MIKROBIOLOGI DASAR
(THP)
DISUSUN OLEH :
TIM ASISTEN
MIKROBIOLOGI DASAR 2014
KATA PENGANTAR
PenanggungJawabPraktikum,
DosenPengasuh
TATA TERTIB
Keterlambatan 10 menit)
berlangsung
panjang
Pengenalan alat dan sterilisasi merupakan hal mendasar yang harus kita
ketahui dan kuasai karena penting dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
mikrobiologi selanjutnya. Obyek yang terbebas dari kehidupan mikrobia disebut
dengan steril. Sterilisasi adalah suatu usaha untuk membebaskan alat-alat dan
bahan-bahan dari segala macam bentuk kehidupan, terutama mikroba, sehingga
dalam sterilisasi nanti alat-alat tidak terkontaminasi dengan pihak luar.
Sedangkan sterilisasi komersil (commercial sterilization) adalah sterilisasi yang
dilakukan terhadap sebagian makanan kaleng atau botol yang bertujuan untuk
membunuh bakteri yang merugikan dan tidak diinginkan (bakteri patogen).
Sterilisasi terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Sterilisasi basah, yaitu sterilisasi yang menggunakan alat autoklaf dengan
temperatur 121o C tekanan 1 atm/ 0,15 Mpa selama 15 - 20 menit.
2. Sterilisasi kering, yaitu sterilisasi yang menggunakan alat oven dengan
temperatur 160 – 170o C selama kurang lebih 2 jam.
Sterilisasi ditujukan agar terjadi denaturasi protein dan terutama tidak aktifnya
enzim yang digunakan untuk metabolisme bakteri, dan perlakuan panas
ditujukan untuk membunuh spora bakterinya. Sterilisasi pada medium dan alat-
alat bertujuan untuk mencegah adanya bakteri yang tidak diinginkan dalam
pemiaraan.
Cara Kerja
Alat dicuci lalu dikeringkan
Alat yang telah kering ditutup dengan menggunakan kapas (pipet
serologis)
Dibungkus dengan kertas koran dan diikat
Dimasukkan autoklaf untuk disterilisasi basah
Bila air dalam autoklaf kurang, maka tambah dengan air sampai
menutupi elemen pemanas
Autoklaf ditutup secara diagonal dan dirapatkan
Dinyalakan kompor dan hingga suhu naik menjadi 121o C (249,8o F)
tekanan 1 atm (0,15 Mpa)
Dikecilkan api pada kompor dan tunggu selama 15-20 menit
Dimatikan kompor
Dibuka klep uap perlahan-lahan dan tunggu sampai tekanan 0 Mpa
Dibuka tutup autoklaf secara diagonal dan dikeluarkan alat-alat
Didinginkan
Total Plate Count (TPC) merupakan salah satu metode yang dapat
digunakan untuk menghitung jumlah mikroba dalam bahan pangan. Metode
hitungan cawan (TPC) merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam
analisa, karena koloni dapat dilihat langsung dengan mata tanpa menggunakan
mikroskop.
Tahap-tahap utama dalam analisa TPC meliputi pembuatan media,
pengenceran dan penanaman bakteri. Dalam pembuatan media ini, media
biakan diperlukan untuk tumbuhnya bakteri yang ditanam. Sehingga media
biakan yang baik harus dapat menyediakan nutrisi, tempat inkubasi dan
terpenuhinya kebutuhan oksigen yang diperlukan oleh mikroba.
Media pengencer berfungsi untuk mengencerkan konsentrasi nutrisi dan
mengurai koloni mikroorganisme yang bergerombol padat sehingga dapat di
amati dan di ketahui jumlah mikroorganisme secara spesifik dan untuk
mendapatkan perhitungan yang tepat.
Pengenceran biasanya menggunakan larutan berupa larutan fosfat buffer,
larutan garam fisiologis 0,9% atau larutan ringer. Dengan pengenceran dapat
mengurangi kepadatan bakteri yang ditanam. Secara umum, metode penanaman
dapat dibedakan atas dua macam yaitu metode tuang (pour plate) dan metode
sebar (spread plate).
Cara kerja
pembuatan media kaldu
0,5 kgdaging
Dibuangendapanlemak
Difiltrasi
Dimasukkandalambeakerglass
Disterilisasi
Ditutuperlenmeyerdengankapas
Dibungkusdengankorandandiikat
Direbusselama15menit
pembuatan media NA
Ditutuperlenmeyerdengankapas
Dibungkusdengankorandandiikat
Direbusselama15 menit
Pembuatan Na Fisiologis
Ditimbang NaCl sebanyak yang dibutuhkan dan dimasukkan dalam
Beaker glass
Diukur aquades sebanyak yang dibutuhkan
Diaduk NaCl dan aquades sampai homogen
Didapat Na fis 0,9%
Diambil Na fis @ 9 ml, dimasukkan dalam 5 tabung reaksi
Ditutup tabung reaksi dengan kapas
Dibungkus dengan koran dan diikat dengan tali
Disterilisasi
Didapat Na fis steril
Pengenceran
Ambil 1 g sampel
Masukkan dalam tabung reaksi 1 dan dicatat sebagai 10-1
Dihomogenkan
Dari tabung reaksi 1 ambil 1 ml dan dimasukkan ke tabung reaksi 2 dan
catat sebagai 10-2
Dari tabung reaksi 2 ambil 1 ml dan dimasukkan ke tabung reaksi 3 dan
seterusnya hingga tabung reaksi ke-5
Tabung reaksi ke-3sampai ke-5, masing-masing diambil 1 ml
Dimasukkan dalam cawan petri yang berbeda dan dilakukan duplo dan
dilakukan didekat bunsen
Penanaman
Dimasukkan media NA 15-20 ml dalam masing-masing cawan petri yang
telah dituang sampel 1 ml tadi dan lakukan dekat bunsen
Didinginkan sampai beku kemudian cawan petri dibalik
Dibungkus kertas koran dan diikat dengan tali
Diinkubasi dalam incase
Cara Kerja
Penghitungan koloni bakteri
Ambil cawan petri yang berisi medium dan sampel dari incase
Hitung koloni bakteri dengan colony counter
Isolasi
Panaskan jarum loop di atas bunsen
Ambil 1 sel bakteri dengan jarum loop
Goreskan pada medium isolasi dengan metode zig-zag
Dibungkus dengan koran dan diikat dengan tali
Inkubasi dalam incase selama 24 jam
4. IDENTIFIKASI JAMUR
Klasifikasi Jamur
Menurut ALEXCOPOULUS (1962) thallophyta yang tidak berklorofil dibagi
atas :
1. Phylum Schizomycophyta (Bakteri)
2. Phylum Myxomycophyta (Jamur lendir)
3. Phylum Eumycophyta (Jamur benar)
Phylum Eumycophyta terbagi atas 4 kelas, yaitu :
1. klas Phychomycetes
2. klas Aschomychetes
3. klas Deuteromycetes atau fungi imperfecti (jamur tak sempurna)
4. klas Basidiomycetes
Cara Kerja
Pengenceran
Dihaluskan sampel ikan asin
Ditimbang sampel sebanyak 1 gram
Masukkan dalam tabung reaksi 1 dan dicatat sebagai 10-1
Dihomogenkan
Penanaman Jamur
Dimasukkan media PDA 15-20 ml dalam masing-masing cawan petri
yang telah dituang sampel 1 ml tadi dan lakukan dekat bunsen
Didinginkan sampai beku kemudian cawan petri dibalik
Dibungkus kertas koran dan diikat dengan tali
Diinkubasi dalam incase selama 2 hari
Diidentifikasi
5. PEWARNAAN GRAM
Cara Kerja
Ambil bakteri yang telah diisolasi dengan menggunakan jarum loop
Gesekkan jarum loop yang berisi bakteri pada kaca obyek
Fiksasi kaca obyek tersebut di atas bunsen
Preparat yang telah difiksasi ditetesi dengan kristal ungu dan didiamkan
selama 1 menit
Bilas dengan aquades, kemudian tetesi dengan iodium dan diamkan
selama 2 menit
Bilas dengan aquades, kemudian cuci dengan menggunakan etanol
70%
Bilas dengan aquades kembali, kemudian tetesi dengan safranin dan
diamkan selama ½ menit
LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI DASAR
MATERI
PENGENALAN ALAT DAN STERILISASI
DISUSUN OLEH :
NAMA :
NIM :
PRODI :
ASISTEN:
1. PENDAHULUAN
2. METODOLOGI
3. PEMBAHASAN
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI DASAR
MATERI
DISUSUN OLEH :
NAMA :
NIM :
PRODI :
ASISTEN :
1. PENDAHULUAN
2. METODOLOGI
3. PEMBAHASAN
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI DASAR
MATERI
DISUSUN OLEH :
NAMA :
NIM :
PRODI :
ASISTEN :
1. PENDAHULUAN
2. METODOLOGI
3. PEMBAHASAN
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI DASAR
MATERI
IDENTIFIKASI JAMUR
DISUSUN OLEH :
NAMA :
NIM :
PRODI :
ASISTEN :
1. PENDAHULUAN
2. METODOLOGI
3. PEMBAHASAN
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI DASAR
MATERI
PEWARNAAN GRAM
DISUSUN OLEH :
NAMA :
NIM :
PRODI :
ASISTEN :
1. PENDAHULUAN
2. METODOLOGI
3. PEMBAHASAN
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Nama :
NIM :
Kelompok :
Materi :
Nama :
NIM :
Kelompok :
Materi :
Nama :
NIM :
Kelompok :
Materi :
Nama :
NIM :
Materi :
Nama :
NIM :
Kelompok :
Materi :
Nama :
NIM :
KARTU KENDALI PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI DASAR