Kelas
POMPA INDUSTRI
Minggu : XI
Pompa INDUSTRI
ISTILAH-ISTILAH POMPA
Pompa INDUSTRI
Pendahuluan
Dalam industri pompa banyak istilah yang digunakan untuk mendefinisikan penggunaan
pompa serta zat cair yang dipompa. Contohnya, karakteristik zat cair akan sangat mempengaruhi
kemampuan pompa untuk melakukan tugas yang dimaksud, oleh karena itu, pertimbangan yang
khusus harus diberikan terhadap zat cair yang akan dipompa sebelum melakukan pemilihan
pompa. Marilah pertimbangkan istilah-istilah dan karakteristik zat cair umum yang digunakan
dalam industri ini. Istilah ini termasuk:
• kapasitas (laju aliran)
• massa jenis
• berat j enis (specific gravity)
• tekanan
• tekanan uap
• kekentalan
Massa Jenis
Massa Jenis zat cair didefinisikan sebagai massa (kg) dari zat cair per volume benda (m3). Jadi
saruan ukuran massa jenis adalah kg/m3. Massa jenis suatu zat cair akan berubah menurut
temperatur, karena itu temperatur standar telah ditentukan untuk berbagai zat cair. Temperatur
ini berkisar antara 15,6 °C untuk kebanyakan produk petroleum sampai 80 °C untuk jus gula.
Tabel 1 menunjukkan massa jenis berbagai zat cair pada temperatur standarnya.
Tabel 1. Massa Jenis Zat Cair pada Temperatur Standar
Berat Jenis
Berat Jenis (Specific Gravity - SG) adalah istilah yang digunakan untuk menerangkan berat zat
cair. Air mempunyai Berat Jenis (1), jadi bila zat cair yang akan dipompa mengambang di atas
permukaan air, maka zat cair tersebut memiliki berat jenis kurang dari satu dan akan tenggelam
jika berat jenisnya lebih dari satu.
Berat jenis zat cair didefinisikan sebagai perbandingan kepadatannya pada temperatur
tertentu terhadap temperatur standar dari air. Biasanya, temperaturnya sama, masing-masing
15,6°C (60 °F).
Massa jenis zat cair pada temperatur standar
Berat Jenis = (1)
Massa jenis air pada temperatur 15,6 ℃
Misal: Massa jenis bensin = 749,8 kg/m3 @ 15,6 °C
Massa jenis air = 999,1 kg/m3 @ 15,6 °C
Maka,
749,8
Berat jenisnya = = 0,7505
999,1
Makin rendah berat jenis zat cair yang dipompa, lebih besar head pengisap pompa yang
dibutuhkan (dan sebaliknya). Contohnya, jika pompa memompa hydrocarbon dengan berat jenis
0,5 tekanan pengisapan pompa menjadi 35 kPa, karena itu, akan memiliki head pengisapan
positif tujuh meter. Secara bergantian, pompa yang memompa air dingin (berat jenis 1,0)
dengan tekanan pengisapan yang sama akan memiliki head pengisapan hanya setengah dari
nilainya, yaitu: 3,5 meter.
Air jernih yang sejuk adalah salah satu dari beberapa zat cair yang dapat dipompa dengan
tekanan pengisapan negatif. Semua zat cair yang lain dengan berat jenis kurang dari satu
hams dimasukkan ke pompa pengisap dengan tekanan positif. Jika tekanan positif yang cukup
tidak dijaga zat cair akan mendidih dalam mata pengisap dan akan terjadi kavitasi.
Tekanan
Istilah tekanan yang digunakan dalam membahas penggunaan pompa dapat
didefinisikan sebagai berikut:
Tekanan Atmosfir
Pada ketinggian sama dengan permukaan laut, tekanan atmosfir kira-kira 101,3 kPa (14,7
p.s.i.), Tekanan atmosfir disebabkan oleh berat udara pada permukaan bumi. Tekanan
atmosfir tidaklah konstan pada setiap lokasi. ini karena kondisi cuaca yang berubah-ubah
terus menerus. Tekanan atmosfir juga berubah pada ketinggian yang berbeda. Pada tempat
yang tinggi, tekanan akan berkurang.
Tekanan Absolut
Tekanan absolut adalah tekanan yang diukur di atas angka absolut nol. Ini sama dengan
ukuran tekanan ditambah tekanan atmosfir.
Pengukuran Tekanan
Tekanan yang diukur di atas tekanan atmosfir disebut 'pengukuran tekanan'.
Vakum
Vakum adalah tekanan di bawah tekanan atmosfir (mis. ukuran tekanan negatif).
Tekanan Uap
Jika zat cair dan uap terdapat bersama-sama dalam keadaan seimbang, uapnya disebut
tersaturasi, dan tekanan yang dilakukan oleh uap saturasi ini disebut 'tekanan uap'.
Tekanan uap merupakan fungsi temperatur dari suatu zat cair. Tekanan uap dari suatu zat cair
merupakan hal penting untuk barometer, sistem pemompaan dan dalam terjadinya kavitasi di
daerah yang bertekanan rendah dalam suatu zat cair.
Fenomena terjadinya kavitasi merupakan hal penting dalam praktek ilmu rancang bangun.
Formasi terjadinya kavitasi dan jatuhnya zat cair pada saat pengangkutan ke daerah
bertekanan tinggi, dapat menyebabkan erosi pada permukaan yang keras, getaran, dan
kehilangan tenaga mekanis yang cukup berarti.
Kavitasi bukanlah hal yang jarang terjadi pada pompa dan harus dipertimbangkan dalam
pembuatan disain untuk menghindari agar hal ini jangan sampai terjadi.
Kekentalan
Kekentalan atau viskositas adalah pengukuran tahanan zat cair terhadap aliran. Jika zat cair
encer dan mengalir dengan mudah, berarti memiliki kekentalan yang rendah. Zat cair yang
kental dan mengalir dengan susah memiliki kekentalan tinggi.
Menentukan Kekentalan
Dalam buku-buku dan manual yang berisi tulisan tentang pompa, beberapa metode untuk
menentukan kekentalan disebutkan, dan yang paling umum adalah:
• Kekentalan absolut (dinamik) dalam centipoise
• Kekentalan kinematic dalam centistokes
• Kekentalan relatif dalam Saybolt Universal Seconds (SUS)
• Nomor SAE (untuk oliotomotif)
Kekentalan Kinematic
Kekentalan kinematik adalah yang paling umum dalam pengukuran kekentalan. Ini diukur dengan
jumlah waktu yang diperlukan untuk volume tetap oli untuk mengalir melewati tabung kapiler.
Kekentalan SUS
Kekentalan relatif ditentukan dengan menghitung waktu pengaliran sejumlah zat cair tertentu
yang melewati lobang kecil (orifis) standar pada temperatur tertentu.
Terdapat beberapa metode yang digunakan. Metode yang sangat umum adalah Saybolt
Viscosimeter. Waktu yang diperlukan untuk sejumlah zat cair mengalir melalui orifis diukur
dengan stopwatch. Kekentalan dalam Saybolt Universal Seconds (SUS) sama dengan waktu yang
berlalu.
Di sini jelas bahwa zat cair yang kental akan mengalir lambat, dan kekentalan SUS akan lebih
tinggi dari zat cair encer yang mengalir lebih cepat. Karena oli menjadi kental pada
temperatur rendah dan encer pada temperatur yang lebih hangat, maka kekentalan harus
diekspresikan sebanyak SUS pada temperatur tertentu. Pengujian biasanya dilakukan pada 40
°C dan 100 °C.
Nomor SAE
Perkumpulan Insinyur Otomotif atau The Society of Automotive Engineers (SAE) telah menetapkan
nomor untuk range kekentalan oli mesin pada temperatur pengujian tertentu. Nomor Winter
(OW, 5W, 10W, 15W, dll.) ditentukan dengan pengetesan pada temperatur dingin. Nomor oli
Summer (20, 30, 40, 40, dll.) menunjukkan range SUS pada 100 °C.
Untuk perubahan kecepatan yang kecil dan /atau diameter. Hukum Afinitas sangat berguna.
Untuk perubahan kecepatan !" #$ !% :
N-
Laju aliran baru = Q * × (2)
N*
N- -
Head baru = H* × 0 1 (3)
N*
N- 6
Tenaga baru = P* × 0 1 (4)
N*
Contoh Soal 1:
Dengan menggunakan hukum afinitas, hitung perubahan dalam sistem, dengan rincian sebagai
berikut:
Jika head dinamik total dari sistem sama dengan 85 meter, laju aliran (kapasitas) 60 L/s, daya
62 kW dan ukuran diameter impeller 240 mm bila beroperasi pada 2900 rpm, hitung
perubahannya bila putaran dikurangi menjadi 2500 rpm.
Penyelesaian:
Gunakan hukum Afinitas untuk perubahan kecepatan,
N- 2500
Laju aliran baru = Q* × = 60 × = 51,72 L⁄s
N* 2900
N- - 2500 -
Head baru = H* × 0 1 = 85 × 0 1 = 63,17 meter
N* 2900
N- 6 2500 6
Daya baru = P* × 0 1 = 85 × 0 1 = 39,71 kW
N* 2900
Kavitasi
Kavitasi adalah terbentuknya gelembung - yang kemudian pecah - di dalam aliran suatu zat
cair dan merupakan penyebab utama buruknya kinerja pompa dan merupakan masalah yang
sering ditemukan dalam pekerjaan pemeliharaan (maintenance).
Nett Positive Suction Head adalah parameter yang memungkinkan kita untuk memprediksi
apakah kavitasi akan terjadi pada pompa tertentu dalam kondisi tertentu. Untuk mengerti
bagaimana hal ini terjadi, akan bermanfaat untuk mengulangi dasar karakteristik termodinamik
zat cair.
Zat cair yang kebanyakan dipompa adalah air, dan tingkahnya hampir serupa dengan semua zat
cair. Bila kita memanaskan air pada tekanan atmosfir normal (101,3 kPa) dari 0°C ke 100°C
lebih dan menjaganya tetap konstan, airnya akan mendidih dan menguap. Jika kita mengurangi
tekanannya (di bawah tekanan atmosfir) maka airnya akan mendidih pada temperatur yang lebih
rendah.
Jika kita menarik ulang sebuah grafik untuk air akan terlihat variasi tekanan (gbr. 1) dan ini
menunjukkan bahwa air akan menguap pada 25°C pada tekanan absolut 3 kPa dan didefinisikan
secara bebas sebagai tekanan absolut di mana zat cair mulai menguap (atau mendidih) pada
temperatur tertentu.
Pada titik ini perlu dijelaskan bahwa tekanan absolut bukanlah tekanan yang akan anda baca
dari alat pengukur tekanan. Alat pengukur hanya menunjukkan perbedaan antara tekanan yang
diukur dan tekanan atmosfir—ini yang disebut tekanan pengukuran. Jadi tekanan absolut
didapat dengan cara menambahkan satu atmosfir ke hasil pengukuran.
Ini merupakan titik yang sangat penting dan sangat menentukan untuk mengerti secara jelas konsep
dari NPSH.
Jika kavitasinya parah, gelembung akan terbawa sampai melewati impeller dan dapat
merusak casing.
1. Efek primer pada pompa dua kali lipat.
2. Gelembung kavitasi akan menghalangi dan mungkin menghalangi secara
keseluruhan aliran zat cair yang melalui impeller.
Kerusakan mekanis pada impeller dan permukaan casing, merupakan bukti karena lubang
akan terlihat pada permukaan material.
Efek lanjutannya termasuk kegagalan penyekat dan bearing yang lebih cepat karena
getaran dan beban yang tidak seimbang pada impeller, serta kebisingan kavitasi yang
nyata.
Untuk pengoperasian yang memuaskan, sistem NPSHA harus melebihi pompa NPSHR.
Sesudah menghitung NPSHA maka NPSHR (disuplai oleh pabrik pembuat pompa) dikurangi
NPSHA, hasilnya berupa bilangan positif.
Catatan: Siswa harus mengerti istilah-istilah ini dan pengaruhnya terhadap pompa dan
sistem pemompaan. Ini diperlukan untuk pelaksanaan perbaikan (troubleshooting)
sebuah pompa.
NPSHR
Perhatikan gbr. 2, yang menunjukkan jalur aliran zat cair ke dalam impeller pompa. Diagram di
sebelah kiri merupakan penampang (cross section) dari pompa dan impeller dan di sebelah
kanan, menunjukkan perubahan tekanan saat zat cair melewati impeller pompa.
Tekanan absolut terendah dicapai saat zat cair melewati pompa di titik C, Tekanan pada
titik ini harus tetap berada di atas tekanan penguapan dari zat cair untuk menghindari
kavitasi.
Jadi tekanan absolut pada inlet pengisap harus lebih besar dari tekanan penguapan
ditambah tekanan yang hilang saat masuk.
Karena itu - 'A' harus lebih besar dari 'C' ditambah 'tekanan penguapan' dari zat cair. Pabrik
pompa biasanya merubah tekanan ini ke head dalam ukuran meter.
Sebelum pemilihan atau perbaikan (troubleshooting) pompa dilakukan, NPSH untuk suatu zat
cair harus dihitung. Ada dua jenis NPSH, yaitu NPSH yang diperlukan (NPSH= ) dan NPSH
yang tersedia (NPSH> ). Ini dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut:
p?@A pG
NPSH> = − z* − D hF − (8)
γ γ
NPSH> ≥ NPSH= (9)
dengan :
Tabel 3. Atmospheric Pressure, Barometer Reading, and Boiling Point of Water at Various Altitudes
Contoh Soal 2:
Sebuah pompa sentrifugal digunakan untuk memompa air pada 20 oC, dari tanki terbuka
pada tekanan 1 atm. Diketahui tinggi isap pompa 2,21 m dengan total head losses 2,1336 m
(gbr. 3). Jika pompa dari pembuatnya memiliki NPSH= 4 m, bisakah pompa tersebut
digunakan?
Contoh Soal 3:
Pompa sentrifugal pada gbr. 3 digunakan untuk memompa air pada kapasitas 28 L/s. Pada
kapasitas ini memerlukan nett positive suction head, NPSH= , yaitu 4,57 m, sebagaimana
dinyatakan oleh paberik pembuatnya. Jika temperatur air 27 oC, dan tangki berada pada
ketinggian 152,4 m di atas permukaan air laut. Tentukan tinggi maksimum, L* , sehingga
pompa dapat ditempatkan di atas tangki tanpa menimbulkan kavitasi. Assumsikan bahwa
major head losses di antara tangki dan inlet pompa akibat filter memiliki koefisien losses
MN 20. Losses yang lain dapat diabaikan. Diameter pipa suction pompa 100 mm.
Penyelesaian :
Dari tabel 2 dan 3, didapat nilai:
p? 97905,55 N⁄m-
Tekanan uap pG diperoleh dari tabel 1 dengan interpolasi linier (gbr. 4). Ditunjukkan pada
gbr. 4, untuk menentukan tekanan uap pada temperatur 27 oC diperoleh dengan
menganggap slope garis lurus berhubungan dengan data tabel, yaitu:
4.243 C 2.338 pG C 2.338
slope
30 C 20 27 C 20
4.243 C 2.338 ∙ 27 C 20
pG Q 2.338 3.672 N⁄m-
30 C 20
Maka untuk mencegah kavitasi dan untuk mencegah dayaguna pompa yang jelek, pompa
harus diletakkan tidak lebih tinggi dari 4,17 m di atas permu-kaan air tangki.
Soal Latihan
1. Berikan definisi istilah-istilah berikut: (a) rapat massa, (b) tekanan absolut, (c) kekentalan,
dan (d) berat jenis.
2. Zat cair apakah yang digunakan sebagai standar dalam pengukuran daya guna pompa?
Berapah berat jenis zat cair ini?
3. Dengan menggunakan hukum afinitas, hitung perubahan dalam sistem berikut: “ jika
diketahui laju aliran (kapasitas) pompa 12 L/s, head 56 meter, dan tenaga 15 kW pada
1440 rpm, perubahan apakah yang terjadi jika impeller dikurangi dari 390 mm ke 350
mm?”
4. Dengan menggunakan hukum afinitas, hitung perubahan dalam sistem berikut: “ jika
diketahui laju aliran (kapasitas) pompa 6 L/s, head 60 meter, dan diameter impeller 220
mm, bila beroperasi pada kecepatan 2.900 rpm. Hitunglah dengan berbagai metode
yang ada dan sistem yang diperlukan untuk mengurangi output ke 4,5 L/s.”
6. Hitunglah NPSH> berikut: air pada 32 oC, tanki terbuka pada tekanan 1 atm, L*
2,21 m , dengan total head losses 2,1336 m (gbr. 5). Jika pompa dari pembuatnya
memiliki NPSH= 5,2 m, bisakah pompa tersebut digunakan?