Umum Lapangan )
Pengertian Dapur Umum
Dan para penggelola dari Dumlap ini sendiri di sebut satgas logistik
Satgas Logistik adalah Tim yang dibentuk untuk penugasan dibidang pengumpulan potensi
dan sumber – sumber bantuan serta pendistribusiannya untuk penanggulangan bencana.
Satgas Logistik bertugas untuk Pengelolah Bantuan Sosial terutama pada saat pertama
bencana terjadi untuk memenuhi kebutuhan para korban bencana berdasarkan kaidah
manajemen Logistik.
Dimana tugas Satgas Logistik ini banyak meliputi tentang kebutuhan pelaksanaan
penanggulangan bencana mulai :
1. Pra bencana :
2. Saat Bencana :
3. Pasca Bencana :
Secara umumnya peralatan dapur umum lapangan sama dengan peralatan dapur skala
rumah tangga, tetapi yang membedakan hanyalah tentang kapasitasnya saja. Selain
kapasitas juga yang harus dimengerti adalah teknik kemasan alat dapur umum lapangan
karena kegiatan dapur umum lapangan ini sangat mobile sehingga perlu suatu tempat
kemasan yang dapat memudakan activitas personil dalam pelayanan penanggulangan
bencana. Dapur umum lapangan yang disingkat dengan Dumlap, setiap kegiatan dapur
umum lapangan dalam penanganannya sangat berbeda, sebab setiap pelayanan tim dapur
umum lapangan ini juga ahli dalam pemahaman karakter jenis bencana dan
penempatannya. Sehingga pada saat waktu membuka kegiatan dapur umum lapangan
tersebut bisa maksimal dan memenuhi standartnya. Yang perlu diperhatikan dalam
membuka dapur umum juga harus dekat dengan akses jalan dan air bersih.
Catatan :
1. Ketel - ketel dikemas dalam ban pengikat ketel
2. Pikulan pengangkut bambu diikat menjadi satu set
3. Bekal yang lainnya dikemas dalam kontainer seng.
Terdapat 2 type kompor lapangan ini yaitu dengan bahan bakar minyak tanah dan bahan
bakar gas.
Satu set kompor ini terdiri dari 2 sumbu sehingga akan lebih mempercepat memasak dalam
jumlah yang besar.
Kompor ini akan di packing dalam box yang kuat sehingga bisa dibawa kemana-mana
dengan simple dan mudah
Mobil Dapur umum lapangan ini adalah sarana transportasi untuk pelayanan korban
bencana, dalam penanggulanan bencana mobil dapur umum lapangan selalu siap dalam
keadaan ready :
Ready engine motornya Ready stock logistic tanggap darurat Ready sarana penunjang
posko logistic, alat dapur umum, tenda, peralatan safety personal.dan Alkom. Regu :
Satu regu yang menangani 1 unit dapur umum dengan kapasitas maksimal melayani 500
orang sekurang-kurangnya terdiri dari :
1.1 orang Ketua Regu
2.1 orang Wakil Ketua Regu
3.1 orang Penanggungjawab Tata Usaha
4.1 orang Penanggungjawab Peralatan dan Perlengkapan
5.1 orang Penanggungjawab Memasak
6.1 orang Penanggungjawab Distribusi
7.Beberapa orang tenaga yang membantu terdiri dari unsur masyarakat di daerah bencana
dan sekitarnya
Kelompok :
Bila diperlukan lebih dari satu regu Dapur Umum sekaligus, maka regu – regu tersebut
diberi nomor urut dan dihimpun dalam kelompok. Kelompok dipimpin oleh Ketua Kelompok
dan jika perlu dibantu oleh seorang pembantu umum
Sektor :
Apabila masyarakat yang dilayani cukup besar jumlahnya dan terpencar di daerah yang
cukup luas, maka kelompok-kelompok Dapur Umum tersebut dapat dihimpun dalam satu
wilayah kerja yang disebut sektor. Sektor tersebut dipimpin oleh Ketua dan seorang
pembantu umum
Pelaksanaan
Dalam menentukan lokasi agar memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.Letak Dapur Umum dekat dengan posko atau penampungan supaya mudah dicapai atau
dikunjungi oleh korban
2.Kebersihan lingkungan cukup memadai
3.Aman dari bencana
4.Dekat dengan transportasi umum
5.Dekat dengan sumber air
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendistribusian :
1. Distribusi dilakukan dengan SABAR dan juga di iringi data yang akurat
2. Lokasi atau tempat pendistribusian yang aman dan mudah dicapai oleh korban
3. Waktu pendistribusian yang konsisten dan tepat waktu
4. Pengambilan jatah seyogyanya diambil oleh KK atau perwakilan yang sah
5. Pembagian makanan bisa menggunakan daun, piring, kertas, atau sesuai dengan
pertimbangan aman, cepat, praktis, dan sehat
Lama penyelenggaraan :
1.Diselenggarakan bila situasi untuk memberikan bahan mentah tidak mungkin
2.Lamanya 1 – 3 hari untuk seluruh korban bencana
3.Hari ke 4 – 7 pemberian dilakukan secara selektif
4.Setelah lebih dari 7 hari diupayakan bantuan berupa bahan mentah
Standar-standar minimum ketahanan pangan, gizi, dan bantuan pangan adalah suatu
pernyataan praktis dari asas-asas dan hak-hak seperti yang terkandung dalam Piagam
kemanusiaan.Setiap orang berhak atas pangan yang cukup, hak ini diakui dalam Instrumen
Hukum Internasional dan termasuk hal untuk terbebas dari kelaparan.
Ketahanan Pangan :
Tercapai ketika semua orang dalam masa apapun mempunyai akses fisik dan ekonomis
terhadap pangan yang cukup, aman, dan bergizi untuk dapat hidup sehat
Penghidupan :
Terdiri dari kemampuan, harta benda, dan aktivitas yang diperlukan untuk sarana
kehidupan yang terkait dengan pertahanan hidup dan kesejahteraan di masa mendatang
Kekurangan Gizi :
Mencakup satu cakupan berbagai kondisi termasuk kekurangan gizi akut, kekurangan gizi
kronis, dan kekurangan vitamin dan mineral.