Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja Satpam
Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja Satpam
TAHUN 2016
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
Saran
Landasan Hukum
Pengertian
Jenjang Pelatihan
BAB II. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
Data umum
Jenis pelayanan
BAB III. VISI MISI INSTALASI RUANG BEDAH
Visi Unit Laboratorium
Misi Unit Laboratorium
BAB IV. SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) dan ADIMINISTRASI PELAYANAN
UNIT LABORATORIUM
Struktur organisasi
BAB V. TATA HUBUNGAN KERJA
BAB VI.KEGIATAN ORIENTASI
BAB VII. RAPAT
Pengertian
Tujuan
Kegiatan Rapat
BAB VIII.PELAPORAN
Pengertian
Jenis Laporan
BAB IX. PENUTUP.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kepolisian Negara Republik Indonesia menyadari bahwa polisi tidak mungkin
bekerja sendiri dalam mengemban fungsi kepolisian. Oleh karena itu, lembaga
satuan pengamanan secara resmi dibentuk pada tanggal 30 Desember 1980
melalui surat keputusan kepala kepolisian negara.
Keperuntukan keamanan pada umumnya adalah untuk mengamankan asset,
kawasan atau wilayah, suatu intansi atau perusahahan serta dapat memberikan
rasa nyaman bagi intansi tersebut, dalam beraktifitas dan menjalankan kegiatan
sesuai fungsinya masing-masing.
Sudah Barang tentu suatu perusahaan apa bila keamanan serta kenyamanannya
terganggu oleh pihak luar maupun dalam, saat beraktifitas atau bekerja akan
terganggu.
Keamanan adalah garda depan suatu perusahaan, bukan suatu yang
menghasilkan produksi tapi sebagai managemen yang menjaga hasil produksi
dari perusahaan atau intansi tersebut.
Untuk jumlah atau kekuatan personil pada umumnya dilihat dari luas wilayah
yang dimiliki suatu perusahaan atau intansi, tindak kerawanan yang terjadi di
lingkungan sekitar serta aset - aset yang dimiliki oleh perusahaan atau intansi
tersebut.
Lingkungan kerja yang aman, tenang, dan nyaman merupakan kondisi ideal yang
diharapkan semua staf. Tanpa kondisi lingkungan kerja yang ideal staf tidak
dapat bekerja secara maksimal yang pada akhirnya dapat mengganggu
kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi. Kondisi lingkungan kerja
ideal sesuai dengan yang diharapkan, dapat terwujud atas peran serta seluruh
pegawai yang ada di unit kerja yang bersangkutan. Untuk mewujudkan kondisi
ideal tersebut, setidaknya ada dua unsur yang harus dipenuhi, yaitu tenaga
pengamanan yang memadai dan prosedur tetap tentang pengamanan lingkungan.
Tenaga pengamanan yang memadai untuk Rumah Sakit Hi Muhammad Yusuf
sudah tersedia dengan adanya kerjasama antara Rumah Sakit Hi Muhammad
Yusuf dengan pihak luar. Agar tenaga pengamanan dapat mewujudkan kondisi
keamanan ideal sesuai dengan yang diharapkan, perlu disusun suatu petunjuk
teknis tentang langkah-langkah dalam melakukan kegiatan pengamanan dalam
bentuk Prosedur Tetap tentang Pengamanan di Lingkungan Rumah Sakit Hi
Muhammad Yusuf.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melindungi dan mengamankan dari segala gangguan/ancaman baik yang
berasal dari luar atau dari dalam perusahaan.
2. Tujuan Khusus
1. Membantu direktur dalam hal pengamanan dan penertiban di linkungan
Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf
2. Membantu Polri dalam hal pembinaan keamanan dan penegakan hukum
di lingkungan Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf
C. Sasaran
1. Bagi fungsional medis dan keperawatan sebagai pedoman pelaksanaan
pelayanan kebidanan di Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf
2. Bagi manajemen medis dan keperawatan sebagai pengelola pelayanan
kebidanan di Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf
3. Bagi direksi Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf sebagai pedoman untuk
mengevaluasi kinerja pelayanan medis dan keperawatan
D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor : 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang sistem manajemen
pengamanan organisasi, perusahaan dan atau instasi/ lembaga pemerintahan.
E. Pengertian
Satuan Pengamanan atau sering juga disingkat Satpam ( security ) adalah satuan
kelompok petugas yang dibentuk oleh instansi/proyek/badan usaha untuk
melakukan keamanan fisik (physical security) dalam rangka penyelenggaraan
keamanan swakarsa di lingkungan kerjanya.
F. Jenjang Pelatihan
Jenjang pelatihan satpam ada 3 tingkat yaitu :
1. Dasar (Gada Pratama), merupakan pelatihan dasar wajib bagi calon anggota
satpam. Lama pelatihan empat minggu dengan pola 232 jam pelajaran. Materi
pelatihan a.l. Interpersonal Skill; Etika Profesi; Tugas Pokok, Fungsi dan
Peranan Satpam, Kemampuan Kepolisian Terbatas; Bela Diri; Pengenalan
Bahan Peledak; Barang Berharga dan Latihan Menembak; Pengetahuan
Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya; Penggunaan
Tongkat Polri dan Borgol; Pengetahuan Baris Berbaris dan Penghormatan;
2. Penyelia (Gada Madya), merupakan pelatihan lanjutan bagi anggota satpam
yang telah memiliki kualifikasi Gada Pratama. Lama pelatihan dua minggu
dengan pola 160 jam pelajaran dan
3. Manajer Keamanan (Gada Utama), merupakan pelatihan yang boleh diikuti
oleh siapa saja dalam level setingkat manajer, yaitu chief security officer atau
manajer keamanan. Pola 100 jam pelajaran.
BAB II
1. DATA UMUM
2. Jenis Pelayanan
2. Menjadikan Rumah Sakit yang anggun, wibawa, dan memberi rasa aman,
nyaman dalam pelayanan bagi masyarakat
A. Struktur Organisasi
Koordinator
Security
Komandan Regu
1. Urain Tugas
a. Koordinator Security
1. Fungsi
2. Tugas
Fungsi :
1. Danru adalah panjang tangan dari koordinator security, memiliki tugas
yang berbeda dengan anggota lainnya.
2. memiliki wewenang untuk mengatur dan menegur anggota Keamanan
yang tidak taat pada peraturan perusahaan atau peraturan dari managemen
keamanan itu sendiri.
3. Danru harus selalu siap apabila diperlukan oleh chief guna kepentingan
angota dan perusahaan.
4. Danru memiliki hak untuk memindahkan personil di plot yang tadinya
sudah ditentukan, sesudah mempelajari tindak kerawanan dititik tersebut.
5. Memiliki jam kerja yang lebih dibanding anggotanya.
6. Dituntut Royalitas kerja yang tinggi.
c. Anggota Security
b) Pergantian Shift dilakukan pada Jam 08:00 Pagi dan Jam 20:00 Malam
KEGIATAN ORIENTASI
Personil Satpam atau Security yang di tugaskan adalah anggota Satuan Pengamanan
yang telah dibekali dengan kemampuan dan ketrampilan yang berkaitan dengan tugas
– tugas pengamanan di lapangan. Sehingga mereka mampu menyelenggarakan
keamanan dan ketertiban di lingkungan/ tempat kerjanya yang meliputi aspek
pengamanan fisik, personel, informasi dan pengamanan teknis lainnya. standarisasi
personil security sebagai berikut:
Tes tertulis
Interview
Bagi anggota satpam yang belum pernah mengikuti pendidikan maupun pelatihan
mungkin akan mengalami kesulitan melakukan tugas dan fungsinya. Untuk menjadi
seorang satpam hal yang utama harus dilakukan adalah mengikuti pelatihan satpam.
Dengan mengikuti pelatihan, satpam akan mendapatkan pengetahuan dan
keterampilan yang memadai serta mendukung kerja sebagai petugas satpam.
