TUGAS RESUME
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis Kelas A
Disusun Oleh:
Imericho Permana Putra
NIM: 155030200111034
A. PERAMALAN PERMINTAAN
Menurut Suad Husnan dan Suwarsono Muhammad (2014:40) pengukuran permintaan
adalah usaha untuk mengetahui permintaan atas suatu produk atau sekelompok produk di
masa yang lalu dan masa sekarang dalam kendala satu set kondisi tertentu. Sedangkan
peramalan permintaan merupakan usaha untuk mengetahui jumlah produk atau sekelompok
produk di masa yang akan datang dalam kendala satu set kondisi tertentu. Kegiatan
peramalan permintaan tidak bisa untuk meramal permintaan di masa mendatang secara benar-
benar akurat, namun hanya untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan-kemungkinan yang
akan terjadi.
PENDEKATAN PERAMALAN
Terdapat dua pendekatan peramalan dalam metode kuantutatuf. Metode yang pertama
yaitu dengan menggunakan pendekatan Time Series. Model pendekatan Time Series tidak
memperhitungkan hubungan sebab akibat. Pada pendekatan ini diperlukan data masa lampau
yang cukup banyak. Karena banyak variabel yang secara eksplisit tidak diperhitungkan, maka
tingkat akurasi yang diharapkan pun tidak bisa lebih kecuali tidak terjadi perubahan yang
melonjak dan tidak terjadi perubahan yang mendasar. Dalam pendekatan ini teknik peramalan
menggunakan metode tren baik secara linear, kuadratik maupun logaritma.
Secara skematis pendekatan pertama ini digambarkan sebagai berikut.
System
Random Effects
Random Effects
PROSEDUR PERAMALAN
Secara ringkas prosedur peramalan permintaan yang dilakukan dalam studi kelayakan
melalui tahapan sebagai berikut:
a. Analisa Ekonomi, analisa aspek makro terutama aspek kependudukan, pendapatan
serta kebijakan serta regulasi pemerintah yang terkait dengan usulan proyek yang
akan dilaksanakan
b. Analisa Industri, analisa terhadap permintaan pasar dari seluruh perusahaan yang
menghasilkan produk sejenis dengan usulan proyek. Analisa ini mencakup analisa
permalan permintaan potensial yang menganalisa kebutuhan konsumen terhadap
produk tersebut dan analisa industri yang menganalisa jumlah permintaan real yang
sudah terpenuhi oleh perusahaan-perusahaan yang sudah ada.
c. Analisa Penjualan Masa Lalu, hal ini untuk mengetahui market positioning dan
market share produk yang diusulkan dalam proyek. Namun jika proyek bisnis yang
diusulkan masih baru, maka dapat menggunakan analogi penjualan perusahaan lain
yang telah memproduksi produk sejenis atau dapat pula menggunakan analogi
penjualan produk yang mendekati kesamaan.
d. Analisa Peramalan Permintaan, baik untuk industri maupun untuk proyek bisnis yang
diusulkan. Pada tahap ini perlu dilakukan identifikasi terhadap variabel eksternal
untuk industri dan variabel internal untuk perusahaan, khususnya yang berkaitan
dengan perencanaan program pemasaran di masa datang.
e. Pengawasan Hasil Peramalan, yakni usaha-usaha untuk meminimalisasi kesalahan-
kesalahan hasil peramalan dari berbagai teknik peramalan yang digunakan sehingga
dapat ditentukan hasil peramalan yang memadai.
Keterangan :
PE = Permintaan efektif yang dicari
P = Produksi dalam negeri selama masa yang bersangkutan
I = Impor yang dilakukan
E = Ekspor yang dilakukan
ΔC = Jumlah perubahan cadangan produk, yakni selisih persediaan awal dan akhir
masa
c. Metode rasio rantai, metode yang menghitung permintaan efektif dengan cara
membagi komponen-komponen yang lebih kecil dari suatu mata rantai urutan dari
variabel yang berpengaruh terhadap permintaan produk yang bersangkutan, contoh:
a = (∑Y - c∑X2) : n
b = ∑XY : ∑X2
c = {n ∑X2Y – (∑X2) (∑XY) } : { n∑X4 – (∑X2)2}
Jika ∑X=0
log a = (∑log Y) : n
log b = {∑X (log Y) } : ∑X2
X = Variabel Bebas/independen
Y = Variabel Terikat/ dependen
a,b = Koefisien regresi
XY −¿ ∑ X ∑ Y
b=
n∑ ¿
n∑X – (∑X)2
2
a= ∑Y -b ∑X
n n
Keterangan :
Ŷ = Hasil persamaan regresi
Ȳ =Y rata-rata
n = Jumlah data/observasi
k-1 = Numerator
n-k = Denumerator
Derajat signifikansi yang di dalam menghitung Ftabel yang sering digunakan adalah
95%.
3. Setelah didapat persamaan regresi dan persamaan signifikansi, langkah
selanjutnya menentukan sejauh mana derajat hubungan antarvariabel tersebut
dengan perhitungan koefisien korelasi. Formula yang digunakan adalah :
Y
∑¿
n ∑ Y 2−¿
¿
[ n ∑ X 2
− ( ∑ X )2 ] ¿
√¿
n ∑ XY −∑ X ∑Y
r= ¿
4. Dan uji kemaknaan dilakukan dengan t test yakni
r r
t= = √ n−2
√1−r 2
√ 1−r 2
n−2
5. Dengan menggunakan table student’s t distribution serta derajat kemaknaan lazim
95% dan derajat kebebasan n-k dapat dibandingkan;
thitung ˂ ttabel ................... tidak signifikan
thitung ˃ ttabel ................... signifikan
6. Dengan menghitung r2 kita akan tahu perbandingan antara variasi yang terjelaskan
dari persamaan regresi dan total variasi dari persamaan regresi yang bersangkutan.
2
r=
∑ of explained variation =
∑ (Ŷ −Ȳ )2
∑ of total variation (Y −Y )2
8. Setelah menghitung persamaan regresi, uji kemaknaan dan koefisien korelasi baru
dapat menghitung peramalan. Langkah dalam dalam melakukan peramalan yaitu
pertama menghitung standar deviasi Y, dan baru kemudian menentukan batas
bawah dan batas atas nilai peramalannya. Formula yang digunakan:
1
n
¿
2
x1 −x¿
¿
2
x1 −x¿
¿
∑¿
¿
¿
σn ¿
σY = √¿
na + b1∑X1 + b2∑X2 = ∑Y
a∑X1 + b1∑X12 + b2∑X1X2 = ∑X1Y
a∑X2 + b1∑X2X1 + b2∑X22 = ∑X2Y
3. Jika variabel bebas yang menjelaskan terdiri dari 3 variabel, yakni X 1, X2 dan X3, maka
koefisien a, b1, b2 dan b3 dapat dicari dengan:
∑ (Ŷ −Ȳ )2 :(k−1)
F= 2
∑ (Y −Ŷ ) :(n−k )
atau
2 2
R 1−R
F= :
k−1 n−k
5. Setelah diketahui hubungan antarvariabel, langkah berikutnya adalah melakukan perhitungan
derajat hubungan antarvariabel dengan koefisien korelasi:
6.
R=
√ ∑ ( Ŷ −Ȳ )2
∑ ( Y −Ȳ )
2
Jika koefisien korelasi dihitung hanya untuk hubungan sebab akibat dengan menggunakan dua
variabel bebas, dapat pula dengan rumus:
√
2 2
r 12+r 13−2r 12 r 13 r 23
R= 2
1−r 23
r12 = Koefisien korelasi antara variabel terikat dengan variabel bebas 1
r13 = Koefisien korelasi antara variabel terikat dengan variabel bebas 2
r23 = Koefisien korelasi antara variabel bebas 1 dan 2
c. Transformasi Logaritma
Pada produk baru, ketika pertumbuhan produk sering dijumpai pertambahan volume
penjualan yang lambat. Jika dibandingkan dengan biaya advertensi, maka biaya
advertensi akan jauh lebih besar dibanding jumlah pertambahan volumen penjualan.
Lalu setelah sekian waktu volume penjualan akan mengalami lonjakan yang relatif
besar di banding pertambahan biaya advertensi yang dikeluarkan. Keadaan tersebut
dapat digambarkan sebagai berikut:
Penjualan
Biaya Advertensi
Gambar diatas jika diwujudkan dalam satu fungsi persamaan akan menunjukan fungsi
persamaan logaritma. Jadi bila suatu hubungan kausal yang jika digambarkan sama
atau mendekati gambar dibawah ini, maka hubungan tersebut merupakan fungsi
persamaan logaritma.
Logaritmatic Curve
Z = ABx
Jika terdapat hubungan kausal seperti di atas, langkah pertama yaitu melakukan
transformasi persamaan linear dengan cara:
Z = ABx
Log Z = log A + X log B
Jika : log Z = Y
log A = a
log B = b
PENGAWASAN PERAMALAN
Teknik peramalan tidak selamanya akan selalu akurat karena terkadang bisa saja
menyimpang dari batas-batas yang ditolerir. Untuk itu perlu dilaksanakan pengawasan
peramalan. Bila terjadi penyimpangan batas, hal yang bisa dilakukan yaitu mengganti
menggunakan teknik peramalan lain atau melakukan perubahan terhadap betas toleransi hasil
peramalan selama hal tersebut tidak merugikan perusahaan. Beberapa patokan berikut dapat
digunakan untuk melakukan pengawasan peramalan:
a. Kesalahan Absolut Rata-rata
Yakni rata-rata selisih absolut antara nilai peramalan dengan nilai senyatanya,
dinayatakan dengan rumus:
√
∑ (Y −Y )
' 2
c. Test Korelasi
r = Koefisien korelasi
√
r= 1−
∑ (Y −Y ' )2
∑ (Y −Y )2
Y = Data riil
Y’ = Data Peramalan
Ȳ = Means data riil
d. Kontrol Limit
Dengan menentukan batas atas dan batas bawah.
'
( D of F ) R=
∑ marginal (Y −Y )
n−1
(D of F) R = Degree of Freedom
∑Marginal (Y-Y’) = ∑ jarak bergerak
Y = Nilai riil
Y’ = Nilai peramalan
n = Banyaknya waktu data peramalan
B. STRATEGI OPTIMASI MARKETING MIX
Marketing mix merupakan sejumlah variabel pemasaran yang digunakan perusahaan
untuk mencapai target pasar yang telah ditetapkan. Komponen marketing mix:
a. Berdasarkan Dua Komponen Variabel Utama
1. Apa yang diserahkan pada konsumen dalam hal ini meliputi kualitas produk,
pembungkus, merek, harga dan pelayanan
2. Alat-alat dan metode yang meliputi saluran distribusi, personal selling, advertensi,
sales promotion, dan publikasi