Anda di halaman 1dari 14

Dosen :

Ach. Muhib Zainuri

Kelas

POMPA INDUSTRI
Minggu : XI

11/13/2017 Istilah-Istilah Pompa

Pompa INDUSTRI
ISTILAH-ISTILAH POMPA
Pompa INDUSTRI

Pendahuluan
Dalam industri pompa banyak istilah yang digunakan untuk mendefinisikan penggunaan
pompa serta zat cair yang dipompa. Contohnya, karakteristik zat cair akan sangat mempengaruhi
kemampuan pompa untuk melakukan tugas yang dimaksud, oleh karena itu, pertimbangan yang
khusus harus diberikan terhadap zat cair yang akan dipompa sebelum melakukan pemilihan
pompa. Marilah pertimbangkan istilah-istilah dan karakteristik zat cair umum yang digunakan
dalam industri ini. Istilah ini termasuk:
• kapasitas (laju aliran)
• massa jenis
• berat j enis (specific gravity)
• tekanan
• tekanan uap
• kekentalan

Kapasitas (Laju Aliran)


Laju aliran (kapasitas) adalah volume zat cair yang mengalir pada titik tertentu selama jangka
waktu tertentu, keluar lewat outlet pompa. Laju aliran biasanya dinyatakan dalam satuan liter
per detik (L/sec) atau liter per menit (L/min).

Massa Jenis
Massa Jenis zat cair didefinisikan sebagai massa (kg) dari zat cair per volume benda (m3). Jadi
saruan ukuran massa jenis adalah kg/m3. Massa jenis suatu zat cair akan berubah menurut
temperatur, karena itu temperatur standar telah ditentukan untuk berbagai zat cair. Temperatur
ini berkisar antara 15,6 °C untuk kebanyakan produk petroleum sampai 80 °C untuk jus gula.
Tabel 1 menunjukkan massa jenis berbagai zat cair pada temperatur standarnya.
Tabel 1. Massa Jenis Zat Cair pada Temperatur Standar

Temp Massa Temp Massa


Nama Jenis Nama Jenis
(°C) (°C)
kg/m3 kg/m3

Bensin 15 749,8 Minyak sayuran 15 900

Bir 15 1020 Minyak mentah 20 1000

Solar 15 820 Tar 25 1230

Oli gear 15 920 Anggur 15 1000

Oil bahan 15 860 Jus gula 80 1300


bakar-ringan

Oli Hidrolik 20 875 Oli Silikon 20 940

Minyak tanah 15 790 Susu 15 1030

Air laut 15 1020 Air 20 998

Ach. Muhib Zainuri, S.T., M.T 1


Pompa INDUSTRI

Berat Jenis
Berat Jenis (Specific Gravity - SG) adalah istilah yang digunakan untuk menerangkan berat zat
cair. Air mempunyai Berat Jenis (1), jadi bila zat cair yang akan dipompa mengambang di atas
permukaan air, maka zat cair tersebut memiliki berat jenis kurang dari satu dan akan tenggelam
jika berat jenisnya lebih dari satu.
Berat jenis zat cair didefinisikan sebagai perbandingan kepadatannya pada temperatur
tertentu terhadap temperatur standar dari air. Biasanya, temperaturnya sama, masing-masing
15,6°C (60 °F).
Massa jenis zat cair pada temperatur standar
Berat Jenis = (1)
Massa jenis air pada temperatur 15,6 ℃
Misal: Massa jenis bensin = 749,8 kg/m3 @ 15,6 °C
Massa jenis air = 999,1 kg/m3 @ 15,6 °C
Maka,
749,8
Berat jenisnya = = 0,7505
999,1
Makin rendah berat jenis zat cair yang dipompa, lebih besar head pengisap pompa yang
dibutuhkan (dan sebaliknya). Contohnya, jika pompa memompa hydrocarbon dengan berat jenis
0,5 tekanan pengisapan pompa menjadi 35 kPa, karena itu, akan memiliki head pengisapan
positif tujuh meter. Secara bergantian, pompa yang memompa air dingin (berat jenis 1,0)
dengan tekanan pengisapan yang sama akan memiliki head pengisapan hanya setengah dari
nilainya, yaitu: 3,5 meter.
Air jernih yang sejuk adalah salah satu dari beberapa zat cair yang dapat dipompa dengan
tekanan pengisapan negatif. Semua zat cair yang lain dengan berat jenis kurang dari satu
hams dimasukkan ke pompa pengisap dengan tekanan positif. Jika tekanan positif yang cukup
tidak dijaga zat cair akan mendidih dalam mata pengisap dan akan terjadi kavitasi.

Tekanan
Istilah tekanan yang digunakan dalam membahas penggunaan pompa dapat
didefinisikan sebagai berikut:

Tekanan Atmosfir
Pada ketinggian sama dengan permukaan laut, tekanan atmosfir kira-kira 101,3 kPa (14,7
p.s.i.), Tekanan atmosfir disebabkan oleh berat udara pada permukaan bumi. Tekanan
atmosfir tidaklah konstan pada setiap lokasi. ini karena kondisi cuaca yang berubah-ubah
terus menerus. Tekanan atmosfir juga berubah pada ketinggian yang berbeda. Pada tempat
yang tinggi, tekanan akan berkurang.
Tekanan Absolut
Tekanan absolut adalah tekanan yang diukur di atas angka absolut nol. Ini sama dengan
ukuran tekanan ditambah tekanan atmosfir.

Ach. Muhib Zainuri, S.T., M.T 2


Pompa INDUSTRI

Pengukuran Tekanan
Tekanan yang diukur di atas tekanan atmosfir disebut 'pengukuran tekanan'.

Vakum
Vakum adalah tekanan di bawah tekanan atmosfir (mis. ukuran tekanan negatif).
Tekanan Uap
Jika zat cair dan uap terdapat bersama-sama dalam keadaan seimbang, uapnya disebut
tersaturasi, dan tekanan yang dilakukan oleh uap saturasi ini disebut 'tekanan uap'.
Tekanan uap merupakan fungsi temperatur dari suatu zat cair. Tekanan uap dari suatu zat cair
merupakan hal penting untuk barometer, sistem pemompaan dan dalam terjadinya kavitasi di
daerah yang bertekanan rendah dalam suatu zat cair.
Fenomena terjadinya kavitasi merupakan hal penting dalam praktek ilmu rancang bangun.
Formasi terjadinya kavitasi dan jatuhnya zat cair pada saat pengangkutan ke daerah
bertekanan tinggi, dapat menyebabkan erosi pada permukaan yang keras, getaran, dan
kehilangan tenaga mekanis yang cukup berarti.
Kavitasi bukanlah hal yang jarang terjadi pada pompa dan harus dipertimbangkan dalam
pembuatan disain untuk menghindari agar hal ini jangan sampai terjadi.

Kekentalan
Kekentalan atau viskositas adalah pengukuran tahanan zat cair terhadap aliran. Jika zat cair
encer dan mengalir dengan mudah, berarti memiliki kekentalan yang rendah. Zat cair yang
kental dan mengalir dengan susah memiliki kekentalan tinggi.

Menentukan Kekentalan
Dalam buku-buku dan manual yang berisi tulisan tentang pompa, beberapa metode untuk
menentukan kekentalan disebutkan, dan yang paling umum adalah:
• Kekentalan absolut (dinamik) dalam centipoise
• Kekentalan kinematic dalam centistokes
• Kekentalan relatif dalam Saybolt Universal Seconds (SUS)
• Nomor SAE (untuk oliotomotif)

Kekentalan Kinematic
Kekentalan kinematik adalah yang paling umum dalam pengukuran kekentalan. Ini diukur dengan
jumlah waktu yang diperlukan untuk volume tetap oli untuk mengalir melewati tabung kapiler.

Kekentalan SUS
Kekentalan relatif ditentukan dengan menghitung waktu pengaliran sejumlah zat cair tertentu
yang melewati lobang kecil (orifis) standar pada temperatur tertentu.
Terdapat beberapa metode yang digunakan. Metode yang sangat umum adalah Saybolt
Viscosimeter. Waktu yang diperlukan untuk sejumlah zat cair mengalir melalui orifis diukur
dengan stopwatch. Kekentalan dalam Saybolt Universal Seconds (SUS) sama dengan waktu yang
berlalu.

Ach. Muhib Zainuri, S.T., M.T 3


Pompa INDUSTRI

Di sini jelas bahwa zat cair yang kental akan mengalir lambat, dan kekentalan SUS akan lebih
tinggi dari zat cair encer yang mengalir lebih cepat. Karena oli menjadi kental pada
temperatur rendah dan encer pada temperatur yang lebih hangat, maka kekentalan harus
diekspresikan sebanyak SUS pada temperatur tertentu. Pengujian biasanya dilakukan pada 40
°C dan 100 °C.

Nomor SAE
Perkumpulan Insinyur Otomotif atau The Society of Automotive Engineers (SAE) telah menetapkan
nomor untuk range kekentalan oli mesin pada temperatur pengujian tertentu. Nomor Winter
(OW, 5W, 10W, 15W, dll.) ditentukan dengan pengetesan pada temperatur dingin. Nomor oli
Summer (20, 30, 40, 40, dll.) menunjukkan range SUS pada 100 °C.

Pengaruh Kekentalan Terhadap Dayaguna


Pengaruh kekentalan dapat diabaikan untuk kebanyakan penggunaan pompa sentrifugal.
Kurva dayaguna untuk pompa sentrifugal diperoleh dari hasil pengujian, pengujian ini telah
dilakukan, biasanya dalam tes laboratorium oleh pabrik, mengikuti acuan yang diterima secara
nasional menggunakan air sebagai zat cair untuk pengetesan.
Bila kekentalan zat cair sebenarnya yang dipompa tidak lebih besar dari air, tidak perlu
dilakukan koreksi untuk dayaguna hidrolik. Bila kekentalan jelas lebih tinggi dari air, kurva
dayaguna pompa hidrolik harus dimodifikasi untuk mencapai tingkat kurva dayaguna yang
baru. Pabrik pembuat pompa biasanya melakukan koreksi ini sebelum pemilihan pompa.
Jika pompa yang berfungsi untuk memompa zat cair yang encer (kekentalannya rendah)
digunakan untuk memompa zat cair yang lebih kental (kekentalannya lebih tinggi), maka laju
aliran dan head diperkecil sebanding dengan perbedaan kekentalan zat cair tersebut.

Hukum Afinitas Pompa


Hukum afinitas berlaku untuk kompresor sentrifugal gas dan juga pompa sentrifugal, tetapi
sangat bermanfaat untuk memperkirakan dayaguna pompa pada rotasi kecepatan yang
berbeda, atau diameter impeller mulai dengan pompa yang karakteristiknya sudah
diketahui.
Dua variasi dasar dapat dianalisa melalui hubungan ini:
1. Dengan merubah kecepatan dan menjaga diameter impeller konstan, efisiensi pompa
akan tetap sama tetapi head, kapasitas, dan tenaga kuda akan beragam menurut
hukum.
2. Dengan merubah diameter impeller, tetapi menjaga efisiensi kecepatan konstan untuk
pompa diffuser tidak akan terpengaruh jika diameter impeller dirubah tidak
melebihi 5%. Perhatikan bahwa perubahan efisiensi akan terjadi bila ukuran impeller
dikurangi sampati ke tingkat yang cukup untuk mempengaruhi celah antara penutup
(casing) dan keliling dari impeller.
Kurva dayaguna pompa normalnya ditarik dari jangkauan diameter impeller untuk pekerjaan
tertentu melalui interpolasi grafis, ini tidak selalu merupakan metode yang yang dapat
diandalkan dan tidak dapat digunakan jika hanya memiliki kurva tunggal.

Ach. Muhib Zainuri, S.T., M.T 4


Pompa INDUSTRI

Untuk perubahan kecepatan yang kecil dan /atau diameter. Hukum Afinitas sangat berguna.
Untuk perubahan kecepatan !" #$ !% :
N-
Laju aliran baru = Q * × (2)
N*
N- -
Head baru = H* × 0 1 (3)
N*
N- 6
Tenaga baru = P* × 0 1 (4)
N*

Untuk perubahan diameter 7" #$ 7% :


D-
Laju aliran baru = Q* × (5)
D*
D- -
Head baru = H* × 0 1 (6)
D*
D- 6
Tenaga baru = P* × 0 1 (7)
D*
dengan:
Q : laju aliran (kapasitas) dalam satuan Liter /detik
H : head dalam satuan meter
P : daya dalam kilowatt
N : kecepatan dalam rpm

Contoh Soal 1:
Dengan menggunakan hukum afinitas, hitung perubahan dalam sistem, dengan rincian sebagai
berikut:
Jika head dinamik total dari sistem sama dengan 85 meter, laju aliran (kapasitas) 60 L/s, daya
62 kW dan ukuran diameter impeller 240 mm bila beroperasi pada 2900 rpm, hitung
perubahannya bila putaran dikurangi menjadi 2500 rpm.

Penyelesaian:
Gunakan hukum Afinitas untuk perubahan kecepatan,
N- 2500
Laju aliran baru = Q* × = 60 × = 51,72 L⁄s
N* 2900
N- - 2500 -
Head baru = H* × 0 1 = 85 × 0 1 = 63,17 meter
N* 2900
N- 6 2500 6
Daya baru = P* × 0 1 = 85 × 0 1 = 39,71 kW
N* 2900

Ach. Muhib Zainuri, S.T., M.T 5


Pompa INDUSTRI

Kavitasi dan NPSH


Kavitasi dan NPSH (Nett Positive Suction Head) berhubungan erat, karena itu penting sekali untuk
membahasnya secara bersamaan.

Kavitasi
Kavitasi adalah terbentuknya gelembung - yang kemudian pecah - di dalam aliran suatu zat
cair dan merupakan penyebab utama buruknya kinerja pompa dan merupakan masalah yang
sering ditemukan dalam pekerjaan pemeliharaan (maintenance).
Nett Positive Suction Head adalah parameter yang memungkinkan kita untuk memprediksi
apakah kavitasi akan terjadi pada pompa tertentu dalam kondisi tertentu. Untuk mengerti
bagaimana hal ini terjadi, akan bermanfaat untuk mengulangi dasar karakteristik termodinamik
zat cair.
Zat cair yang kebanyakan dipompa adalah air, dan tingkahnya hampir serupa dengan semua zat
cair. Bila kita memanaskan air pada tekanan atmosfir normal (101,3 kPa) dari 0°C ke 100°C
lebih dan menjaganya tetap konstan, airnya akan mendidih dan menguap. Jika kita mengurangi
tekanannya (di bawah tekanan atmosfir) maka airnya akan mendidih pada temperatur yang lebih
rendah.
Jika kita menarik ulang sebuah grafik untuk air akan terlihat variasi tekanan (gbr. 1) dan ini
menunjukkan bahwa air akan menguap pada 25°C pada tekanan absolut 3 kPa dan didefinisikan
secara bebas sebagai tekanan absolut di mana zat cair mulai menguap (atau mendidih) pada
temperatur tertentu.
Pada titik ini perlu dijelaskan bahwa tekanan absolut bukanlah tekanan yang akan anda baca
dari alat pengukur tekanan. Alat pengukur hanya menunjukkan perbedaan antara tekanan yang
diukur dan tekanan atmosfir—ini yang disebut tekanan pengukuran. Jadi tekanan absolut
didapat dengan cara menambahkan satu atmosfir ke hasil pengukuran.

• Air akan menguap jika tekanan dikurangi sampai ke tekanan uap,


• Kenaikan volume secara dramatis akan terjadi

Gambar 1, Titik Ddih Air pada Berbagai Temperatur

Ini merupakan titik yang sangat penting dan sangat menentukan untuk mengerti secara jelas konsep
dari NPSH.

Ach. Muhib Zainuri, S.T., M.T 6


Pompa INDUSTRI

Tekanan absolut = (hasil) tekanan pengukuran + 1 atmosfir.


Hal penting untuk diingat adalah:
• zat cair akan menguap bila tekanan setempat dikurangi dan sama dengan tekanan
penguapan.
• hasil ini merupakan kenaikan volume secara dramatis dibandingkan dengan zat cair yang asli.
• ini merupakan mekanisme untuk formasi gelembung pada zat cair dalam kondisi tekanan
setempat yang rendah seperti mata pengisap dari impeller.

Pecahnya Gelembung Uap


Gelembung uap terbentuk di lokasi bertekanan rendah (di mata impeller). Gelembung uap ini
segera akan berpapasan lagi dengan tekanan tinggi, jadi menyebabkan ledakan (pecah) yang
cepat, (selang waktu 0,003 detik). Ini akan menyebabkan kerusakan mekanis yang berat pada
permukaan sekitar.
Energi yang berhubungan dengan pecahnya gelembung sangatlah tinggi. Pada kenyataannya,
ini dapat berkisar 2,442 kJ/kg. Ini hanyalah setengah dari tenaga ledakan TNT!
Tekanan yang terjadi akibat ledakan gelembung ke dalam mencapai tingkat 10.000
atmosfir pada antar-permukaan (interface) ledakan ke dalam, karena itu tidak
mengherankan kalau kerusakan berat dapat terjadi meskipun hanya dari gelembung
mikroskopik.
Efek pada Pompa Sentrifugal
Kavitasi akan terjadi di dalam pompa jika tekanan lokal dalam saluran zat cair turun sampai
ke tekanan uap.
Pompa menghasilkan head dan tekanan dari zat cair. Akan tetapi, terbentuknya head, tidak
langsung terjadi saat masuk ke pompa. Jika head pengisap tidak cukup tinggi, kehilangan
pemasukan dapat menyebabkan turunnya tekanan lokal ke, atau di bawah, tekanan uap zat
cair—dan akan mengakibatkan kavitasi.

Jika kavitasinya parah, gelembung akan terbawa sampai melewati impeller dan dapat
merusak casing.
1. Efek primer pada pompa dua kali lipat.
2. Gelembung kavitasi akan menghalangi dan mungkin menghalangi secara
keseluruhan aliran zat cair yang melalui impeller.

Kerusakan mekanis pada impeller dan permukaan casing, merupakan bukti karena lubang
akan terlihat pada permukaan material.

Efek lanjutannya termasuk kegagalan penyekat dan bearing yang lebih cepat karena
getaran dan beban yang tidak seimbang pada impeller, serta kebisingan kavitasi yang
nyata.

Ach. Muhib Zainuri, S.T., M.T 7


Pompa INDUSTRI

Definisi Nett Positive Suction Head (NPSH)


Nett positive suction head merupakan metode untuk menentukan kondisi pengisapan pompa yang
memungkinkan kita memprediksi apakah kavitasi akan terjadi pada pompa tertentu pada
kondisi pengisapan tertentu.
Petunjuk arti fisik dari NPSH dapat diperoleh dari arti literalnya:
Net : Sesudah pengurangan semuanya; yang tertinggal
Positif : Arti kata ini agak menyimpang - untuk pengertian head, absolut masih lebih
tepat.
Head Pengisap : Jumlah head pada inlet pompa.
Karena itu: NPSH adalah pengisap head absolut yang boleh dipakai.
Perbedaan berikut dibuat lebih lanjut:
NPSHA NPSH yang tersedia pada Ini merupakan perhitungan fisik
sistem pemompaan. sistem pemompaan dan tidak
ada kaitannya dengan pompa.
NPSHR Nilai NPSH yang diperlukan Ini tergantung dari desain
pada inlet pompa untuk pompa dan tidak ada
pengoperasian yang memuaskan hubungannya dengan sistem
seperti yang ditentukan oleh pemompaan.
pabrik pembuat pompa.

Untuk pengoperasian yang memuaskan, sistem NPSHA harus melebihi pompa NPSHR.
Sesudah menghitung NPSHA maka NPSHR (disuplai oleh pabrik pembuat pompa) dikurangi
NPSHA, hasilnya berupa bilangan positif.
Catatan: Siswa harus mengerti istilah-istilah ini dan pengaruhnya terhadap pompa dan
sistem pemompaan. Ini diperlukan untuk pelaksanaan perbaikan (troubleshooting)
sebuah pompa.
NPSHR
Perhatikan gbr. 2, yang menunjukkan jalur aliran zat cair ke dalam impeller pompa. Diagram di
sebelah kiri merupakan penampang (cross section) dari pompa dan impeller dan di sebelah
kanan, menunjukkan perubahan tekanan saat zat cair melewati impeller pompa.

Gambar 2. Jalur Aliran Pompa Sentrifugal

Ach. Muhib Zainuri, S.T., M.T 8


Pompa INDUSTRI

Tekanan absolut terendah dicapai saat zat cair melewati pompa di titik C, Tekanan pada
titik ini harus tetap berada di atas tekanan penguapan dari zat cair untuk menghindari
kavitasi.
Jadi tekanan absolut pada inlet pengisap harus lebih besar dari tekanan penguapan
ditambah tekanan yang hilang saat masuk.
Karena itu - 'A' harus lebih besar dari 'C' ditambah 'tekanan penguapan' dari zat cair. Pabrik
pompa biasanya merubah tekanan ini ke head dalam ukuran meter.
Sebelum pemilihan atau perbaikan (troubleshooting) pompa dilakukan, NPSH untuk suatu zat
cair harus dihitung. Ada dua jenis NPSH, yaitu NPSH yang diperlukan (NPSH= ) dan NPSH
yang tersedia (NPSH> ). Ini dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut:
p?@A pG
NPSH> = − z* − D hF − (8)
γ γ
NPSH> ≥ NPSH= (9)
dengan :

P?@A : Tekanan atmosfer (N⁄m- )


γ : berat spesifik (N⁄m6 ),
pG : Tekanan uap (N⁄m- ),
z* : Pengisapan angkat (m),
hF : Kehilangan friksi (m) dalam pipa pengisap dan fitting,
Untuk menghitung NPSH> dari sebuah pompa terdapat beberapa faktor yang harus
diketahui, yaitu:
(1) Temperatur dari zat cair, (2) Ukuran dari pipa pengisap, (3) Jumlah dan jenis fitting, (4)
Apakah pengisap angkat atau head, (5) Jenis zat cair yang dipompa, (6) Tekanan barometer.
Jika ada perubahan pada faktor di atas sementara pompa beroperasi dapat secara
dramatis mempengaruhi dayaguna pompa dan merubah NPSHA. Jika misalnya pompa
dibawa dari Surabaya dan dipasang di Malang maka pompa ini tidak akan memiliki NPSHA
yang sama.
Dengan merujuk pada tabel 2 dan tabel 3, dapat dilihat bahwa perubahan tekanan uap
dengan temperatur dan tekanan atmosfir berubah sesuai ketinggian.
Tabel 2. Sifat-Sifat Air pada Beberapa Temperatur
Specific Specific Vapor
Temp, Gravity pada Weight, I Pressure,
(oC) 15,6 oC kN/m3 N/m2 (abs)
0 1,002 9,806 6,105 ∙ 10-
5 1,001 9,807 8,722 ∙ 10-
10 1,001 9,804 1,228 ∙ 106
20 0,999 9,789 2,338 ∙ 106
30 0,997 9,765 4,243 ∙ 106
40 0,993 9,731 7,376 ∙ 106

Ach. Muhib Zainuri, S.T., M.T 9


Pompa INDUSTRI

50 0,990 9,690 1,233 ∙ 10K


60 0,985 9,642 1,992 ∙ 10K
70 0,979 9,589 3,116 ∙ 10K
80 0,973 9,530 4,734 ∙ 10K
90 0,967 9,467 7,010 ∙ 10K
100 0,959 9,399 1,013 ∙ 10K

Tabel 3. Atmospheric Pressure, Barometer Reading, and Boiling Point of Water at Various Altitudes

Altitude Barometer Reading Atmos. Press. Boiling Pt.


of Water
Feet Meters In. Hg. mm. Hg. psia Pa (•C)
–1000 – 3 0 4 ,8 31,0 788 15,2 104800,30 101
– 500 – 1 5 2 ,4 30,5 775 15,0 103421,40 100,5
0 0,0 29,9 760 14,7 101352,90 100
+500 +152,4 29,4 747 14,4 99284,51 99,5
+1 0 00 304,8 28,9 734 14,2 97905,55 99
1500 457,2 28,3 719 13,9 95837,13 98,5
2000 609,6 27,8 706 13,7 94458,17 98
2500 762,0 27,3 694 13,4 92389,75 97,4
3000 914,4 26,8 681 13,2 91010,80 96,9
3500 1 066,8 26,3 668 12,9 88942,37 96,4
4000 1219,2 25,8 655 12,7 87563,42 95,9
4500 1 371 ,6 25,4 645 12,4 85494,99 95,4
5000 1524,0 24,9 633 12,2 84116,04 94,9
5500 1676,4 24,4 620 12,0 82737,09 94,4
6000 1 828,8 24,0 610 11,8 81358,14 93,9
6500 1 981 ,2 23,5 597 11,5 79289,71 93,4
7000 2133,6 23,1 587 11,3 77910,76 92,9
7500 2286,0 22,7 577 11,1 76531,81 92,4
8000 2438,4 22,2 564 10,9 75152,85 91,9
8500 2590,8 21,8 554 10,7 73773,90 91,4
9000 2743,2 21,4 544 10,5 72394,95 90,8
9500 2895,6 21,0 533 10,3 71016,02 90,3
10000 3048,0 20,6 523 10,1 69637,05 89,8
15000 4572,0 16,9 429 8,3 57226,49 84,4

Contoh Soal 2:
Sebuah pompa sentrifugal digunakan untuk memompa air pada 20 oC, dari tanki terbuka
pada tekanan 1 atm. Diketahui tinggi isap pompa 2,21 m dengan total head losses 2,1336 m
(gbr. 3). Jika pompa dari pembuatnya memiliki NPSH= 4 m, bisakah pompa tersebut
digunakan?

Ach. Muhib Zainuri, S.T., M.T 10


Pompa INDUSTRI

Gambar 3. Pemompaan pada Tangki Terbuka


Penyelesaian :
Dari tabel 2, didapat nilai:
I = 9,789 + 106 N⁄m6
pG 2,338 ∙ 106 N⁄m-
p?@A 101352,9 N⁄m-
Sehingga:
101352,9 N⁄m- 2,338 ∙ 106 N⁄m-
NPSH> C 2,21 m C 2,1336 m C
9,789 + 106 N⁄m6 9,789 + 106 N⁄m6

10,351 m C 2,21 m C 2,1336 m C 0,239 m 5,769


Jika pompa memiliki NPSH= 4 m, maka pompa dapat digunakan.

Contoh Soal 3:
Pompa sentrifugal pada gbr. 3 digunakan untuk memompa air pada kapasitas 28 L/s. Pada
kapasitas ini memerlukan nett positive suction head, NPSH= , yaitu 4,57 m, sebagaimana
dinyatakan oleh paberik pembuatnya. Jika temperatur air 27 oC, dan tangki berada pada
ketinggian 152,4 m di atas permukaan air laut. Tentukan tinggi maksimum, L* , sehingga
pompa dapat ditempatkan di atas tangki tanpa menimbulkan kavitasi. Assumsikan bahwa
major head losses di antara tangki dan inlet pompa akibat filter memiliki koefisien losses
MN 20. Losses yang lain dapat diabaikan. Diameter pipa suction pompa 100 mm.
Penyelesaian :
Dari tabel 2 dan 3, didapat nilai:
p? 97905,55 N⁄m-
Tekanan uap pG diperoleh dari tabel 1 dengan interpolasi linier (gbr. 4). Ditunjukkan pada
gbr. 4, untuk menentukan tekanan uap pada temperatur 27 oC diperoleh dengan
menganggap slope garis lurus berhubungan dengan data tabel, yaitu:
4.243 C 2.338 pG C 2.338
slope
30 C 20 27 C 20

Ach. Muhib Zainuri, S.T., M.T 11


Pompa INDUSTRI

4.243 C 2.338 ∙ 27 C 20
pG Q 2.338 3.672 N⁄m-
30 C 20

Gambar 4. Interpolasi Linier

Dengan cara yang sama, I k air pada temperatur 27 oC diperoleh:


I 9,772 + 106 N⁄m6
Dari pers. (8) nett positive suction head tersedia, NPSH> , dinyatakan:
p? pG
NPSH> C z* C D hF C
γ γ
dan nilai maksimum L* akan terjadi jika NPSH> NPSH= . Maka,
p? pG
z* A?R C D hF C C NPSH=
γ γ
Karena hanya head losses yang dianggap sebagai losses, maka:
T-
D SN MN
2U
dengan :
V 0,028 m6 ⁄s
T 3,57 m⁄s
W X⁄4 0,1 m -
Sehingga :
3,57 m⁄s -
D SN 1,6 1,04 m
2 9,81 m⁄s-
Dari tabel 3, tekanan atmosfer pada ketinggian 152,4 m di atas permukaan air laut adalah
99284,51 N⁄m2 . Maka :
99284,51 N⁄m- . 3.672 N⁄m-
z* A?R C 1,04 m C C 4,57 m
9,772 + 106 N⁄m6 9,772 + 106 N⁄m6
z* A?R 4,17 m

Ach. Muhib Zainuri, S.T., M.T 12


Pompa INDUSTRI

Maka untuk mencegah kavitasi dan untuk mencegah dayaguna pompa yang jelek, pompa
harus diletakkan tidak lebih tinggi dari 4,17 m di atas permu-kaan air tangki.

Soal Latihan
1. Berikan definisi istilah-istilah berikut: (a) rapat massa, (b) tekanan absolut, (c) kekentalan,
dan (d) berat jenis.

2. Zat cair apakah yang digunakan sebagai standar dalam pengukuran daya guna pompa?
Berapah berat jenis zat cair ini?

3. Dengan menggunakan hukum afinitas, hitung perubahan dalam sistem berikut: “ jika
diketahui laju aliran (kapasitas) pompa 12 L/s, head 56 meter, dan tenaga 15 kW pada
1440 rpm, perubahan apakah yang terjadi jika impeller dikurangi dari 390 mm ke 350
mm?”
4. Dengan menggunakan hukum afinitas, hitung perubahan dalam sistem berikut: “ jika
diketahui laju aliran (kapasitas) pompa 6 L/s, head 60 meter, dan diameter impeller 220
mm, bila beroperasi pada kecepatan 2.900 rpm. Hitunglah dengan berbagai metode
yang ada dan sistem yang diperlukan untuk mengurangi output ke 4,5 L/s.”

5. (a) Berikan arti definisi “Nett Positive Suction Head”.


(b) Jelaskan perbedaan antara NPSHA dan NPSHR.

6. Hitunglah NPSH> berikut: air pada 32 oC, tanki terbuka pada tekanan 1 atm, L*
2,21 m , dengan total head losses 2,1336 m (gbr. 5). Jika pompa dari pembuatnya
memiliki NPSH= 5,2 m, bisakah pompa tersebut digunakan?

Ach. Muhib Zainuri, S.T., M.T 13

Anda mungkin juga menyukai