Dengan konsep dan metode pembelajaran yang disusun dengan segala analisa
pemikiran yang baik, menghasilkan kurikulum pembelajaran yang sangat tepat bagi
siswa, didukung sarana dan prasarana belajar dan latihan yang sangat memadai juga
dididik oleh para instruktur yang berdedikasi tinggi, praktisi berpengalaman, para
cendikiawan dan professional dibidangnya juga oleh para Perwira Menengah POLRI.
Dalam pelatihan satpam, ada beberapa jenis pelatihan satpam sesuai dengan peraturan
Kapolri nomor 24 tahun 2007, jenis pelatihan satpam tersebut diantaranya adalah
Pelatihan gada pratama adalah pelatihan dasar Satpam bagi anggota/calon anggota
Satpam yang belum pernah mengikuti pelatihan di bidang Satpam. Jika baru
pertama kali ingin menjadi satpam maka harus mengikuti pelatihan gada pratama
sebelum mengikuti jenjang pelatihan satpam selanjutnya.
Salah satu cara agar mendapatkan sertifikat satpam dan menjadi satpam yang
profesional adalah dengan mengikuti pelatihan satpam. Terkait dengan pelatihan
satpam, sebenarnya sudah ada aturan yang mengatur mengenai hal tersebut yaitu
Peraturan Kapolri No 8 Tahun 2006 tentang Pelatihan dan Kurikulum Satpam.
Sesuai dengan Peraturan Kapolri tersebut,
1. Pembinaan Kepribadian
Etika Profesi
Beladiri
Bahasa inggris
Pembuatan laporan/informasi
Psikologi masa
KUHP, KUHAP dan peraturan lain sesuai dengan kebutuhan Hak asasi
manusia
4. Kesamaptaan
Pemeriksaan kesehatan
PERTEMUAN / RAPAT
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu.
B. Tujuan
Untuk menemukan pemecahan tentang suatu masalah yang sedang terjadi atau
dihadapi di lingkungan Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf
C. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diikuti oleh seluruh staf security yang dipimpin oleh
koordinator security. Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu :
1. Rapat Terjadwal :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Kepala security setiap
bulan 1 kali dengan program perencanaan yang telah dibuat selama 1 bulan
dengan agenda rapat yang telah ditentukan oleh koordinator security
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan
oleh koordinator security untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan di
lingkungan Rumah Sakit Hi Muhammad Yusuf dikarenakan adanya
permasalahan yang ditemukan bersifat intern.
BAB VIII
PELAPORAN
A. Pengertian
B. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh komandan regu security. Adapun jenis laporan yang
dikerjakan terdiri dari :
1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh anggota security dan ditulis di buku mutasi setiap
hari.
Adapun isi buku mutasi :
1. Jam datang dokter di lingkungan Rumah Sakit Hi Muhammad Yusuf
2. Tamu yang datang ke lingkungan Rumah sakit Hi. Muhammad Yusuf
3. Kejadian yang terjadi di lingkungan Rumah Sakit Hi Muhammad
Yusuf
4. Nomor kendaraan yang datang dan keluar di lingkungan Rumah Sakit
Hi Muhammad Yusuf
2. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh komandan regu security dalam bentuk tertulis
setiap bulannya dan diserahkan kepada koordinator security setiap akhir
bulan. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah rekapan buku mutasi yang
telah dibuat oleh anggota security selama satu bulan
BAB IX
PENUTUP
Buku Pedoman Pelayanan Unit Satuan Pengamanan ini disusun dalam rangka
memberikan acuan bagi tenaga kesehatan yang bekerja di unit pelayanan Unit Satuan
Pengamanan Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf agar dapat menyelenggarakan
pelayanan Unit Satuan Pengamanan yang, aman, efektif dan ramah dengan
mengutamakan keselamatan pasien. Apabila di kemudian hari diperlukan adanya
perubahan, maka Buku Pedoman pengorganisasian Unit Satuan Pengamanan ini akan
disempurnakan.