Dalam praktek klinik dokter gigi, pembuatan janji pertemuan merupakan hal yang
sangat lazim dan sangat penting untuk dilakukan oleh dokter gigi dan pasiennya. Karena tentu
dokter gigi serta pasien sendiri akan memiliki jadwal kerja serta kegiatan masing-masing yang
berbeda-beda. Sehingga sangatlah penting utnuk menyamakan jadwal temu agar tidak ada bentrok
jadwal yang teerjadi antara dokter gigi dengan pasien-pasiennya. Manajemen jadwal ini akan
sangat berpengaruh terhadap lancar / tidaknya sebuah klinik gigi berjalan nantinya.
Ketika suatu klinik gigi memiliki jadwal appointment yang baik, maka akan sangat
menguntungkan baik untuk klinik gigi itu sendiri maupun bagi pasien itu sendiri. Karena
manajemen janji ini akan menggambarkan ketepatan waktu dokter gigi ini, serta kredibilitas klinik
gigi yang dijalankannya. Terdapat banyak hal yang harus diperhatikan dalam manajemen /
pengaturan janji temu ini. Contohnya adalah:
Tempatkan satu orang penanggung jawab dalam sistem kunjungan
Pada buku janji kunjungan tradisional, buat catatan akurat dan rapi
Berikan akomodasi kepada pasien sebanyak mungkin, namun tetap mengontrol jadwal
kunjungan
Selalu ada pasien yang dirawat pada setiap dental chair
Hindari penjadwalan prosedur berulang dalam waktu lama
Sadar akan kriteria tujuan produksi
Jadwalkan beban kerja berdasarkan jam kerja anggota staff
Memberika tugas klinis hanya kepada staf legal yang terkualifikasi
Hindari memberikan banyak waktu antara janji kunjungan
Menetapkan pedoman untuk situasi-situasi bermasalah
Pastikan praktek terkontrol melalui sistem janji kunjungan, bukan dikontrol dengan itu
Didalam proses mengatur jadwal pertemuan antara dokter gigi dengan pasien-
pasiennya, terdapat berbagai metode pencatatan. Seperti contohnya pencatatan secara
konvensional yaitu dengan menggunakan buku jadwal / kertas pengingat untuk kemudian
digunakan dokter gigi sebagai pengingat jadwal kunjungan pasien di pertemuan selanjutnya yang
telah ditentukan sebelumnya. Namun, di era modern sekarang ini, cara konvensional seperti itu
sudah tertinggal jaman dan kurang ekeftif serta efisien. Karena pada kenyataannya, banyak jadwal
yang terlupa / terlewatkan sehingga menjadikan jadwal pertemuan yang lainnya menjadi terganggu
dan berubah. Kekurangannya yang lain juga akan menghabis-habiskan kertas yang ujungnya akan
dibuang nantinya. Sehingga dari segi finansial pun tidak menguntungkan.
Maka dari itu, penggunaan / pemanfaatan teknologi untuk proses pencatatan jadwal
pertemuan sangatlah penting untuk dilakukan dan dimanfaatkan sekarang ini. Karena dengan
menggunakan electronic scheduling akan lebih efisien, efektif, dan hemat kertas. Sehingga
kemungkinan untuk terlewatkannya jadwal yang sudah diatur sebelumnya menjadi lebih kecil.
Terdapat banyak sekali keuntungan dari digunakannya electronic scheduling ini. Contohnya
adalah:
Mengetahui target atau goals dari penjadwalan janji
Data-datanya dapat dilihat setiap hari
Entri data lebih mudah dibaca
Bisa Auto-scheduling
Banyak mode tampilan layar yang tersedia
Lebih efisien karena menghemat waktu dan gerak
Membuka janji dan data pasien dapat dilakukan dengan mudah
Data pasien tercacat lebih lengkap dan akurat
Prosedur dapat diposkan ke beberapa catatan berbeda dari satu entri/pasien
Lebih mudah follow-up pasien
Tidak ada arsip rekaman manual yang diperlukan
4. Locate Appointment
Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mencari tahu apakah pasien memiliki janji yang ada.
Ini sangat berguna saat pasien menanyakan dan mengira dia memiliki janji temu namun tidak
dapat mengingat tanggalnya
5. Goal Tracking
Fitur ini dapat menganalisa data data untuk kebutuhan dental office.
b. Makan siang
Garis dapat digunakan untuk mencoret jam makan siang. Ataupun dengan highlight bewarna
cerah agar dapat terbaca dengan jelas
c. Periode kosong
Adalah sejumlah kecil waktu yang disisihkan untuk menyusun kerjaan pada hari itu,atau dapat
digunakan untuk sesuatu yang darurat. Biasanya disisihkan pada pagi hari dan sore hari untuk
sesuatu yang tidak terduga. Waktu ini diwarnai dengan highlight yang cerah
Dalam mengatur berbagai janji temu dengan pasien, ada hal-hal mendasar yang perlu
diperhatikan ketika akan mengatur jadwal tersebut. Beberapa hal tersebut mencakup pada prioritas
pasien yang akan didahulukan untuk diberikan perawatan. Karena tetap dalam praktek yang
sesungguhnya, hal ini penting untuk dilakukan mengingat perlu untuk memprioritaskan beberapa
pasien yang harus didahulukan dulu. Sehingga, berbagai kebijakan mengenai siapa yang akan
didahulukan harus dipahami dan dimengerti. Terutama bagi staff yang bekerja di resepsionis /
penerima informasi pertama mengenai pasien yang akan datang tersebut.
Seperti contohnya pasien gawat darurat. Seringkali pasien yang menelpon untuk datang
ke klinik gigi banyak yang berkata bahwa kondisi dan keadaannya merupakan keadaan yang gawat
darurat dan perlu ditangani dengan segera. Namun, staff resepsionis harus jeli dalam
mengelompokkan pasien-pasien yang merasa dirinya dalam status gawat darurat. Sehingga
pertanyaan-pertanyaan mendetail mengenai hal-hal yang dirasakan pasien, sudah berapa lama
merasa sakit, keluhannya seperti, harus diperhatikan agar dapat mengelompokkan pasien tersebut
dengan tepat apakah memerlukan perawatan intensif terpadu yang darurat / tidak.
Begitu juga dengan pasien anak-anak serta pasien lansia. Klinik gigi harus memiliki
kebijakan-kebijakan untuk menangani pasien-pasien anak dan lansia. Karena seringkali pasien
anak akan mudah menangis dan perawatannya lebih sulit dibandingkan pasien dewasa karena
dibutuhkannya pendekatan yang lebih baik lagi ke anak-anak. Demikian juga pasien lansia yang
sudah mengalami degenerasi pada beberapa fungsi organ tubuhnya seperti fungsi penglihatan dan
pendengaran contohnya. Sehingga perawatan yang diberikan teruatam penjadwalan kedatangan
harus diperhatikan dengan seksama, agar perawatan yang diberikan juga dapat komprehensif dan
maksimal.
Biological Clock
Merupakan sebuah istilah yang mencoba untuk mempelajari dan menjelaskan mengenai jam-jam
tertentu yang efektif untuk diberikannya perawatan terhadap beberapa kelompok pasien tertentu
sehingga perawatan yang diberikan oleh dokter gigi dapat maksimal, efektif, dan efisien. Terbagi
menjadi beberapa hal, yaitu:
1. Scheduling for Productivity
Dokter gigi harus fokus pada prosedur yang paling menguntungkan. Jika biological clock
dokter gigi yang paling baik dari jam 10 pagi sampai jam 2 siang, maka semua prosedur
produktivitas tinggi harus dijadwalkan selama periode tersebut
3. Management of Primetime
Prime time adalah waktu tersibuk di klinik gigi yang paling sering diminta oleh pasien. Pada
kebanyakan praktek dokter gigi waktu yang paling sering diminta pasien adalah diatas jam 3
sore. Sehingga klinik gigi harus pintar-pintar dalam membatasi jadwal ketika sudah diatas jam
3 sore tersebut. Agar dokter gigi dapat dengan maksimal bekerja, juga agar pasien memiliki
jadwal yang efektif serta efisien dan tidak perlu menunggu lama
5. Series Appointement
Merupakan janji temu yang dengan sengaja sudah diatur sedemikian rupa untuk beberapa
pertemuan kedepan sehingga penjadwalan diharapkan dapat rapih serta teratur dan sudah dapat
diketahui mengenai janji temu untuk kedepannya akan seperti apa. Dalam hal ini, banya faktor
yang harus diperhatikan juga. Seperti contohnya mengenai perawatan apa yang akan diberikan
dan dilakukan oleh dokter gigi kepada pasiennya di pertemuan-pertemuan selanjutnya.
Sehingga sudah dapat diperhitungkan durasi waktu yang dibutuhkan untuk perawatan pasien
tersebut akan seberapa lama.
7. Drop ins
Merupakan istilah yang digunakan untuk pasien yang datang tanpa adanya scheduling terlebih
dahulu. Beberapa tempat praktek dokter gigi, ada yang menerapkan prinsip dan cara kerja
seperti ini. Sehingga pasien diperbolehkan datang tanpa adanay penjadwalan terlebih dahulu.
Namun beberapa klinik ada yang tidak menginginkan hal seperti ini. Karena akan membuat
jadwal kliniknya berantakan dan antrian pasien yang tidak teratur. Sehingga penerapan sistem
ini harus diperhatikan juga dengan seksama.
8. Broken Appointments
Terkadang pasien memiliki beberapa alasan untuk membatalkan kunjungan yang dimana
dokter gigi harus memahami keadaan tersebut. Sebagian dokter gigi memberikan biaya
pembatalan karena perawatan yang tidak terselesaikan dan rusaknya hubungan. Namun dokter
gigi harus mencari tahu dengan pasti alasan mengapa pasien tersebut membatalkan rencana
perawatan yang sudah dirancang dokter gigi kepada pasien tersebut agar hal yang sama tidak
terjadi pada pasien yang lainnya.
9. Dovetailing
Dovetailing adalah melakukan perawatan pada pasien lainnya ketika sedang melakukan
perawatan di jadwal seorang pasien, contohnya ketika pasien pertama sedang menunggu efek
dari anastesi, atau menunggu. Banyak kunjungan yang bisa dilakukan dengan prinsip dovetail,
seperti penyesuaian gigi tiruan, melepaskan jahitan, memeriksa penyembuhan, atau polishing
restorasi.