OLEH
KELOMPOK IV
NUR SUCI RAMADHANI (60600114017)
HARDIANTI (60600114035)
RATNASARI (60600114045)
JURUSAN MATEMATIKA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt., karena atas petunjuk dan
pertolongan-Nya, sehingga makalah ini dapat terwujud tepat pada waktunya yang
Makalah ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu,
setinggi-tingginya kepada berbagai pihak yang turut memberikan andil, baik secara
Akhirnya, semoga Allah swt., senantiasa meridhai semua amal usaha yang
penulis laksanakan dengan baik dan penuh kesungguhan serta keikhlasan karena Dia-
Penyusun,
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 4
C. Tujuan ................................................................................... 4
D. Manfaat ................................................................................. 5
E. Batasan Masalah ................................................................... 5
F. Sistematika Penulisan ........................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Fungsi Kompleks w(t) ........................................................... 7
B. Properties dari Integral Kompleks ........................................ 10
C. Integral Lintasan……………………………………………
14
D. Pengintegralan Kompleks………………………………….
21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................... 30
B. Instrumen Penelitian ............................................................ 30
C. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................. 30
D. Metode Pengumpulan Data ................................................. 31
E. Teknik Analisis Data ............................................................ 32
BAB IV
PEMBAHASAN ........................................................................ 33
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................... 37
B. Saran .................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 39
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan menafsirkan solusi dari permasalahan yang ada. Tanpa disadari dalam
sangat baik karena nilai-nilai pada matematika yang menggunakan nilai yang
rumusan masalah.
yang banyak sekali diterapkan dalam bidang teknik dan ekonomi. Karena itu, integral
sebagai invers atau kebalikan dari turunan juga menjadi bagian yang tak kalah
pentingnya. Integral merupakan suatu bagian dari matematika yang juga banyak
tidak dapat dipungkiri. Di bidang teknik, integral berperan sebagai alat untuk
menghitung luas di bidang datar dan volume benda putar. Tentunya integral sangat
tidak teratur yang tidak dapat dihitung dengan rumus-rumus yang sudah dikenal,
seperti persegi, segitiga, lingkaran, dan sebagainya. Bentuk-bentuk yang tidak teratur
itu kemudian didekati dengan suatu fungsi tertentu yang kemudian luasnya dihitung
menentukan fungsi biaya total dan fungsi pendapatan total dari fungsi biaya marginal
Terjemahnya :
“Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan
sesuatu.”
Dalam ayat di atas, menerangkan bahwa puji dan syukur itu adalah bagi
Allah, yang telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya
dengan ciptaan yang amat indah dan ajaib, ciptaan yang belum ada sebelumnya, dan
telah diaturnya dengan tata tertib yang lengkap dan sempurna. Tuhan yang telah
menugaskan malaikat menyampaikan wahyu pada para nabi-nabi-Nya, untuk
menyampaikan kepada mereka berbagai macam urusan. Malaikat itu adalah sejenis
dengan segera perintah-perintah Allah, baik berupa suruhan maupun berupa larangan,
kepada para Nabi-Nya. Allah SWT berkuasa menambah sayap para malaikat lebih
banyak lagi menurut kehendak-Nya, sesuai dengan keperluan. Tidak ada kekuatan
yang bagaimanapun kuatnya yang dapat menghalangi-Nya Karena Dia itu Maha
beberapa golongan yaitu yang memiliki 2 sayap, 3 sayap, 4 sayap, dan sebagainya.
jumlah malaikat yang memiliki 2 sayap, menghitung jumlah malaikat yang memiliki
3 sayap, menghitung jumlah malaikat yang memiliki 4 sayap dan sebagainya lalu
menjumlahkan setiap hasil yang diperoleh meskipun dalam hal ini malaikat adalah
makhluk ghaib yang jumlahnya hanya Allah yang mengetahui. Jika dikaitkan dengan
integral, hal ini memiliki keterkaitan dalam menentukan luas suatu daerah dimana
daerah tersebut dipartisi menjadi beberapa bagian lalu dihitung luas setiap daerah
tersebut dan hasil yang diperoleh dari luas setiap daerah tersebut dijumlahkan untuk
B. Rumusan Masalah
berikut:
imaginer?
C. Tujuan
sebagai berikut:
integral.
D. Manfaat
E. Batasan Masalah
F. Sistematika penulisan
Latar belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
Manfaat
Batasan Masalah
Sistematika penulisan
Penguraian kajian teori atau pustaka yang berkaitan dengan integrase kompleks
Jenis penelitian
Instrumen penelitian
6. Daftar pustaka
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
𝑏 𝑏 𝑏
Integral dari fungsi kompleks dapat diartikan kedalam dua integral dari fungsi real
𝑢(𝑡) 𝑑𝑎𝑛 𝑣(𝑡). integral fungsi ini menggunakan teorema dasar yang telah ditetapkan
Buat definisi:
𝑑𝑈 𝑑𝑉
= 𝑢(𝑡) 𝑑𝑎𝑛 = 𝑣(𝑡)
𝑑𝑡 𝑑𝑡
maka
𝑏 𝑏 𝑏
Solusi:
Langkah pertama adalah menulis integral dalam bagian real dan imaginer. Dalam
kasus ini
= 1 − 𝑖2𝑡 − 𝑡 2
= 1 − 𝑡 2 − 𝑖2𝑡
Menurut definisi
2 2
= ∫(1 − 𝑡 2 ) 𝑑𝑡 − 𝑖 ∫ 2𝑡 𝑑𝑡
0 0
Penyelesaian :
𝑖𝜋 𝜋 𝜋
𝑒 2 = cos ( ) + 𝑖 𝑠𝑖𝑛 ( ) = 𝑖
2 2
Jadi, diperoleh :
𝜋
4 𝑖 𝑖 1+𝑖
∫ 𝑒 𝑖2𝑡 𝑑𝑡 = − (𝑖) + =
0 2 2 2
Jika 𝑓(𝑧) adalah suatu fungsi yang bergantung pada satu variabel real t
sedemikian hingga 𝑓 = 𝑢(𝑡) + 𝑖𝑣(𝑡) maka digunakan teorema dari kalkulus variabel
adalah nilai suatu bilangan kompleks. Disebutkan dari kalkulus variabel real bahwa
nilai yang constant dapat ditempatkan berada di luar integral. Hal yang sama berlaku
𝑏 𝑏 𝑏 𝑏
∫ 𝛼 𝑓 𝑑𝑡 = ∫ (𝑐 + 𝑖𝑑)(𝑢 + 𝑖𝑣)𝑑𝑡 = (𝑐 + 𝑖𝑑) ∫ 𝑢 𝑑𝑡 + 𝑖(𝑐 + 𝑖𝑑) ∫ 𝑣 𝑑𝑡
𝑎 𝑎 𝑎 𝑎
Misalkan 𝑔 adalah fungsi kompleks yang tergantung pada variabel real
𝑏 𝑏 𝑏
∫ (𝑓 ± 𝑔) 𝑑𝑡 = ∫ 𝑓 𝑑𝑡 ± ∫ 𝑔 𝑑𝑡
𝑎 𝑎 𝑎
Tentunya, bagian bilangan real dan imaginer juga dapat ditambahkan pada 2
fungsi, diperoleh :
𝑏 𝑏 𝑏 𝑏
∫ (𝑓 ± 𝑔) 𝑑𝑡 = ∫ (𝑢 + 𝑖𝑣) ± (𝑟 + 𝑖𝑠)𝑑𝑡 = ∫ (𝑢 ± 𝑟) 𝑑𝑡 + 𝑖 ∫ (𝑣 ± 𝑠) 𝑑𝑡
𝑎 𝑎 𝑎 𝑎
Perkalian dari dua fungsi kompleks dari variabel real dapat diintegrasikan
sebagai berikut :
𝑏 𝑏 𝑏 𝑏
∫ (𝑓𝑔)𝑑𝑡 = ∫ (𝑢 + 𝑖𝑣)(𝑟 + 𝑖𝑠)𝑑𝑡 = ∫ (𝑢𝑟 − 𝑣𝑠) 𝑑𝑡 + 𝑖 ∫ (𝑣𝑟 + 𝑢𝑠) 𝑑𝑡
𝑎 𝑎 𝑎 𝑎
𝑏 𝑐 𝑏
∫ 𝑓(𝑡)𝑑𝑡 = ∫ 𝑓(𝑡)𝑑𝑡 = ∫ 𝑓(𝑡)𝑑𝑡
𝑎 𝑎 𝑐
𝑏 𝑎
∫ 𝑓(𝑡)𝑑𝑡 = − ∫ 𝑓(𝑡)𝑑𝑡
𝑎 𝑏
Contoh :
1. Diberikan
𝜋 𝜋
2
𝑡+𝑖𝑡
𝑒2 (1 − 𝑖)
∫ 𝑒 𝑑𝑡 = −[ ]
0 2 2
Tentukan
𝜋
2
∫ 𝑒 𝑡+𝑖𝑡 𝑑𝑡
𝜋
4
𝜋
Dengan menghitung ∫04 𝑒 𝑡+𝑖𝑡 𝑑𝑡 .
Penyelesaian :
Diperoleh :
𝜋 𝜋
4
𝑡+𝑖𝑡
4 1 (1+𝑖)𝑡 𝜋4 1 (1+𝑖)𝜋
∫ 𝑒 𝑑𝑡 = ∫ 𝑒 (1+𝑖)𝑡 𝑑𝑡 = 𝑒 |0 = 𝑒 4 −1
0 0 1+𝑖 1+𝑖
𝜋 𝜋 𝑖𝜋 𝜋 𝜋 𝜋
𝑒 (1+𝑖) 4 = 𝑒 4 𝑒 4 = 𝑒 4 (𝑐𝑜𝑠 ( ) + 𝑖 𝑠𝑖𝑛 ( ))
4 4
𝜋 𝜋 √2 1
𝑐𝑜𝑠 ( ) = 𝑠𝑖𝑛 ( ) = =
4 4 2 √2
Jadi,
𝜋
𝜋 𝑒4
𝑒 (1+𝑖)4 = (1 + 𝑖)
√2
1 1 1−𝑖 1−𝑖
= ( )=
1+𝑖 1+𝑖 1−𝑖 2
Dengan demikian,
𝜋
4 𝜋
𝑒4 1−𝑖
∫ 𝑒 𝑡+𝑖𝑡 𝑑𝑡 = −
√2 2
0
𝜋 𝜋 𝜋
2 2 4
𝜋 𝜋 𝜋 𝜋
𝑒2 1−𝑖 𝑒4 1 − 𝑖 𝑒2 1−𝑖 𝑒4 1−𝑖
= −( )−( − )= −( )− +( )
22 2 √2 2 2 2 √2 2
𝜋 𝜋
𝑒2 𝑒4
= −
2 √2
C. Integral lintasan
Misalkan C suatu lintasan yang dinyatakan dengan 𝑧(𝑡) = 𝑥(𝑡) + 𝑖 𝑦(𝑡)
dengan 𝑡 ril dan 𝑎 ≤ 𝑡 ≤ 𝑏. C disebut lintasan tertutup bila 𝑧(𝑎) = 𝑧(𝑏). Lintasan
tutup C disebut lintasan tutup sederhana bila 𝑧(𝑡1 ) ≠ 𝑧(𝑡2 ) untuk 𝑡1 ≠ 𝑡2 (lintasan
tidak berpotongan).
Integral dari fungsi kompleks 𝑓(𝑧) atas lintasan 𝐶 disebut integral lintasan
∫𝑓(𝑧) 𝑑𝑧
𝐶
(𝑠𝑖𝑓𝑎𝑡 𝑙𝑖𝑛𝑒𝑎𝑟)
𝑧 𝑧
3. ∫𝑧 1 𝑓(𝑧)𝑑𝑧 = − ∫𝑧 0 𝑓(𝑧)𝑑𝑧 (𝑧0 dan𝑧1 merupakan ujung-ujung dari lintasan
0 1
𝐶)
fungsi tidak analitik pada domain D ( yang memuat lintasan 𝐶). Maka nilai integrase
lintasan 𝑓(𝑧) terhadap 𝐶 bergantung pada bentuk lintasan yang diambil dan dapat
dinyatakan :
𝑏
∫𝑓(𝑧) 𝑑𝑧 = ∫ 𝑓[𝑧(𝑡)]𝑧 ′ (𝑡)𝑑𝑡
𝐶 𝑎
a. Lingkaran
dengan pusat (0,0) dan jari-jari 1) dan 𝑡 sebagai sudut pusat. Maka diperoleh
dituliskan sebagai :
Contoh :
1
Hitung integral dari 𝑓(𝑧) = 𝑧 atas lintasan 𝐶 berbentuk lingkaran satuan
Jawab :
𝑧 ′ (𝑡) = 𝑖 𝑒 𝑖 𝑡
1
𝑓(𝑧) = 𝑧 = 𝑒 −𝑖 𝑡
2𝜋 2𝜋
∮𝐶 f(z)𝑑𝑧 = ∫0 𝑓(𝑧)𝑧 ′ (𝑡)𝑑𝑡 = ∫0 𝑒 𝑖 𝑡 𝑖𝑒 −𝑖 𝑡 𝑑𝑡 = 2 𝜋
b. Segmen Garis
Misal lintasan 𝐶 berbentuk segmen garis dari 𝑧0 (𝑥0 , 𝑦0) ke 𝑧0 (𝑥0 , 𝑦0) .
1 𝑥0 + 3𝑥1 𝑦0 + 3𝑦1 1
𝑡= ↔ 𝑥(𝑡) = , 𝑦(𝑡) = → 𝑧(𝑡) = 𝑧0 + (𝑧1 − 𝑧0 )
4 4 4 4
…..
yaitu :
Contoh :
Hitung ∫𝐶 𝑓(𝑧) 𝑑𝑧 dengan 𝑓(𝑧) = 𝑧 zdan lintasan 𝐶 berupa segmen garis dari z =
2 − 3𝑖 ke 𝑧 = 1 + 2𝑖
Jawab :
c. Ellips
(𝑥−𝑥0 )2 (𝑦−𝑦0 )2
Misal Lintasan C berbentuk ellips : + =1 dengan arah
𝑎2 𝑏2
positif. Maka dengan cara sama seperti menentukan persamaan lintasan yang
Contoh
Jawab :
𝑦2
Persaman lintasan 𝐶 : 𝑥 2 22 = 1 dengan penyajian 𝑧(𝑡) =
cos 𝑡 + 2 𝑖 sin 𝑡, 0 ≤ 𝑡 ≤ 2𝜋
Turunan, 𝑧 ′ (𝑡) = − sin 𝑡 + 2 𝑖 cos 𝑡.
2𝜋 3
∫0 (2 sin 2𝑡 + 2 𝑖) 𝑑𝑡
2
−3
= ( cos 2𝑡 + 2𝑖 𝑡) = 4 𝑖
4 0
d. Kurva
bergantung berturut-turut terhadap nilai x dari titik dan persamaan kurva yang
Contoh
kurva 𝑦 = 3
Jawab :
Persamaan lintasan 𝐶 ∶ 𝑧(𝑡) = 𝑥(𝑡) + 𝑖 𝑦(𝑡) = 𝑡 +
𝑖 ( 3 𝑡 2 – 3 )dengan −1 ≤ 𝑡 ≤ 0
Turunan, 𝑧 ‘ (𝑡) = 1 + 6 𝑖 𝑡
𝑖(6𝑡 2 − 6)
0
∫𝐶 𝑓(𝑧)𝑑𝑧 = ∫−1[3𝑡 2 − 3𝑡 + 𝑖(6𝑡 2 − 6)] (1 + 6 𝑖 𝑡 )𝑑𝑡 =
−39 32
+ 𝑖
4 5
terhadap lintasan artinya nilai integral lintasan akan bernilai sama walaupun
lintasannya berbeda asalkan titik-titik ujung lintasan tetap. Syarat perlu dan
sehingga 𝐹’ (𝑧) = 𝑓(𝑧) untuk setiap 𝑧 ∈ 𝐷 dan nilai integral dari 𝑓(𝑧)
sebagai:
𝑧1
∫ 𝑓(𝑧)𝑑𝑧 = 𝑓(𝑧1 ) − 𝑓(𝑧0 )
𝑧0
Dari kondisi di atas dapat disimpulkan bahwa bila 𝑓(𝑧) analitik pada domain
Contoh
Hitung ∫𝐶 𝑓(𝑧) 𝑑𝑧 bila 𝑓(𝑧) = 𝑧 𝑠𝑖𝑛 𝑧 dan lintasan C berupa ruas garis yang
Jawab :
pada domain
Jadi :
2−𝑖
∫𝑓(𝑧) 𝑑𝑧 = ∫ 𝑧 sin 𝑧 𝑑𝑧 = (−𝑧 cos + sin 𝑧)2−𝑖
+3 𝑖
𝐶 +3 𝑖
+ sinh 3
D. Pengintegralan Kompleks
sebagai berikut:
1. Buatlah partisi ∆ pada [a,b] dengan titik pembagian 𝑎 = 𝑡0 < 𝑡1 < 𝑡3 < ⋯ <
𝑡𝑖−1 < 𝑡𝑖 < ⋯ < 𝑡𝑛 = 𝑏. Selang bagian ke-I pada partisi ∆ adalah [𝑡𝑖−1 , 𝑡2 dan
3. Pilih 𝑐𝑖 ∈ 𝑧𝑖−1 𝑧𝑖 , 1 ≤ 𝑖 ≤ 𝑛
5. Tentukan lim ∑𝑛𝑖=1 𝑓(𝑐𝑖 )∆𝑧𝑖 Jika limit ada, maka 𝑓 terintegralkan pada 𝐶
‖∆‖→0
Contoh:
a. ∫𝐶 𝑑𝑧
b. ∫𝐶 𝑧𝑑𝑧
Penyelesaian:
Jadi diperoleh
𝑧
= 𝑧𝑛 − 𝑧0 = 𝑧]𝑧0𝑛
Jadi, diperoleh
Diambil 𝑐𝑖 = 𝑧𝑖 , 𝑚𝑎𝑘𝑎
𝑛
+ (𝑧𝑛 2 − 𝑧𝑛−1 2 )]
= lim (𝑧𝑛 2 − 𝑧0 2 )
‖∆‖→0
= 𝑧𝑛 2 − 𝑧0 2
1 1 𝑧
Jadi, diperoleh bahwa ∫𝑐 𝑓(𝑧)𝑑𝑧 = 2 (𝑧𝑛 2 − 𝑧0 2 ) = 2 𝑧 2 ]𝑧0𝑛
Jika 𝑓(𝑧) = 𝑢(𝑥, 𝑦) + 𝑖𝑣(𝑥, 𝑦), kontinyu pada setiap titik di suatu kurva
Pada teorema diatas, terdapat hal yang menarik untuk disimak bahwa jika C
merupakan suatu interval pada suatu sumbu real, maka f pada C akan menjadi fungsi
dari x saja. Dengan demikian adanya integral pada fungsi x yang kontinu merupakan
kasus khusus pada teorema di atas. Dalam pengertian tersebut suatu integra kompleks
contoh, setelah disampaikan beberapa sifat dasar integral kompleks yang disajikan
dibawah ini.
SIFAT-SIFAT ∫𝑐 𝑓(𝑧)𝑑𝑧:
∫𝑐 𝑓(𝑧)𝑑𝑧 + ∫𝑐 𝑔(𝑧)𝑑𝑧
3. Jika f kontinu pada C, C terbatas, untuk suatu M>0 berlaku |𝑓(𝑧)| ≤ 𝑀 untuk
Contoh:
Hitunglah ∫𝑐 𝑧̅ 𝑑𝑧 dengan
𝐶1 : 𝑦 = 4𝑥 𝐶 − 𝑥2; 𝑥: 3 → 0, 𝑦: 3 → 4 → 0
𝐶2 : 𝑦 = 𝑥; 𝑥: 0 → 3, 𝑦: 0 → 1
𝐶3 : 𝑥 = 3; 𝑦: 1 → 3
𝐶 = 𝐶1 + 𝐶2 + 𝐶3
Penyelesaian:
∫ 𝑧̅ 𝑑𝑧 = ∫ 𝑧̅ 𝑑𝑧 + ∫ 𝑧̅ 𝑑𝑧 + ∫ 𝑧̅ 𝑑𝑧
𝐶 𝐶1 𝐶2 𝐶3
∫𝐶 𝑦 𝑑𝑥)
1
0 4 0 0 0
1 1
= −4 2 − 4 2 + 𝑖(0 + 9)
= −9 + 9𝑖
3 3
̅̅̅̅
1 1
= 𝑦 + 𝑖(∫ 𝑥𝑑𝑦 − ∫ 𝑦𝑑𝑥)
3 3
0 0
=4½ + ½ +0
3) ∫𝐶 𝑧̅𝑑𝑧 = ∫𝐶 𝑥𝑑𝑥 + ∫𝐶 𝑦𝑑𝑦 + 𝑖(∫𝐶 𝑥𝑑𝑦 − ∫𝐶 𝑦𝑑𝑥)
3 3 3 3 3
3 3 3 3
= 0 + 4 + 6𝑖
= 4 + 6𝑖
Contoh:
Penyelesaian:
𝐶: |𝑧 − 1| = 1
𝐶: (𝑥 − 1)2 + 𝑦 2 = 1
Diperoleh
2𝜋
= ∫ (cos 𝑡 + 1)𝑑(cos 𝑡 + 1)
0
1
= (cos 𝑡 + 1)2 ]2𝜋
0
2
=0
2𝜋
1
= − 𝑠𝑖𝑛2 𝑡]2𝜋
0
2
=0
2𝜋
2𝜋 2𝜋
1 1
= − ∫ ( + cos 𝑡)𝑑𝑡 − ∫ cos 𝑡 𝑑𝑡
2 2
0 0
= −𝜇
2𝜋
2𝜋
1 1
= ∫ ( − cos 𝑡)𝑑𝑡
2 2
0
=𝜋
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam tugas ini adalah penelitian kajian
pustaka dimana peneliti berusaha mengkaji dan menganalisa suatu teorema tertentu
teorema tersebut.
B. Instrumen Penelitian
ini adalah beberapa buku yang mengandung berbagai rumus-rumus dan teorema yang
berikut:
UIN Alauddin
Makassar
UIN Alauddin
Makassar
UIN Alauddin
Makassar
internet
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis
masalah.
BAB IV
PEMBAHASAN
Penyelesaian :
Namun, penyelesaian di atas tidak tepat karena tidak mengerti makna soal
integral di atas dapat diseleikan dengan metode integral substitusi dan mengarahkan
hasil dari teknik integral ke dalam formula Euler’s untuk memperoleh hasil yang
1. Integralkan fungsi
pengintegralan sebelumnya.
𝑖𝜋 𝜋 𝜋
𝑒 2 = cos ( ) + 𝑖 𝑠𝑖𝑛 ( ) = 𝑖
2 2
3. Substitusikan hasil yang diperoleh dari formula Euler’s ke dalam persamaan hasil
penginegralan sebelumnya.
Jadi, diperoleh :
𝜋
4 𝑖 𝑖 1+𝑖
∫ 𝑒 𝑖2𝑡 𝑑𝑡 = − (𝑖) + =
0 2 2 2
Contoh :
Hitunglah ∫𝑐 𝑧̅ 𝑑𝑧 dengan
𝐶1 : 𝑦 = 4𝑥 𝐶 − 𝑥2; 𝑥: 3 → 0, 𝑦: 3 → 4 → 0
𝐶2 : 𝑦 = 𝑥; 𝑥: 0 → 3, 𝑦: 0 → 1
𝐶3 : 𝑥 = 3; 𝑦: 1 → 3
𝐶 = 𝐶1 + 𝐶2 + 𝐶3
mensubstitusi langsung batas yang diketahui karena batas yang diketahui berbeda-
beda. Untuk menyelesaikan model integral ini maka harus dengan menggolongkan
setiap bagian atau dalam bilangan kompleks menggolongkan bilangan yang termasuk
real dan bilangan yang termasuk imaginer dengan menggunakan teorema eksistensi
Setelah itu, substitusi setiap batas yang diketahui ke dalam teorema di atas
untuk menghasilkan luas setiap daerah bipartisi. Setelah luas setiap daerah dipartisi
diketahui, maka jumlahkan luas setiap daerah tersebut untuk menghaliskan luas total
sebagai berikut :
∫ 𝑧̅ 𝑑𝑧 = ∫ 𝑧̅ 𝑑𝑧 + ∫ 𝑧̅ 𝑑𝑧 + ∫ 𝑧̅ 𝑑𝑧
𝐶 𝐶1 𝐶2 𝐶3
∫𝐶 𝑦 𝑑𝑥)
1
0 4 0 0 0
1 1
= −4 2 − 4 2 + 𝑖(0 + 9)
= −9 + 9𝑖
2. ∫𝐶 𝑧̅𝑑𝑧 = ∫𝐶 𝑥̅ 𝑑𝑥 + ∫𝐶 𝑦̅𝑑𝑦 + 𝑖(∫𝐶 𝑥̅ 𝑑𝑦 − ∫𝐶 𝑦 𝑑𝑥)
2 2 2 2 2
3 3
̅̅̅̅
1 1
= 𝑦 + 𝑖(∫ 𝑥𝑑𝑦 − ∫ 𝑦𝑑𝑥)
3 3
0 0
=4½ + ½ +0
3 3 3 3
= 0 + 4 + 6𝑖
= 4 + 6𝑖
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Integralkan fungsi
pengintegralan sebelumnya.
imaginer
d. Jumlahkan luas setiap daerah bipartisi untuk menghaliskan luas total dari
B. Saran
adalah memahami maksud dan makna dari permasalahan tersebut dan menganalisa
teknik yang sesuai yang dapat digunaikan untuk menyelsaikan permasalah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Hasugian, M. Jimmy san Agus Prijono. 2006. Menguasai Analisis Kompleks dalam