Anda di halaman 1dari 15

PENYULUHAN

BUDIKDAMBER
SEBAGAI STRATEGI
PENGUATAN
KETAHANAN PANGAN
DI TENGAH PANDEMI
COVID-19

Kelompok 5 Perikanan A
Anggota Kelompok

1. Vika Nurhabibah 230110190003


2. Dinda Ayu Febrianti 230110190004
3. Mochammad Fachry Maula 230110190006
4. Alifia Ajmala Palsa 230110190015
5. Agnestha Aurellian Silvia Hermawan 230110190016
Latar belakang
penyuluhan
Kebutuhan dasar bagi manusia yang harus dipenuhi setiap
saat adalah masalah pangan. Pangan memiliki peran yang
sangat penting bagi kehidupan suatu bangsa.
Pandemi covid mengakibatkan banyak sekali masyarakat
yang harus “dirumahkan” untuk menghentikan rantai
penyebaran penyakit ini.
Saat masyarakat dirumah, perlu ada kegiatan yang bisa
membuat kita produktif dan bermanfaat, salah satunya
melakukan budidaya ikan di pekarangan rumah.
Lahan pekarangan yang sempit, khususnya di daerah
perkotaan bukan suatu alasan sebagai hambatan dan
halangan untuk berbudidaya. Sebab, sistem pertanian kota
dengan ketersediaan lahan yang sempit, dapat dijalankan
dengan usaha pengembangan teknologi pertanian yang
hemat lahan, bahkan rumah yang tidak punya halaman
sama sekali pun bisa dilakukan
Tujuan
Memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada
masyarakat terkait pemanfaatan lahan pekarangan untuk
budidaya ikan dalam ember guna meningkatkan
ketahanan pangan, masyarakat mandiri, kreatif, dan
produktif saat pandemi Covid-19.
Manfaat

Dapat dijadikan acuan untuk penelitian mengenai


budikdamber, manfaat untuk masyarakat dapat
dijadikan acuan untuk mempraktikkan budikdamber
di antaranya menyediakan pangan keluarga dengan
protein hewani dan sayuran dalam kondisi sehat dan
segar serta membantu menjaga lingkungan dengan
memanfaatkan barang bekas.
Ketahanan
Pangan

Undang-Undang Pangan No.7 Tahun 1996


menyatakan kondisi terpenuhinya kebutuhan
pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari
tersedianya pangan secara cukup, baik dari jumlah
maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau.

Ketahanan pangan memiliki lima unsur yang harus


dipenuhi(Nuhfil Hanani AR, 2008):
1. Berorientasi pada rumah tangga dan individu;
2. Dimensi waktu setiap saat pangan tersedia dan
dapat diakses
3. Menekankan pada akses pangan rumah tangga
dan individu, baik fisik, ekonomi dan sosial
4. Berorientasi pada pemenuhan gizi
5. Ditujukan untuk hidup sehat dan produktif
Budikdamber
Budikdamber mengadaptasi teknik Yumina-Bumina yang
merupakan teknik budidaya yang memadukan antara
ikan dan sayuran serta buah-buahan. Pada budidaya
Yumina-Bumina dikenal empat sistem, yaitu: rakit,
aliran atas, aliran bawah serta pasang surut

Budidaya Ikan dalam Ember (Budikdamber) memiliki


prinsip dasar dapat dilakukan pada waktu yang bersamaan
dengan cara memanfaatkan limbah sisa makanan ikan dan
limbah kotoran ikan sebagai sumber nutrisi bagi tanaman
yang dibudidayakan
Alat dan Bahan Budikdamber
Alat yang digunakan
Ember berukuran 80 liter
Kawat
Tissue
Tang
Solder
Gelas plastik bekas ukuran 250 ml
Bahan yang digunakan
Arang batok kelapa atau arang kayu
Air
Benih ikan lele
Benih tanaman kangkung
Cara Pembuatan dan Perawatan
Media Budikdamber

1. Siapkan gelas plastik untuk tempat bibit kangkong sebanyak 8-


9 buah, lubangi ember menggunakan solder di samping dan
gelas plastik di samping dan di bawah.
2. Isikan arang batok kelapa dan di atas nya diberi tissue yang
sudah dimasukkan bibit tanaman kangkung.
3. Potong kawat sekitar 10 cm dan kaitkan untuk pegangan gelas
di dalam ember
4. Isi ember dengan air sebanyak 65 liter.
5. Lalu, isikan bibit ikan lele dengan ukuran panjang 4-12 cm ke
dalam ember, diamkan 1-2 hari.
Kelebihan
Budikdamber

• Modal sedikit.
• Hemat listrik.
• Hemat air.
• Hemat tempat.
• Perawatan yang lebih mudah dan simple
dibandingkan kolam terpal/tanah.
• Serta penghasilan budikdamber yang
menjanjikan.
Kekurangan
Budikdamber

• Suhu yang sangat mudah turun dan naik.


• pH air yang cepat berubah, kandungan
oksigen yang sedikit.
• Teknik memelihara ikan dalam ember
yang harus cukup banyak berbeda
dengan budidaya ikan konvensional.
Rencana
Penyuluhan

Rencana pada rangkaian penyuluhan perikanan


memiliki tujuan mendorong kerjasama dengan pihak
terkait untuk meningkatkan sumberdaya manusia
nelayan dan petugas penyuluhan perikanan,
menciptakan berbagai kegiatan penyuluhan perikanan
secara periodik yang didukung oleh pemerintah dan
swasta, pembentukan dan/atau penguatan lembaga
penyuluhan daerah tersebut.
Kesimpulan

Bagi masyarakat perkotaan maupun pedesaan yang


cenderung tidak memiliki lahan lebih untuk
bercocok tanam dan melakukan budidaya ikan,
konsep Budikdamber sangat membantu kondisi
tersebut. Ikan yang digunakan dalam budidaya ikan
dalam ember tidak hanya dengan ikan lele saja,
melainkan banyak ikan yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama dengan ikan lele, yaitu ikan
yang tahan oksigen rendah seperti nila hitam, patin,
betok, sepat, gurame, dan gabus.
Dengan diberlakukannya penyuluhan mengenai
budikdamber ini, maka pembudidaya ikan khususnya
budikdamber dapat memanfaatkan informasi dan juga
penanganan yang lebih efisien dari output webinar yang
diselenggarakan guna meningkatkan perekonomian yang
turun karena adanya pandem Covid-19.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai