Titrasi Sampel
Hasil
Titrasi Blanko
Hasil
(𝑺−𝑩)𝒙 𝑵 𝒙 𝟏𝟎𝟎𝟎
Bilangan peroksida (meq/kg) =
𝑮
S = ml Na2S2O3 contoh
B = ml Na2S2O3 blanko
N = normalitas Na2S2O3
G= bobot contoh
3.4.2.2 Asam Lemak Bebas (AOCS 1998, No. Metode Ca 5a-40)
Hasil
𝑉 𝑥 𝑇 𝑥 56,1
Bilangan asam lemak (mg KOH/ gram sampel) = 𝑚
𝑉𝑥𝑇𝑥𝑀
Kadar asam lemak bebas (%) =
10𝑚
25 𝑥 (1,2 𝐴𝑠−𝐴𝑏)
Angka anisidin = 𝑚
Untuk menghitung total oksidasi minyak ikan dilakukan dengan perhitungan berdasarkan
hasil dari angka peroksida dan angka anisidin yaitu dengan menggunakan rumus sebagai
berikut
3.4.3 Mikroenkapsulasi
Dicampur. Jumlah
Aquadest maltodekstrin + gum arab
30% dari jumlah aquadest
20mg minyak
Didinginkan
𝐴𝑥 𝑉 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ
𝑥𝐶 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑥 𝑥 100%
𝐴𝑠 100
Kandungan komponen dalam contoh = 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ
Ax = Area sampel
As = Area standar
Cstandar = Konsentrasi standar
Vcontoh = Volume contoh
3.4.4.2 Efisiensi Mikroenkapsulasi
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑚𝑖𝑘𝑟𝑜𝑒𝑛𝑘𝑎𝑝𝑠𝑢𝑙
EM = x 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑠
Sampel 0,5 g ditimbang, dibungkus dengan kertas saring dan diletakkan pada alat
ekstraksi soxhlet yang dipasang di atas kondensor serta labu lemak di bawahnya. Pelarut
heksan dituangkan ke dalam labu lemak secukupnya sesuai dengan ukuran soxhlet yang
digunakan dan dilakukan refluks selama minimal 16 jam sampai pelarut turun kembali ke dalam
labu lemak. Pelarut di dalam labu lemak didestilasi dan ditampung. Labu lemak yang berisi
lemak hasil ekstraksi dikeringkan dalam oven pada suhu 105 °C selama 5 jam. Labu lemak
didinginkan dalam desikator selama 20-30 menit dan ditimbang. Perhitungan kadar lemak dapat
Cawan porselen kosong dikeringkan dalam oven bersuhu 105 °C selama 15 menit.
Cawan porselen tersebut didinginkan di dalam desikator. Setelah dingin, cawan porselen
kosong ditimbang dan dicatat bobotnya. Sampel ditimbang 5 g dan diletakkan di dalam cawan
porselen. Sampel dikeringkan dengan oven bersuhu 105 °C selama 3 jam. Setelah proses
tersebut, sampel beserta cawan didinginkan kembali di dalam desikator. Sampel yang telah
kering beserta cawan ditimbang kembali dan dicatat bototnya. Perhitungan persentase kadar air
Cawan porselen kosong dikeringkan dalam oven bersuhu 105 °C selama 15 menit, dan
didinginkan di dalam desikator. Setelah dingin, cawan porselen kosong tersebut ditimbang dan
dicatat bobotnya. Sampel sebanyak 5 g ditimbang dan diletakkan di dalam cawan porselen.
Cawan porselen yang berisi sampel dipijarkan diatas nyala api hingga tidak mengeluarkan
asap. Cawan tersebut dimasukkan ke dalam tanur pengabuan dengan suhu 600 °C selama 6
jam. Cawan didinginkan di dalam desikator lalu ditimbang hingga mendapatkan berat yang
konstan. Perhitungan persentase kadar abu basis basah dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
dengan metode Luff-Schoorl yaitu reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh monosakarida.
𝑊1 𝑥𝑓𝑝
% Gula reduksi,sebagai gula sebelum inversi= 𝑊
𝑥 100%
Keterangan:
W1 = Bobot gula, berdasarkan tabel nilai ekivalen Natrium thiosulfat.
fp = Faktor pengenceran
W = Bobot contoh/sampel
Vitamin B1
Vitamin C
Vitamin D
Vitamin E