Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

PROSES BISNIS PLTGU PJB UP GRESIK

Proses bisnis suatu perusahaan adalah interaksi antara produsen energi listrik dengan
konsumen energi listrik. Dalam hal ini produsen listrik adalah PT PJB Unit Pembangkitan Gresik
dengan obyek PLTGU, sedangkan pihak konsumen energi listrik adalah Pusat Pengatur Beban
Jawa Bali (PT P2BJB).

Proses Bisnis dari PLTGU sebenarnya bagaimana cara pembangkit mempertahankan


kualitas tegangan dan frekuensi yang diproduksi generator pembangkit bisa sesuai dengan
permintaan dari konsumen pembangkit. Permintaan tegangan pada P2B ada 3 macam yaitu 20kV,
150kV dan 500kV.

PJB UP Gresik memiliki 3 unit PLTGU (PLTGU blok 1, PLTGU blok 2 dan PLTGU
blok3) yang masing-masing unit membangkitkan sekitar 526 MW. Tegangan output generator
pembangkit kemudian disalurkan menuju transformator step up untuk dinaikkan tegangan.
Peningkatan tegangan tersebut bertujuan untuk mengalirkan arus listrik dengan ukuran standar
atau tidak terlalu tinggi (sesuai permintaan konsumen), sehingga perpindahan arus listrik dapat
berjalan dengan baik dan lancar dan untuk menghemat waktu.

PROSES PRODUKSI DI GARDU INDUK

Penyaluran tenaga listrik ini menggunakan saluran SUTT dan SUTET. Perbedaan jenis
penyaluran ini karena perbedaan tegangan yang akan disalurkan kepada konsumen yang disesuai
dengan permintaan. Penyaluran tenaga listrik yang menggunakan SUTT yaitu untuk tegangan
70kV hingga 150kV dan penyaluran tenaga listrik yang menggunakan SUTET yaitu untuk
tegangan 500kV, biasanya penyaluran yang menggunakan SUTET diperuntukan untuk
interkoneksi jawa bali madura.. Yang kemudian masing-masing tegangan akan diproses di GI
Transmisi.
Sarana penunjang pemrosesan di Gardu Induk :

1. Interbus Transformator
Peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk menyalukan tenaga/daya listrik dari
tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya. Pada umumnya di pasang di Gardu
Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET).
Ciri ciri dari IBT terdiri dari sebuah trafo di tiap phasa. Jadi pada sebuah bay
transformator terdapat 3 trafo IBT. Pada GITET yang bertegangan 500kV, akan
mentransformasikan tegangan ke 275kV atau langsung ke 150kV, atau bisa juga
sebaliknya.
2. Transformator Bantu (Auxilliary Transformator)
Trafo yang digunakan untuk membantu beroperasinya secara keseluruhan gardu
induk tersebut. Dan merupakan pasokan utama untuk alat-alat bantu seperti motor-motor
listrik 3 fasa yang digunakan pada motor pompa sirkulasi minyak trafo beserta motor
motor kipas pendingin. Yang paling penting adalah sebagai pemasok utama sumber
tenaga cadangan seperti sumber DC, dimana sumber DC ini merupakan sumber utama
jika terjadi gangguan dan sebagai pasokan tenaga untuk proteksi sehingga proteksi tetap
bekerja walaupun tidak ada pasokan arus AC.
Transformator bantu sering disebut sebagai trafo pemakaian sendiri sebab selain
fungsi utama diatas, juga digunakan untuk penerangan, sumber untuk sistim sirkulasi
pada ruang baterai, sumber pengggerak mesin pendingin (Air Conditioner) karena
beberapa proteksi yang menggunakan elektronika/digital diperlukan temperatur ruangan
dengan temperatur antara 20ºC -28ºC.
Untuk mengopimalkan pembagian sumber tenaga dari transformator bantu adalah
pembagian beban yang masing-masing mempunyai proteksi sesuai dengan kapasitasnya
masing-masing. Juga diperlukan pembagi sumber DC untuk kesetiap fungsi dan bay yang
menggunakan sumber DC sebagai penggerak utamanya. Untuk itu disetiap gardu induk
tersedia panel distribusi AC dan DC.
3. Trafo Tenaga
Transformator adalah suatu alat elektro statis yang bekerja secara magnetis yang
mengubah bentuk energi arus bolak-balik dari satu jaringan ke jaringan yang lain, dan
berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau
sebaliknya untuk melayani beban.
Transformator menggunakan prinsip hukum faraday dan hukum lorenzt dalam
menyalurkan daya, dimana arus bolak-balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi itu
akan berubah menjadi magnet. Dan apabila magnet tersebut dikelilingi oleh suatu belitan
maka pada kedua ujung belitan tersebut akan terjadi beda potensial.

Gambar 3.1. Hukum Lorenz


Secara teknis transformator terdiri dari :
1. Inti besi
2. Kumparan primer.
3. Kumparan skunder.

1) Peralatan Tegangan Tinggi


a. Lightning Aresster
b. Spark rod
c. PMT
d. PMS
e. CT
f. PT
2) Peralatan Kontrol
a. Panel Kontrol
b. Panel Relay
c. Meter- meter pengukuran
d. Peralatan Elektronika : telepon,PLC dll
e. Baterai dan rectifier
3) Peralatan Lain
a. Resistor
b. Bus

Anda mungkin juga menyukai