Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Koordinasi Visual Motor


1. Definisi Koordinasi Visual Motor
Dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI) visual adalah
dapat dilihat dengan indra penglihat (mata). Sedangkan, Motorik
adalah pengendalian gerakan jasmani melalui kegiatan pusat syaraf,
urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi (Elizabeth B. Hurlock, 1978).
B. Tinjauan Umum Stimulasi Motorik Halus
1. Definisi Stimulasi Motorik Halus
Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) stimulasi adalah
rangsangan. Akbar (Mursintowarti, 2002) menjelaskan bahwa
stimulasi adalah latihan dan rangsangan dari luar yang diberikan pada
anak. Stimulasi adalah rangsangan yang diberikan anak dari luar
lingkungan (Soetjiningsih, 1995).
(Dini dan Sari, 1996) menyatakan bahwa motorik halus adalah
kegiatan yang melibatkan otot-otot kecil atau halus. Rinja (Arifah,
2014) mengemukakan bahwa motorik halus adalah kemampuan
penggunaan otot-otot halus pada anak seperti menggemggam,
menggambar, menyusun balok, memasukkan kelereng dan menulis.
Rinja (Susanto, 2011) menjelaskan bahwa motorik halus merupakan
gerakan yang melibatkan organ-organ tertenu saja dan hanya dilakukan
oleh otot-otot kecil, karena itu tidak memerlukan tenaga.
Gerakan motorik halus adalah gerakan yang dilakukaan otot-otot
kecil saja dan hanya melibatkan organ tertentu misalnya keterampilan
meggerakkan pergelangan tangan dan menggunakan jari jemari tangan,
yang membutuhkan koordinasi mata dan tangan dengan cermat
(Aquarisnawati dkk, 2011). Perkembangan motorik halus adalah
perkembangan yang terjadi pada sebagian anggota tubuh tertentu atau
perkembangan gerakan yang menggunakan otot-otot kecil pada anak
(Sumanto, 2014).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
stimulasi motorik halus adalah rangsangan yang diberikan berupa
keterampilan penggunaan jari-jemari atau otot-otot kecil untuk
meningkatkan koordinasi pada anak yang berguna dalam kehidupan
sehari-hari dan persiapan sekolah seperti menulis, menggenggam,
menggunting dan lain-lain.
2. Fisiologi Motorik Halus
Perkembangan motorik merupakan perkembangan kontrol
pergerakan badan melalui koordinasi aktivitas saraf pusat, saraf tepi
dan otot. Perkemangan motorik mencerminkan mielinisasi pada traktur
kortikospinal, traktus piramidal dan traktur kortikobulbar. Traktur
piramidal berawal dari korteks motorik dan premotorik, selanjutnya
terhubung ke basal ganglia, melewati medula oblongata dan turun
kebagian lateral medula spinalis. Mielin sangat penting untuk
kecepatan penghantaran rangsangan melalui sel saraf. Mielinisasi
terjadi kira-kira pada umur kehamilan 32 minggu dengna kemajuan
yang cepat sampai umur 2 tahun, selanjutnya proses in melambat
sampai umur 12 tahun. Proses tersebut menyebabkan penghambatan
sistem subkortikal, termasuk refleks primitif dan meningkatkan
perkembangan respon postural dan postur bediri, berjalan dan kontrol
motorik halus. Kemajuan perkembangan motorik halus, khususnya
ekstremitas atas, berlangsung kearah proksimodistal, dimulai dari bahu
menuju kearah distal sampai jari. Kemampuan motorik halus
dipengaruhi oleh matangya fungsi motorik dan koordinasi
neuromuskular yang baik, fungsi visual yang akurat dan kemampuan
intelek nonverbal ( Soetjiningsih dan Ranuh, 2012).
3. Fungsi Stimulasi Motorik Halus
Aquarisanawati (Mudjito, 2007) memaparkan beberapa fungsi
dari motorik halus yaitu:
a. Memperoleh perasaan senang karena dapat menghibur diri sendiri
melalui keterampilan motorik halus
b. Anak dapat beranjak dari kondisi helpness (tidak berdaya) pada
bulan-bulan pertama kehidupannya
c. Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya
Rinja (Arifah, 2014) mengemukakan bahwa beberapa fungsi
kemampuan motorik halus yaitu:
a. Sebagai proses belajar mengajar terutama untuk kemampuan
motorik halus misalnya kecepatan memotong, menulis dan lain-
lain.
b. Membantu dalam proses belajar mengajar tertentu misalnya
koordinasi gerak dalam pelajaran keterampilan dan pendidikan
jasmani.
Arifah (Sumantri, 2005) menegaskan lebih lanjut mengenai
fungsi motorik halus pada perkembangan anak, yaitu:
a. Dengan keterampilan gerak kedua tangan dapat menjadi alat
untuk mengembangkan kemampuan motorik halus
b. Anak menjadi terampil dan matang dengan menulis,
menggambar, menggunting, memanipulasi benda dengan jari-
jemari sehingga menjadi alat untuk meningkatkan gerakan jari.
c. Alat untuk melatih menkoordinasikan kecapatan atau cekatan
tangan dengan gerakan mata.
d. Alat untuk melatih penguasaan emosi.
Arifah memaparkan lebih lanjut mengenai fungsi dari motorik
halus adalah untuk membantu proses belajar baik dalam melakukan
akitivitas sehari-hari di rumah seperi makan, minum mandi dan lain-
lain maupun di sekolah seperti menulis, menggambar, menari,
menghitung, olahraga dan sebagainya.
Berdasarkan penjelasan mengenai fungsi motorik halus diatas
dapat disimpulkan bahwa dengan pemberian stimulasi motorik halus
dapat memberikan banyak manfaat bagi anak baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam kesiapan dalam bersekolah.
4. Tujuan Stimulasi Motorik Halus
Arifah (Lovia, 2012) mengemukakan bahwa tujuan
pengembangan motorik halus utuk anak usia dini, yaitu:
a. Pengembangan keterampilan gerak kedua tangan
b. Anak dapat menciptakan karya orisinil
c. Pengembangan koordinasi kecepatan tangan dan ketepatan mata
d. Pada saat guru menjelaskan dengan metode demonstrasi dalam
pengembangan motorik halus anak dapat menyeimbangkan
penglihatan
e. Melatih penguasaan emosi pada anak
5. Faktor yang Mempengaruhi Stimulasi Motorik Halus
Daftar Pustaka
Hurlock, E.B. 2002. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Nigsih, A.S. 2015. Identifikasi Perkembangan Motorik Halus Anak dalam
Berbagai Kegiatan Main di Kelompok B. Jurnal Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini. 3:1-10.
Aquarisnawati, P; Mustamiáh, D; Riskasari, W. 2011. Motorik Halus pada Usia
Prasekolah Ditinjau dari Bender Gestalt. Jurnal Insan Media
Psikologi.152:149-156.
Rinja, F. 2016. Pengaruh Teknik Terapi ABA terhadap Perkembangan Motorik
Halus Anak Autis. Disertasi tidak diterbitkan. Makassar: Program Studi
Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Akbar, M. Stimulasi Tumbuh Kembang Anak, (online),
(https://id.scribd.com/doc/39039206/Stimulasi-Tumbuh-Kembang-Anak,
diakses 10 Oktober 2010)
Sumanto. 2014. Psikologi Umum untuk Mahasiswa, Dosen dan Masyarakat
Umum. Jakarta: CAPS.
Arifah, Ririn. 2014 Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus melalui Teknik
Mozaik pada Anak Kelompok A di TK ABA Khadijah Bangunjiwo Timur
Kasihan Bantul. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Soetjiningsih and Ranuh, Gde. 2012. Tumbuh Kembanga Anak Edisi 2. Jakarta:
EGC.

Anda mungkin juga menyukai