Percobaan Michelson
Percobaan Michelson
Beberapa ilmuan ada yang menduga bahwa kelajuan cahaya sebesar c di ukur terhadap suatu
medium yang disebut eter. Medium eter tersebut mengisi seluruh alam raya sebagai medium
perambatan cahaya. A. A. Michelson dan E. W. Morley adalah seorang yang mencoba
membuktikan keberadaan eter pada tahun 1887. Michelson dan Morley merancang
eksperimen untuk mengukur kelajuan eter relatif terhadap bumi. Melalui eksperimen tersebut,
Michelson dan Morley berharap dapat menemukan kerangka acuan mutlak yang benar-benar
dalam keadaan diam.
Pola interferensi (maksimum atau minimum) bergantung pada beda fase kedua cahaya
yang berinterferensi. Untuk panjang lintasan yang sama, beda fase gelombang bergantung
pada selsih waktu (∆t) dari dua gelombang yang bertemu. Eksperimen Michelson-Morley
diatur dengan membuat jarak dari CS ke C1 sama dengan jarak dari CS ke C2. Kemudian, dari
sini diturunkan persamaan yang menyatakan hubungan antara waktu yang diperlukan cahaya
untuk pulang-pergi dengan kelajuan eter. Kelajuan eter dapat ditentukan dengan mengamati
pola interferensi yang dihasilkan.
Pertama, Anda tinjau perahu P1. Agar lintasan perahu selalu tegak lurus arus air, arah
gerak perahu saat pulang dan pergi masing-masing seperti di perliharkan pada Gambar 8.3.
besar kecepatan resultannya sama, yakni u=√𝑐 2 − 𝑣 2 . Dengan demikian, wakru yang di
perlukan perahu P1 untuk pulang-pergi adalah
(8-3)
Selanjutnya, tinjau perahu P2. Ketika berangkat, kecepatan perahu menjadi u1= c + v dan
ketika pulang, kecepatannya menjadi u2= c – v. Dengan demikian, waktu yang diperlukan
perahu P2 untuk pulang pergi adalah
atau
(8-4)
Dari persamaan (8-3) dan (8-4)selisih antara waktu perahu P1 dan P2 untuk tiba kembali
ketempat asal adalah
Interferensi maksimum dipusat akan terjadi ketika selisih fase kedua cahaya sama
dengan nol, atau ∆t =0. Dari persamaan (8-5), t=0 maka
Atau
Dan ini dipenuhi jika v=0. Eksperimen Michelson-morley yang dilakukan berulang-
ulang dengan berbagai kondisi, ternyata mendapatkan hasil yang sama, yakni tidak ada pola
interferensi. Hasil yang teramat adalah cahaya terang. Keadaan ini menunjukan bahwa v = 0.
Di lain pihak, jika eter itu ada dan diam, eter akan memiliki kelajuan yang sama dengan
kelajuan rotasi Bumi, tapi berlawanan arah. Dengan kata lain, v tidak sama dengan 0.