Anda di halaman 1dari 72

1.

Intelectual Diasbility (Retardasi Mental)

No. DSM- Kriteria Diagnosis DSM-V PPDGJ III Kriteria Diagnosis PPDGJ III Terapi Biologi Terapi Psikososial
V
1. (Mild)  Dapat Retardasi Bila menggunakantes IQ  Antidepresan trisiklik  keluarga
317 mengembangkan Mental baku yang tepat, maka dengan dosis rendah  Pendidikan yang
ketrampilan sosial dan Ringan IQ berkisar anatara 50  Antikonvulsi  sesuai
komunikasi. (F70) sampai 69 menunjukkan carbamazepin  Rehabilitasi
 Dalam pemahaman retardasi mental ringan. Buspirone  untuk gangguan  Terapi perilaku
dan penggunaan Pemahaman dari cemas dengan manifestasi self  Terapi kelompok
bahasa cenderung penggunaaan bahasa injury behavior dan agresi.  social skill
terlambat, dan cenderung terlambat building
masalah kemampuan pada berbagai tingkat,  Supportive group
berbicara yang dan masalah  untuk orang
mempengaruhi kemampuan berbicara tua dan saudara
perkebambangan yang mempengaruhi kandung
kemandirian dapat perkembangan
menetap sampai kemandirian dapat
dewasa. menetap sampai
 Dapat mandiri penuh dewasa.
dan merawat diri Walaupun mengalami
sendiri dan mencapai keterlambatan dalam
ketrampilan praktis kemampuan bahasa
dan ketrampilan tetapi sebagian besar
rumah tangga, dapat mencapai
walaupun kemampuan berbicara
perkembangnnya aga untuk keperluan sehari-
lambat. hari. Kebanyakan juga
dapat mandiri penuh
dan merawat diri sendiri
dan mencapai
kerampilan praktis dan
ketrampilan rumah
tangga, walaupun
tingkat
perkembangannya agak
lambat daripada
normal.
Kesulitan utamanya
biasanya tampak dalam
pekerjaan sekolah yang
bersifat akademik, dan
banyak masalah khusus
dalam membaca dan
menulis
Etiologi organic
hanyadapat
diidentifikasi pada
sebagian kecil
penderita.
Keadaan lain yang menyertai
seperti autisme, gangguan
tingkah laku atau disabilitas fisik
dapat ditemukan dalam
berbagai proporsi. Bila terdapat
gangguan demikian, maka harus
diberi kode diagnosis sendiri.
2. 318.0  Dapat berbicara Retardasi IQ biasanya berada  Antidepresan trisiklik  keluarga
atau belajar untuk Mental dalam rentang 35 dengan dosis rendah  Pendidikan yang
berkomunikasi ; Sedang sampai 49.  Antikonvulsi  sesuai
kesadaraan social (F71) Umumnya ada profil carbamazepin  Rehabilitasi
yang buruk ; kesejangan Buspirone  untuk gangguan  Terapi perilaku
perkembangan (discrepancy) dan cemas dengan manifestasi self  Terapi kelompok
motorikyang cukup. kemampuan, beberapa injury behavior dan agresi.  social skill
 Dapat berbicara dapat mencapai tingkat building
dalam percakapan yang lebih tinggi dalam  Supportive group
sederhana, ketrampilan visuo-  untuk orang
sedangkan yang spasial dari pada tugas- tua dan saudara
lain hanya dapat tugas yang tergantung kandung
berkomunikasi pada bahasa, sedangkan
seadanya untuk yang lainnya sangat
kebutuhan dasar vanggung namun dapat
mereka. mengadakan interaksi
social dan percakapan
sederhana.
Tingkat perkembangan
bahasa bervariasi : ada
yang dapat mengikuti
percakapan sederhana,
sedangkan yang lain
hanya dapat
berkomukasi seadanya
untuk kebutuhan dasar
mereka.
Suatu etiologi organic
dapat di-identifikasi
pada kebanyakn
penyandang retardasi
mental sedang.
Autise masa kanaka tau
gangguan
perkembangan
pervasive lainnya
terdapat pada sebagian
kecil kasus dan
mempunyai pengaruh
besar dan gambaran
klinis dan tipe
penatalaksanaan yang
dibutuhkan.
3. 318.1  IQ 20-35 Retardasi  IQ biasanya berada dalam  Antidepresan trisiklik  keluarga
 Kurang mengerti akan Mental rentang 20 – 34 dengan dosis rendah  Pendidikan yang
bahasa tulisan, angka, Berat  Pada umumnya mirip dengan  Antikonvulsi  sesuai
waktu, dan uang. (F72) retardasi mental sedang carbamazepin  Rehabilitasi
 membutuhkan dalam hal: Buspirone  untuk gangguan  Terapi perilaku
bantuan dalam - gambaran klinis cemas dengan manifestasi self  Terapi kelompok
melakukan aktivitas - terdapatnya etiologi injury behavior dan agresi.  social skill
sehari-hari seperti organik building
makan, memakai baju, - kondisi yang  Supportive group
dan mandi. menyertainya  untuk orang
 Termasuk retardasi - tingkat prestasi yang tua dan saudara
mental yang rendah kandung
dependen: mampu Kebanyakan penyandang
berbicara yang paling retardasi mental berat
sederhana, tetapi menderita gangguan motorik
membutuhkan suatu yang mencolok atau defisit lain
institusi atau yang menyertainya,
pengasuh suportif memunjukkan adanya
yang intens. kerusakan atau penyimpangan
 Bahasa bicaranya perkembangan yang bermakna
terbatas pada kosa secara klinis dari susunan saraf
kata dan tata bahasa. pusat.
Individu mengerti omongan
yang sederhana dan
komunikasi isyarat.
4. 318.2  IQ dibawah 20 Retardasi  IQ biasanya dibawah 20  Antidepresan trisiklik  Terapi bicara
 1% dari seluruh jumlah Mental  Pemahaman dan penggunaan dan Antikonvulsi dosis  Terapi
penderita retardasi Sangat bahasa terbatas, paling rendah sosialisasi
mental Berat banter mengerti perintah  Terapi
 Mereka bergantung (F73) dasar dan mengajukan bermain
secara total kepada permohonan sederhana.  Terapi
orang lain dan  Keterampilan visuo-spasial perilaku
biasanya mempunyai yang paling dasar dan  Terapi
kerusakan neurologi sederhana tentang memilih kelompok
yang bermakna; tidak dan mencocokan mungkin  Terapi
dapat berjalan atau dapat dicapainya, dan dengan Suportif
berbicara. pengawasan dan petunjuk
 Sangat terbatas dalam yang tepat penderita mungkin
memahami komunikasi dapat sedikit ikut melakukan
bicara dan isyarat. Tapi tugas praktis dan rumah
sebagian dari mereka tangga.
dapat mengerti  Suatu etiologi organik dapat
instruksi atau isyarat diidentifikasi pada sebagian
yang sederhana. besar kasus.
 Sangat tergantung Biasanya ada disabilitas
kepada orang lain pada neurologik dan fisik lain yang
berbagai aspek dalam berat yang mempengaruhi
mengurus diri, mobilitas, seperti epilepsi dan
kesehatan dan hendaya daya lihat dan daya
keselamatannya. dengar. Sering ada gangguan
perkembangan pervasif dalam
bentuk sangat berat khusunya
autisme yang tidak khas,
terutama pada penderita yang
dapat bergerak.
Penyakit PPDGJ III Kriteria diagnosis DSM V Kriteria diagnosis Terapi Biologis Terapi Psikososial
PPDGJ III DSM V
Retardasi F 78 Katagori ini hanya F 78 diagnosis ini untuk di Beberapa penelitian Pendidikan untuk anak
mental Retardasi digunakan bila Gangguan bawah usia 5 tahun telah memusatkan Lingkungan pendidikan
mental penilaian dari tingkat perkembangan ketika tingkat perhatian pada untuk anak - anak
lainnya retardasi mental global keparahan klinis tidak pemakaian medikasi retardasi mental harus
dengan memakai dapat diandalkan untuk sindrom termasuk program yang
prosedur biasa sangat dinilai pada anak usia perilaku berikut ini lengkap yang menjawab
sulit atu tidak mungkin dini. kategori ini yang sering terjadi latihan keterampilan
dilakukan karena didiagnosis ketika diantara retardasi adaptif, latihan
adanya gangguan seorang individu mental : keterampilan sosial, dan
sensorik atau fisik, gagal memenuhi 1) Agresi dan latihan kejuruan.
misalnya buta, bisu tonggak perilaku melukai b) Terapi perilaku ,
tulio, dan penderita perkembangan yang diri sendiri. kognitif, dan
yang perilakunya diharapkan di Beberapa bukti psikodinamika.
terganggu berat atau beberapa daerah penelitian terkendali Terapi perilaku telah
fisiknya tidak mampu fungsi intelektual dan dan tidak terkendali digunakan selama
berlaku untuk telah menyatakan bertahun – tahun untuk
individu yang tidak bahwa lithium membentuk dan
mampu untuk (Eskalith) berguna meningkatkan perilaku
menjalani penilaian dalam menurunkan sosial, untuk
yang sistematis dari agresi dan perilaku mengendalikan serat
fungsi intelektual. melukai diri sendiri. menekan perilaku agresif
termasuk anak-anak Antagonis narkotik dan destruktif pasien.
yang terlalu muda seperti naltrexone Terapi kognitif seperti
untuk berpartisipasi (Trexan) menghilangkan keyakinan
dalam pengujian menurunkan palsu dan latihan relaksasi
standar. kategori ini perilaku melukai dengan instruksi dari diri
memerlukan penilaian diri sendiri pada sendiri, juga telah
ulang dalam jangka retardsi mental dianjurkan untuk pasien
waktu tertentu degan diagnostik retardasi mental yang
untuk gangguan mampu mengikut
autistik infantil. instruksi. Terapi
Carbama zepine psikodinamika telah
(Tegretol) dan digunakan pada pasien
valproic acid retardasi mental dan
(depakene) adalah keluarganya untuk
medikasi yang juga menurunkan konflik
bermanfaat pada tentang harapan yang
beberapa kasus menyebabkan kecemasan,
perilaku melukai kekerasan, dan depresi
diri sendiri. yang menetap.
2) Gerakan motorik c) Pendidikan Keluarga
streotipik Pendidikan keluarga
Madikasi dengan pasien retardase
antipsikotik, seperti mental tentang cara
haloperidol (haldol) meningkatkan kompetensi
dan chlorpromazine dan harga diri sambil
(Thorazine), mempertahankan harapan
menurunkan yang realistik untuk
perilaku mulasi diri pasien. Keluarga sering
yang berulang pada kali merasa kemandirian
pasien retardasi dan memberikan
mental. lingkungan yang
3) Perilaku mangasuh dan suportif
kemarahan eksplosif bagi anak retardasi
Penghambat – β, mental, yang
seperti propranolol kemungkinan mengalami
dan buspirone suatu tingkat
(BuSpar), telah
dilaporkan
menyababkan
penurunan
kemarahan eksplosif
di antara pasien
dengan retardasi
mental dan
gangguan autistik.
4) Gangguan defisit –
atensi/hiperaktifitas
Penelitian terapi
methylphenidate
pada pasien
teretardasi mental
dengan gangguan
defisit –
atensi/hiperaktifitas
telah menunjukan
perbaikan.

F 79 Jelasa terdapat F 79 kategori ini


Retardasi retardasi mental, tetapi Gangguan disediakan untuk
mental tidak ada informasi intelektual individu di atas usia 5
YTT yang cukup untuk yang tidak tahun ketika penilaian
menggolongkannya tentu tingkat cacat
dalam salah satu intelektual (gangguan
katagori tersebut diatas cacat intelektual) oleh
rata-rata prosedur
yang tersedia secara
lokal diberikan sulit
mungkin karena
gangguan sensorik
atau fisik terkait,
seperti kebutaan atau
tuli prelingual ;
kecacatan lokomotor;
atau ada atau masalah
perilaku yang parah
atau terjadi gangguan
mental. kategori ini
seharusnya hanya
digunakan untuk
keadaan luar biasa
dan membutuhkan
penilaian ulang
setelah jangka waktu
tertentu.
2. Communication Disorder

Penyakit PPDGJ Kriteria Diagnosis PPDGJ DSM Kriteria Diagnosis DSM V Terapi Biologis Terapi Psikososial
III III V
F80.1  Gangguan perkembagan 315.39  Kesulitan yang terjadi -  Terapi latihan
Gangguan khas dimana kemampuan terus menerus dalam pendoromg
Berbahasa anak dalam akuisisi dan penggunaan perilaku san
Ekspresif mengekspresikan bahasa bahasa diseluruh praktek
dengan berbicara, jelas modalitas (contohnya: dengan fonem
dibawah rata-rata anak lisan, tulisan, bahasa (unit suara),
dalam usia mentalnya, isyarat, dll) karena perbendaharaa
tetapi pengertian bahasa defisit dalam n kata dan
dalam batas-batas norml, pemahaman atau konstruksi
dengan atau tanpa produksi kata yang kalimat.
gangguan artikulasi. meliputi :  Konseling
 Meskipun terdapat variasi 1. Mengurangi parental
individual yang luas kosakata suportif.
dalam perkembangan (pengetahuan kata
bahsa yang normal, tidak dan penggunaan).
adanya kata atau beberapa 2. Keterbatasan
kata yang muncul pada struktur kalimat
usia 2 tahun, dan ketidak- (kemampuan
mampuan dalam mengerti menempatkan kata-
kata-kata majemuk kata dan akiran
sederhana pada usia 3 secara bersamaan
tahun, dapat diambil menjadi bentuk
sebagai tanda yang kalimat berdasarkan
bermakna dari aturan tata bahasa
keterlambatan. dan morfologi).
 Kesulitan-kesulitan yang 3. Penurunan dalam
tampak belakangan pembicaraan
termasuk: perkembangan (kemampuan untuk
kosakata yang terbatas, menggunakan
kesulitan dalam memilih kosakata dan kalimat
dan mengganti kata-kata penghubung untuk
yang tepat, penggunaan menjelaskan dan
berlebihan dari kelompok menggambarkan
kecil kata-kata umum, suatu topik atau
memendekan ucapan serangkaian
yang panjang, struktur peristiwa atau
kalimat yang mentah, memiliki
kesalahan kalimat percakapan)
(syntactical), kehilangan  Kemampuan bahasa
awalan atau akhiran yang secara substansial dan di
khas, dan salah atau gagal bawah kuantitas yang
dalam menggunakan diharapkan untuk
aturan tata bahasa seperti seusianya, sehingga
kata penghubung, kata keterbatasan fungsional
ganti, kata kerja, dan kata dalam komunikasi yang
benda yang terinfleksi efektif, partisipasi
(berubah). Dapat dijumpai sosial, prestasi
generalisasi berlebihan akademik, kinerja kerja,
yang tidak tepat dari secara individual, atau
aturan tata bahasa, seperti dalam kelompok.
kekurangan dalam  Onset gejala muncul di
pengucapan kalimat dan awal periode
kesulitan mengurut perkembangan.
kejadian-kejadian yang  Kesulitan tidak
lewat. disebabkan gangguan
 Ketidak-mampuan dalam pendengaran atau
bahasa lisan sering gangguan sensorik
disertai dengan lainnya, disfungsi
keterlambatan atau motorik, atau kondisi
kelainan dalam bunyi kata medis atau kondisi
yang dihasilkan. neurologis dan tidak
 Pengguanaan bahasa non- lebih baik dijelaskan
verbal (seperti senyum, dengan gangguan
dan gerakan tubuh) dan intelektual (gangguan
bahasa “internal” yang perkembangan
tampak dalam imajinasi intelektual) atau
atau dalam permainan keterlambatan
khayalan harus secara perkembangan global.
relatif utuh, dan
kemampian dalam
komunikasi sosial tanpa
kata-kata tidak terganggu.
 Sebagai kompensasi dari
kekurangannya, anak
akan berusaha
berkomunikasi dengan
menggunakan
demonstrasi, lagak
(gesture), mimik, atau
bunyi yang non-bahasa.
F 80.2  Gangguan perkembangan Diberikan bila  Terapi
Gangguan khas dimana pengertian ada masalah lingkungan
Berbahasa anak dalam bahasa, emosional dan stimuli yang
Reseptif dibawah kemampuan perilaku ringan.
rata-rata amak dalam usia  Terapi
mentalnya. kelompok
 Kegagalan dalam dengan
memberi respons terhadap instruksi
nama yang familiar pada bicara dan
ulang tahun yang bahasa
pertama, diintegrasikan
ketidakmampuan dalam kedalam
identfikasi beberapa objek berbagai
yang sederhana dalam lingkungan.
usia 18 bulan, atau  Konseling
kegagalan dalam keluarga
mengikuti instruksi dimana orang
sederhana pada usia 2 tua diajarkan
tahun, dapat dicatat pola interaksi
sebagai tanda-tanda dari yang sesuai.
kelambatan. Dikemudian
hari kesulitan-kesulitan
mencakup
ketidakmampuan untuk
mengerti struktur tata
bahasa, dan kekurangan
dalam mengerti aspek
penghalusan dari bahasa.
 Kriteria dari gangguan
pervasif tidak dijumoai.
 Pada hampir semua kasus,
perkembangan dari
bahasa ekspresif juga
terlambat dan lazim ada
suara ucapan yang tidak
normal.
 Dari semua variasi
gangguan perkembangan
khas berbicara dan
berbahasa, gangguan
berbahasa reseptif
mempunyai tingkat
hubungan yang tinggi
dengan gangguan sosio-
emosional-perilaku.

Gagap F80.0  Gangguan perkembangan 318.2  Kesulitan persisten -  Terapi bicara.


Gangguan khas dimana penggunaan dengan produksi bunyi  Monitoring
artikulasi suara untuk berbicara dari ujaran yang hubungan anak
berbicara anak, berada di bawah mengganggu kejelasan dengan
khas tingkay yang sesuai bicara atau mencegah lingkungan.
dengan usia mentalnya, komunikasi verbal dari  Konseling
sedangkan tingkat pesan. orang tua.
bahasanya normal.  Gangguan ini
 Usia penguasaan suara menyebabkan
untuk berbicara, dan keterbatasan dalam
urutan dimana suara ini komunikasi yang efektif
berkembang, menunjukan yang mengganggu
variasi individual yang partisipasi sosial,
cukup besar. prestasi akademik,
 Diagnosis ditegakan kineja kerja, secara
hanya jika beratnya individual atau dalam
gangguan artikulasi diluar kelompok.
batas variasi normal bagi  Onset gejala muncul di
usia mental anak; awal periode
intelegensiaa nonverbal perkembangan.
dalam batas normal;  Kesulitan tidak
kemampuan dalam disebabkan kondisi
berbahasa ekspresif dan bawaan atau didapat,
reseptif dalam batas seperti cerebral palsy,
normal; kelainan bibir sumbing, ketulian
artikulasi tidak langsung atau gangguan
diakibatkanoleh suatu pendengaran, cedera
kelainan sensorik, kepala, atau kondisi
struktural atau neurologis; medis lain atau kondisi
dan salah ucap jelas tidak neurologis.
normal dalam konteks
pemakaian bahasa
percakapan sehari-hari
dalam kehidupan anak.

PENYAKIT PPDGJ III KRITERIA DIAGNOSIS DSM V KRITERIA DIAGNOSIS DSM V TERAPI TERAPI
MEDIS PSIKOSOSIAL
PPDGJ III

GANGGUAN F 80. 8 Termasuk : pelat gangguan pada kelancaran dan waktu Obat anti- Pengobatan
PERKEMBANGAN Gangguan (lipsing F 80.81 pola normal pidato yang berada di ansietas : Tidak Langsung :
PSIKOLOGIS perkembang Childhood telah sesuai untuk usia individu dan Alprazolam
an berbicara Onset keterampilan berbahasa, bertahan dari Keluarga
(Xanax)
dan Gangguan waktu ke waktu, dan ditandai dengan menciptakan
berbahasa Kefasihan sering dan ditandai kejadian satu (atau lingkungan yang
(Gagap)) meningkatkan
lainnya lebih) dari berikut : Selektif kefasihan
serotonin
1 Pengulangan Suara Suku kata reuptake berbicara anak
inhibitor :
2 Pemanjangan suara dari konsona serta vokal
Citalopram
(Celexa) Pengobatan
3.kata yang terputus (Berhenti dalam berkata)
Langsung :
4. Bunyi atau diam berkata( di isi atau stop -Modifikasi
Obat
berbicara) bicara
golongan
(menggunakan
serotonergic
5.Perkataan yang panjang lebar ( penggantian strategi dengan
yang kuat :
kata untuk menghindari kata yang bermasalah) onset mudah,
Clomiprami berbicara
6.hasil kata dengan kelebihan ketegangan fisik.
ne dengan
(Anafranil) perlahan dan
7. Pengulangan satu suku kata. mudah, serta
teknik
pernapasan)

B. Gangguan penyebab kecemasan berbicara -Desensitisasi


tentang pembatasan atau efek sosial dan (menciptakan
komunikasi yang efektif, partisipasi sosial, kesadaran pada
saat gagap dan
atau kinerja akademik pekerjaan, individual
bagaimana
atau dalam kombinasi apapun untuk
mengurangi
c. timbulnya gejala pada periode awal
ketegangan)
perkembangan.
-Menggunakan
d. gangguan pidato tidak di sebabkan kegiatan yang
oleh kerusakan motorik – sensorik , terstruktur
dysfluencyassosiated penghinaan untuk mengatasi
neurologis (stroke, tumor, trauma) atau emosi/sikap
kondisi medis lain dan contoh tidak gagap sehingga
baik perencanaan oleh gangguan mental meningkatkan
lain. penghargaan
diri yang positif

Gangguan Kategori ini harus di F 80. 89 A. Kesulitan terus-menerus dalam Pengobatan


perkembang hindarkan sejauh penggunaan sosial komunikasi meliputi
an berbicara mungkin dannhanya Gangguan verbal dan nonverbal seperti yang memberikan
dan di gunakan untuk Komunikasi dituturkan oleh semua hal berikut: informasi dan
berbahasa gangguan yang tidak (Pragmatis) bimbingan
YTT di tentukan dengan 1. Defisit dalam menggunakan kepada pasien /
Sosial komunikasi untuk tujuan sosial, seperti
hendaya yang klien, keluarga /
bermakna dalam menyapadan berbagi informasi, pengasuh, dan
dengan cara yang sesuai untuk konteks
pengembangan bicara orang-orang
atau bahasa yang sosial. penting lainnya
tidak termasuk 2 Penurunan kemampuan untuk tentang sifat
retardasi mental atau mengubah komunikasi untuk gangguan
karena kelainana mencocokkan konteks atau kebutuhan komunikasi
neurologis, sensorik pendengar, seperti berbicara secara sosial dan
atau fisik yang secara berbeda di dalam kelas daripada di pengobatan.
langsung berpengaruh taman bermain, berbicara secara
pada bicara dan berbeda terhadap anak daripada orang
bahasa. dewasa,
Termasuk : gangguan danmenghindaripenggunaanbahasa
berbahasa YTT yang terlalu formal.

3 Kesulitan aturan untuk percakapan


dan bercerita, seperti bergiliran dalam
percakapan, mengulang ketika disalah
pahami, dan mengetahui bagaimana
menggunakan sinyal verbal dan
nonverbal untuk mengatur interaksi
berikut.

4. Kesulitan memahami apa yang tidak


dinyatakan secara eksplisit (misalnya
membuat kesimpulan), bukan
nonliteral atau ambigu makna bahasa
(misalnya idiom, humor, metafora,
beberapa makna yang bergantung
pada konteks untuk interpretasi)

B. Defisit mengakibatkan keterbatasan


fungsional dalam komunikasi yang
efektif, partisipasi sosial, hubungan
sosial, prestasi akademik, atau
kinerjakerja, secara individual atau
dalam kombinasi.

C. Timbulnya gejala ini pada periode


awal perkembangan tetapi deficit
mungkin tidak menjadi sepenuhnya
terwujud sampai permintaan
komunikasi sosial melebihi kapasitas
tertentu).

D. Gejala tersebut tidak disebabkan


kondisime di satu neurologis lain atau
dengan kemampuan rendah dalam
domain struktur kata dan tata bahasa,
dan tidak lebih baik
3. Autism Spectrum Disorder

Penyakit PPDGJ-III Kriteria diagnostik menurut PPDGJ-III DSM-V Kriteria diagnostik menurut DSM- Terapi biologis Terapi psikososial
V

Gangguan Autisme masa  Biasanya tidak ada riwayat Autisme A. kurangnya komunikasi dan  SSRI Metode ABA
pervasif anak-anak perkembangan abnormal yang jelas. spectrum interaksi sosial yang menetap  Risperidone  Memberikan
F84.0 Jika dijumpai, abnormalitas tampak disorder (ASD) pada berbagai konteks : reinforcement
<3 tahun  pendekatan sosial yang bila anak
 Selalu ada hendaya kualitatif dalam tidak normal dan menurut
interaksi sosial kegagalan untuk perintah terapi
 Tiada apresiasi adekuat terhadap melakukan komunikasi
isyarat sosioemosional, yang dua arah (kegagalan Metode option
tampak sebagai kurangnya berinisiatif atau merespon  Selalu ikuti
respons terhadap emosi pada interaksi sosial) perilaku anak
terhadap orang lain dan/atau  terganggunya perilaku
kurang modulasi terhadap komunikasi non verbal Metode floor
perilaku dalam konteks sosial yang digunakan untuk time
 Buruk dalam penggunaan isyarat interaksi sosial (hilangnya  Periksa
sosial dan lemah dalam ntegrasi kontak mata, bahasa keadaan
perilaku sosial, emosional dan tubuh dan ekspresi wajah) prestasi
komunikatif  kekurangan dalam akademik
 Adanya hendaya kualitatif dalam mengembangkan, sekolah anak
komunikasi mempertahankan  Bangkitkan
 kurangnya penggunaan sosial hubungan (kesulitan rasa percaya
dari kemampuan bahasa , dalam bermain imaginatif diri anak
gangguan permainan imaginatif atau berteman, tidak ada
dan imitasi sosial ketertarikan terhadap Terapi bicara
 Buruknya fleksibilitas dalam teman sebaya
bahasa ekspresif dan relatif Terapi sosial
kurang dalam sisi kreativitas dan B. perilaku terbatas, pola  Perbaikan
fantasi dalam proses pikir perilaku yang repetative, komunikasi 2
ketertarikan atau aktifitas arah anak
yang termanifestasi minimal
 Pola perilaku, minat dan kegiatan 2 dari perlaku berikut : Terapi perilaku
yang terbatas, pengulangan dan  pergerakan motorik  perkuat perilaku
streotipik (bersikap kaku dan rutin repetetif/streotipis, dalam baik dengan
dalam aspek kehidupan sehari-hari) penggunaan objek atau sistem imbalan
/ reward
 Terdapat kelekatan yang aneh bahasa
terhadap benda yang tak lembut  perhatian yang berlebihan
pada fase dini anak pada kesamaan, rutinitas  acuhkan
perilaku kurang
 Sering menunjukkan perhatian yang kaku atau pola baik yang ringan
khusus terhadap unsur perilaku verbal atau non-
 cabut hak
sampingan dari benda verbal yang diritualkan istimewa jika
 Sering menunjukkan beberapa sikap  kelekatan dan perilaku negatif
tidak khas seperti: pembatasan diri yang menjadi terlalu
 Fobia tinggi pada suatu serius untuk
diacuh
 Gangguan tidur dan makan ketertarikan yang
 Tempertantrum abnormal  hilangkan
 hiperaktivitas/hipoaktivita pemicu dari
 Agresivitas perilaku buruk
 Cenderung mencedrai diri sendiri s pada input sensoris atau
(terkait dengan retardasi mental) ketertarikan yang tidak
 Kurang dalam spontanitas, inisiatif biasa pada aspek sensori
dan kreativitasdalam mengatur pada lingkungan
waktu
C. gejala muncul pada periode
perkembangan awal (tapi
mungkin tidak termanifestasi
penuh sampai tuntutan sosial
melebihi kapasitas yang
terbatas

D. gejala menyebabkan
perusakan yang signifikan
pada kehidupan sosial,
pekerjaan atau setting
penting lain dalam kehidupan
Autisme tak  Gangguan perkembangan pervasif
khas yang dibedakan dari autisme dalam E. gangguan lebih baik tidak
F84.1 usia awalnya atau dari tidak dijelaskan dengan istilah
terpenuhinya ketiga kriteria ketidakmampuan intelektual
diagnosis (intellectual disability) atau
 Abnormalitas dan/atau hendaya gangguan perkembangan
perkembangan baru timbul untuk intelektual atau
pertama kali selepas umur 3 tahun keterlambatan
 Dan/atau tidak cukup ditunjukkan perkembangan secara total
abnormalitas dalam satu atau dua
dari 3 bidang psikopatologi yang
dibutuhkan untuk diagnosis autisme
 Sering dijumpai pada pasien perincian harus dilakukan apabila
retardasi mental berat  ada/tiada penurunan
intelektual
Sindrom rett  Kondisi belum diketahui sebabnya,  ada/tiada penurunan
F84.2 terjadi pada anam perempuan kebolehan berbahasa
 Onset usia 7-24 bulan  terkait dengan keadaan kondisi
 Hilangnya kemampuan gerakan medis/genetik/lingkungan
tangan yang bertujuan dan  terkait dengan kelainan
ketrampilan motorik manipulatif neurodevelopemen, mental
yang telah terlatih atau gangguan perilaku
 Disertai kehilangan atau hambatan  disertai katatonia
seluruh atau sebagian kemampuan
berbahasa, gerakan seperti mencuci terdapat 3 tingkat keparahan  Terapi fisikal
tangan yang streotipik dengan fleksi ASD
lengan di depan dada dan dagu 1. LEVEL 3 (memerlukan  Terapi wicara
 Gambatan dalam fungsi mengunyah dukungan sangat substansial)
makanan  Kekurangan yang parah dari  Dukungan gizi
 Sering terjadi episode hiperventilasi, keahlian komunikasi verbal
selalu gagal dalam pengaturan dan non-verbal
buang air besar (BAB) dan buang air  Perilaku tidak flexibel,
kecil (BAK) kesulitan ekstrim
 Kehilangan hubungan sosial menghadapi perubahan
 Cara berdiri dan berjalan cenderung  Perilaku berulang terbatas
melebar, otot hipotonik, koordinasi jelas mengganggu fungsi
gerak tubuh memburuk, serta semua bidang
skoliosis atau kifoskoliosis yang
berkembang kemudian 2. LEVEL 2 (memerlukan
 Spastisitas dan rigiditas terutama dukungan substansial)
ekstrimitas bawah  Kekurangan ketara dari
keahlian komunikasi verbal
dan non-verbal
 Perilaku tidak flexibel,
 Perkembangan normal sampai usia kesulitan menghadapi
Gangguan minimal 2 tahun, yang diikuti perubahan
desintegratif kehilangan yang nyata dari  Perilaku berulang terbatas
masa kanak ketrampilan yang terlatihdisertai sering terjadi sehingga
yang lainnya abnormalitas kualitatif dari fungsi mengganggu fungsi semua
F84.3 sosial bidang
 Regresi yang jelas atau kehilangan
kemampuan berbicara, bermain, 3. LEVEL 1 (memerlukan
ketrampilan sosial dan perilaku dukungan)
penyesuaian diri  Tanpa dukungan di tempat,
 Hilangnya kendali BAB dan BAK serta kekurangan dalam hal
kemerosotan motorik komunikasi sosial
 Hilang minat akan lingkungan menimbulkan gangguan
 Motorik streotipik yang diulang- yang berarti
ulang  Perilaku tidak flexible
 Kekurangan interaksi sosial dan signifikan menyebabkan
komunikasi mirip autisme gangguan fungsi pada suatu
konteks atau lebih
 Kesultan beralih antara
beberapa aktifitas dan
bermasalah dalam
mengorganisir dan
Gangguan  Suatu gangguan tak jelas batasannya merencanakan sesuatu
aktivitas dengan validitas nosologis yang
berlebih yang belum pasti
berhubungan  Kombinasi antara :
dengan  Perkembangan tak serasi dari
retardasi overaktivitas yang berat
mental dan  Streotipik motorik
gerakan  Retardasi mental berat
streotipik
F84.4

Sindroma  Gangguan dengan validitas nosologis


Asperger yang belum pasti, ditandai oleh
F84.5 abnormalitas kualitatif seperti
autisme
 kombinasi antara :
 hambatan umum yang klinis jelas
merupakan keterlambatan
berbahasa atau perkembangan
kognitif
 disertai gejala seperti autisme  Teknik ABA
yaitu defisiensi kualitatif fungsi
interaksi sosial yang timbal balik  Cognitive
dengan pola perilaku perhatian Behaviour
dan aktivitas terbatas, berulang treatment
dan streotipik (CBT)

 Terapi fisikal

Gangguan
 diagnosa sisa yang harus
perkembangan dipergunakan untuk gangguan yang
pervasif YTT tidak memenuhi deskripsi umum
F84.9 gangguan perkembangan pervasif
 tetapi terdapat informasi yang tidak
memadai, atau adanya hal
kontradiktif yang tidak memenuhi
kriteria F84 lainnya

Penyakit PPDGJ-III Kriteria diagnostik menurut PPDGJ-III DSM-V Kriteria diagnostik menurut DSM- Terapi Terapi
V biologis psikososial
Gangguan   Terdapat beberapa syarat A. Sulit belajar dan
Perkembangan dasar untuk diagnosis memakai keterampilan
Belajar Khas gangguan perkembangan akademik, diindikasikan
belajar khas; jika terdapat setidaknya
a) secara klinis terdapat satu gejala yang
derajat hendaya yang menetap sekurang-
bermakna dalam kurangnya 6 bulan.
keterampilan `1. Tidak akurat atau
skolastik tertentu lambat dan membaca
(beratnya hendaya kalimat dengan usaha
dinilai dari: ukuran keras (contoh, membaca
skolastik, gangguan kata-kata / kalimat
perkembangan yang secara tidak tepat atau
mendahului, masalah lambat dan ragu-ragu,
yang terkait, pola meskipun syarat
dan respons) intervensi yang
b) Hendaya-nya harus ditargetkan sulit :
khas dalam arti A. Tidak akurat atau
bahwa tidak semata- lambat dan
mata dapat membaca
dijelaskan dari kalimat dengan
retardasi mental atau usaha keras (
hendaya ringan contoh,
dalam inteligensi membaca kata-
umum, sebab IQ dan kata/kalimat
kinerja skolastik tidak secara tidak
persis berjalan tepat atau
bersamaan/paralel) lambat dan ragu-
c) Hendaya harus ragu, sering
dalam masa hanya kata-kata
perkembangan, terkaan, sulit
dalam arti harus mengeluarkan
sudah ada pada awal kata-kata).
usia sekolah dan B. Sulit memahami
tidak didapat pada arti dari apa yang
proses perjalanan dibaca (dapat
pendidikan lebih membaca teks
lanjut; secara akurat
d) d)Harus tidak ada tetapi tidak
faktor luar yang mengerti per
dapat menjadi alasan bagian kalimat,
untuk kesulitan hubungan kata-
skolastik (misalnya: kata, arti makna
kesempatan belajar, kata-kata yang
sistem pengajaran, dalam dari apa
pindah sekolah, dsb) yang dibaca).
e) Tidak langsung C. Sulit mengeja
disebabkan oleh kalimat (seperti
hendaya visus atau menambah,
pendengaran yang menghiraukan,
tidak terkoreksi atau vokal
 Dengan petunjuk diatas, pengganti atau
diagnosis gangguan juga konsonan)
perkembangan belajar khas D. Sulit memahami
harus berlandaskan temuan ekspresi yang
positif dari gangguan kinerja tertulis
skolastik yang secara klinis (membuat tata
bermakna, yang berkaitan bahasa atau
dengan faktor-faktor kesalahan tanda
“dalam” (intrinsic) dari baca dalam
perkembangan anak. kalimat,
mengorganisasik
an paragraf,
ekspresi
penulisan dari
suatu kejelasan
ide)
E. Sulit memberi
alasan yang
berhubungan
dengan
matematika/ilmu
pasti (sulit
mengaplikasikan
konsep
matematika,
fakta, atau
proseuder yang
berhubngan
dengan masalah
kuantitatif/angka
-angka)
B. Keterampilan akademik
yang dicapai pada
hakekatnya rendah yang
diharapkan sesuai untuk
usia kronologis individu
dan menyebabkan
gangguan signifikan
dengan akademik atau
pekerjaan akademik,
atau aktivitas sehari-hari,
yang dapat dilihat dari
pencapaian prestasi
individu. Untuk individu
berumur 17 tahun
keatas, terdapat sejarah
pembelajaran yang
terganggu dan sulit
dicapai dan tak sesuai
dengan pengukuran
standar prestasi.
C. Kesulitan belajar dimulai
selama umur sekolah
tetapi tidak menjadi
sepenuhnya terwujud
sampai tuntutan bagi
mereka mempengaruhi
kemampuan akademik
melebihi atau menulis
laporan yang kompleks
untuk tenggang waktu
yang ketat, beban
akademik yang
berlebihan/berat.
D. Kesulitan belajar tidak
lebih baik dicatat dengan
keterbatasan intelektual,
ketajaman visual yang
tak terkoreksi atau
auditorik, gangguan
mental atau neurologis
lainnya kurangnya
kesulitan psikososial
kemahiran dalam
memahami bahasa
akademik atau instruksi
pendidikan yang tak
cukup

F (90.9)  Kategori sisas ini tidak Gangguan Kategori ini ditambahkan pada
Gangguan dianjurkan dan hanyalah Attention presentasi yang gejalanya sesuai
Hiperkinetik boleh digunakan bila kurang Defisit karakteristik ADHD yang
YTT dapat dibedakan antara Hiperaktif disebabkan kelemahan pada
F90.0 dan F90.1, tetapi Disorder sosial, pekerjaan, atau bidang
memenuhi keseluruhan yang penting lainnya berfungsi
kriteria untuk F90. Tidak mendominasi tetapi tidak
Spesifik memenuhi kriteria seluruhnya
untuk gangguan hiperaktivitas
atau salah satu gangguan dalam
kelainan perkembangan saraf
dalam hal kelas untuk diagnosis.
ADHD yang tidak spesifik dipakai
dalam situasi yang mana klinisi
memilih tidak untuk melakukan
spefikasi karena alasan tersebut
tidak ditemukan pada ADHD atau
pada kelainan spesifik pada
perkembangan saraf, dan
termasuk presentasi yang mana
ada informasi yang cukup untuk
membuat diagnosis spesifik yang
lebih baik.
4. ADHD

Penyakit Kode Kriteria PPDGJ 3 DSM V DSM IV TerapiBiologi TerapiPsikoSosial


ADHD - F 90.0 - Kriteria Umum F90 Terpenuhi, Pre Dominantly Kriteria - Metilfenidat - Penyuluhankepada
Inattentive Seperti (Ritalin) 3-4x/10- orang
tapi tidak terpenuhi F91.
presentation : diatas 60mg/hari tuadanmembantum
adanya temuan - Dekstroamfetami erekadalamstrategi
Kriteris A1 tapi n (Dexedrine) 2- pengasuhan
tidak ada temuan 3x/5-40mg/hari - Penghargaandanko
kriteria A2 dalam 6 - Amfetamin snekuensiatasperil
bulan terakhir. (Adderall) aku,
- Pemolin (Cyler) memberipujiankon
1x 37.5- sisten,
11.25mg/hari teguransecara
verbal.
- Terapiberrmain
(sepertibermain
drama
olehpsikiater)

Penyakit PPDGJ Kriteria Diagnosis PPDGJ III DSM Kriteria Diagnosis DSM V Terapi Biologis Terapi Psikososial
III V
ADHD F 90.1  Gangguan Tingkah Laku Hiperkinetik 314.01  Gangguan pemusatan perhatian /  Pendekatan  Adanya pelatihan
 Memenuhi kriteria menyeluruh hiperaktifitas, predominan gejala psikofarmalogis ketrampilan social
mengenai gangguan hiperkinetik (F90) Hiperaktifitas-implusif pada anak dengan  Edukasi terhadap
dan juga kriteria menyeluruh mengenai ADHD. obat pilihan orangtua dan guru
gangguan tingkah laku (F91).  Jika memenuhikriteria A2 utamanya yaitu untuk mendaptkan
tetapi tidak memenuhi kriteria A1 golongan suatu bentuk terapi
F 90  Ciri-ciri utama ialah berkurangnya selama 6 bulan terakhir. psikostimulan. perilaku yg disebut
perhatian dan aktivitas berlebihan.  Dikenal ada 3 modifaksi perilaku
Yang mana merupakan syarat mutlak 314.01  Kategori ini berlaku untuk gejala macam obat  modifikasi perilaku
untuk diagnosis dan harus nyata lebih karakteristik attention deficit/ golongan adalah teknik terapi
dari satu situasi (misal : di rumah, di hyperactivity disorder yang psikostimulan. dengan
kelas, di klinik). menyebabkan gejala klinis secara a.Golongan Metilfenidat menggunkan
 Berkurangnya perhatian tampak jelas khusus atau gangguan dalam bidang b.Golongan prinsip ABC
dari terlalu dini dihentikannya tugas dan sosial, pekerjaan atau lainnya yang deksamfitamin. (antecedents,behavi
ditinggalkannya suatu kegiatan sebelum berfungsi mendominasi tetapi tidak c.Golongan pamolin or
tuntas selesai. memenuhi semua kriteria untuk danconsequence)
 Hiperaktivitas dinyatakan dalam gangguan hiperkinetik lainnya.  Family support
kegelisahan yang berlebihan, khususnya group
dalam situasi yang menuntuk keadaan  gangguan hiperaktivitas kategori
relatif tenang. Tolok ukur untuk lainnya yang ditentukan, digunakan
penilainnya adalah bahwa suatu aktivitas dalam situasi di mana dokter
disebut berlebihan dan dibandingkan memilih untuk mengkomunikasikan
dengan anak-anak lain yang sama umur alasan tertentu yang tidak
dan nilai IQ-nya. memenuhi kriteria untuk attention
 Gambaran penyerta tidaklah cukup deficit hyperactivity disorder atau
bahkan tidak diperlukan bagi suatu gangguan perkembangan saraf
diagnosis, namun dapat mendukung. tertentu. Hal ini dilakukan dengan
Kecerobohan dalam hubungan- gangguan hiperkenetik lainnya,
hubungan sosial, kesembronoan dalam diikuti dengan alasan tertentu
situasi yhang berbahaya dan sikap yang (misalnya, "dengan gejala perhatian
secara impulsif melanggar tata tertib yang kurang cukup)
sosial.
 Gangguan belajar serta kekuatan
motorik sangat sering terjadi dan harus
dicatat terpisah; namun tidak boleh
dijadikan bagian dari diagnosis aktual
mengenai gangguan hiperkinetik
sesungguhnya.
 Gejala-gejala dari gangguan tingkah
laku bukan merupakan kriteria eksklusi
ataupun kriteria inklusi untuk diagnosis
utamanya, tetapi ada tidaknya gejala-
gejala itu dijadikan dasar untuk subdivisi
utama dari gangguan tersebut.

F 91  Gangguan tingkah laku berciri khas


dengan adanya suatu pola tingkah laku
dissosial, agresif atau menentang yang
berulang atau menetap.
 Penilaian tentang adanya gangguan
tingkah laku perlu di memperhitungkan
tingkat perkembangan anak.
Tempertantrums merupakan gejala
normal pada perkembangan anak berusia
3 tahun , dan adanya gejala ini bukan
merupakan dasar bagi diagnosis ini.
Begitu pula pelanggaran terhadap hak
orang lain ( seperti pada tindak pidana
dengan kekerasan ) tidak termasuk
kemampuan anak berusia 7 tahun dan
demikian bukan merupakan kriteria
diagnostic bsgi kelompok usia tersebut.
 Diagnosis ini tidak dianjurkan kecuali
bila tingkah laku seperti yang diuraikan
diatas berlanjut selama 6 bulan atau
lebih.

F 90.8 Gangguan hiperkinetik lainnya


5. Spesific Learning Disorder

PENYAKIT PPDGJ-III KRITERIA PPDGJ-III DSM-V KRITERIA DSM-V TERAPI BIOLOGIS TERAPI PSIKOSOSIAL
Gangguan F8 .1  Gambaran utama: 315.2  Kesalahan  Pendidikan: terapi menulis kreatif
Perkembang- Gangguan Hendaya khas & Dengan mengeja & ekspresif berhadap-hadapan
an Belajar Mengeja bermakna dalam gangguan  kesalahan tata secara intensif & kontinu
Khas Khas perkembangan ekspresi menulis bahasa & tanda (dirancang per individual selama 2
kemampuan mengeja baca dalam jam/hari
tanpa riwayat kalimat  Memperta-hankan motivasi pasien
 kejelasan/
gangguan membaca  Menjalin hubungan baik antara
organisasi
khas, bukan pasien & ahli terapi
paragraf yang
disebabkan oleh buruk  Terapi psikiatrik untuk masalah
rendahnya usia emosional & perilaku penyerta/se
mental, pendidikan kunder
sekolah tidak adekuat,  Konseling orang tua
masalah ketajaman
penglihatan,
pendengaran /fungsi
neurologis, & bukan
akibat gangguan
neurologis,
jiwa/lainnya.
 Kemampuan mengeja
harus secara
bermakna dibawah
tingkat yang
seharusnya
berdasarkan usianya,
inteligensia umum,
tingkat sekolahnya,&
terbaik dinilai dengan
pemeriksaan
kemampuan mengeja
baku.

F81.2  hendaya khas dalam 315.1  disebut juga  Pendidikan: Project MATH
Gangguan kemampuan Dengan diskalkulia (program latihan multimedia “self
Berhitung berhitung yang tidak Gangguan  kesulitan instructional” / “group-
Khas dapat diterangkan Matematika menghafal angka instructional”)
berdasarkan adanya  kesulitan  Program komputer
retardasi mental menghafal  Terapi fisik & integrasi sensorik
umum/tingkat aritmatika (untuk koordinasi buruk)
pendidikan sekolah  kesulitan
tidak adekuat. berkalkulasi
Kekurangannya pada  kesulitan
penguasaan penalaran
kemampuan dasar matematika
berhitung: tambah,
kurang, kali, bagi (
bukan kemampuan
matematik lebih
abstrak: aljabar,
trigonometri,
geometri/kalku-lus)
 kemampuan
berhitung harus
secara bermakna
lebih rendah dari
tingkat seharusnya
dicapai usianya,
intelegensia umum,
tingkat sekolahnya, &
terbaik dinilai dengan
pemeriksaan
kemampuan
berhitung baku
 keterampilan
membaca & mengeja
harus dalam batas
normal sesuai umur
mental
 kesulitan berhitung
bukan disebabkan
pengajaran inadekuat,
/ efek langsung
ketajaman
penglihatan,
pendengaran, / fungsi
neurologis, & tidak
sebagai akibat
gangguan neurologis,
jiwa/lainnya.
F81.3  kategori sisa 
Gangguan gangguan yang
Belajar batasannya tidak jelas
Campur-  hendaya kemampuan
an berhitung, membaca,
/ mengeja secara
bermakna, tetapi
tidak sebagai akibat
retardasi
mental/pengaja-ran
inadekuat, / efek
langsung ketajaman
penglihatan,
pendengaran, / fungsi
neurologis
 gangguan memenuhi
kriteria F81.2, F81.0, /
F81.1
F81.8
Gangguan
Perkem-
bangan
Belajar
Lainnya
F81.9
Gangguan
Perkem-
bangan
Belajar
YTT
6. Motor Disorder

Gangguan Perkembangan Koordinasi (Developmental Coordination Disorder)

PPDGJ - III Kriteria Diagnostik PPDGJ - III DSM - V Kriteria Diagnostik DSM - V
F82 A. Koordinasi motorik anak dalam gerak halus, 315.4 A. Kinerja motorik yang jauh dibawah tingkat
atau kasar, harus secara bermakna di bawah yang diharapkan, seesuai usia kronologis
rata-rata dari yang seharusnya berdasarkan seseorang dan peluang sebelumnya untuk
usianya dan inteligensia umum. Keadaan ini ketrampilan yang diperoleh. Kinerja motorik
terbaik dinilai dengan tes baku dari koordinasi yang buruk dapat bermanifestasi sebagai
motorik. masalah koordinasi, keseimbangan yang buruk,
kekakuan, menjatuhkan atau menabrak
B. Kesulitan dalam koordinasi harus sudah
sesuatu. Ditandai dengan penundaan atau
tampak sejak dalamnya fase perkembangan
keterlambatan dalam mencapai
awal (bukan hendaya yang didapat) dan juga perkembangan motorik, (misal : berjalan,
bukan akibat langsung dari gangguan merangkak,duduk. Atau kemampuan dalam
penglihatan, pendengaran, atau dari gangguan motorik dasar, (misal : menangkap, melempar,
neurologis lainnya. menendang, berlari, melompat, mewarnai,
C. Jangkauan dari gangguan yang meliputi menulis).
koordinasi motorik halus dan kasar sangat luas B. Gangguan pada kriteria A, tanpa akomodasi,
dan pola hendaya motorik bervariasi sesuai secara signifikan mengganggu aktivitas sehari-
usia. hari atau prestasi akademik.
D. Kesulitan sekolah dapat dijumpai dan kadang- C. Timbulnya gejala adalah pada periode awal
kadang tarafnya sangat berat; dalam beberapa perkembangan
kasus terdapat juga masalah perilaku sosio- D. Gangguan tidak disebabkan oleh kondisi medis
emosional, tetapi frekuensi dan cirinya tidak umum (misalnya, cerebral palsy, hemiplegia,
banyak diketahui. atau distrofi otot).
E. Tidak dijumpai kelainan neurologis yang nyata
(seperti cerebral palsy atau distrofi otot).
Gangguan Gerakan Stereotipik ( Stereotypic Movement Disorder)

PPDGJ - III Kriteria Diagnostik PPDGJ - III DSM - V Kriteria Diagnostik DSM - V
F98.4 A. Merupakan aneka gerakan yang volunter, 307.3 A. Berulang-ulang, tampaknya didorong, dan
berulang, stereotipik, nonfungsional (dan tampaknya tanpa tujuan perilaku motorik misalnya
sering bersifat ritmik) bukan merupakan tangan gemetar atau melambaikan, tubuh goyang,
bagian dari suatu kondisi psikiatrik atau membenturkan kepala, diri menggigit, memukul
tubuh sendiri.
neurologis yang dikenal.
B. Perilaku motorik berulang yang mengganggu dalam
B. Bila gerakan ini terjadi sebagai gejalla dari
sosial, akademik, atau kegiatan lainnya dan dapat
gangguan lan, hanya gangguan utamanya yang menyebabkan cedera diri.
perlu diberi kode diagnosis (F98.4 jangan C. Onset terjadi pada periode awal perkembangan
digunakan). D. Perilaku motorik berulang tidak disebabkan efek
C. Bila gangguan gerakan stereotipik fisiologis dari suatu zat atau kondisi neurologis dan
berhubungan dengan retardasi mental, kedua tidak disebabkan pula oleh gangguan
tipe gangguan tersebut harus diberi kode perkembangan saraf dan gangguan mental,
diagnosis. Gerakan mencolok mata sendiri (misalnya trichotiliomania (menarik rambut
lazim terdapat dikalangan anak yang gangguan), gangguan obsesif kompulsif).
menderita disabilitas visual. Namun adanya Tentukan jika:
o Dengan perilaku yang merugikan diri sendiri (atau
disabilitas visual itu bukanlah merupakan
perilaku yang akan mengakibatkan cedera jika
alasan yang cukup dan bila terdapat ulah
tindakan pencegahan tidak menggunakan).
mencolok mata disertai kebutaan ( atau buta o Tanpa perilaku yang merugikan diri sendiri.
sebagian), keduannya harus diberi kode F98.4 Tentukan jika
dan kondisi visualnya dengan kode gangguan o Terkait dengan kondisi medis atau genetik yang
somatik yang sesuai. diketahui, gangguan perkembangan saraf, atau
faktor lingkungan (misalnya sindrom Lesch-Nyhan,
cacat intelektual, paparan alkohol intrauterin).
Catatan: Gunakan kode tambahan untuk
mengidentifikasi terkait kondisi medis atau genetik,
atau gangguan perkembangan saraf.
Tentukan keparahan saat ini:
 Ringan : gejala mudah ditekan oleh stimulus
sensorik atau gangguan.
 Sedang : Gejala memerlukan upaya perlindungan
eksplisit dan modifikasi perilaku
 Berat : pemantauan terus menerus dan upaya
perlindungan yang membutuhkan untuk mencegah
cedera yang serius.

Untuk gangguan gerakan stereotipik yang berhubungan


dengan kondisi medis atau genetik yang diketahui,
gangguan perkembangan saraf, atau faktor lingkungan,
catatan/rekaman gangguan gerakan stereoyipik yang
dihubungkan dengan (nama kondisi, gangguan, atau faktor)
misalnya gangguan gerakan stereotip yang berhubungan
dengan sindrom Lesch-Nyhan.

7. TIC Disorder

PENYAKIT PPDGJ III KRITERIA DIAGNOSIS DSM V KRITERIA DIAGNOSIS DSM TERAPI PSIKOTERAPI
PPDGJ III V BIOLOGIS
Gangguan F95.1 A. Umumnya memenuhi F95.1 A. Baik Tik motorik Hampir jarang  Terapi perilaku
“Tic” Gangguan kriteria untuk suatu Persistent multiple atau singel diberikan  Terapi
“Tic” ganguan “tic” motorik (Chronic) dan satu atau lebih tik terapi pembalikan
Motorik atau vocal (namun Motor or vokal telah ditemukan farmakologis kebiasaan
atau Vokal bukan kedua-duanya) Vocal Tic pada suatu saat selama  Terapi kognitif
Kronik dan berlangsung Disorder penyakit, walaupun  Terapi suportif
selama lebih dari satu tidak selalu bersamaan.  Hipnoterapi
tahun. B. Tik dapat terjadi  Terapi keluarga
B. “Tic” dapat tunggal berulang kali, dapat
atau multipel (tetapi hilang dan timbul tetapi
lebih sering bersifat telah ada lebih dari 1
multipel) tahun sejak onset tik
pertama.
C. Onset sebelum usia 18
tahun.
D. Gangguan bukan
karena efek fisiologis
langsung dari suatu zat
atau kondisi medis
umum.
E. Kriteria tidak pernah
terpenuhi untuk
gangguan Tourette.

F95.2 A. “Tic” motorik multipel F95.2


Gangguan dengan satu atau Tourette’s A. Baik Tik motorik
Campuran beberapa “tic” vokal, Disorder multiple dan satu atau
“Tic” yang tidak harus timbul lebih tik vokal telah
Motorik secara serentak dan ditemukan pada suatu
dan Vokal dalam riwayatnya saat selama penyakit,
multipel hilang timbul. walaupun tidak selalu
(Sindrom B. Onset hampir selalu bersamaan.
de la pada masa kanak atau B. Tik dapat terjadi
Tourette) remaja . lazimnya ada berulang kali, dapat
riwayat “tic” motorik hilang dan timbul tetapi
sebelum timbulnya telah ada lebih dari 1
“tic” vokal; sindrom ini tahun sejak onset tik
sering memburuk pada pertama.
usia remaja dan lazim C. Onset sebelum usia 18
pula menetap sampai tahun.
usia dewasa. D. Gangguan bukan
C. “Tic” vokal sering karena efek fisiologis
bersifat multipel langsung dari suatu zat
dengan letupan atau kondisi medis
vokalisasi yang umum.
berulang-ulang, seperti
suara mendehem, bunyi
ngorok, dan ada
kalanya diucapkan
kata-kata atau kalimat-
kalimat cabul. Ada
kalanya diiringi
gerakan isyarat
ekopraksia, yang dapat
juga bersifat cabul
(copropraxia). Seperti
juga pada “tic”
motorik, “tic” vokal
mungkin ditekan
dengan kemauan untuk
jangka waktu singkat,
bertambah parah
karena stress dan
berhenti saat tidur.

Penyakit PPDGJ III Kriteria Diagnosis PPDGJ III DSM V Kriteria Diagnosis DSM V Terapi Terapi
Biologis Psikososial
TIC Disorder F95.0 1.Tic motorik dan atau Tic vokal F95.0 Gejala Tic Disorder : 1.Agonis alpha 1.pendekatan
Gangguan Tic tunggal atau multiple Gangguan Tic a.satu atau beberapa gangguan 2-adrenergik kognitif
Transisten atau 2. Terjadi beberapa kali dalam sehari Provisional Tics motorik atau vokal Contoh: behavioral-habit
Provisional selama sekurang-kurangnya satu b.sejak Tics sudah ada selama Clonidine, reversal.
bulan tetapi tidak lebih dari 12 bulan ±1 tahun sejak serangan guanfacine,clon
berturut-turut. pertama. azepam 2.psikoterapi
3.onset muncul sebelum usia 18 c. gejala ada sebelum berumur suportif
tahun. 18 tahun. 2.neuroleptik
4. Gangguan inibukan karena efek d.Gangguan tidak disebabkan Contoh : 3. hipnoterapi
fisiologis zat atau kondisi medis oleh gangguan psikologi yang Risperidone,
umum. dikarenakan Napza atau kondisi olanzapine, 4.terapi keluarga
5. kriteria tidak pernah bertemu medis lainnya. ziprasidone. 5. intervensi
untuk gangguan Tourett atau e. kriteria tidak memenuhi gejala Haloperidol, akademik dan
gangguan Tic motorik dan atau vokal Touretts Disorder atau motorik pimozide,dll. okupasional.
kronis. dan vokal Tic disorder.
3.agen blocker
F95.8 Kategori ini berlaku untuk gangguan F95.8 Gejala spesifik Tic disorder neuromuskuler
Gangguan Tic Tic yang menyebabkan distress Gangguan Tic lainnya. Contoh :
spesifik klinis signifikan atau penurunan spesifik Kategori ini ditujukan untuk Toksin
lainnya sosial, pekerjaan, atau bidang lainnya. mempresentasikan gejala botulinum
penting lain tetapi tidak memenuhi karakteristikdari Tic disorder
kriteria penuh untuk gangguan Tic yang mana yang dapat
atausalah satu gangguan dalam menyebabkan perubahan klinis
gangguan perkembangan saraf. yang signifikan dalam
Kategori ini berlaku apabila klinisi bersosialisasi, pekerjaan, atau
mengkomunikasikan alasan spesifik fungsi area penting lainnya
dari gejala yang dirunjukan misalnya tetapi tidak dapat memenuhi
gangguan Tic yang muncul setelah kriteria Tic disorder sepenuhnya
usia 18 tahun. atau kelainan di dalam gangguan
perkembangan saraf lainnya ini
dilakukan dengan cara merekam
gangguan spesifik Tic lainnya
diikuti dengan alasan spesifik
lainnya.( contoh, dengan gejala
setelah berusia 18 tahun )
8. Other Developmental Disorder

Gangguan jiwa PPDGJ 3 DSM 5


F88 GANGGUAN PSIKOLOGIS Kategori ini membicarakan gejala dari karakteristik
LAINNYA kelainan neurodevelopmental yang menyebabkan
hendaya social dan kerja. Mendiagnosis kriteria ini bila
tidak memenuhi criteria full dari diagnostic kelainan
neurodevelopmental.
Berkaitan dengan paparan penggunaan alcohol saat fase
prenatal (dalam uterus)
9. Feeding & Eating Disorder

Penyakit PPDGJ Kriteria Diagnosis PPDGJ III DSM V Kriteria Diagnosis DSM Terapis Biologis Terapis Psikososial
III V
Feeding F50.0 - Ciri khas gangguan adalah Anoreksia Kriteria Diagnosis : - Anti depresi Kebanyakan pasien
and Anoreksia mengurangi berat badan Nervosa A. Pemasukan energy sering digunakan anoreksia nervosa
Eating Nervosa dengan sengaja, dipacu dan yang terbatas dan sering membutuhkan tindak
Disorder berhubungan dengan berguna. lanjut setelah keluar dari
atau dipertahankan oleh
kebutuhan, - Siproheptadin rumah sakit. Bahkan
penderita mengakibatkan berat (periactin) dalam kasus yang
- Untuk diagnosis yang pasti, badan yang rendah mungkin kurang parah,
dibutuhkan semua hal-hal secara signifikan membantu, karena hospitalisasi bahkan
seperti dibawah ini: berdasarkan umur, khasiat saamping tidak dibutuhkan.
a. Berat Badan tetap jenis kelamin, yang menambah Kebanyakan pasien
dipertahankan 15% dibawah pertumbuhan , dan berat bada. mengalami gangguan
yang seharusnya(baik yang kesehatan fisik. - Anti depresiv pada masa remaja.
berkurang maupun yang tak B. Ketakutan yang besar sertonik seperti
pernah dicapai),atau pada kenaikan Berat fluaksetin Meskipun psikodinamik,
“Quetelet’s body-mass badan , atau menjadi (prozae), peran keluarga pada
index” adalah 17,5 atau gemuk , atau perilaku sertraline (Zoloft) terapi tidak dibutuhkan
kurang (Quetelet’s body- menetap dalam dan pada tingkatan awal
mass index=berat menurunkan berat paroksetin(paxil ) terapi, terutama jika
2
(kg)/tinggi(m) ). Pada badan, walaupun mungkin dapat pasien anoreksia
penderita pra pubertas bisa Berat badan sudh membantu. nervosa masih merasa
saja gagal mencapai berat rendah secara - Beberapa peneliti lapar. Psikoterapi yang
badan yang diharapkan signifikan. membuktikan berorientasi pada insight
selama periode C. Gangguan penilaian ECT cukup hanya berguna pada
pertumbuhan. berat badan atau membantu bagi pasien anoreksia
b. Berkurangnya berat badan bentuk badan ,yang kasus kasus nervosa yang telah
dilakukan sendiri dengan tidak semestinya anoreksia nervosa stabil.
menghindarkan makanan dipengaruhi oleh dan gangguan
yang mengandung lemak berat badan oleh depresi mayor.
dan salah satu atau lebih dari bentuk badan , atau
hal hal yang berikut ini : evaluasi diri sendiri,
 merangsang muntah dan diri atau kurangnya
sendiri: perhatian atas
 Menggunakan pencahar ( bahayanya akan
urus-urus): bahayanya berat
 Olah raga berlebihan: badan yang terlalu
 Memakai obat penekan rndah.
nafsu makan dan atau
diuretika. 307.1 (F50.01) :
c. Terdapat distorsi “body- Anorexia Nervosa,
image” dalam bentuk restricting type
psikopatologi yang spesifik 307.1 (F50.02) :
dimana ketakutan gemuk Anorexia Nervosa,
terus menerus menyerang purging type
penderita, penilaian
berlebihan terhadap berat
badan yang rendah.
d. Adanya gangguan endokrin
yang meluas,melibatkan “
hythalamic pituitary gonadal
axis” dengan manifestasi
pada wanita sebagai
amenore dan pada pria
sebagai kehilangan minat
dan potensi seksual. (sesuatu
kekecualian adalah
pendarahan vagina yang
menetap pada wanita yang
anoreksiayang menerima
terapi hormone,umumnya
dalam bentuk pil kontrasepsi
). Juga dapat terjadi
kenaikan hormone
pertumbuhan naiknya kadar
kortisol,perubahan
metabolism peripheral dari
hormone tiroid, dan sekresi
insulin abnormal.
e. Jika onset terjadinya pada
masa pra
pubertas,perkembangan
pubertas tertunda,atau dapat
juga tertahan (pertumbuhan
berhenti, pada anak
perempuan buah dadanya
tidak berkembang dan
terdapat amenore primer .
pada anak laki-laki
genitalnya tetap kecil). Pada
penyembuhan, pubertas
kembali normal tetapi “
menarche” terlambat.

