Anda di halaman 1dari 8

Interaksi Wilayah

Pengertian Interaksi

Interaksi wilayah dapat diartikan sebagai suatu proses hubungan timbal balik yang saling
mempengaruhi antara dua wilayah atau lebih, yang dapat menimbulkan gejala, kenampakan atau
permasalahan baru baik secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi tidak hanya terbatas
pada gerak manusianya, tetapi dapat merupakan proses perpindahan barang maupun informasi.
Interaksi dapat dilihat sebagai suatu proses sosial, proses ekonomi, proses budaya,proses politik
dan sebagainya. Interaksi antara desa dan kota terjadi karena adanya berbagai faktor yang ada di
dalam desa dan kota. Dari pengertian interaksi antar wilayah, dapat dipahami bahwa dalam
interaksi wilayah terkandung tiga hal pokok yaitu:
 Hubungan timbal balik terjadi antara dua wilayah atau lebih;
 Hubungan timbal balik antar wilayah menimbulkan adanya proses pergerakan atau
perpindahan,dapat berupa pergerakan manusia, informasi atau gagasan, ataupun
pergerakan/perpindahan materi atau barang;
 Hubunga timbal balik menimbulkan gejala, kenampakan, dan permasalahan baru, baik
yang bersifat positif maupun negatif.

Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi desa dan kota


Edward Ullman mengemukakan bahwa ada tiga faktor utama yang memengaruhi timbulnya
interaksi antar wilayah, yaitu :
a. Adanya wilayah yang saling melengkapi (regional complementary)
Adanya hubungan yang saling melengkapi dimungkinkan karena adanya perbedaan
wilayah dalam hal ketersediaan dan kemampuan sumberdaya. Di satu pihak ada wilayah yang
surplus, dan ada wilayah lainnya yang kekurangan sumberdaya. Keadaan ini akan mendorong
terjadinya interaksi, karena didorong rasa saling membutuhkan.
b. Adanya kesempatan untuk saling intervensi (intervening opportunity)
Artinya ke dua wilayah mempunyai kesempatan melakukan hubungan timbal balik, serta
tidak ada pihak ke tiga yang membatasi kesempatan itu. Adanya intervensi pihak ke tiga dapat
menjadi penghambat atau melemahkan interaksi antara dua wilayah.
c. Adanya kemudahan transfer atau pemindahan dalam ruang (spatial transfer ability)
Spatial transfer abilityyaitu kemudahan transfer atau pemindahan dalam ruang, baik
manusia, informasi atau barang, sangat tergantung pada faktor jarak, biaya angkut atau
transportasi, dan kelancaran transportasi. Jadi semakin mudah transfer, semakin besar
pemindahan arus komoditas.

Zona Interaksi Desa dan Kota


Interaksi antara desa dan kota menimbulkan pengaruh tertentu. Pengaruhnya akan
tergantung pada jarak ke pusat kota. makin jauh dari pusat kota, interaksi semakin lemah.
Wilayah interaksi ini akan membentuk lingkaran-lingkaran, dimulai dari pusat kota sampai
kewilayah desa. Zona interaksi desa dan kota oleh Bintarto (1983:66) dijelaskan sebagai
berikut:
a. City dimaksudkan sebagai pusat kota;
b. Suburban (sub daerah perkotaan), suatu wilayah yang lokasinya dekat pusat atau inti
kota, dihuni oleh para penglaju;
c. Suburban fringe (jalur tepi sub wilayah perkotaan), suatu wilayah yang melingkari
suburban dan merupakan wilayah peralihan antara kota dan desa;
Sumber :
Suparmini.2012. Pola Keruangan Desa dan Kota. LP2M. Universitas Negeri Yogyakarta

