Anda di halaman 1dari 31

KONSEP DASAR PSIKIATRI

PSIKIATRI
ADALAH CABANG ILMU KEDOKTERAN YANG
MEMFOKUSKAN DIRI KEPADA

Pembelajaran pelbagai aspek perlaku manusia ( behavioral


sciences) secara komprehensif yang meliputi:
- Siklus kehidupan perkembangan manusia
- Otak dan perilaku
- Ilmu ilmu psikososial
- Teori-teori kepribadian dan perkembangan:
Freud, Jung, Adler, Horney, Erikson, Piaget,
Terapi Gestalt, Psikiatri Eksistensial,
- Terapi Perilaku, Terapi Kognitif, Terapi
Keluarga, Terapi Interpersonal
PENDEKATAN KOMPREHENSIF
Pembelajaran
pelbagai aspek perlaku manusia (behavioral
sciences) secara komprehensif
pendekatan manusia (termasuk pasien dari pelbagai
cabang ilmu kedokteran) secara komprehensif
dari aspek biologis, psikologis dan sosial-
budaya
Sebagai cabang ilmu kedokteran
yang secara khusus mempelajari dan menatalaksana
gangguan jiwa, problem kesehatan jiwa,
serta saling keterkaitan pelbagai cabang ilmu kedokteran
dengan psikiatri (Consultation Liaison
Psychiatry)
LANDASAN PENDEKATAN PSIKIATRI ADALAH

Eklektik , merangkul:
semua cabang ilmu kedokteran dasar,
semua cabang spesialistik dalam kedokteran, dan
semua cabang Humaniora (The Humanities):
psikologi, teologi, filsafat, ilmu sejarah, filologi
(ilmu bahasa), kesusasteraan /susastera, kesenian (musik,
seni rupa, seni pertunjukan), ilmu sosial , antropologi
Holistik : melihat manusia secara keseluruhan /
komprehensif, baik sebagai individu sebagai makluk bio-
psiko-sosial; maupun sebagai anggota masyarakat
Dengan tujuan akhir: meningkatkan KESEHATAN JIWA
dan kualitas hidup ( jadi bukan sekedar mendiagnosis dan terapi
gangguan jiwa saja ).
DEFINISI KESEHATAN JIWA WHO (2001)

Orang yang sehat jiwanya adalah orang yang:


Merasa sehat dan bahagia
Mampu menghadapi tantangan hidup
Dapat menerima orang lain sebagaimana adanya
(dapat berempati dan tidak secara apriori bersikap
negatif terhadap orang atau kelompok lain yang berbeda)
Mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain
Buku Pedoman Kesehatan Jiwa, Departemen Kesehatan R.I. Direktorat
Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Kesehatan Jiwa
Masyarakat, 2003 (hal.5).
MANFAAT KONSEP / KRITERIA KESEHATAN
JIWA

Merupakan hak asasi dari tiap orang baik dalam usia apapun dan dalam
keadaan sehat atau sakit
Sebagai acuan akhir dari upaya peningkatan kualitas kehidupan
manusia, baik dalam konteks: kehidupan pribadi, hubungan antar
manusia (pendidikan anak / remaja, guru murid), antar kelompok /
golongan, hubungan dokter-pasien, bahkan dalam keadaan menghadapi
maut sekalipun
PSIKIATRI
ADALAH CABANG ILMU KEDOKTERAN YANG
MEMFOKUSKAN DIRI KEPADA

Pembelajaran pelbagai aspek perlaku manusia ( behavioral


sciences) secara komprehensif yang meliputi:
- Siklus kehidupan perkembangan manusia
- Otak dan perilaku
- Ilmu ilmu psikososial
- Teori-teori kepribadian dan perkembangan:
Freud, Jung, Adler, Horney, Erikson, Piaget,
Terapi Gestalt, Psikiatri Eksistensial,
- Terapi Perilaku, Terapi Kognitif, Terapi
Keluarga, Terapi Interpersonal
Pemeriksaan Psikiatrik
Gangguan Jiwa , Psikiatri Anak dan Remaja, Psikiatri Geriatri,
Psikiatri Forensik
Catatan: Definisi Gangguan Jiwa : Suatu kelompok gejala
atau perilaku yang secara klinis
bermakna dan yang disertai penderitaan ( distress) pada
kebanyakan kasus, dan berkaitan dengan terganggunya fungsi
(disfungsi) seseorang:
Terapi Psikiatrik: Terapi Biologik , Psikoterapi
Pelbagai problem yang berhubungan dengan Kesehatan Jiwa
PSIKIATRI MEMPUNYAI DWIFUNGSI

