4 Tim RSUP Sardjito PDF
4 Tim RSUP Sardjito PDF
PENYELENGGARAAN
MAKANAN DALAM KEADAAN
DARURAT
INTERNAL:
• Keracunan gas
• Keracunan makanan.
• Ledakan gas
• Ledakan bom
• Kebakaran
• Bencana alam
halaman lanjutan
EKSTERNAL:
• Bencana alam
• Kebakaran
• Ledakan
• Kecelakaan lalulintas
• Keracunan makanan
• Wabah penyakit
KONSEKUENSI DARI BENCANA
& SUMBER DAYA ALTERNATIF
INTERNAL:
• Situasi diluar rumah sakit dalam
keadaan normal
• Situasi didalam rumah sakit tdk
normal
MESIN ?
LISTRIK ?
eksternal
Fasilitas produksi makanan ?
TOTAL OUTSOURCING ?
DAPUR DARURAT ?
AIR BERSIH ?
KERUSAKAN GAS LPG ?
SEBAGIAN JARINGAN UAP ?
MESIN ?
LISTRIK ?
SUPLAI AIR BERSIH
INTERNAL:
a. Di dalam RS terganggu PAM & sumur
dalam mendatangkan tangki air
bersih dari PDAM.
b. Di dalam RS normal, jaringan ke ruang
produksi terganggu membuat
sambungan ke sumber air bersih yang
lokasi berdekatan dengan ruang produksi.
c. Untuk air minum menggunakan air minum
kemasan
SUPLAI AIR BERSIH
EKSTERNAL:
a. Di dalam RS terganggu ?
PAM? gunakan sumur dalam
b. Di luar RS terganggu ?
Gunakan sumur dalam.
c. Untuk air minum dapat menggunakan
air mineral kemasan
JARINGAN SENTRAL GAS
LPG
Kemungkinan:
a. Menggunakan tabung gas LPG lokal,
sambil menunggu perbaikan risiko
kebakaran perlu dipasang detektor
kebocoran gas.
b. Alternatif menggunakan bahan bakar uap
atau listrik mengganti menu
masakan
JARINGAN LISTRIK
Kemungkinan:
a. Di dalam RS dan diluar RS terganggu
gunakan genset
b. Di dalam RS normal, jaringan ke ruang
produksi terganggu membuat
sambungan ke sumber listrik yang lokasi
berdekatan dengan ruang produksi.
c. Bila suplai listrik dishwasher terganggu
maka pencucian piring dilakukan
secara manual
ALAT PENGOLAHAN
• Jika suplai uap atau listrik terganggu
disediakan alat yang bisa dipakai
diatas kompor, seperti:
^ Dandang
^ Penggorengan
^ Langseng
^ Panci, dll
ALAT MAKAN
• Jika ada gangguan dishwasher atau
kekurangan alat makan sediakan alat
makan disposibel, seperti
^ Piring makan/kotak kardus
^ Sendok makan mika
^ Gelas kertas
2.Sumber Daya Manusia
• Apakah ada SDM Ins Gizi yang menjadi
korban dalam bencana?
• Apakah jml SDM mampu melayani pasien
korban bencana eksternal yg masuk RS?
Enny Dwiastuty
Ahli Gizi RSUP DR Sardjito
KPIG, 25 November 2014
BATASAN ISTILAH
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Serangkaian upaya yang meliputi penetapan
kebijakan pembangunan yang beresiko
timbulnya bencana, kegiatan pencegahan
bencana, tanggap darurat dan rehabilitasi serta
rekontruksi
Kesiapsiagaan:
Peran Nutrisionis
Dalam Situasi
Darurat
Tujuan penanggulangan
masalah gizi darurat
A. TujuanUmum :
meningkatkan dan mencegah memburuknya
status gizi pengungsi
B. Tujuan Khusus :
1. Terselenggaranya pelayanan gizi
2. Terpantaunya perkembangan status gizi
pengungsi
3. Terciptanya koordinasi lintas program dan
lintas sektor
Sasaran
Seluruh pengungsi terutama kelompok rentan yaitu :
balita
1. TAHAP PENYELAMATAN
Maksimum 5 hari
Data Dasar Status Gizi dan Penyakit Pengungsi TAHAP TANGGAP DARURAT
Selesai Dianalisis
Prevalensi Gizi Kurang >15% Prevalensi Gizi Kurang 10 - 14,9% Prevalensi Gizi Kurang < 10%
atau Gizi Kurang 10 - 14,9% atau Gizi Kurang 5 - 9,9% atau Gizi Kurang < 5%
disertai faktor pemburuk disertai faktor pemburuk disertai faktor pemburuk
Terdiri dari :
Fase I (1- 5 hari)
Belum ada perencanaan menu
semua menerima makanan yg sama
Fase II (5 hr – 14 hr)
Telah ersedia rincian menu harian)
bantuan bahan makanan cukup tersedia
Contoh Standar Ransum
Tahap Penyelamatan Fase 1
Bahan makanan Kebut per org per hari (g)
URT
Biskuit 100 10 bh
Mie Instant 320 4 bks
Sereal (instan) 50 2 sachet
Blended food 50 10 sdm
Susu 40 8 sdm
Energi (kcal) 2.150
Protein (g) 52
Lemak (g) 41
Contoh Standar Ransum
Tahap Penyelamatan Fase 1
• standar ransum digunakan untuk
membuat perencanaan
• Perkiraaan balita 10% susu bayi &
balita
• Penditribusian hrs terpusat melalui dapur
umum
• Setiap perhitungan bhn mkn + 10% utk
hal tak terduga/kehilangan
Contoh perhitungan bhn mkn
pada fase 1
• Cara perhitungan : standar ransum x
jumlah pengungsi x jangka waktu
penyelamatan + 10 %
Contoh kebutuhan biscuit:
(100 g x 1500 x 5 hari) + 10 %
750.000 g + 75.000 g = 825.000 g (825 kg)
Bahan Kebut per Kebut bhn Kebut bhn Penambah
makanan org/hr (g) mkn 1500 mkn 1500 an kebut
org/hri (Kg) org/hri (Kg) bhn mkn
10% (Kg)
susu 40 6.0 30 33
Bahan Jmlh per org per hari (gram)
makanan Type 1 Type 2 Type 3 Type 4 Type 5
sereal 400 420 350 420 450
kac2an 60 50 100 60 50
Minyak gor. 25 25 25 30 25
Ikan/dg klg - 20 - 30 -
gula 15 - 20 20 20
Garam beryod 5 5 5 5 5
Buah & sayur - - - - 100
Blended food 50 40 50 - -
bumbu - - - - 5
Energi (kkal) 2113 2108 2087 2092 2116
Prot (g : %TE) 58g : 11% 60g: 11% 72g: 14% 45g : 9% 51g: 10%
Lemak (g : %TE) 43g : 18% 47g: 20% 43g: 18% 38g:16% 41g:17%
Contoh standar ransum tahap
penyelamatan fase II
• Contoh Ransum type
1,2,3,4,5 merupakan
alternatif apabila ada
faktor-faktor kebiasaan
serta ketersediaan
pangan setempat
• Cara menghitung kebut
bhn sama dgn fase 1
2. TAHAP TANGGAP DARURAT
1.PMT DARURAT
2.PMT DARURAT TERBATAS
3.PMT TERAPI
(sumber : Pedoman Teknis xxii Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat
Bencana, Kemenkes ,2011)
PMT Darurat
(blanket supplementary feeding
programme):
BB > 7 kg ASI
F 100 / F 100 modifikasi
Makanan anak/mak lunak
Buah
KENDALA YANG DIHADAPI
• Keterbatasan air bersih
• Keterbatasan peralatan makan dan minum
• Keterbatasan bahan makanan
• Keterbatasan teknik pemasakan :
hanya menggoreng dan merebus
PUSING.....
IMPLEMENTASI MANAJEMEN
PELAYANAN GIZI PASCA BENCANA
(GEMPA BUMI)
DI RS DR SARDJITO
Hari Kejadian Gempa
Jumlah Konsumen
a. Pasien 4000 – 5000 orang
- Pasien ditempatkan di beberapa ruang
darurat
- Pasien korban gempa setiap saat datang.
b. Penunggu pasien
8000 - 10.000 orang
Pengecekan Fasilitas PM
Gedung penyelenggaraan makanan tidak ada
kerusakan.
Ketersediaan air :
ada gangguan pada sumur dalam sehari air keruh
solusi pakai air galon
Suply listrik padam pakai gen set
Uap, gas tak masalah
Peralatan tak ada kerusakan , jumlah cukup.
Jumlah alat makan pasien kurang
sterofoam
Jumlah alat makan penunggu px tidak tersedia kertas
bungkus
Kondisi Karyawan Instalasi Gizi
• APBN / APBD
• Sumbangan dari pihak lain DN/LN
PENERIMAAN BANTUAN
BAHAN MAKANAN