Oleh Kelompok 4 :
Cindyogi Oktavia
Nurhayati
Jurusan S1 Gizi
Tahun 2017
A. Metode Dan Teknik Pembelajaran Massa
1. Metode Pembelajaran
Metode merupakan langkah operasional dari strategi pembelajaran yang dipilih
dalam mencapai tujuan belajar, sehingga bagi sumber belajar dalam menggunakan suatu
metode pembelajaran harus disesuaikan dengan jenis strategi yang digunakan. Ketepatan
penggunaan suatu metode akan menunjukkan fungsionalnya strategi dalam kegiatan
pembelajaran. Istilah metode dapat digunakan dalam berbagai bidang kehidupan, sebab
secara umum menurut kamus Purwadarminta (1976), metode adalah cara yang telah
teratur dan terfikir baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud. Sedangkan menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan
pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metode berasal dari
kata method (Inggris), artinya melalui, melewati, jalan atau cara untuk memeroleh
sesuatu.
Berdasarkan pengertian tersebut di atas jelas bahwa pengertian Metode pada
prinsipnya sama yaitu merupakan suatu cara dalam rangka pencapaian tujuan, dalam hal
ini dapat menyangkut dalam kehidupan ekonomi, sosial, politik, maupun keagamaan.
Unsur–unsur metode dapat mencakup prosedur, sistimatik, logis, terencana dan aktivitas
untuk mencapai tujuan. Adapun metode dalam pembahasan ini yaitu metode yang
digunakan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya
yang sistimatik dan disengaja untuk menciptakan kondisi-kondisi agar kegiatan
pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Dalam kegiatan pembelajaran
tersebut tidak dapat lepas dari interaksi antara narasumber dengan pembelajar, sehingga
untuk melaksanakan interaksi tersebut diperlukan berbagai cara dalam pelaksanaannya.
Interaksi dalam pembelajaran tersebut dapat diciptakan interaksi satu arah, dua arah atau
banyak arah. Untuk masing-masing jenis interaksi tersebut maka jelas diperlukan
berbagai metode yang tepat sehingga tujuan akhir dari pembelajaran tersebut dapat
tercapai.
Metode dalam pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai cara untuk
menyampaikan materi saja, sebab sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran
mempunyai tugas cakupan yang luas yaitu disamping sebagai penyampai informasi juga
mempunyai tugas untuk mengelola kegiatan pembelajaran. Jadi, metode pembelajaran
dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut maka kedudukan metode dalam pembelajaran
mempunyai ruang lingkup sebagai cara dalam:
Pemberian dorongan, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam rangka
memberikan dorongan kepada warga belajar untuk terus mau belajar
Pengungkap tumbuhnya minat belajar, yaitu cara dalam menumbuhkan
rangsangan untuk tumbuhnya minat belajar yang didasarkan pada
kebutuhannya
Penyampaian bahan belajar, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam
menyampaikan bahan dalam kegiatan pembelajaran
Pencipta iklim belajar yang kondusif, yaitu cara untuk menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan untuk belajar
Tenaga untuk melahirkan kreativitas, yaitu cara untuk menumbuhkan
kreativitas pembelajar sesuai dengan potensi yang dimilikinya
Pendorong untuk penilaian diri dalam proses dan hasil belajar, yaitu cara
untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran
Pendorong dalam melengkapi kelemahan hasil belajar, cara untuk untuk
mencari pemecahan masalah yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran
Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk
mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan
kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan
metode adalah “a way in achieving something” (Wina Senjaya (2008). Jadi, metode
pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan
untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: ceramah, demonstrasi,
diskusi, simulasi, laboratorium, pengalaman lapangan, brainstorming, debat, simposium,
dan sebagainya.
Dalam bidang kesehatan, metode pembelajaran digunakan untuk
mengkomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat yang
sifatnya massa atau publik. Dengan demikian cara yang paling tepat adalah dengan
pendekatan massa. Oleh karena sasaran metode ini tidak membedakan golongan umur,
jenis kelamin, pekerjaan, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan dan sebagainya, maka
materi yang disampaikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh
massa tersebut. Pada umumnya metode massa ini bersifat tidak langsung. Biasanya
menggunakan atau melalui media massa. Beberapa contoh metode pembelajaran secara
massa antara lain :
Ceramah Umum (Public Speaking)
Pada acara-acara tertentu, misalnya pada Hari Kesehatan Nasional, Menteri
Kesehatan atau pejabat kesehatan lainnya berpidato dihadapan masa untuk
menyampaikan pesan-pesan kesehatan.
Pidato/diskusi tentang kesehatan melalui media elektronik, baik tv maupun
radio
Simulasi, dialog antara pasien dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya
tentang suatu penyakit atau masalah kesehatan.
Tulisan-tulisan majalah atau koran, baik dalam bentul artikel maupun tanya
jawab atau konsultasi tentang kesehatan.
Bill Board yang dipasang di pinggir jalan, spanduk, poster, dan sebagainya.
Kata media berasal dari bahasa latin “medius” yang berarti tengah, perantara, atau
pengantar. Secara harfiah dalam bahasa Arab, media berarti perantara atau pengantar
pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media yang digunakan adalah semua sarana atau
upaya menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik
melalui media cetak, elektronika, dan media luar ruang, sehingga pengetahuan sasaran
dapat meningkat dan akhirnya dapat mengubah perilaku ke arah positif terhadap
kesehatan.
b. Leaflet
Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-
kalimat singkat, padat, mudah dimengerti, dan gambar-gambar yang sederhana.
Leaflet atau sering juga disebut pamflet merupakan selembar kertas yang berisi
tulisan cetak tentang suatu masalah khusus untuk sasaran dan tujuan tertentu.
Ukuran leaflet biasanya 20 x 30 cm yang berisi tulisan 200 – 400 kata. Ada
beberapa leaflet yang disajikan secara berlipat.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat leaflet :
Tentukan kelompok sasaran yang ingin dicapai
Tuliskan apa tujuannya
Tentukan isi singkat hal-hal yang mau ditulis dalam leaflet
Kumpulan tentang subje yang kaan disampaikan
Buat garis-garis besar cara penyajian pesan, termasuk didalamnya
bagaimana bentuk tulisan gambar serta tata letaknya
Buatkan konsepnya. Konsep dites terlebih dahulu pada kelompok
sasaran yang hampir sama dengan kelompok sasaran, perbaiki konsep,
dan buat ilistrasi yang sesuai dengan isi.
Kegunaan leaflet :
Mengingat kembali tentang hal-hal yang telah diajarkan atau
dikomunikasikan
Diberikan sewaktu kampanye untuk memperkuat ide yang telah
disampaikan
Untuk memperkenalkan ide-ide baru kepa orang banyak.
c. Papan Pengumuman
Papan pengumuman biasanya dibuat dari papan dengan ukuran 90 x 120
cm, biasa dipasang di dinding atau ditempat tertentu seperti balai desa, posyandu,
masjid, puskesmas, sekolah, dan lain-lain. Pada papan tersebut gambar-gambar
atau tulisan-tulisan dari suatu topik tertentu.
Bahan yang diperlukan :
Tripleks ukuran 90 x 120 cm
Kertas berwarna
Gunting
Paku payung
Huruf-huruf atau tulisan
Koleksi gambar-gambar dalam segala ukuran
Cara membuat papan pengumuman :
Ambil kayu tripleks (plywood)
Warnai bila diperlukan
Beri bingkai pada sekeliling papan
Paku di dinding gedung atau di tempat yang memungkinkan
Letakkan pada tempat atau lokasi yang mudah dilihat
Tuliskan judul yang menarik
Cara menggunakan papan pengumuman :
Tentukan jangka waktu pemasangan sehingga tidak membosankan,
misal 1-2 minggu
Gunakan pada peristiwa-peristiwa tertentu saja, misal pada waktu
pertemuan besar atau hari libur
Cari sumber untuk melengkapi tampilan, misal dari perpustakaan,
kantor humas, dan lain-lain.
Keuntungan papan pengumuman :
Dapat dikerjakan dengan mudah
Merangsang perhatian orang
Menghemat waktu dan membiarkan pembaca untuk belajar masalah
yang ada
Merangsang partisipasi
Sebagai review atau pengingat terhadap bahan yang pernah diajarkan.
d. Foto
Foto sebagai bahan untuk alat peraga digunakan dalam bentuk album
ataupun dokumentasi lepasan. Album merupakan foto-foto yang isinya berurutan,
menggambarkan suatu cerita, kegiatan, dan lain-lain. Album ini bisa dibawa dan
ditunjukkan kepada masyarakat sesuai dengan topik yang sedang didiskusikan.
Misalnya album foto yang berisi kegiatan-kegiatan suatu desa untuk mengubah
kebiasaan buang air besarnya menjadi di jamban. Dokumentasi lepasan yaitu foto-
foto yang berdiri sendiri dan tidak disimpan dalam bentuk album.
Menggambarkan satu pokok persoalan atau titik perhatian. Foto ini digunakan
biasanya untuk bahan brosur, leaflet, dan lain-lain.
e. Slide
Slide pada umumnya digunakan untuk sasaran kelompok. Penggunaan slide
cukup efektif karena gambar atau setiap materi dapat dilihat berkali-kali dan
dibahas lebih mendalam. Slide sangat menarik, terutama bagi kelompok anak
sekolah dibanding dengan gambar, leaflet, dan lain-lain.
f. Film
Film merupakan media yang bersifat menghibur, disamping dapat
menyisipkan pesan-pesan yang bersifat edukatif. Sasaran media ini adalah
kelompok besar dan kolosal.
2. Teknik Pembelajaran
Teknik (technic), menurut T Raka Joni (1991) menunjukkan keragaman khas dalam
mengaplikasikan suatu metode sesuai dengan latar (setting) tertentu, seperti kemampuan dan
kebiasaan guru, ketersediaan sarana dan prasarana sekolah, kemampuan dan kesiapan peserta
didik dan sebagainya. Contoh dengan menggunakan metode ceramah, maka dapat disebutkan
rentangan teknik berceramahmulai dari yang diibaratkan tape-recorder dalam menyampaikan
bahan ajar pelajaran sampai dengan menampilkan berbagai alat bantu/media untuk
menyampaikan isi pelajaran yang dirancang berdasarkan teori pembelajaran mutakhir.
Demikian halnya dengan teknik bertanya-jawab, teknik berdiskusi dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Wahit Iqbal. 2011. Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
http://uptdpuskesmassukatani.blogspot.com/2011/09/konsep-prinsip-promkes.html
http://kiosdigital.net/artikel-cetak-desain/cara-pembuatan-sticker.html
http://www.bitebrands.org/2011/09/stiker-bukan-sebatas-dekorasi.html
http://princeskalem.blogspot.com/2012/01/menggunakan-dan-memproduksi-materi.html
https://ayahalby.files.wordpress.com/2012/10/pendekatan-strategi-dan-metode-
pembelajaran.pdf