tak melebar.
Pankreas tak tampak membesar, parenkhim baik, tak tampak adanya pelebaran duktus
pankreatikus, tak tampak kalsifikasi.
Ginjal kanan: bentuk dan ukuran normal, sistem pelviokalises tak melebar, tak tampak batu.
Ginjal kiri bentuk dan ukuran normal, sistim pelviokalises tak melebar. Tidak tampak batu.
Kelenjar adrenal baik, tak tampak membesar.
Aorta bentuk dan ukuran normal, tak tampak pelebaran kelenjar getah bening paraaorta,
obturatoira, parailika dan inguinal.
Lambung dan usus : lambung dalam batas normal, tak tampak adanya massa, usus-usus tak
melebar tak tampak massa diantara usus.
Buli : besar dan bentuk baik, dinding tak menebal, tak tampak batu.
Tulang : Tak tampak destruksi tulang.

Kesan :
Tak tampak kelainan pada CT Scan abdomen saat ini

USG Testis

Telah dilakukan pemeriksaan USG testis dengan hasil sbb :


Testis Kanan:
Testis tampak terletak di dalam rongga skrotum. Ukuran membesar 4cm x 2,7cm. Tampak
vaskularisasi meningkat. Tampak cairan di dalam rongga skrotum.
Testis kiri:
Testis tampak terletak di dalam rongga skrotum, Ukuran membesar 4,6 x 1,5 cm. Tampak
vaskularisasi meningkat. Tampak cairan di dalam rongga skrotum.

Kesan : Hidrokel, suspek Orchitis.

USG Tiroid
Telah dilakukan pemeriksaan USG thyroid, dengan hasil sebagai berikut:
Thyroid kanan : Bentuk normal. Ukuran x x cm, permukaan rata, ekhostruktur parenkim
homogen normal, tak tampak lesi fokal/ SOL. Tak tampak kalsifikasi.
Thyroid kiri : Bentuk normal. Ukuran x x mm, permukaan rata, ekhostruktur parenkim
homogen normal, tak tampak lesi fokal/ SOL. Tak tampak kalsifikasi.
Isthmus : Bentuk normal. Ekhostruktur parenkim homogen, tak tampak lesi fokal / SOL.
Trakea di tengah.
Tak tampak pembesaran kelenjar getah bening regio colli.

Kesan :
Tak tampak kelainan pada kedua lobus thyroid.
Tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening colli sinistra.
USG Kepala

Pemeriksaan USG Kepala dengan hasil sebagai berikut:

Kortikal sulci dan gyri terlihat baik.


Tak tampak pelebaran sistem ventrikel.
Tak tampak lesi hiperekhoik/periventrikular.
Tak tampak kelainan pada corpus callosum dan basal ganglia.
Thalamus kiri dan kanan tak tampak kelainan.
Batang otak dan cerebellum tak tampak kelainan.

Kesan:
Tak tampak kelainan radiologis pada USG kepala saat ini.

Pemeriksaan radiografi Schedel proyeksi AP dan lateral dengan hasil :


Tidak tampak diskontinuitas pada tabula interna, diploe, dan tabula eksterna.
Sutura dan jejas vaskuler baik.
Tidak tampak tanda-tanda fraktur pada tulang-tulang kalvaria.
Sella tursika baik dan dorsum sella baik.
Kesan : Tidak tampak kelainan pada radiografi schedel
Tidak tampak fraktur pada tulang calvaria.

Pemeriksaan radiografi Cervical proyeksi AP dan lateral:


Kelengkungan vertebra cervical tampak melurus, tidak tampak listhesis.
Struktur dan bentuk vertebra cervicalis baik. Densitas vertebra cervical baik.
Pedikel intak. Tidak tampak tanda-tanda fraktur.
Tidak tampak penyempitan celah diskus intervertebralis.
Sendi-sendi vertebra cervical terlihat baik.
Kesan : Straight cervical
Tidak tampak fraktur pada tulang cervical.

Pemeriksaan radiografi thorax proyeksi AP :


Jantung kesan tidak membesar
Aorta dan mediastinum superior tidak melebar.
Trakea di tengah. Kedua hillus tidak menebal.
Corakan bronkovaskular kedua paru baik.
Tidak tampak infiltrat maupun nodul di kedua lapangan paru.
Kedua hemidiafragma licin. Kedua sinus kostofrenikus lancip.
Kesan : Tidak tampak kelainan radiologis pada jantung dan paru.

Anda mungkin juga menyukai