Mariana Raini
Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jl. Percetakan Negara No. 29 Jakarta Indonesia
Korespondensi Penulis: mariana_raini@yahoo.com
Abstrak
Kratom atau Mitragyna speciosa Korth (Rubiaceae) merupakan tanaman yang sering dijumpai di Asia
Tenggara. Tanaman ini dimanfaatkan dalam pengobatan herbal untuk mengobati beberapa penyakit
seperti diare, pereda nyeri, batuk, hipertensi, dan lemah syahwat. Mengonsumsi kratom dapat
memberikan efek stimulan pada dosis rendah dan efek seperti opiat pada dosis menengah hingga
tinggi. Kratom sering disalahgunakan dan mudah diperoleh melalui internet. Artikel ini bertujuan untuk
mengkaji tanaman kratom sehingga dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan instansi
terkait tentang manfaat, efek samping, dan legalitas penggunaan kratom. Metode yang digunakan
adalah dengan mengkaji dan menganalisis artikel kratom dari jurnal nasional dan internasional. Hasil
kajian menunjukkan penggunaan kratom secara rutin atau dalam suatu periode dapat menimbulkan
adiksi dan ketergantungan. Pengguna yang mencoba menghentikan penggunaan kratom dapat
menyebabkan gejala putus obat. Gejala putus obat diantaranya anoreksia, nyeri dan kejang otot, nyeri
pada tulang dan sendi, mata/hidung berair, rasa panas, demam, nafsu makan turun, diare, halusinasi,
delusion, mental confusion, gangguan emosional, dan insomnia. United Nations Office on Drugs and
Crime (UNODC) telah memasukkan kratom ke dalam New Psychoactive Products (NPS). Indonesia
mengizinkan mengonsumsi, menumbuhkan, dan memperdagangkan kratom. Kesimpulannya adalah
kratom mempunyai efek seperti narkotika dan dapat menimbulkan adiksi. Pemerintah sudah selayaknya
melarang penggunaan, penanaman, dan peredaran kratom.
Abstract
Kratom or Mitragyna speciosa Korth (Rubiaceae) is tree that is commonly found in Southeast Asia. It
has been considered useful as a herbal medication to treat a number of problems such as diarrhea,
in the alleviation of pain, coughs, hypertension, and to improve sexual performance. The ingestion of
kratom produces a stimulant effect at low dosages and an opioid-like effect at medium to high dosages.
Kratom is often misused and easily purchased from the internet. The aim of this study is to review
kratom from national and international journal, therefore, it can give the information for people and
relevant institution related to the use, side effects and legality of kratom. the result of this study showed
that the use of kratom regularly or over a period of time could lead to dependence and addiction.
The users had tried to stop using kratom as they developed withdrawal symptoms.The symptoms of
withdrawal included anorexia, weight lost, decreased sexual drive, insomnia, muscle spasms and pain,
aching in the muscles and bones, watery eyes/nose, hot flushes, fever, decreased appetite, diarrhea,
hallucination, delusion, mental confusion, emotional disturbance, insomnia. United Nations Office on
Drugs and Crime (UNODC) has classified kratom as a New Psychoactive Substances (NPS). Indonesia
allows the consumption, plant and trade of kratom. it can be concluded that ratom has a narcotic-like
effect and it can cause dependence and addiction. The government should ban the use, planting and
distribution of kratom.
175
Media Litbangkes, Vol. 27 No. 3, September 2017, 175–184
176
Kratom (Mitragyna speciosa Korth): Manfaat, Efek Samping dan Legalitas (Mariana Raini)
177
Media Litbangkes, Vol. 27 No. 3, September 2017, 175–184
lain melaporkan bahwa kratom mempunyai efek juga mempunyai efek antidepresi39 dan efek
antioksidan dan antikanker.29 seperti ansiolitik.38
Penelitian menunjukkan bahwa mitraginin
Legalitas dan ekstrak kratom berpotensi menimbulkan
Kratom termasuk ilegal di banyak negara adiksi.1,10,34,35,37 Pemberian mitraginin dengan
di antaranya Malaysia, Muang Thai, Birma, dan dosis 30 mg/kg bb selama 14 hari secara ip pada
Australia. Pada beberapa negara yaitu Denmark, tikus secara signifikan berpotensi adiksi dan
Jerman, Finlandia, Rumania, dan Selandia kerusakan kognitif.37 Jika pemberian mitraginin
Baru penggunaan kratom dikendalikan dan ini dihentikan, setelah 12 jam menunjukkan
dimasukkan dalam Schedule 1 drug.30 Namun gejala putus obat yaitu peningkatan ansietas, paw
kratom termasuk legal di Indonesia, Inggris, tremor, tubuh tremor, wet-dog-shakes, ptosis,
Austria, Belgia, Yunani, Brazilia, Hongaria, piloerection, teet chattering, grooming. Efek paw
Irlandia, Belanda, dan Amerika Serikat kecuali tremor dan grooming masih ada setelah 48 jam.
pada beberapa negara bagian yaitu Alabama, Efek ini menghilang setelah 72 jam.37
Arkansas, Indiana, Tennessee, Vermont, dan Toksisitas akut ekstrak kratom dalam
Wisconsin.31 metanol yang diberikan pada tikus dengan
dosis 100, 500, dan 1000 mg/kgbb dan diamati
Efek Penggunaan yang Tidak Diharapkan selama 14 hari menunjukkan peningkatan yang
Efek yang Diperoleh dari Hasil Penelitian signifikan dari ALT, AST, albumin, trigliserida,
Menggunakan Hewan Coba kolesterol.40 Mitraginin bersifat hepatotoksik
Pemberian mitraginin pada tikus pada semua tingkatan dosis,40,41 dan nefrotoksik
dengan dosis rendah32 (1 mg/kg)33 menunjukkan ringan hanya pada dosis 1000 mg/kgbb.40 Kratom
peningkatan aktivitas lokomotor,32,33 sedangkan pada dosis tinggi juga bersifat sitotoksik.42 LD50
pada dosis medium dan tinggi akan mengurangi dari ekstrak kratom tidak dapat ditetapkan karena
aktifitas lokomotor,32-34 menurunkan kejang karena sampai dosis kratom >2000 mg/kg, belum
otot.35,36 Relaksasi otot oleh ekstrak kratom ada tikus yang mati.40,41 Penelitian lain pada tikus
(1 mg/ml) lebih besar dibandingkan dengan mod menunjukkan dosis letal ekstrak kratom
mitraginin.33 Beberapa penelitian pada hewan coba adalah 200 mg/kg dari total alkaloid.21
menunjukkan bahwa ekstrak kratom mempunyai
efek analgesik dan antinosiseptik.25,34-37 Aktivitas Efek pada Manusia
opioid kratom terutama dipengaruhi oleh alkaloid Penyedia jasa kesehatan yang mengatasi
indol yaitu, mitraginin dan 7-hidroksimitraginin. nyeri kronik pasien menggunakan senyawa-
Efek antinosiseptif mitraginin lebih lemah dari senyawa opiat, penting untuk mengetahui semua
morfin.34,35 Sedangkan, 7-hidroksimitraginin senyawa-senyawa yang bekerja sejalan reseptor
mempunyai efek lebih kuat, bioavailibilitas oral opiat yang bepotensi untuk disalah gunakan.5
dan penetrasi blood brain barrier lebih baik dari Efek yang tidak diharapkan dari kratom diperoleh
mitraginin. Mitraginin terlibat pada pathways dari penjelasan pengguna kratom.10 Efek yang
noradrenergik dan serotonergik dan menstimulasi tidak diharapkan ini terjadi pada penggunaan
reseptor post sinaptik alfa 2 adrenergik tetapi kratom dosis tinggi (≥5 g) dan sering (≥22 kali/
menghambat reseptor 5-HT2A.5,38 Mitraginin minggu).16 Efek ini dapat dilihat pada Tabel 1.
178
Kratom (Mitragyna speciosa Korth): Manfaat, Efek Samping dan Legalitas (Mariana Raini)
Kratom biasanya tersedia dalam bentuk mual, insomnia, palpitasi, hilang selera makan,
suplemen makanan, teh, dikunyah atau sebagai irritability, gelisah, perubahan mood, diare,
rokok. Kratom memberikan efek euforia cepat, rhinorrhea, myalgia dan arthralgia, tremor.43,44
sekitar 5–10 menit setelah dikonsumsi secara Over dosis kratom memberikan gejala kejang-
oral dan berakhir setelah 1 jam. Penghentian kejang, palpitasi, hipertensi, psikosis, koma,
konsumsi kratom dapat memberikan gejala halusinasi, paranoid, muntah berat, depresi
putus obat. Gejala putus obat kratom adalah pernafasan dan kematian.44 Penggunaan kratom
179
Media Litbangkes, Vol. 27 No. 3, September 2017, 175–184
dalam waktu lama dapat menyebabkan adiksi, penggunaan senyawa ini, namun banyak juga
berat badan turun, anoreksia, hilang libido, hiper negara di antaranya Indonesia yang masih
pigmentasi pada wajah dan pipi. Efek-efek ini memperbolehkan penggunaan senyawa ini. Oleh
muncul tergantung dari dosis.5,25,45 Beberapa karena itu banyak pengguna NPS yang beralih
laporan menunjukkan ketergantungan kratom ke kratom, sehingga senyawa ini populer, sesuai
dapat diatasi dengan pemberian buprenorfin/ dengan survei yang dilakukan oleh EMCDDA
nalokson,46 dihidrokodein, dan lofeksidin.43 bahwa kratom merupakan NPS yang paling
Penelitian-penelitian dan laporan kasus banyak diperdagangkan.1 Senyawa aktif utama
tentang kratom pada manusia dapat dilihat pada kratom adalah mitraginin. Efek antinosiseptif,
Tabel 2. analgesik, antiinflamasi mitraginin lebih lemah
Penelitian potong lintang pada 3 kota dari morfin. Namun senyawa minor yang
Malaysia yang melibatkan 293 pengguna kratom terkandung dalam kratom 7-hidroksimitraginin
lebih dari 6 bulan, mengungkapkan bahwa 45% mempunyai efek lebih kuat dari morfin.17 Bukti-
pengguna mengalami ketergantungan sedang. bukti penelitian pada hewan coba menunjukkan
Pada penelitian ini terungkap bahwa pengguna kratom aman pada dosis rendah dan bersifat
kratom tidak terganggu hubungan sosialnya, toksik pada dosis tinggi.18,34
tidak merubah perilaku seperti ketergantungan Penelitian klinik pada manusia sangat
heroin meskipun menggunakan kratom dalam jarang karena di banyak negara kratom ilegal
waktu lama. Meskipun demikian, kratom maka kaji etik penelitian tidak diperoleh. Banyak
dapat menyebabkan adiksi.47-50,58 Pengguna penelitian baik pada hewan maupun manusia
yang mengonsumsi 3 gelas kratom perhari, menunjukkan bahwa kratom dapat menyebabkan
berkembang menjadi ketergantungan berat.47 adiksi dan ketergantungan. Laporan penelitian
Banyak pengguna sulit meninggalkan kratom yang dilakukan di Malaysia dan Muang Thai
dan mengalami gejala putus obat jika tidak mengungkapkan sebagian besar pengguna
menggunakan kratom.47,58 Hal ini sejalan dengan tidak dapat meninggalkan kratom karena akan
penelitian yang dilakukan di desa Muang Thai menimbulkan gejala putus obat.19,48 Hal ini sejalan
dan Malaysia mengungkapkan bahwa (87%) dengan survei lain yang dilakukan di Malaysia
responden tidak dapat menghentikan konsumsi bahwa hampir separuh pengguna mengalami
kratom.48 Penelitian di Muang Thai tahun 2005- ketergantungan sedang.48
2006 menunjukkan prevalensi penggunaan Oleh karena kratom mudah diperoleh,
mitraginin (kratom) di kalangan supir lebih tinggi maka pengguna sering mencampur dengan obat-
(0,9%) dari morfin (0,1%).50 obatan lain agar diperoleh efek segera tetapi
Efek toksik dapat terjadi jika kratom berakibat fatal. Laporan kasus menunjukkan
dicampur dengan obat yang bekerja pada dalam waktu kurang dari 1 tahun terdapat 9
reseptor yang sama seperti modafinil,17 korban meninggal karena mencampur kratom
profilheksedrin57 dan o-destramadol.53 Mitraginin dengan analgetik O-destramadol.53 Kratom jika
menimbulkan kejang ketika dicampur dengan dicampur dengan obat yang sejenis seperti obat
modafinil. Modafinil suatu agonis adrenergik flu yang mudah diperoleh atau bekerja pada
dan stimulan susunan saraf pusat yang serupa reseptor yang sama maka akan bersifat toksik
dengan profilheksedrin.17 Campuran mitraginin karena berefek seperti peningkatan dosis.17,53,57
di antaranya dengan profilheksedrin dapat Di Amerika Serikat antara tahun 2014 hingga
mengakibatkan kematian.57 Profilheksedrin 2016 terdapat 15 korban meninggal akibat
merupakan amin adrenergik simpatomimetik mengonsumsi kratom.59
kuat ditemukan sebagai dekongestan inhaler. Indonesia saat ini sudah menjadi target
Demikian juga jika daun kratom dicampur pasar sindikat narkoba internasional karena
dengan o-destramadol. Keduanya sama-sama makin meluasnya pengguna narkoba di Indonesia.
bekerja agonis pada reseptor mu.53 Menurut BNN pengguna narkoba di Indonesia
saat ini tercatat sekitar 5,1 juta jiwa dan setiap
Pembahasan tahun diperkirakan 15 ribu jiwa meninggal
Kratom secara online dipromosikan karena narkoba.60 Selama ini narkoba diperoleh
sebagai suatu senyawa legal, tidak terdeteksi pengguna melalui perdagangan ilegal. Akses
petugas yang berwenang, dan aman. Meskipun dan informasi yang mudah untuk mendapatkan
banyak negara melarang peredaran dan kratom, dikhawatirkan akan menyebabkan
180
Kratom (Mitragyna speciosa Korth): Manfaat, Efek Samping dan Legalitas (Mariana Raini)
181
Media Litbangkes, Vol. 27 No. 3, September 2017, 175–184
182
Kratom (Mitragyna speciosa Korth): Manfaat, Efek Samping dan Legalitas (Mariana Raini)
183
Media Litbangkes, Vol. 27 No. 3, September 2017, 175–184
184