Analisis Spasial
Analisa dengan menggunakan Sistem Informasi Geografi yang sering digunakan dengan istilah
analisa spasial , tidak seperti sistem informasi yang lain yaitu dengan menambahkan dimensi
‘ruang (space)’ atau geografi. Kombinasi ini menggambarkan attribut-attribut pada bermacam
fenomena seperti umur seseorang, tipe jalan, dan sebagainya, yang secara bersama dengan
informasi seperti dimana seseorang tinggal atau lokasi suatu jalan [Keele,1997].
Analisa Spasial dilakukan dengan mengoverlay dua peta yang kemudian menghasilkan peta baru
hasil analisis [Tuman,2001].
Overlay spasial
Salah satu cara dasar untuk membuat atau mengenali hubungan spasial melalui proses overlay
spasial. Overlay Spasial dikerjakan dengan melakukan operasi join dan menampilkan secara
bersama sekumpulan data yang dipakai secara bersama atau berada dibagian area yang sama.
Hasil kombinasi merupakan sekumpulan data yang baru yang mengidentifikasikan hubungan
spasial baru.

Pencocokan alamat (Geocoding)


Alamat jalan merupakan bentuk umum dari informasi lokasi. Walaupun masih merupakan
informasi dalam bentuk teks yang berisi nomor rumah, nama jalan, arah dan kodepos. SIG
memerlukan satu mekanisme untuk mentransfer infromasi dalam bentuk teks ini untuk
menghitung koordinat geografi sebelum satu alamat bisa ditampilkan pada satu peta. Pencocokan
alamat (geocoding) merupakan proses untuk menggabungkan satu alamat fisik lokasi di bumi
dengan alamat logiknya. Untuk melakukannya SIG menggabungkan alamat-alamat yang
disimpan dalam berkas tabel dengan data spasialnya yang ada alamatnya. SIG kemudian
menggunakan koordinat fitur-fitur jalan untuk menghitung dan menandai koordinat satu alamat
dalam satu file. Hasilnya adalah layer data spasial yang baru dari titik lokasi yang
menggambarkan alamat dari file. Pencocokan alamat digunakan untuk membuat coverage
ARC/INFO .

Analisa Buffer
Analisa Buffer digunakan untuk mengidentifikasi area sekitar fitur-fitur geografi. Proses
mengenerate sekitar lingkaran buffer yang ada fitur-fitur geografi dan kemudian
mengidentifikasi atau memilih fitur-fitur berdasarkan pada apakah mereka berada di luar atau
didalam batas buffer.

Overlay Peta
Merupakan proses dua peta tematik dengan area yang sama dan menghamparkan satu dengan
yang lain untuk membentuk satu layer peta baru. Kemampuan untuk mengintegrasikan data dari
dua sumber menggunakan peta merupakan kunci dari fungsifungsi analisis Sistem Informasi
Geografi.
Sumber:
Dewi Handayani U.N, R.Soelistijadi dan Sunardi. 2005. Pemanfaatan Analisis Spasial untuk
Pengolahan Data Spasial Sistem Informasi Geografi. Jurnal Teknologi Informasi
DINAMIK Volume X, No.2 Mei 2005 : 108-116
Pengantar analisis Spasial
Analisis spasial adalah sekumpulan teknik yang dapat digunakan dalam pengolahan data
SIG. Hasil analisis data spasial sangat bergantung pada lokasi objek yang bersangkutan (yang
sedang dianalisis). Analisis spasial juga dapat diartikan sebagai teknik‐teknik yang digunakan
untuk meneliti dan mengeksplorasi data dari perspektif keruangan. Semua teknik atau
pendekatan perhitungan matematis yang terkait dengan data keruangan (spasial) dilakukan
dengan fungsi analisis spasial tersebut.

Manfaat Analisis Spasial


Dalam pengolahan data SIG, analisis spasial dapat digunakan untuk memberikan solusi--‐
solusi atas permasalahan keruangan. Manfaat dari analisis spasial ini tergantung dari f
ungsi yang dilakukan. Ringkasan dari manfaat tersebut adalah sebagai berikut :
1. Membuat, memilih, memetakan, dan menganalisis data raster berbasis sel.
2. Melaksanakan analisis data vektor/raster yang terintegrasi.
3. Mendapatkan informasi baru dari data yang sudah ada.
4. Memilih informasi dari beberapa layer data.
5. Mengintegrasikan sumber data raster dengan data vektor.

Jenis-jenis analisis spasial


Pada pelaksanaannya analisis spasial dapat dilakukan dengan jenis--
jenis tertentu. Semua jenis tersebut memiliki fungsi dan penggunaan yang berbeda. Je
nis--‐
jenis analisis spasial diantaranya adalah query basisdata, pengukuran, fungsi kedekata
n, overlay, model permukaan digital, klasifikasi, dan pengubahan unsur--‐unsur spasial.
a. Query Basisdata
Query basisdata digunakan untuk memanggil atau mendapatkan kembali at
ribut data
tanpa mengganggu atau mengubah data yang sudah ada. Fungsi dari query basisda
ta ini dapat dilakukan dengan mudah dengan mengklik feature yang diinginkan.
Namun untuk query yang lebih kompleks dapat dilakukan dengan pernyataa
n kondisional (conditional statement). Pernyataan kondisional tersebut melibatka
n operasi logis, yaitu AND, OR, NOT, XOR. Gambar berikut ini adalah co
ntoh dari operasi logis yang dimaksud untuk penggabungan dua kondisi.

Pengukuran
Analisis spasial dapat dilakukan dengan fungsi pengukuran. Fungsi pengu
kuran yang
dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Jarak
Pengukuran jarak yang dimaksud adalah menghitung jarak antar
dua titik. Pengukuran jarak ini dapat dilakukan dengan mengklik k
edua titik tersebut, atau dapat juga dengan menggunakan query.
2. Luas
Fungsi luas ini dapat digunakan untuk menghitung luas suatu wilayah unsur
--‐
unsur spasial. Wilayah tersebut dapat berupa poligon (vektor) ataupun jug
a wilayah yang bertipe raster.
3. Kelilling
Fungsi keliling ini digunakan untuk menghitung keliling (parameter)
unsur--‐unsur spasial. Unsur--‐
unsur spasial tersebut dapat bertipe poligon (vektor) dan juga raster.
4. Centroid
Fungsi digunakan untuk menentukan koordinat titik pusat dari unsur
--‐unsur spasial yang bertipe poligon (raster).
Fungsi Kedekatan

Fungsi kedekatan adalah sebuah fungsi untuk menghitung jarak dari suatu

titik, garis, ataupun batas poligon. Salah satu fungsi kedekatan yang paling ba
nyak digunakan adalah dengan buffer. Buffer adalah analisis spasial yang aka
n menghasilkan unsur--‐
unsur spasial yang bertipe poligon. Contoh dari fungsi buffer terdapat pada gamb
ar berikut ini.

Sumber :
Modul 3 Analisis spasial Kementerian Riset dan Teknologi
Overlay

Overlay adalah bagian penting dari analisis spasial. Overlay dapat menggabungkan
beberapa unsur spasial menjadi unsur spasial yang baru. Dengan kata lain, overlay d
apat didefinisikan sebagai operasi spasial yang menggabungkan layer geogr
afik yang berbeda untuk
mendapatkan informasi baru. Overlay dapat dilakukan pada data vektor maupun r
aster.

Model Permukaan Digita


l

Berikut ini adalah beberapa fungsi analisis spasial yang pada umumnya berkait
an dengan
model permukaan digital :

1.
Gridding : fungsi ini dapat mengubah (menginterpolasi) data permukaan
digital
format acak ke dalam format grid.
2.Filtering : fungsi ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatka
n kualitas, menyederhanakan detail spasial yang dianggap terlalu
kompleks atau bahkan mempertahankan detail spasial tertentu yang terd
apat di dalamnya.
3.
Contouring : fungsi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengubah data
ketinggian suatu titik dalam format grid menjadi data ketinggian dala
m bentuk garis dengan menggunakan interval tertentu.
4.
Gradien/Slope : fungsi ini dilakukan dengan mamasukkan data ketinggian d
engan
format raster untuk menghasilkan layer baru sebagai representasi dari
nilai--‐nilai
kemiringannya.

Anda mungkin juga menyukai