Anda di halaman 1dari 3

ANNISAA TRIHITA K

12 MIA 2
06

"DEAR NATHAN"

Aku ingin bicara saat semua orang tidak hentinya mengeluarkan kata - kata.

Dan tetap saja bibir ini seolah bungkam.

Aku selalu memilih diam tiap kali dihadapkan dengan pilihan dan kesempatan.
Tidak berani atau pengecut cinta

Tapi melalui secarik kertas ini tanpa peduli ketidak mampuan lisanku.

Tolong baca baik-baik.

Dear Nathan,,,

Ada sebuah kisah yang ingin aku sampaikan padamu.

Tentang sebuah perasaan kaku yang bermetamorfosa seperti kupu-kupu.

Dia sering bungkam bila ditanya cinta,

Sering malu bila ditanya rindu,

karna dunianya hanya mengenal hitam,putih, dan abu-abu.

Sampai warna-warni indah itu datang dengan liar.

Hidupnya yang sunyi tersentuh getar.

Namun ia masih tetap kaku, bibirnya masih bisu.

Ia masih tidak mengerti apa yang terjadi.

Ia terlalu hijau untuk memahami.

Mestinya semuanya berubah,

tapi dia terlalu percaya pada resah,


dan dihari ketika pelangi indahnya pergi,

dia lahir dalam tangis siswa tanpa henti.

Dear Nathan,,,

Aku hanyalah si gadis kaku.


Yang ingin kutanyakan kenapa rasa itu muncul untukku
belum bisa kutemukan jawabannya,
kamu sudah pergi menjadi bayangan maya nan semu.

Mungkin benar surat terdengar kuno,

dan bicara langsung mempermudah untuk melepas puing - puing rindu,

tapi aku memilih surat,

karena surat mempunyai makna tersendiri dalam menyampaikan sesuatu.

Aku hanya pintar berkata - kata,

tapi aku tidak pintar untuk bersuara.

Aku hanya pintar menyembunyikan,

tapi aku tidak pintar untuk menunjukkan.

Dear Nathan...

Aku Salma si gadis kaku yang bungkam ini,

Atas nama rindu ku tuliskan sebuah pengakuan,

mewakili suara yang tak pernah mampu kuucapkan.

" AKU MENCINTAIMU "

Anda mungkin juga menyukai