Anda di halaman 1dari 2

Wahyu Nur Tri Alfilla

14210141012
SASINDO (UI)
“Tulisan ini merupakan karya saya sendiri, bukan jiplakan atau dibuatkan orang lain”

CEO Muda Dari UNY

Bindy umamah adalah seorang mahasiswi Program Studi Manajemen Fakultas


Ekonomi (FE) Universitas Ngeri Yogyakrta Angkatan 2014. Gadis yang kerap disapa Bindy
ini ternyata tidak hanya sebagai mahasiswi pada umunya. Dibalik kesibukan kuliah, ia
ternyata sebgai CEO di cafenya sendiri yang dikenal dengan Bubble Spot. Di kalangan anak
sekolah dan remaja pada umumnya, Bubble Spot sudah dikenal sebagai salah satu tempat
nongkrong paling ngtren selepas sekolah atau saat liburan.
Bindy mengungkapkan, Bubble spot mengawali perjalanannya dari Car Free Day di
Magelang saat Februari 2015. “saat itu saya menangani sendiri bisnisnya dengan modal
hanya Rp. 2 juta. Menunya saat itu hanya minuman. Nama Bubble Spot sendiri dari nama
minuman itu. Jika diminum, ada gelembung yang saat di dalam mulut akan pecah meletup
dan membuat sensai tersendiri,” ujar alumnus SMA N 3 Magelang ini.
Pelan tapi pasti, Bubble Spot sukses menggaet pasar anak muda tiap gelaran Car Free
Day. Apalagi, Bindy kerap mengunggah foto di akun Instagram miliknya dan akun Bubble
Spot. Keuletannya memanfaatkan memanfaatkan media sosial dalam promosi tak sia-sia.
Kiriman fotonya setiap hari rupanya mencuri perhatian banyak remaja saat itu untuk mencoba
menu yang ditawarkan Bubble Spot.
Beberapa bulan setelah itu, Bindy mendampingi keluarganya membeli mebel bekas di
sebuah rumah di Magelang. Naluri bisnisnya muncul kala melihat desain bangunan rumah
tersebut yang unik dan sedikit kuno. Dibantu orang tuanya yang memang seorang pengusaha
mebel, Bindy lantas menyewa rumah bergaya Belanda tersebut dan menyulap bangunan yang
tadinya angker itu menjadi tempat favorit untuk berfoto dan mengisi perut. Dengan sedikit
naluri “desain interior” yang dimiliki Bindy, didukung oleh orang tuanya yang membantu
dengan mebel-mebel uniknya, jadilah Bubble Spot tempat sempurna untuk wisata kuliner.
Mengusung jargon ‘to create a costumer who creates costumer’, kini, Bubble Spot
tidak hanya menjadi tempat makan beromzet lebih dari 30 juta per bulan, ataupun spot
berfoto anak sekolah, tetapi juga kerap digunakan berbagai suporter bola menggelar acara
nonton bareng (nobar). Bubble Spot yang kerap mengunggah foto-fotonya di instagram
menggunakan akun @bubblespotid ini juga memasang wifi gratis guna menunjang para
pelanggan dalam mengakses internet.
“senang sekali akhirnya bisa mandiri dari orang tua sejak semester 3. Dengan
berwirausaha saya dapat membuktikkan dan mempraktikkan langsung ilmu yang didapat di
perkuliahan. Selain itu, rasanya bahagia bisa membantu orang dengan memberikan mereka
lapangan kerja. Bahkan tukang parkir juga tidak pernah saya tarik setoran. Ke depannya,
semoga saya bisa mengembangkan bisnisnya ke kota lain, terutama Jogja,” terang Bindy.
Dari omzet sekitar 30 juta per bulan, bindy mampu membeli mobil dengan hasil
usahanya sendiri. Tidak hanya itu bindy juga menjadi seorang model dari salah satu merk
jilbab. Tak jarang Bindy juga ke luar negeri untuk bisnis jilbab tersebut. Namun, dari hasil
yang dicapainya sekarang yang patut dicontoh yaitu kerja keras, keuletan, kerendahan hati,
kemurahan hati untuk membantu sesama.

Anda mungkin juga menyukai