Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM VIDEO

“VIDEO KOMPOSIT”

PERCOBAAN 3

Oleh:

Nama : Malikhatul Fauziah (11)


: Nova Septina (12)
: Puteri Nurul Magfirah (13)
: Qurrata Ayunni (14)
: Rahmat Maulidan (15)

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2017
PERCOBAAN 3
VIDEO KOMPOSIT
Tujuan :
1.1 Mengenal dasar video komposit.
1.2 Mengukur video komposit dan tegangan standart.
1.3 Menentukan parameter video komposit.
Peralatan yang Digunakan :
1 VCD/VTR

Gambar
1 Oscilloscope 40 MHz dan passive probe

Gambar
1 Kabel penghubung RCA - BNC (75 Ω)

Gambar
Diagram Percobaan

Pendahulan :
Konstruksi Sinyal Video Komposit
Sinyal video komposit mengandung variasi sinyal kamera (informasi gambar), pulsa-pulsa
pengosongan (blanking), dan pulsa-pulsa penyelarasan (sinkronisasi).
Gambar 1 Tiga kumpulan sinyal video komposit adalah variasi sinyal kamera, pulsa-pulsa pengosongan, dan pulsa-pulsa penyelarasan. (a) Sinyal
kamera (informasi gambar) untuk satu garis horisontal, (b) Pulsa pengosongan H ditambahkan ke sinyal kamera, (c) Pulsa
penyelarasan H ditambahkan ke pulsa pengosongan.

Pada gambar 2, nilai amplitudo tegangan dan arus yang berurutan diperlihatkan
untuk
pemayaran dua garis horisontal dalam bayangan, karena waktu meningkat dalan arah
horisontal, amplitudonya berubah untuk naungan putih, kelabu, atau hitam pada gambar.
Mulai dari yang paling kiri pada waktu nol, sinyal pada level putih dan berkas pemayaran
berada disebelah kiri bayangan (citra). Begitu garis pertama dipayar dari kiri ke kanan,
diperoleh variasi sinyal kamera dengan berbagai amplitudo yang sesuai dengan informasi
gambar yang diperlukan.
Setelah penjejakkan (trace) horisontal menghasilkan sinyal kamera yang diinginkan
untuk satu garis, berkas pemayaran berada di sebelah kanan bayangan (image atau citra).
Kemudian pulsa pengosongan disisipkan guna mengembalikan amplitudo sinyal video ke
atas sampai ke level hitam, sehingga pengulangan jejak dapat dikosongkan. Setelah waktu
pengosongan cukup lama untuk mencakup pengulangan jejak, tegangan pengosongan
dilepas. Maka berkas pemayaran berada di sebelah kiri, siap untuk memayar garis
berikutnya. Dengan cara ini masing-masing garis horisontal dipayar secara berturut-turut.
Perhatikan bahwa garis kedua memperlihatkan informasi gambar gelap di dekat level hitam.
Berkenaan dengan waktu, amplitudo-amplitudo sinyal tepat setelah pengosongan
pada gambar 2 menunjukkan informasi yang sesuai dengan sisi kiri pada awal garis
pemayaran. Tepat sebelum pengosongan, variasi sinyal bersesuaian dengan sisi kanan.
Informasi yang tepat ditengah-tengah garis pemayaran adalah setengah waktu antara pulsa-
pulsa pengosongan.

Rincian periode
pengosongan horisontal seperti gambar 3. Interval yang ditandai H adalah waktu yang
diperlukan untuk memayar satu garis lengkap termasuk penjejakan dan pengulangan jejak
Pulsa-Pulsa Penyelarasan dalam Waktu Pengosongan V
Pulsa-pulsa penyelarasan yang disisipkan di dalam sinyal video komposit selama
pulsa pengosongan vertikal yang lebar diperlihatkan pada gambar 4. Ini mencakup pulsa-
pulsa untuk menyamakan, pulsa-pulsa penyelarasan vertikal dan beberapa pulsa
penyelarasan horisontal. Sinyal-sinyalnya diperlihatkan pada interval waktu di akhir satu
medan dan yang berikutnya, untuk melukiskan apa yang terjadi selama waktu pengosongan
vertikal. Kedua sinyal yang diperlihatkan satu di atas yang lainnya adalah sama, kecuali
untuk pergeseran setengah garis antara medan yang berurutan yang diperlukan untuk
pemayaran terjalin garis-garis ganjil.
Dimulai dari kiri pada gambar 4, keempat garis pemayaran horisontal yang terakhir
pada dasar raster yang diperlihatkan bersama pulsa-pulsa pengosongan dan penyelarasan
horisontal yang diperlukan. Segera setelah menyusul garis visibel terakhir, sinyal video
dibuat menjadi hitam oleh pulsa pengosongan vertikal dalam rangka persiapan untuk
pengulangan jejak vertikal.
Periode pengosongan vertikal dimulai dengan suatu kelompok 6 pulsa pemayaran,
yang terpisah pada interval setengah garis.
Berikutnya adalah pulsa penyelarasan vertikal bergerigi yang sesungguhnya
menghasilkan flyback vertikal dalam rangkaian pemayaran. Gerigi juga terjadi pada interval
setengah garis. Dengan demikian, pulsa penyelarasan vertikal yang lengkap lebarnya adalah
tiga garis.
Mengikuti penyelarasan vertikal adalah suatu kelompok lain yang terdiri dari enam
pulsa penyamaan dan suatu rentetan pulsa horisontal.
Selama periode pengosongan vertikal keseluruhan, tidak ada informasi gambar yang
dihasilkan, sebab level sinyal adalah hitam atau lebih hitam daripada hitam sehingga
pengulangan jejak vertikal dapat dikosongkan.
Dalam sinyal di puncak, pulsa pertama adalah suatu garis penuh yang diluar pulsa
penyelarasan horisontal sebelumnya; dalam sinyal di bawah untuk medan berikutnya, pulsa
pertama adalah sejauh setengah garis. Beda waktu setengah garis ini antara medan-medan
genap dan ganjil berlanjut melalui semua pulsa berikutnya, sehingga pulsa-pulsa
penyelarasan vertikal untuk medan-medan yang berurutan diatur waktunya untuk
pemayaran terjalin garis ganjil.

Pengosongan V dan Pemayaran V (V Blanking and V Scanning)


Pulsa penyelarasan vertikal yang bergerigi memaksa rangkaian defleksi vertikal
untuk memulai flyback. Akan tetapi, flyback umumnya tidak akan mulai dengan dimulainya
penyelarasan vertikal karena pulsa penyelarasan harus membangun muatan di dalam sebuah
kapasitor guna memicu rangkaian-rangkaian pemayaran. Jika kita asumsikan bahwa flyback
vertikal dimulai dengan pinggiran leading dari gerigi ketiga, maka waktu dari satu garis
berlalu selama penyelarasan vertikal sebelum flyback dimulai. Juga enam pulsa untuk
menyamakan yang sama dengan tiga garis terjadi sebelum penyelarasan vertikal. Jadi 3 + 1
= 4 garis dikosongkan di dasar gambar, tepat sebelum pengulangan jejak vertikal dimulai.
Berapa banyak waktu yang diperlukan untuk flyback tergantung pada rangkaian
pemayaran, namun waktu pengulangan jejak vertikal yang khas adalah 5 garis. Begitu
pengulangan jejak berkas pemayaran dari dasar ke puncak raster, dihasilkan lima garis
horisontal lengkap. Pengulangan jejak vertikal ini dapat diselesaikan dengan mudah selama
waktu pengosongan vertikal.
Dengan 4 garis dikosongkan di dasar sebelum flyback dan 5 garis dikosongkan
selama flyback, 12 garis tersisa dari total 21 selama selama pengosongan vertikal. Ke 12
garis kosong ini berada di puncak raster pada permukaan penjejakan vertikal arah ke bawah.
Ringkasnya, 4 garis dikosongkan pada dasar dan 12 garis di puncak dalam masing-
masing medan. Di dalam kerangka total dari dua medan, 8 garis dikosongkan di dasar dan
24 garis di puncak. Garis-garis pemayaran yang dihasilkan selama penjejakan vertikal,
tetapi yang dijadikan hitam oleh pengosongan vertikal, membentuk batang-batang hitam di
puncak dan di dasar gambar.
Tinggi gambar sedikit berkurang dengan pengosongan, dibandingkan dengan raster
yang tidak dikosongkan. Akan tetapi tingginya dapat diperbaiki dengan mudah dengan
memperbesar amplitudo dari bentuk gelombang gigi gergaji untuk pemayaran vertikal.

Prosedur Percobaan :
1. Set-up peralatan seperti pada gambar di atas, hubungkan video out VCR/VCD dengan
input CRO. (Bukan output RF). Foto Konektor-konektor masing-masing dalam keadaan
tidak tersambung dan tersambung.
2. ON-kan instrumen.
3. Atur nilai Time/Div CRO yang sesuai agar mudah diamati, bisa dilihat satu periode
horisontal penuh dan satu periode Vertikal penuh.
4. Amati dan gambar pulsa-pulsa sinkronisasi dan pengosongan horisontal, pulsa
pengosongan vertikal, serambi depan dan belakang, dan informasi gambar dengan
mengatur ulang besarnya Time/Div.
5. Gambar bentuk-bentuk gelombang tersebut dan tentukan tegangannya
DATA HASIL PERCOBAAN
NO GAMBAR KETERANGAN

1a Sinyal Pemayaran Horisontal Satu


Periode Penuh.
V/Div dan T/Div yang
digunakan adalah
 V/Div = 500 mV
 T/Div 10 us

1b Pada Gambar ini


Menunjukkan :
1. Pengosongan Horizontal
1
2. Serambi Depan.
3. Serambi Belakang.
4. sinkronisasi horisontal
dan sinyal sinkronisasi
warna.
2 4 3
V/Div dan T/Div yang
digunakan adalah
 V/Div = 500 mV
 T/Div = 2.50 us
2a Sinyal Pemayaran Vertikal Satu
Periode Penuh.
V/Div dan T/Div yang
digunakan adalah
 V/Div = 1 V
 T/Div = 2.50 us
2b Pada gambar ini
menunjukkan :
1
1. Pengososngan Vertikal.
2. Sinkronisasi Vertikal.
3. Pengososngan Horizontal
V/Div dan T/div yang
digunakan yakni :
3
2  V/Div = 500 mV
 T/Div = 2.50 us

Analisa Hasil Percobaan


Referensikan dengan jumlah perdetik kedipan mata
Pemayaran Vertikal
Tampilkan Gambar Pemayaran Vertikal disertai Penjelasan
Menentukan Periode Pemayaran Vertikal dan Menghitung Frekuensi pemayaran Vertikal
kemudian bandingkan dengan Teori.
Menghitung Waktu H dan Waktu ½ H pada Gambar Pemayaran Vertikal
Menganalisa Sinkronisasi Vertikal (Perhitungan dan tunjukkan dengan gambar).
Menghitung waktu Pengosongan Vertikal
Pemayaran Horizontal
Tampilkan Gambar Pemayaran Horisontal disertai Penjelasan
Menentukan Periode Pemayaran Horisontal (Waktu H) dan Menghitung Frekuensi
pemayaran Horisontal kemudian bandingkan dengan Teori.
Menghitung waktu Pengosongan Vertikal, Serambi depan, Serambi Belakang, Sinkronisasi
Horisontal, Sinkronisasi Warna. Dengan refferensi H.
Kesimpulan
Simpulkan hasil Analisa Data.
Saran
Sarankan agar didapat hasil pengukuran yang baik.
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai