Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PROJECT IPA SEKOLAH

“MEMBUAT SKALA PADA TERMOMETER”

Disusun Oleh :
Deriani Ritonga
Delfiza Fitri
Isti’anah Rosta
Oktabella Regina

KELAS 4A FISIKA
JURUSAN PENDIIDKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2017
MEMBUAT SKALA PADA TERMOMETER
A. Tujuan Project
Untuk membuat skala pada thermometer yang belum memiliki skala

B. Landasan Teori
Temometer merupakan suatu benda dan alat yang digunakan untuk
mengukur suhu. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur
suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya
perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur
suhu dengan valid. Pada abad 17 terdapat 30 jenis skala yang membuat para
ilmuan kebingungan. Hal ini memberikan inspirasi pada Anders Celcius
(1701 – 1744) sehingga pada tahun 1742 dia memperkenalkan skala yang
digunakan sebagai pedoman pengukuran suhu. Skala ini diberi nama sesuai
dengan namanya yaitu Skala Celcius. Apabila benda didinginkan terus maka
suhunya akan semakin dingin dan partikelnya akan berhenti bergerak,
kondisi ini disebut kondisi nol mutlak.
Skala Celcius tidak bisa menjawab masalah ini maka Lord Kelvin
(1842 – 1907) menawarkan skala baru yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin
dimulai dari 273 K ketika air membeku dan 373 K ketika air mendidih.
Sehingga nol mutlak sama dengan 0 K atau -273°C. Selain skala tersebut ada
juga skala Reamur dan Fahrenheit. Untuk skala Reamur air membeku pada
suhu 0°R dan mendidih pada suhu 80°R sedangkan pada skala Fahrenheit air
membuka pada suhu 32°F dan mendidih pada suhu 212°F.
Berikut ini perbandingan skala dari termometer diatas yang menjadi
masalah dalam bab suhu adalah kebanyakan orang kesulitan untuk mengubah
dari satu skala ke skala yang lainnya. Berikut ini adalah contoh mengubah
dari skala celcius ke skala Fahrenheit. Untuk skala yang lain caranya sama
dengan contoh diatas. Thermometer menurut isinya dibagi menjadi :
termometer cair, termometer padat, termometer digital. Semua termometer
ini mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing. Sedangkan
berdasarkan penggunaannya termometer bermacam-macam sebagai misal
termometer klinis, termometer lab dan lain-lain.

Berikut ini pembahasan macam macam termometer.


Pembuatan termometer pertama kali dipelopori oleh Galileo Galilei
(1564 – 1642) pada tahun 1595. Alat tersebut disebut dengan termoskop yang
berupa labu kosong yang dilengkapi pipa panjang dengan ujung pipa
terbuka. Mula-mula dipanaskan sehingga udara dalam labu mengembang.
Ujung pipa yang terbuka kemudian dicelupkan kedalam cairan berwarna.
Ketika udara dalam tabu menyusut, zat cair masuk kedalam pipa tetapi tidak
sampai labu. Beginilah cara kerja termoskop. Untuk suhu yang berbeda,
tinggi kolom zat cair di dalam pipa juga berbeda. Tinggi kolom ini digunakan
untuk menentukan suhu. Prinsip kerja termometer buatan Galileo
berdasarkan pada perubahan volume gas dalam labu. Tetapi dimasa ini
termometer yang sering digunakan terbuat dari bahan cair misalnya raksa dan
alkhohol. Prinsip yang digunakan adalah pemuaian zat cair ketika terjadi
peningkatan suhu benda. Raksa digunakan sebagai pengisi termometer
karena raksa mempunyai keunggulan :
1. Raksa penghantar panas yang baik
2. Pemuaiannya teratur
3. Titik didihnya tinggi
4. Warnanya mengkilap
5. Tidak membasahi dinding

Sedangkan keunggulan alkhohol adalah :


1. Titik bekunya rendah
2. Harganya murah
3. Pemuaiannya 6 kali lebih besar dari pada raksa sehingga pengukuran
mudah diamati

Termometer Laboratorium
Termometer ini menggunakan cairan raksa atau alkhohol. Jika cairan
bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan memuai sehingga skala nya
bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa harus
dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan suhu maka
dinding termometer (reservoir) dibuat setipis mungkin dan bila
memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.