Diagnosis Banding :
- Kehilangan nafsu makan
organic (R63.0)
- Kehilangan nafsu makan
psikogenik (F50.8)
F50.1  Diagnosis ini digunakan Gangguan Kriteria Diagnosis :
Anoreksia untuk penderita yang tidak pesta a. Episode berulang dari
Nervosa menunjukan satu atau lebih makan pesta makan. Sebuah
Tak khas gambaran utama (key episode dari pesta
features) dari anoreksia makan , yang di
nervosa(F50.0), Seperti tandai dengan 2
amenore atau kehilangan karakter berikut
berat badan, tetapi masih ada 1. Makan, dari waktu
gambaran klinis yang agak yang berlainan
khas. 2. Selama episode
 Penderita yang menunjukan berlangsung
semua gejala utama ( key kurangnya rasa
symptoms ), tetapi pada control pada saat
derajat yang ringan, juga makan.
termasuk dalam kategori ini. b. Gangguan pesta
makan berkaitan dan
berhubungan dengan
3 atau kriteria
dibawah ini :
1. Makannya lebih
banyak dari
biasanya.
2. Makan yang
sampai merasa
kenyang yang
berlebihan.
3. Makan dalam
porsi yang sangat
besar , dan secara
fisik sebenarnya
dia tidak merasa
lapar.
4. Makan sendirian,
karena merasa
malu, disebabkan
oleh banyaknya
makanan yang
dia makan.
5. Merasa jijik
dengan diri
sendiri, depresi
,merasa bersalah
setelahnya.
c. Setelah terjadi
gangguan pesta
makan adanya tanda
tanda penyesalan dari
dirinya sendiri.
d. Terjadinya gangguan
pesta makan ini
terjadi 1 minggu
dalam 3 bulan.
e. Gangguan pesta
makan tidak
berhubungan dengan
perilaku kompensasi
yang tidak layak
seperti bulimia
nervosa juga tidak
mengarah spesifik kea
rah buimia nervosa
dan anoreksia
nervosa.

307.51 (F50.8 ) : Binge


eating disorder
Feeding F.50.2  Untuk diagnostic pasti, A. Episode makan Karena Bulimia Psikoterapi Kognitif-
and Bulimia dibutuhkan semua berikut ini nervosa sering kali Behavioral Therapy
berlebihan berulang.
Eating Nervosa : komorbid dengan (CBT) harus dianggap
Disorder a) Terdapat preokupasi Episode makan depresi, ganguan ini sebagai, patokan lini
yang menetap untuk ditangani dengan pertama pengobatan
berlebihan dicirikan
makan, dan ketagihan berbagai antidepresan. untuk bulimia nervosa.
(craving) terhadap oleh kedua ciri di Minat difokuskan Data pendukung
makanan yang tidak pada fluoksetin. efektivitas CBT
bawah ini:
bias dilawan ; penderita Perempuan dengan didasarkan pada
tida berdaya terhadap 1. Makan, dalam Bulimia ditangani kepatuhan yang ketat
datangnya episode sebagai pasien rawat dan harus betul-betul
waktu yang
makanan berlebihan jalan selama delapan dilaksanakan dengan
dimana makanan dalam berlainan (contoh, minggu. Fluoksetin sangat rinci, petunjuk-
jumlah yang besar ternyata lebih dipandu perawatan yang
dalamkurun
dimakan dalam waktu memberikan hasil mencakup sekitar 18
yang singkat waktu 2 jam), dibandingkan placebo sampai 20 sesi selama 5
b) Pasien berusaha untuk mengurangi sampai 6 bulan.
sejumlah
melawan efek makan berlebihan dan CBTmenerapkan
kegemukan dengan makanan dengan muntah, juga sejumlah prosedur
salah satu atau lebih mengurangi depresi kognitif dan perilaku
porsi lebih besar
cara seperti berikut : dan sikap yang untuk (1) mengganggu
 Merangsang muntah dari yang menyimpang terhadap siklus mempertahankan
oleh diri sendiri makanan dan makan. diri perilaku makan
kebanyakan orang
 Menggunakan Dalam sebagian besar berlebihan dan diet dan
pencahar berlebihan makan dalam studi termasuk (2) mengubah
 Puasa berkala jangka waktu dan
studi double- kognisidisi fungsional
 Memakai obat- blind dengan individu, yaitu
obatan seperti keadaan yang kelompok control keyakinan tentang
penekan nafsu placebo, makanan, berat badan,
sama.
makan, sediaan tiroid mengkonfirmasi citra tubuh, dan
atau diuretika. Jika 2. Rasa kurang kemampuan berbagai keseluruhan konsep diri.
terjadi pada penderita macam antidepresan Dynamic Psikoterapi
kendali saat
diabetes, mereka untuk mengurangi (Pengobatan
akan mengabaikan makan saat pengurasan dan psikodinamik) pasien
pengobatan makan berlebihan, dengan bulimia nervosa
episode (contoh,
insulinnya bahkan di kalangan telah mengungkapkan
c) Gejala psikopatologis- perasaan tidak pasien yang tidak kecenderungan untuk
nya terdiri dari mengalami perbaikan mengkonkretkan
dapat berhenti
ketakutan yang luar dlaam penanganan mekanisme pertahanan
biasa akan kegemukan makan atau psikologis yang introjective dan
dan pendertita mengatur diberikan proyektif.Dengan cara
mengendalikan
sendiri batasan yang sebelumnya. yang analog dengan
ketat dari ambang berat apa dan berapa Dalam studi membelah, pasien
badannya, sangat multisentral tentang membagi makanan ke
banyak yang
dibawah berat badan fluoksetin, hampir dalam dua kategori:
sebelum sakit dianggap harus dimakan). sepertiga pasien item yang bergizi dan
berat badan yang sehat berhenti sebelum mereka yang tidak sehat.
B. Prilaku kompensasi
atau optimal akhir masa Makanan yang ditunjuk
Seing kali, tetapi tidak tidak tepat berulang penanganan yang bergizi dapat dicerna
selalu ada riwayat berlangsung selama dan dipertahankan
untuk mencegah
episodeanoreksia delapan minggu, karena secara tidak
nervosa sebelumnya, kenaikan berat badan, teruatama disebabkan sadar melambangkan
interval antara kedua efek samping obat- introjects baik. Tapi
seperti merangsang
gangguan tersebut obatan yang junk food secara tidak
berkisar antara beberapa muntah oleh diri diberikan. sadar berhubungan
bulan sampai beberapa Bandingkan dengan dengan introjects buruk
sendiri;
tahun. Episode angka kurang dari dan oleh karena itu,
sebelumnya ini dapat penyalahgunaan lima persen pasien dikeluarkan melalui
jelas terungkap, atau yang berhenti dari muntah, dengan sadar
laksativ, diuretik, atau
dalam bentuk ringan terapi kognitif- bahwa semua fantasi
yang tersembunyi obat lainnya; puasa; behavioral. Terlebih merusak, kebencian, dan
dengan kehilangan berat lagi, sebagian besar kejahatan sedang
atau olahraga
badan yang sedang dan pasien kambuh ketika dievakuasi. Pasien
atau ssuatu fase berlebihan. pemberian berbagai sementara dapat merasa
semnetara dari jenis obat nyaman setelah muntah
C. Makan berlebihan dan
amenorrhea. antidepresan karena evakuasi fantasi,
 Bulimia nervosa harus prilaku kompensasi dihentikan, seperti tapi perasaan yang
dibedakan dari gangguan yang terjadi dengan terkait menjadi baik
tidak tepat keduanya
depresif, walaupun penderita sebagian besar obat- adalah singkat karena
bulimia sering mengalami terjadi, rata-rata, obatan psikoaktif. didasarkan pada
gejala-gejala depresif. Terdapat beberapa kombinasi tidak stabil
setidaknya sebulan
kecenderungan untuk
sekali selama 3 bulan. kambuh tersebut
berkurang bila
D. Evaluasi diri terlalu
antidepresan
dipengaruhi oleh diberikan dalam
konteks terapi
bentuk tubuhdan
kognitif-behavioral.
berat badan.
E. Gangguan tersebut
tidak hanya terjadi
saat anorexia nervosa
episode.

Tentukan jika:
Pada penyembuhan
parsial: setelah semua
kriteria bulemia nervosa
ditemukan sebelumnya,
beberapa, tidak semua,
kriteria sudah ditemukan
dalam jengka waktu
berkelanjutan.
Pada penyembuhan
total: setelah semua
kriteria bulemia nervosa
ditemukan sebelumnya,
tidak ada kriteria yang
ditemukan dalam jengka
waktu berkelanjutan.
Tentukan tingkat
keparahan saat ini:
Tingkat keparahan
minimum didasari oleh
frekuensi prilaku
kompensasi tidak tepat
(lihat di bawah). Tingkat
keparahan dapat
ditingkatkan untuk
menggambarkan gejala
lain dan tingkat gangguan
fungsional.
 Mild: rata-rata 1-3
episode prilaku
kompensasi tidak
tepat per minggu.
 Sedang: rata-rata 4-7
episode prilaku
kompensasi tidak
tepat per minggu.
 Berat: rata-rata 8-13
episode prilaku
kompensasi tidak
tepat per minggu.
Sangat berat: rata-rata 14
atau lebih episode prilaku
kompensasi tidak tepat
per minggu.
F.50.3  Diagnosis ini digunakan Bulemia semua kriteria bulemia
Bulimia untuk penderita yang tidak nervosa nervosa ditemukan,
Nervosa menunjukkan satu atau lebih (frekuensi kecuali makan berlebihan
Tak Khas gambaran utama (Key rendah dan prilaku kompensasi
Features) dari bulimia dan/atau tidak tepat terjadi, rata-
nervosa (F.50.2), tetapi durasi rata, kurang dari
masih ada gambran klinis terbatas) seminggu sekali dan/atau
yang agak khas. selama kurang lebih 3
 Umumnya hal ini ditujukan bulan.
pada orang yang mempunyai
berat badan normal atau
berlebihan, tetapi mengalami
periode khas kebanyakan
makan yang diikuti dengan
muntah atau memakai
pencahar
F.98.2  Gangguan makan dengan Gangguan A. Pengulangan Obat : Banyak Psikoterapi : Psikoterapi
Gangguan berbagai manifestasi ruminasi pemuntahan makanan gangguan jiwa dapat (sejenis konseling)
Makan biasanya spesifik pada masa selama kurun waktu diobati secara efektif membahas respons
Masa bayi dan masa dini kanak. minimal 1 bulan. dengan obat-obatan. emosional untuk
Bayi dan Pada umunya meliputi Muntahan makanan Obat-obatan yang gangguan jiwa. Ini
Kanak penolakan makanan dan mungkin dikunyah, sering digunakan adalah proses dimana
rewel menghadapi makanan ditelan kembali, atau untuk mengobati para profesional
yang memadai dari pengasuh dimuntahkan. gangguan jiwa pada kesehatan jiwa
yang baik, tanpa penyakit B. Pengulangan anak-anak termasuk membantu orang
organik. pemuntahan tersebut antipsikotik, berhubungan dengan
 Kesulitan kecil dalam makan tidak disebabkan oleh antidepresan, obat penyakit mereka, sering
adalah lazim pada masa bayi yang berkaitan anti-kecemasan, dengan berbicara
dan kanak (dalam bentuk dengan stimulan, dan obat- melalui strategi untuk
penolakan seolah kurang gastriointestinal atau obatan menstabilkan memahami dan
makan atau kebanyakan kondisi medis lainnya suasana hati. menangani gejala
makan). Ulah itu sendiri (contohnya, mereka, pikiran, dan
tidak perlu dipandang gastroesophageal perilaku. Jenis
sebagai indikasi adanya reflux, pyloric psikoterapi yang sering
gangguan. Suatu gangguan stenosis) digunakan pada anak-
barulah di diagnosis bila C. Gangguan makan anak adalah yang
kesulitan ini jelas melampui tersebut tidak terjadi mendukung perilaku
batas normal, bila mutu semata-mata saat kognitif, interpersonal,
makananya abnormal, atau anorexia nervosa, kelompok, dan terapi
bila berat anak tidak bulemia nervosa, keluarga.
bertambah, atau berat badan gangguan pesta
menurun dalam mas makan, gangguan
aminimal sebulan penghindaran/pembat
asan asupan makanan.
D. Jika gejala tersebut
terjadi konteks
gangguan mental
lainnya (contohnya,
ganguan intelektual
[gangguan
perkembangan
intelektual], gangguan
spektrum autis,
skizofrenia) atau
kondisi medis
(termaksud
kehamilan), sangat
cukup untuk
memerlukan
perhatian klinis
tambahan.
F.98.3  Gejala pika adalah terus Pica A. Terus-menerus A. Terapi Medikasi A. Terapi Modifikasi
Pika menerus makan zat yang mengkonsumsi zat atau Farmakologi Perilaku
Masa tidak bergizi (tanah, serpihan tidak bergizi dan Penanganan Harus melalui
Bayi dan cat, dsb) bukan makanan dengan pendekatan secara
Kanak  Pika dapat timbul sebagai selama kurun waktu obatobatan.Terapi langsungdan lebih
salah satu gejala dari minimal 1 bulan. hendaknya hanya memfokuskan pada
sejumlah gangguan psikiatrik B. Pengonsumsian zat sebagai penunjang perubahan secara
psikopatologis yang tunggal tidak bergizi dan dan sebagai spesifik. Pendekatan
;hanya dalam keadaan yang bukan makanan control terhadap inicukup berhasil
disebut belakangan ini tersebut tidak tepat kemungkinan dalam mengajarkan
digunakan kode diagnosik dalam tingkat timbulnya impuls- perilaku yang
ini. Fenomena ini paling perkembangan impuls hiperaktif diinginkan,
sering terdapat pada anak individu. yang sepertiinteraksi
dengan retardasi mental, C. Prilaku makan tidakterkendali. sosial dan bahasa
harus diberi kode diagnosis tersebut bukan bagian B. Terapi Biomedik serta perawatan diri
F.70 – F.79. Namun dari praktik normatif Terapi ini sendiri. Selain itu,
demikian, pika dapat juga sosial yang didukung dilakukan dengan hal inijuga akan
terjadi pada anak (biasanya secara kultural. pemberian mengurangi perilaku
pada usia dini) yang D. Jika kebiasaan makan suplemen nutrisi, yang tidak
mempunyai intelegensia tersebut terjadi dalam defisiensimineral, diinginkan, seperti
normal. konteks gangguan asam lemak, agresif,emosi labil,
mental lainnya gangguan dan melukai diri
(contohnya, ganguan metabolisme asam sendiri. Modifikasi
intelektual [gangguan amino dan perilaku merupakan
perkembangan toksisitaslogam polapenanganan
intelektual], gangguan berat. Terapi yang paling efektif
spektrum autis, inovatif yang dengan pendekatan
skizofrenia) atau pernah diberikan positif dan
kondisi medis terhadap dapatmenghindarkan
(termaksud penderitahiperaktif anak dari perasaan
kehamilan), sangat adalah dengan frustasi, marah serta
cukup untuk terapi EEG berkecil hatimenjadi
memerlukan biofeed back, suatu perasaan yang
perhatian klinis pengobatan penuh percaya diri
tambahan. homeopatik

10. Elimination Disorder

Penyakit PPDGJ III KRITERIA DIAGNOSIS PPDGJ DSM V KRITERIA DIAGNOSIS TERAPI BIOLOGIS TERAPI PSIKOSOSIAL
III DSM V
Enuresis F98.0  Suatu gangguan yang 307.6  Berulang kali  Obat harus  Latihan toilet
Nonorganik ditandai oleh buang air mengeluarkan jarang yang tepat.
seni tanpa kehendak, urin di tempat digunakan dan  Membatasi
pada siang dan/atau tidur atau hanya sebagai asupan cairan
malam hari, yang tidak pakaian, secara usaha terakhir sebelum tidur dan
sesuai dengan usia tidak sadar pada kasus latihan pergi ke
mental anak, dan bukan maupun dengan yang tidak toilet di malam
akibat dari kurangnya disengaja. dapat hari bagi anak-
pengendalian kandung  Perilaku disembuhkan anak.
kemih akibat gangguan signifikan secara yang  Teori perilaku.
neurologis, serangan klinis terlihat dari menyebabkan  Dengan
epilepsi, atau kelainan frekuensi, yaitu kesulitan perangkat
struktural pada saluran minimal tiga kali emosional bel dan
kemih. seminggu selama serius. pelapis.
 Tidak terdapat garis minimal 3 bulan  Imipramine  Latihan
pemisah yang tegas berturut-turut, (Tofranil) kandung
antara gangguan enuresis atau kehadiran untuk kemih yaitu
dan variasi normal usia distress yang mengobati mendorong
seorang anak berhasil signifikan secara enuresis masa atau
mencapai kemampuan klinis atau anak-anak, menghadiahi
pengendalian kandung kerusakan dalam terutama miksi dengan
kemihnya. Namun area sosial, untuk dasar waktu yang
demikian, enuresis tidak akademik jangka pendek. semakin
lazim didiagnosis (pekerjaan), atau Toleransi panjang
terhadap anak di bawah area penting berkembang selama
usia 5 tahun atau dengan lainnya. setelah enam terbangun.
usia mental kurang dari 4  Usia kronologis minggu terapi. 
tahun. minimal 5 tahun Jika obat
 Bila enuresis ini (atau setara dihentikan,
berhubungan dengan tingkat relaps dan
suatu gis(pelbagai) perkembangan enuresis
gangguan emosional usia 5 tahun). dengan
atau perilaku, yang lazim  Perilaku tidak frekuensi
merupakan diagnosis diakibatkan oleh sebelumnya
utamanya, hanya bila efek fisiologis dari biasanya
terjadi sedikitnya zat kimia (seperti terjadi dalam
beberapa kali dalam diuretic, obat beberapa
seminggu dan bila gejala antipsychotic) bulan. Efek
lainnya menunjuk kaitan atau kondisi sampingnya
temporal dengan medis lainnya kardiotoksisita
enuresis itu (enuresis (seperti diabetes, s.
non-organik sekunder). spina bifida,  Desmopressin
 Enuresis ada kalanya seizure disorder). (DDAVP),
timbul bersamaan  Enuresis senyawa
dengan enkopresis; dispesifikasikan antidiuretikya
dalam hal ini diagnosis menjadi: ng tersedia
enkopresis yang  Nocturnal sebagai sprai
diutamakan. only: intranasal.
pengeluaran
urin hanya
selama tidur
di malam
hari. Biasanya
terjadi pada
sepertiga
malam
pertama.
 Diurnal only:
pengeluaran
urin selama
jam-jam
terjaga.
 Nocturnal
and diurnal:
kombinasi
kedua
subtype di
atas.
Enkopresis F98.1  Ciri diagnostik yang 307.7  Pengeluaran  Jika enkopresis  Harus menurunkan
Nonorganik menentukan ialah feses pada dengan ketegangan
pengeluaran tinja secara tempat yang konstipasi dan keluarga tentang
tak layak. Kondisi ini tidak sesuai yang inkontinensia gejala, dan
dapat timbul dengan terjadi berulang limpah, usus lingkungan yang
berbagai cara : (misal pada harus tidak menghukum.
a) mungkin pakaian atau dibersihkan,  Usaha serupa harus
menggambarkan lantai) baik itu dan gerakan dilakukan di
kurang adekuatnya involunter atau feses harus sekolah.
latihan kebersihan disengaja. dipertahankan  Banyak mengganti
(toilet training), atau  Minimal terjadi dengan pakaian dalam
kurang responsifnya 1x/bulan untuk pelunak feses dengan sedikit
anak terhadap min. 3 bulan. (laksatif). omelan harus
latihan itu, dengan  Usia kronologis  Kebiasaan usus diciptakan.
riwayat kegagalan min.4 tahun yang baik harus
terus menerus untuk (atau sesuai diajarkan.
memperoleh dengan tahap  Teknik
kemampuan perkembangan). biofeedback
mengendalikan  Perilaku ini sering kali
gerakan usus. secara eksklusif menolong.
b) mungkin tidak disebabkan
mencerminkan suatu oleh efek
gangguan psikologis fisiologis
dengan pengendalian langsung dari
fisiologis buang air suatu zat (seperti
besar normal, tetapi laksansia) atau
karena suatu alasan, suatu kondisi
terdapat medis umum,
keengganan, kecuali melalui
perlawanan, atau suatu
kegagalan untuk mekanisme yang
menyesuaikan diri melibatkan
dengan norma sosial konstipasi.
untuk buang air  Diikuti dengan
besar di tempat yang kode:
layak.  Dengan
c) mungkin akibat konstipasi
retensi fisiologis, &overflow
yang bertumpuk incontinence.
pada peletakan tinja  Tanpa
di tempat yang tidak konstipasi
layak. Retensi seperti &overflow
itu mungkin timbul incontinence.
sebagai akibat
pertentangan antara
orang tua dan anak
mengenai latihan
buang air besar, atau
akibat menahan tinja
karena nyari saat
buang air besar
(misalnya akibat
fisura ani), atau
karena sebab lain.
 Pada beberapa peristiwa,
enkopresis mungkin
disertai ulah memoleskan
tinja pada tubuh sendiri
atau pada lingkungan
sekitar dan yang agak
jarang, ulah mencongkel
dubur dengan jari atau
masturbasi anal. Tidak
terdapat garis pemisah
yang jelas antara
enkopresis yang disertai
dengan gangguan
emosional/perilaku dan
gangguan psikiatrik lain
dengan enkopresis
sebagai gejala sampingan.
Pedoman yang digariskan
ialah untuk memberi kode
diagnosis enkopresis bila
hal tersebut merupakan
fenomena yang
predominan, dan kode
diagnosis gangguan lain
apabila enkopresis bukan
merupakan fenomena
yang predominan (atau
bila enkopresis itu hanya
terjadi kurang dari sekali
sebulan).
 Enkopresis dan enuresis
tidak jarang saling
berhubungan dan bila hal
ini terjadi, pemberian
kode diagnosis enkopresis
haruslah diprioritaskan.
 Enkopresis ada kalanya
timbul menyusul suatu
kondisi organik, seperti
fisura ani atau infeksi
gastrointestinal; maka
kondisi organik itu harus
dijadikan kode diagnosis
yang utama bila kondisi
itu merupakan alasan
yang cukup bagi
pengeluaran tinja itu,
tetapi bila kondisi organik
itu hanya merupakan
suatu akibat, bukan
sebagai penyebab yang
cukup memadai, perlu
diberi kode enkopresis (di
samping kondisi
organiknya).
11. Disruptive, Impuls, Control & Conduct Disorder

Diag
Diagno
nosis TerapiBiologi
Penyakit Kriteria PPDGJ sis Kriteria DSM V TerapiPsikososial
PPD s
DSM V
GJ
GangguanTingkahLaku F91.1  Cirikhasnyaadalah 312.81 Gangguanperilaku, pada  Lithium  Intervensibagi orang
TakBerkelompok :mengenaiperilakudissosialdansgresifberkelanjut onset anak - anak untukme tuadankeluarga
an (yengmemenuhiseluruhkriteria F91 nurunka  Terapikognitifpadaa
dantidakterbatashanyapdaperilakumembangkan nagresifit – anak. Contoh :
g, menentangdanmerusak), dengnsifatkelainan as mengajarkanketeram
yang pervasive nkognitifanakuntukm
danbermaknadalamhubungananak yang ngendalikankemarah
bersangkutandengananak – anaklainnya. nya
 Tiadanyaketerpaduan yang  Pengobatanberbasis
efektifdengantemansebaya mahsakitdanrehabili
 Rusaknyahubungandengankelompoksebayadibuk i
tikanolehketerkucilakndaridan /
ataupenolakanoleh,
ataukurangdisenanginyaolehanak –
anaksebayanya, dank arena
tidakmempunyaisahabatkaribatauhubunganemp
atik, hubungantimbalbalik yang
langgengdengankelompoksebayanya.
 Tindakkejahatanlazim (namuntidkmutlak)
dilakukansendirian
GangguanSikapMenen F  Berawalpadaanakdibawahusia 9 dan 10 313.81  Polaperilakumarah /  Lithium  Intervensibagi orang
tang (Membangkang) 91.3 tahun.ditandaidenganadanyaperilakumenentang mood yang irritable, untukme tuadankeluarga
, ketidak-patuhan, argumentative/berlawan nurunka  Terapikognitifpadaa
perilakuprovokatifdantidakadanyatindakandissos an, ataudendam yang nagresifit k – anak. Contoh :
ialdanagresif yangmelanggarhukum. berlangsungselama 6 as mengajarkanketeram
 Polatingkahlaku negativistic, bulan yang menunjukaan ankognitifanakuntuk
bermusuhan,menentang, paling tidak 4 gejala yang engendalikankemar
provokatifdanmerusaktersebutberlangsungselam adadibawah, nnya
aberkelanjutan, yang danditunjukkanselamaber  Pengobatanberbasis
jelassekalimelampauirentangperilaku normal interaksidengan paling mahsakitdanrehabil
anakseusia yang samadalamlingkungan social- tidakada 1 orang yang i
budaya yang serupa. bukansaudara.
1. Seringhilangkesabara
n
2. Mudahterganggu
3. Seringmarahdantersi
nggung
4. Seringberarguendeng
ansosokberkuasa,
untukanakdanremaja,
dengan orang dewasa
5. Seringmenentangatas
anataumelanggarpera
turan
6. Seringmengganggu
orang dengansengaja
7. Seringmenyalahkan
orang
ataskesalahannya
8. Merasairiataudenda
m paling tidak 2 kali
selama 6 bulan
 Gangguanperilaku yang
berhubungandenganpend
eritaandirisendiriatau
orang terdekatnya,
atauiniberdampak
negative padaehidupan
social, pendidikan,
pekerjaan, danlainnya
 Perilakuinitidakmunculpa
dapadagangguanpsikotik,
penggunaanobat-obatan,
depresi, dan bipolar.
Jugatidakadapadaganggu
an mood.

PPDGJ KRITERIA DIAGNOSIS DSM V KRITERIA TREATMENT TREATMENT PSIKO


III DIAGNOSIS BIOLOGI DAN
MEDIS
F 91.2 1. Kategori ini berlaku Adolescent- Individual menunjukkan Psikoterapi individual, kons
(Ganggua terhadap gangguan onset type tandatanda tanpa pelatihan langsung dengan o
n tingkah tingkah laku yang simptom pada umur yg dalam keterampilan menang
laku ditandai oleh perilaku dimulai dari umur 10
berkelom dissosial atau agresif tahun
pok) berkelanjutan terjadi
pada anak yang pada
umumnya cukup
terintegrasi didalam
kelompok sebayanya.
2. Kunci perbedaan
terpentinh ialah
terdapatnya ikatan
persahabatan langgeng
dengan anak yang
seusia dengannya.
Seringkali kelom pok
sebaya itu terdiri dari
anak-anak yang juga
terlibat dalam
kejahatan. Bila perilaku
dissosial itu merupaka
penggertakan terhadap
anak lain, bisa jadi
hubungan antara anak
itu dengan anak lain
terganggu.
F 91.9 Hanya digunakan untuk Unspesific Kriteria yang digunakan Lithium dan Haloperidol Program terapi multimodalit
(Ganggua gangguan yang memenuhi Onset untuk mendiagnosis F91 menggunakan keluarga dan
n kriteria umum F91 Namun tapi tidak mempunyai dalam terapinya.
Tingkah tidak memenuhi kriteria untuk informasi yang cukup Psikoterapi individual dan k
laku salah satu subtipe lainnya. untuk dimasukkan ke
YTT) salah satu type dari
penyakit F91 atau lebih
dari 10 tahun baru
terlihat simptom nya.

Spesifik jika :
1. Kurangnya
memiliki rasa
bersalah
2. Kurangnya rasa
empati
3. Unconcerned
about
performance
4. Tidak
menunjukkan
ekspresi pada hal
apapun.
PPDGJ III Krriteria Diagnosis DSM V Kriteria Diagnosis DSM V Terapi Biologis Psikososial
PPDGJ III
F91.9  Hanya digunakan 312.9  Kriteria ini digunakan untuk gejala  Antipsikotik  Psikoterapi
Gangguan untuk gangguan yang Gangguan karakteristik dari gangguan tingkah (Haloperidol) individual
Tingkah memenuhi kriteria Tingkah laku, impuls-kontrol ytt yang menurunkan perilaku berorientasi
Laku YTT untuk F91, namun Laku, menyebabkan distress klinis secara agresif dan menyerang untuk
tidak memenuhi Impuls- signifikan atau gangguan dalam yang mungkin meningkatkan
kriteria untuk salah Kontrol bidang sosial, pekerjaan, atau fungsi ditemukan dalam keterampilan
satu subtipe lainnya YTT (F91.9) predominan tetapi tidak memenuhi berbagai gangguan memecahkan
kriteria dari kelas diagnostik  Lithium memiliki masalah dapat
gangguan tingkah laku, impuls- beberapa manfaat dalam berguna
kontrol. terapi agresif di dalam  Teknik perilaku
atau di luar konteks di lingkungan
 Onset Tidak disebutkan: Kriteria gangguan bipolar sekolah dapat
untuk diagnosis gangguan perilaku mempermudah
terpenuhi, tetapi tidak ada informasi perilaku yang
yang cukup untuk menentukan apakah diterima secara
gejala pertama terjadi sebelum usia sosial terhadap
lebih dari 10 tahun. teman sebaya
dan untuk
menghentikan
kejadian
antisosial yang
jelas
F65.4  Preferensi seksual 302.2 A. Selama periode minimal 6 bulan,  Antipsikotik dan  Kendali
Pedofilia terhadap anak-anak, Gangguan kejadian berulang, preferensi antidepresan, eksternal
biasanya pra-pubertas Pedofilia seksual, dorongan seksual, atau diindikasikan sebagai  Terapi seksual
atau masa awal perilaku yang melibatkan aktivitas pengobatan skizofrenia  Terapi perilaku
pubertas, baik laki-laki seksual dengan anak praremaja atau atau gangguan depresif
maupun perempuan. anak-anak (umumnya berusia 13 jika parafilia disertai
 Pedofilia jarang tahun atau lebih muda dengan gangguan-
ditemukan pada B. Individu telah bertindak terhadap gangguan tersebut.
perempuan. dorongan seksual, atau dorongan  Antiandrogen, seperti
 Preferensi tersebut seksual atau preferensi seksual ciproteroneacetate di
harus berulang dan menyebabkan distress atau gangguan Eropa dan
menetap. kepribadian. medroxiprogesterone
 Termasuk : laki-laki C. Individu setidaknya usia 16 tahun acetate (Depo-Provera)
dewasa yang dan setidaknya 5 tahun lebih tua dari di Amerika Serikat, telah
mempunyai preferensi anak atau anak-anak dalam kriteria digunakan secara
partner seksual A eksperimental pada
dewasa, tetapi karena parafilia hiperseksual.
mengalami frustasi Kriteria Diagnostik Medroxiprogesterone ac
yang kronis untuk  Terbukti memiliki lebih rendah dari etate bermanfaat bagi
mencapai hubungan rata-rata IQ pasien yangdorongan
seksual yang  Kecenderungan menggunakan hiperseksualnya diluar
diharapkan, maka tangan kiri kendali atau berbahaya
kebiasaannya beralih  Lebih pendek dari rata-rata (sebagai contoh
kepada anak-anak  Studi MRI menunjukkan densitas masturbasi yang hampir
sebagai pengganti otak secara signifikan rendah terus-menerus, kontak
 Penelitian lain : seksual setiap
Seseorang yang memiliki minat yang kesempatan, seksualitas
kuat dan khusus pada anak-anak untuk menyerang yang
tujuan kesenangan erotis dan memiliki kompulsif). Obat
perasaan bersalah, malu atau kecemasan serotonorgik
tentang impuls ini. sepertiFluoxetin(prozac)
telah digunakan pada
Tentukan apakah: beberapa kasus parafilia
 Jenis Eksklusif (tertarik hanya untuk dengan keberhasilan
anak-anak) atau yang terbatas.
 Jenis tidak eksklusif (tertarik pada
orang dewasa maupun anak-anak)
Tentukan jika:
 Tertarik secara seksual pada laki-laki
 Tertarik secara seksual pada wanita
 Tertarik secara seksual pada kedua
 Terbatas untuk pornografi
12. Phedophilic Disorder

PPDGJ III Kriteria diagnosis PPDGJ III DSM V Kriteria diagnosis DSM V Terapi biologis / medis
F65.4  Preferensi seksual 302.2 D. Selama periode minimal 6 bulan,  Antipsikotik dan antidepresan,
Pedofilia terhadap anak-anak, Gangguan kejadian berulang, preferensi diindikasikan sebagai
biasanya pra-pubertas Pedofilia seksual, dorongan seksual, atau pengobatan skizofrenia atau
atau masa awal perilaku yang melibatkan aktivitas gangguan depresif jika
pubertas, baik laki-laki seksual dengan anak praremaja atau parafilia disertai dengan
maupun perempuan. anak-anak (umumnya berusia 13 gangguan-gangguan tersebut.
 Pedofilia jarang tahun atau lebih muda  Antiandrogen, seperti
ditemukan pada E. Individu telah bertindak terhadap ciproteroneacetate di Eropa
perempuan. dorongan seksual, atau dorongan dan medroxiprogesterone
 Preferensi tersebut seksual atau preferensi seksual acetate (Depo-Provera) di
harus berulang dan menyebabkan distress atau gangguan Amerika Serikat, telah
menetap. kepribadian. digunakan secara
 Termasuk : laki-laki F. Individu setidaknya usia 16 tahun eksperimental pada parafilia
dewasa yang dan setidaknya 5 tahun lebih tua dari hiperseksual.
mempunyai preferensi anak atau anak-anak dalam kriteria Medroxiprogesterone acetate
partner seksual A bermanfaat bagi pasien
dewasa, tetapi karena yangdorongan hiperseksualnya
mengalami frustasi Kriteria Diagnostik diluar kendali atau berbahaya
yang kronis untuk  Terbukti memiliki lebih rendah dari (sebagai contoh masturbasi
mencapai hubungan rata-rata IQ yang hampir terus-menerus,
seksual yang  Kecenderungan menggunakan kontak seksual setiap
diharapkan, maka tangan kiri kesempatan, seksualitas
kebiasaannya beralih  Lebih pendek dari rata-rata menyerang yang kompulsif).
kepada anak-anak  Studi MRI menunjukkan densitas Obat serotonorgik
sebagai pengganti otak secara signifikan rendah sepertiFluoxetin(prozac) telah
 Penelitian lain : digunakan pada beberapa
kasus parafilia dengan
Seseorang yang memiliki minat yang keberhasilan yang terbatas.
kuat dan khusus pada anak-anak untuk
tujuan kesenangan erotis dan memiliki
perasaan bersalah, malu atau kecemasan
tentang impuls ini.

Tentukan apakah:
 Jenis Eksklusif (tertarik hanya untuk
anak-anak) atau
 Jenis tidak eksklusif (tertarik pada
orang dewasa maupun anak-anak)
Tentukan jika:
 Tertarik secara seksual pada laki-laki
 Tertarik secara seksual pada wanita
 Tertarik secara seksual pada kedua
 Terbatas untuk pornografi
Penyakit Diagnosa PPDGJ Kriteria diagnosis PPDGJ Diagnosa DSM V Kriteria diagnosis DSM V Terapi biologis / Terapi psikososial Lain-
III III medis lain
Gangguan F63.2  Adanya peningkatan 312.32 a. Kegagalan yang Ada beberapa obat Digubakan terapi
kepribadian dan Curi patologis rasa tegang sebelum, Kleptomania berulang untuk yang dilaporkan CBT (Cognitive
perilaku (Kleptomania) dan rasa puas selama melawan impuls untuk berhasil dan dapat Behavioral
dan segera mencuri benda-benda digunakan pada therapy)
sesudahanya, yang tidak diperlukan penderita
melakukan tindakan untuk penggunaan kleptomania, yaitu :
pencurian pribadi atau untuk nilai a. Antidepressant
 Meskipun upaya moneter mereka . b. Mood stabilizers
untuk b. Meningkatnya rasa c. Naltrexone
menyembunyikan tegang sebelum
biasanya dilakukan, melakukan pencurian .
tetapi tidak setiap c. Kesenangan , gratifikasi
kesempatan yang ada atau lega pada saat
digunakan melakukan pencurian
 Pencurian biasanya d. mencuri ini bukan
dilakukan sendiri sebuah komitmen
(solitary act), tidak untuk mengekspresikan
bersama sama dengan kemarahan atau
pembantunya dendam dan bukan
 Individu mungkin respon sebuah delusi
tampak cemas, atau halusinasi.
murung dan rasa
bersalah pada waktu
di antara episode
pencurian, tetapi hal
ini tidak mencegahnya
mengulangi
perbuatan tersebut.
 Diagnosa Banding
Ciri patologis harus
dibedakan dari :
a) Pencurian berulang
ditoko tanpa
manifestasi gangguan
psikiatrik, dimana
aksinya direncanakan
lebih hati-hati dan
terdapat motif
keuntungan pribadi
yang jelas (2. 03. 2,
obs. Untuk dugaan
adanya gangguan
jiwa).
b) Gangguan mental
organik (F00-F09);
dengan berulang kali
gagal untuk
membayar barang
belanjaan yang
disebabkan
ingatanyang buruk
dan adanya
deteriosasi intelektual
lainnya.
c) Gangguan depresi
dengan pencurian
9F30-F33), beberapa
individu yang depresi
melakukan pencurian
dan mungkin akan
tetap mengulanginya
selama gangguan
depresi tetap ada

Anda mungkin juga menyukai