1. Sebagai ilmu kedokteran dasar yang menekankan


pendekatan manusia (termasuk pasien dari pelbagai
cabang ilmu kedokteran) secara komprehensif dari
perspektif biologis, psikologis dan sosial
2. Sebagai cabang ilmu kedokteran yang secara khusus
mempelajari dan menatalaksana pelbagai gangguan
jiwa, problem kesehatan jiwa, serta saling keterkaitan
pelbagai cabang ilmu kedokteran dengan psikiatri
(Consultation Liaison Psychiatry)
Secara garis besar fenomena perilaku manusia
bermanifestasi dalam tiga aspek besar, yaitu
Kognitif (pikiran)
Afektif, (perasaan)
Konatif (perilaku)
URUTAN HIERARKIS.

Cara yang sistematik untuk memastikan suatu diagnosis gangguan jiwa.


WHO mengelompokkan gangguangangguan jiwa dalam blok blok tertentu
berdasarkan adanya persamaan deskriptif - baik persamaan dalam etiologi
(mis. etiologi organik/medis atau zat psikoaktif dalam F0 dan F1), atau
persamaan dalam gejala dasar (mis: gejala psikotik dalam F2 atau
gangguan mood dalam F3), dan menaruh blok-blok itu berdasarkan suatu
urutan hierarkis
Pengertian urutan hierarkis adalah : pada umumnya
gangguan-gangguan jiwa yang secara hierarkis
terletak dalam blok di urutan atas mempunyai lebih
banyak unsur (gejala) dari gangguan jiwa yang
terletak dalam blok di bawahnya
URUTAN HIERARKI SECARA UMUM

F0 : Gangguan Mental Organik / Simptomatik


F1 : Gangguan Mental & Perilaku akibat
penggunaan Zat Psikoaktif
F2 F5: Gangguan Mental Lainnya (Gangguan
Psikotik, Gangguan Mood, Gangguan
Neurotik)
F6 : Gangguan Kepribadian & Perilaku masa
Dewasa
F7 - F9 : Retardasi Mental / Gangguan Perkembangan
Mental Lainnya dengan Onset Masa Kanak
& Remaja
EVALUASI MULTI AKSIAL

Berguna untuk memahami pasien secara menyeluruh


komprehensif dari segi:
Aksisi I: Gangguan jiwa;
Aksis II: Ciri / Gangguan kepribadian;
Aksis III: Kondisi medik / fisik;
Aksis IV: Problem psiko-sosial dan lingkungan
Aksis V : Fungsinya sebagai makluk psikososial
secara menyeluruh (GAF-Global
Assessment of functioning)
EMPAT URUTAN DASAR UNTUK
MEMASTIKAN SUATU GANGGUAN JIWA.

1. O (Observasi): observasi secara deskriptif


fenomenologis dari gejala atau keluhan pasien
2. I (Interview): Interview (dengan berempati untuk
membina rapport) termasuk observasi yang
sensitif dan mendengar aktif dilakukan secara
interaktif
3. A (Assessment): simpulkan pelbagai data yang
ada untuk evaluasi multi aksial
4. D (Diagnosis): dijabarkan secara Multi Aksial
Faktor-faktor yang mempengaruhi sakit / tidak sakitnya,
atau keparahan penyakit seseorang

BERAT
SAKIT

TARAF
BERAT
STRESOR
TIDAK
SAKIT
RINGAN
DAYA TAHAN / PERSEPSI,
KEPRIBADIAN

KUAT RENDAH / LEMAH


PEMERIKSAAN PSIKIATRIK

I. Wawancara Psikiatri
II. Riwayat Psikiatrik
III. Pemeriksaan Status Mental
I. WAWANCARA PSIKIATRIK
Tujuan
1. Mengenal faktor-faktor
genetik-biologik-fisik-medik
temperamen psikologik perkembangan
pendidikan
sosial- budaya yang mempengaruhi pasien dan
penyakitnya
2. Menentukan evaluasi ( multiaksial ) yang tepat agar
bersama dengan pasien, dapat melakukan terapi ( obat,
manipulasi lingkungan atau psikoterapi ) yang
komprehensif dan efektif
Caranya
Terapis harus menunjukkan : keprihatinan, respek,
empati dan kompetensi
Agar terbina RAPPORT & KEPERCAYAAN, Supaya
pasien dapat berbicara jujur, terbuka dan intim /
pribadi
Terapis harus :
trampil, menguasai tehnik wawancara dan bersifat
fleksibel,
agar
Pasien dapat mendeskripsikan :
gejala gejala , sehingga dapat dikumpulkan menjadi
sindrom , dan dirumuskan menjadi
diagnosis (evaluasi multi aksial)
JENIS DAN TEKNIK WAWANCARA

Bersifat :
Umum,
maupun
Spesifik ( mis. mendalami tiap aspek dari evaluasi
multiaksial,
atau psikodinamik dari suatu psikopatologi
SYARAT PENTING UNTUK
WAWANCARA

Menjadi pendengar aktif dan bersifat fleksibel


sewaktu mencari data-data tentang pasien
Mampu berempati dengan kondisi dan perasaan
pasien
Tidak didorong oleh suatu keharusan untuk
mendapat riwayat penyakit atau status mental secara
berurutan
Dapat mendeteksi tema yang tidak disadari oleh
pasien atau mendeteksi hal yang tersirat dari
pembicaraan pasien
II. RIWAYAT PSIKIATRIK

Adalah catatan ttg. riwayat penyakit, gangguan jiwa


dan riwayat hidup pasien, untuk mengerti:
Siapa, dari mana, & kira-kira kemana pasien akan
selanjutnya
Diceritakan oleh pasien dari sudut pandang pasien
sendiri

( Catatan: kadang-kadang perlu keterangan tambahan


dari sumber lain: orang tua / pasangan - alloanamsesis)
Hal-hal yang ditelusuri :
Data konkrit tentang kronologi gejala/ gangguan
Riwayat gangguan psikiatrik dan gangguan medik
Ciri-ciri kepribadian termasuk kekuatan dan kelemahan
pasien
Hubungan pasien dengan orang-orang yang dekat
dirinya di masa sekarang dan lampau
Riwayat perkembangan pasien
Garis besar riwayat psikiatrik:
I. Data pribadi
II. Keluhan utama
III. Riwayat gangguan sekarang:
1. Onset
2. Faktor presipitasi
IV. Penyakit / gangguan sebelumnya
1. Psikiatrik
2. Medik
3. Penggunaan zat
Riwayat hidup
A. prenatal & perinatal
B. masa kanak awal ( sp 3 tahun)
C. masa kanak pertengahan ( 3 11 th )
D. masa kanak akhir, pubertas sp. akir masa
remaja
E. masa dewasa:
F. Riwayat psikoseksual
G. Riwayat keluarga
H. Impian, fantasi, dan nilai-nilai
III. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

Adalah kesimpulan menyeluruh yang mendeskripsikan


hasil observasi dan kesan dari pasien selama wawancara
Status mental pasien dapat berubah dengan waktu
Status mental =
deskripsi: penampilan }
pembicaraan }
perilaku }
pikiran } pasien
selama wawancara
I. Deskripsi umum
A. Penampilan
B. Perilaku dan aktivitas psikomotor
C. Sikap terhadap pemeriksa
II. Mood dan afek
A. Mood
B. Afek
C. Keserasian afek
III. Ciri pembicaraan
IV. Persepsi
V. Isi pikiran dan arah pikiran ( mental trends )
A. Proses / bentuk pikiran
B. Isi pikiran
VI. Kesadaran dan kognisi
VII. Pengendalian impuls
VIII. Daya nilai dan tilikan
IX. Taraf dapat dipercaya
VI. Kesadaran dan kognisi
VII. Pengendalian impuls
VIII. Daya nilai dan tilikan
IX. Taraf dapat dipercaya
LAPORAN PSIKIATRIK

Disusun sesudah mendapat:


- Riwayat psikiatrik
- Pemeriksaan status mental
yang komprehensif,
yang dilanjutkan dengan:
- Pemeriksaan diagnostik lebih
lanjut

Anda mungkin juga menyukai