Termometer Klinis
Termometer ini khusus digunakan untuk mendiaknosa penyakit dan
bisanya diisi dengan raksa atau alkhohol. Termometer ini mempunyai
lekukan sempit diatas wadahnya yang berfungsi untuk menjaga supaya suhu
yang ditunjukkan setelah pengukuran tidak berubah setelah termometer
diangkat dari badan pasien. Skala pada termometer ini antara 35°C sampai
42°C.

Termometer Ruangan
Termometer ini berfungsi untuk mengukur suhu pada sebuah ruangan. Pada
dasarnya termometer ini sama dengan termometer yang lain hanya saja
skalanya yang berbeda. Skala termometer ini antara -50°C sampai 50°C

Termometer Digital
Karena perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer
digital yang prinsip kerjanya sama dengan termometer yang lainnya yaitu
pemuaian. Pada termometer digital menggunakan logam sebagai sensor
suhunya yang kemudian memuai dan pemuaiannya ini diterjemahkan oleh
rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung
bisa dibaca.

Termokopel
Merupakan termometer yang menggunakan bahan bimetal sebagai
alat pokoknya. Ketika terkena panas maka bimetal akan bengkok ke arah
yang koefesiennya lebih kecil. Pemuaian ini kemudian dihubungkan dengan
jarum dan menunjukkan angka tertentu. Angka yang ditunjukkan jarum ini
menunjukkan suhu benda.

C. Alat dan Bahan


1. Termometer yang belum memiliki skala : 1 buah
2. Penggaris : 1 buah
3. Gunting : 1 buah
4. Kertas : 1 lembar
5. Alat-alat tulis
6. Wadah : 3 buah
7. Air panas : Secukupnya
8. Air dingin / air yang berisi es : Secukupnya
9. Air bersuhu kamar : Secukupnya
10. Selotip : Secukupnya

D. Prosedur Percobaan

 Membuat Skala pada Termometer


1. Disiapkan sebuah wadah yang berisi air dingin / air yang berisi es
2. Dicelupkan thermometer kedalam air tersebut.
3. Diperhatikan penurunan air raksa yang ada didalam thermometer.
4. Setelah air raksa menunjukkan posisi tertentu dan posisinya stabil,
ditandai posisi tersebut pada thermometer sebagai titik beku air
dengan menggunakan bolpoin.
5. Langkah berikutnya, disiapkan sebuah wadah yang berisi air panas
6. Dicelupkan thermometer kedalam air tersebut.
7. Diperhatikan kenaikan air raksa yang ada didalam thermometer
8. Setelah air raksa menunjukkan posisi tertentu dan posisinya stabil,
ditandai posisi tersebut pada thermometer sebagai titik didih air
dengan menggunakan bolpoin.
9. Selanjutnya, untuk membuat skala, disiapkan kertas, penggaris,
bolpoin serta selotip.
10. Dibuat skala pada kertas dengan skala terkecil 10 dan skala terbesar
110
11. Digunting kertas yang berisikan skala tersebut dan ukurannya
disesuaikan dengan thermometer.
12. Ditempelkan kertas skala tersebut pada thermometer menggunakan
selotip dengan skala terkecil 10 diletakkan pada titik beku air dan
skala terbesar 110 diletakkan pada titik didih air.
13. Termometer telah memiliki skala.

 Mengukur Suhu Menggunakan Termometer


1. Disiapkan sebuah wadah yang berisi air dingin / air yang berisi es
2. Dicelupkan thermometer kedalam air tersebut
3. Dicatat suhu yang tertera pada thermometer.
4. Dilakukan kembali langkah 1 s/d langkah 3 untuk air panas dan air
bersuhu kamar.

E. Data Hasil Percobaan

I II III IV V VI VII

100 60 100 115 160 110 275

100 60 80 80 120 100 100

0 0 20 35 40 10 175

I: II : III : IV : V : VI : VII
5 : 3 : 4 : 4 : 6 : 5 : 5

I II III IV V VI VII

Air Es 0 2 20 35 40 10 165

Air Biasa 36 20 42 56 75 37 199.5

Air Panas 100 60 100 115 160 110 275

F. PEMBAHASAN
a. TERMOMETER I
Pada thermometer I ini, skala terkecilnya adalah 0 dan skala terbesarnya adalah
100. Pengukuran untuk air es adalah 0o, pengukuran untuk air biasa adalah 36o dan
pengukuran untuk air panas adalah 100o. Hasil ini sesuai dengan penentuan titik
didih dan titik beku air pada thermometer ini.

b. TERMOMETER II
Pada thermometer II ini, skala terkecilnya adalah 0 dan skala terbesarnya adalah
60. Pengukuran untuk air es adalah 2o, pengukuran untuk air biasa adalah 20o dan
pengukuran untuk air panas adalah 60o. Hasil ini tidak sesuai dengan penentuan
titik beku air pada thermometer ini, karena untuk titik beku air seharusnya adalah
0o, bukan 2o. Ketidaksesuaian ini dapat diakibatkan oleh beberapa kesalahan yaitu
kesalahan yang disebabkan oleh praktikan (gross errors), kesalahan karena factor
lingkungan (systematic errors) serta kesalahan yang tidak dapat diketahui secara
pasti (random errors).
c. TERMOMETER III
Pada thermometer III ini, skala terkecilnya adalah 20 dan skala terbesarnya adalah
100. Pengukuran untuk air es adalah 20o, pengukuran untuk air biasa adalah 42o
dan pengukuran untuk air panas adalah 100o. Hasil ini sesuai dengan penentuan
titik didih dan titik beku air pada thermometer ini.

d. TERMOMETER IV
Pada thermometer IV ini, skala terkecilnya adalah 35 dan skala terbesarnya adalah
115. Pengukuran untuk air es adalah 35o, pengukuran untuk air biasa adalah 56o
dan pengukuran untuk air panas adalah 115o. Hasil ini sesuai dengan penentuan
titik didih dan titik beku air pada thermometer ini.

e. TERMOMETER V
Pada thermometer V ini, skala terkecilnya adalah 40 dan skala terbesarnya adalah
160. Pengukuran untuk air es adalah 40o, pengukuran untuk air biasa adalah 75o
dan pengukuran untuk air panas adalah 160o. Hasil ini sesuai dengan penentuan
titik didih dan titik beku air pada thermometer ini.

f. TERMOMETER VI
Pada thermometer VI ini, skala terkecilnya adalah 10 dan skala terbesarnya adalah
110. Pengukuran untuk air es adalah 10o, pengukuran untuk air biasa adalah 37o
dan pengukuran untuk air panas adalah 110o. Hasil ini sesuai dengan penentuan
titik didih dan titik beku air pada thermometer ini

g. TERMOMETER VII
Pada thermometer VII ini, skala terkecilnya adalah 175 dan skala terbesarnya
adalah 275. Pengukuran untuk air es adalah 165o, pengukuran untuk air biasa
adalah 199.5o dan pengukuran untuk air panas adalah 275o. Hasil ini tidak sesuai
dengan penentuan titik beku air pada thermometer ini, karena untuk titik beku air
seharusnya adalah 175o, bukan 165o. Ketidaksesuaian ini dapat diakibatkan oleh
beberapa kesalahan yaitu kesalahan yang disebabkan oleh praktikan (gross errors),
kesalahan karena factor lingkungan (systematic errors) serta kesalahan yang tidak
dapat diketahui secara pasti (random errors).

Maka, dari percobaan ini, rumusan umum untuk konversi suhu masing masing
thermometer adalah :

𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛 − 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛


𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛 = { 𝑥(𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑐𝑎 𝑎𝑠𝑎𝑙
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑎𝑠𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 𝑎𝑠𝑎𝑙
− 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 𝑎𝑠𝑎𝑙) + 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛}

G. Kesimpulan
Untuk membuat skala pada thermometer, dapat dilakukan dengan menentukan titik
didih air dan titik beku air terlebih dahulu.
H. Literatur
Aljabar.2008.Suhu.(diakses tanggal 18 Maret 2017 pukul 13.07 WIB )
http://alljabbar.wordpress.com/2008/04/07/suhu/
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai