PENDAHULUAN
1
sebagai masa penyapihan (weaning) yang merupakan suatu proses dimulainya
pemberian makanan khusus selain ASI secara bertahap jenis, jumlah, frekuensi
maupun tekstur dan konsistensinya sampai seluruh kebutuhan nutrisi anak
dipenuhi oleh makanan keluarga.4
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Makanan Pendamping ASI/ MP-ASI adalah makanan atau minuman selain
ASI yang mengandung nutrient yang diberikan kepada bayi selama periode
pemberian makanan peralihan (complementary feeding) yaitu pada saat makanan/
minuman lain diberikan bersama pemberian ASI. 4
Periode peralihan dari ASI eksklusif ke makanan keluarga dikenal pula
sebagai masa penyapihan (weaning) yang merupakan suatu proses dimulainya
pemberian makanan khusus selain ASI secara bertahap jenis, jumlah, frekuensi
maupun tekstur dan konsistensinya sampai seluruh kebutuhan nutrisi anak
dipenuhi oleh makanan keluarga.4
3
Menurut WHO tahun 2002, Complementary feeding adalah suatu proses
ketika ASI tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, sehingga
dibutuhkan makanan lain yang diberikan bersamaan ASI.6
2.2 Sejarah Pemberian MP-ASI
Sejak 1994, umur 4-6 bulan telah dipertimbangkan sebagai waktu ideal
untuk memulai pemberian makanan Pendamping ASI. Pendapat ini banyak
menimbulkan kesalahan interpretasi oleh para pelaku kesehatan dengan memaknai
bahwa bayi harus mulai diberikan makanan pendamping ASI pada usia 16
minggu. (7) Pada tahun 2001 WHO merekomendasikan bahwa ASI eksklusif harus
dilanjutkan hingga usia 6 bulan untuk melindungi bayi dari morbiditas dan
mortalitas yang berhubungan dengan gastroenteritis.7-10
1. Tahun 2001, WHO’s Global Strategy for Infant and Young Child merevisi
panduannya dan merekomendasikan ASI eksklusif selama 6 bulan.
Rekomendasi ini lalu diterapkan di populasi secara umum dan
didokumentasikan, kemudian didapatkan bahwa ASI ekslusif sampai 6
bulan dapat mengakibatkan defisiensi besi pada beberapa bayi, gangguan
pertumbuhan, dan defisiensi mikronutrien lainnya.
2. Tahun 2001, The UK Scientific Advisory Comitte on Nutrition (SACN)
melakukan ulasan terhadap bukti-bukti dari rekomendasi WHO, dan
menyarankan:
“ Terdapat bukti-bukti yang cukup kuat bahwa ASI ekslusif selama 6 bulan
memberikan nutrisi yang adekuat. SACN juga menyatakan “rekomendasi
tentang makanan pendamping ASI ini harus fleksibel, tetapi sebaiknya
makanan pendamping ASI tidak diperkenalkan kepada bayi sebelum akhir
usia 4 bulan (17 minggu).”
4
3. Global Strategy for Infant and Young Child Feeding (GSIYCF, 2002
dikatakan bahwa 2/3 kematian anak balita yang terkait malnutrisi
disebabkan tidak tepatnya tata cara pemberian makan pada bayi dan anak
sehingga GSIYCF mengeluarkan pedoman tentang pemberian MP-ASI (3)
4. Tahun 2003, Departemen Kesehatan di UK menyatakan ‘ASI adalah
sumber nutrisi yang terbaik bagi bayi. ASI eksklusif sampai 6 bulan (26
minggu) cukup untuk meyediakan semua kebutuhan nutrisi bayi.’
5. Bukti-bukti terbaru
Rekomendasi ESPGHAN (2008) :
The European Society for Pediatric Gastroenterology, Hepatology, and
Nutrition dan North American Society for Pediatric Gastroenterology,
Hepatology, and Nutrition melakukan ulasan literatur tentang makanan
pendamping ASI untuk bayi yang sehat pada tahun 2008 dan
merekomendasikan:
- ASI eksklusif sampai dengan usia 6 bulan adalah tujuan utama
- Pemberian makanan pendamping ASI sebaiknya dimulai pada usia
6 bulan tetapi tidak boleh diberikan sebelum usia 4 bulan.
- ASI tetap dilanjutkan selama pemberian makanan pendamping ASI
- Pengenalan makanan yang mengandung gluten antara usia 4-7
bulan selama pemberian ASI dapat mengurangi resiko penyakit
celiac, diabetes tipe 1, dan alergi gandum.
- Makanan yang berpotensi menimbulkan alergi yang tinggi seperti
telur dan ikan tidak perlu dihindari sampai usia lebih dari 6 bulan
karena tidak ada bukti yang cukup kuat bahwa menghidari
makanan tersebut akan menguangi resiko timbulnya alergi.
Rekomendasi American Association of Pediatrics untuk makanan bayi: 11
- ASI adalah makan utama yang ideal untuk bayi dan sebaiknya
diberikan setidaknya sampai satu tahun pertama.
- Fortifikasi besi sebaiknya diberikan kepada bayi yang tidak
mendapatkan ASI dan bayi usia lebih dari 6 bulan yang jumlah
kalori makanan pendampingnya tidak dapat memenuhi
kebutuhannya.
- Air dan jus tidak diperlukan untuk bayi yang mendapatkan ASI
selama 6 bulan pertama.
- Makanan padat sebaiknya diperkenalkan setelah usia 6 bulan
setelah refleks ekstrusi bayi menghilang dan kemampuan untuk
menelan makan mulai berkembang.
5
- Susu sapi dapat diberikan saat akhir usia 1 tahun sebagai tambahan
dengan pemberian makanan padat seperti sereal, sayur, buah dan
makanan lainnya sebagai sumber vitamin C dan zat besi.
- Alergen seperti gandum, putih telur, jus jeruk, kacang, dan cokelat
sebaiknya tidak diberikan pada makanan padat pertama namun
diberikan nanti setelah bayi mampu mentoleransi makanan
tersebut.
- Madu sebaiknya tidak diberikan pada bayi yang berusia di bawah
1 tahun karena telah dilaporkan terdapat spora botulinum di dalam
madu dan kapasitas sistem imun tubuh bayi tidak dapat melawan
infeksi ini.
- Makanan dengan resiko tinggi menyebabkan tersedak dan aspirasi
seperti kacang, anggur, wortel, dan kacang kenari dan permen
sebaiknya hanya diberikan pada anak yang sudah cukup besar dan
tidak diberikan pada bayi.
6
2 (dua) tahun. Penerapan pola pemberian makan ini akan meningkatkan status
gizi Bayi dan anak serta mempengaruhi derajat kesehatan selanjutnya.” 13
7
9. Minuman selain ASI atau susu formula sebaiknya dibatasi. Pemberian jus
buah tidak boleh lebih dari 4-6 oz/hari. Tidak boleh diberikan soda.
ASI pada ibu yang mempunyai anak BBLR sudah memenuhi kebutuhan
anak tersebut
Susu yang baik untuk BBLR, termasuk bayi yang lahir prematur adalah
susu dari ibunya sendiri
Tetap sering menyusui bayi, agar bayi terbiasa dengan ASI, dan menjaga
agar air susu ibu tetap tersedia
Makanan secara perlahan-lahan diperbolehkan.
Jika bayi tidur terlalu lama, kita bisa membangunkan bayi dengan mebuka
selimut atau bajunya agar dia terbangun.
Berikan ASI sebelum bayi menangis.
Tanda-tanda anak lapar : menjadi gelisah, membuka mulut dan memutar-
mutar kepala, mengeluarkan lidah ke dalam dan keluar, menghisap jari
atau benda-benda yang ada disekitarnya.
2.3.1.2 Pemberian Makanan pada bayi sakit usia kurang dari 6 bulan
Menyusui dengan ASI lebih sering selama bayi sakit untuk membantu bayi
melawan sakitnya, mengurangi kehilangan berat badan, dan sembuh lebih
cepat.
Pemberian ASI secara langsung juga menyediakan kenyamanan bagi bayi
yang sakit. Jika bayi menolak unutk menyusu, tetap berikan ASI samapai
bayi tersebut mau menyusui lagi.
Jika bayi terlalu lemah untuk menghisap, tetap berikan ASI dengan cara
yang lain. Ini menjaga agar suplai ASI tetap ada dan mencegah kesulitan
menyusui nantinya.
Setelah sembuh dari sakit, tingkatkan frekuensi pemberian ASI untuk
memulihkan kesehatan bayi dan menambah berat badannya.
Ketika ibu sakit, tetap berikan ASI pada bayi. Ibu mungkin memerlukan
makanan tambahan selama sakit.
2.3.1.3 Pemberian Makanan pada Bayi Sakit Usia Lebih dari 6 Bulan
8
Berikan ASI lebih sering selama bayi sakit, termasuk sakit diare, ini akan
membantu bayi melawan sakitnya, mengurangi kehilangan berat badan ,
dan sembuh lebih cepat
Bayi membutuhkan makanan dan cairan yang lebih banyak ketika sakit
Jika nafsu makan anak berkurang, berikan motivasi pada anak untuk tetap
makan walaupun dalam jumlah sedikit.
Berikan makanan seperti bubur dan hindari makanan yang berlemak dan
pedas. Jika anak menderita diare, usahakan anak tersebut tetap makan,.
Setelah anak sembuh, berikan motivasi pada anak untuk makan satu
makanan padat tambahan setiap hari selama dua minggu. Ini akan
membantu mengembalikan berat badan anak yang hilang akibat sakit
Ketika ibu sakit, ibu tetap bisa melanjutkan menyusui bayi. Ibu mungkin
membutuhkan makanan tambahan selama sakit. Selama sakit, ibu juga
membutuhkan banyak cairan
1. Tepat waktu (Timely): MP-ASI mulai diberikan saat kebutuhan energi dan
nutrien melebihi yang didapat dari ASI.
9
Beberapa faktor perlu dipertimbangkan ketika akan memulai pemberian MP-
ASI, yaitu :
1. Kesiapan fisik:
10
Perkembangan keterampilan makan pada bayi
11
pada cangkir sendiri makan dengan
tangannya sendiri
12-23 bulan Gerakan mengunyah Berjalan, bicara Makanan keluarga
Makan sendiri
berputar, rahang stabil
tetapi masih dengan
bantuan.
2. Kesiapan psikologis:
12
menerima makanan lain selain ASI. Dalam proses menelan pada usia tersebut,
apabila makanan disuapkan ke dalam mulutnya bayi sudah dapat menutup
mulutnya dengan rapat dan menggerakkan lidah ke muka dan ke atas untuk
mendorong makanan ke belakang,untuk ditelan. Pada saat inilah bayi diberikan
kesempatan mempraktekkan kepandaiannya tersebut dengan memberikan
makanan lumat.17,18
Dengan bertambah matangnya kemampuan oromotor, bayi usia 6–9 bulan
mulai belajar mengunyah dengan menggerakkan rahang ke atas dan ke bawah,
sehingga dapat diberikan makanan yang lebih kasar. Demikian juga dengan
kemampuan motorik halus pada awalnya bayi memegang dengan kelima jari
tangannya kemudian pada umur 9 bulan bayi sudah dapat menjimpit, maka untuk
mengembangkan kemampuan tersebut, bayi dapat diberikan makanan yang dapat
dipegang sendiri atau makanan kecil yang dapat dijimpit. Pada usia 6 – 7 bulan
bayi sudah dapat duduk, sehingga dapat diberikan makanan dalam posisi duduk.
Pada usia 6 – 9 bulan bibir bayi sudah dapat mengatup rapat pada cangkir,
sehingga dapat dilatih minum memakai cangkir atau gelas yang dipegang oleh
orang lain. 17,18
Pada saat bayi berusia 6 bulan, umumnya kebutuhan nutrisi tidak lagi
terpenuhi oleh ASI semata khususnya energi, protein, dan beberapa mikronutrien
terutama zat besi (Fe), Seng (Zn), dan Vitamin A.4,8 Dari usia 6 bulan, kebutuhan
bayi tidak dapat terpenuhi hanya dengan ASI, sehingga bayi memasuki periode
kritis atau “vulnerable period”, dimana bayi mengalami masa transisi dengan
mengenal makanan keluarga. Insiden malnutrisi meningkat secara tajam selama
periode 6-18 bulan di hampir seluruh Negara.19
Energi yang dibutuhkan sebanyak 600 kkal/hari pada usia 6-8 bulan, 700
kkal/hari pada 9-11 bulan, dan 900 kkal/hari pada 12-24 bulan .20 Pada gambar 1
tampak bahwa mulai usia 6 bulan ASI tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan
energi dengan kesenjangan yang makin besar sejalan dengan bertambahnya usia
bayi. Hal serupa juga terjadi bagi protein dan mikronutrien seperti tampak pada
gambar 2 dan gambar 3. Kesenjangan ini haruslah dipenuhi melalui pemberian
MP ASI yang sesuai, adekuat, aman, serta cara pemberian yang tepat. 4
13
Senjang Energi
14
Gambar 2. Jumlah nutrien (RNI, %) yang harus dipenuhi dari MP ASI pada bayi
usia 9-11 bulan (karena tidak terdapat pada ASI)
Gambar 3. Senjang zat Gizi yang harus dipenuhi MP ASI pada usia 12-23 bulan
( % AKG)
15
Pemberian MP ASI yang tidak tepat waktu, terlalu dini diberikan (kurang dari 4
bulan) ataupun terlambat ( sesudah usia 7 bulan) dapat mengakibatkan hal-hal
ynag merugikan seperti tampak pada tabel dibawah ini : 4
16
pada usia 8 bulan, bahkan ada yang menganjurkan daging diberikan lebih awal
karena merupakan sumber zat besi yang baik
Tiram
Kuning telur
17
Sumber : Buku Ajar Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik Jilid 1.
IDAI 2011
Pengenalan jenis, tekstur, dan konsisten makanan harus secara bertahap, demikian
pula dengan frekuensi dan jumlah makanan yang diberikan. Berikut ini, beberapa
hal penting yang berkaitan dengan hal tersebut
- ‘Tes Makanan’ pertama kali: bubur tepung beras yang diperkaya zat besi
merupakan makanan yang dianjurkan sebagai makanan pertama yang
diberikan kepada bayi. Dapat ditambahkan ASI atau susu formula yang
biasa diminumnya setelah bubur dimasak.
- Sebaiknya diberikan mulai 1-2 sendok teh saja dulu, sesudah bayi minum
sejumlah ASI atau formula, kecuali bila selalu menolak maka diberikan
sebelumnya. Selanjutnya jumlah makanan ditambah bertahap sampai
jumlah yang sesuai atau yang dapat dihabiskan bayi .
1. Urutan pemberian :
- Menurut American Association of Pediatric (AAP) tidak ada urutan
khusus dalam pengenalan jenis bahan makanan yang diberikan kepada
bayi.
- Yakini makanan tersebut aman, bergizi dengan tekstur yang sesuai
kemampuan bayi.
2. Tekstur dan konsistensi :
- Dimulai dengan tekstur yang lembut/ halus dan konsistensi masih agak
encer, selanjutnya secara bertahap tekstur dan konsistensinya ditingkatkan
menjadi makin kental sampai padat dan kasar
3. Jumlah :
- Mulai dengan jumlah sedikit (1-2 sendok teh) pada saat pengenalan jenis
makanan
- Bertahap ditingkatkan sampai jumlah yang sesuai usia
4. Jarak waktu antara pemberian makanan baru :
- Kenalkan satu-persatu jenis makanan sebelum diberikan berupa
campuran dengan jarak 2-3 hari (4-7 hari bila terdapat riwayat alergi)
18
agar bayi dapat mengenali rasa dan aroma setiap jenis makanan baru
(rasa wortel, apel, daging, ayam/sapi,dlsb)
- Makanan baru sebaiknya diberikan pada pagi hari (oleh ibu) agar cukup
waktu bila ada reaksi simpang
5. Keamanan pangan
-Cuci tangan dan semua peralatan sebelum digunakan
-Tidak menggunakan peralatan makan bersama-sama, atau mengunyah
makanan terlebih dahulu sebelum diberikan kepada bayi
6-8 bulan Mulai dengan bubur 2-3x/hari, ASI tetap sering Mulai dengan 2-3 sendok
halus,lembut, cukup kental, diberikan. Tergantung nafsu makan/kali, ditingkatkan
dilanjutkan menjadi lebih makannya, dapat diberikan bertahap sampai ½ mangkok
kasar 1-2x selingan (=125 ml). Waktu makan
tidak lebih dari 30 menit
9-11 Makanan yang dicincang 3-4x/hari, ASI tetap ½-¾ mangkok ( = 125-175
bulan halus atau disaring kasar, diberikan. Tergantung nafsu ml ). Waktu makan tidak
ditingkatkan semakin kasar maknnya, dapat diberikan lebih dari 30 menit
sampai makanan bisa 1-2x selingan
dipeegang/diambil dengan
tangan
19
diberikan 1-2x selingan
Tabel 4 . Pedoman Pemberian Makan pada Bayi/ Anak Usia 6-23 Bulan yang
Mendapat ASI on Demand
Pemberian makan bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhan zat gizi. Saat makan
juga merupakan periode pembelajaran dan pemberian kasih sayang, berbicara dan
kontak mata selama memberi makan akan dirasakan sebagai suasana yang
menyenangkan bagi anak.(4) WHO menyatakan bahwa penerapan prinsip
responsive feeding sama pentingnya dengan pemilihan jenis makanan yang akan
diberikan pada bayi.21
Lapar Kenyang
20
Menangis atau rewel karena ingin makan
MP-ASI lokal adalah MP-ASI yang diolah di rumah tangga atau di Posyandu,
terbuat dari bahan makanan yang tersedia setempat, mudah diperoleh dengan
harga terjangkau oleh masyarakat, dan memerlukan pengolahan sebelum
dikonsumsi sasaran.
21
1. MP-ASI lokal dibuat di posyandu sebulan sekali oleh ibu sasaran dibantu
kader posyandu.
2. Bahan makanan diperoleh dari kader posyandu
3. Kader memberikan penyuluhan kepada peserta posyandu
4. Bidan di desa memantau pelaksanaan
5. Apabila seluruh bayi dan anak usia 6-24 bulan yang hadir di Posyandu
akan diberikan MP-ASI.
b. Diberikan seminggu sekali dalam kelompok sasaran :
Dalam 1 (satu) bulan kegiatan kelompok dilakukan sebanyak 3 kali, karena 1 kali
telah dilaksanakan pada hari pelaksanaan posyandu.
1. MP-ASI lokal dibuat oleh ibu secara berkelompok
2. MP-ASI lokal dibagikan kepada masing-masing sasaran
3. Kader memberikan penyuluhan
4. Bidan di desa memantau pelaksanaan
Pemberian MP-ASI dalam kelompok dimaksudkan sebagai proses pembelajaran
tentang MP-ASI dan sekaligus sebagai sarana komunikasi antaribu sasaran.
c. Diberikan setiap hari di rumah masing-masing yaitu :
1. MP-ASI lokal dibuat oleh ibu di rumah masing-masing
2. Ibu memperoleh bahan makanan dari kader atau dana pembeli bahan
makanan dari kader.
3. Kader dan Bidan di desa melakukan pemantauan. Pemberian MP-ASI di
rumah tangga dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan
keterampilan dan kesinambungan pemberian MP-ASI secara mandiri.
22
4. Dapat diterima sasaran dengan baik
5. Kandungan zat gizi memenuhi kecukupan gizi sasaran
6. Mutu protein dapat memacu pertumbuhan fisik ( Protein Eficiency
Ratio/PER lebih besar atau sama dengan 70% mutu casein, setara dengan
> 1,75 )
7. Jenis MP-ASI disesuaikan dengan umur sasaran
8. Bebas dari kuman penyakit, pengawet, pewarna, dan racun
9. Memenuhi nilai sosial, ekonomi, budaya, dan agama
Selain itu beberapa zat gizi yang yang terkait erat dengan tumbuh kembang anak
yang perlu diperhatikan antara lain:
23
2.11.1.2 Cara Pembuatan dan Komposisi MP-ASI Lokal 1
Tabel 6. Formula Kacang Hijau Kuning Telur
Air secukupnya
24
Tabel 7. Formula Ayam Tempe
Hati Ayam 15 gram 1/3 - Hati ayam dan tempe Energi 264 Kal
pasang dicincang halus
Protein 10,2 g
Tempe 15 gram ½ kotak - Campurkan seluruh bahan,
Lemak 6.9 g
k.api tambahkan garam dan 2
gelas air Protein Energi % 15,4
Bayam 20 gram 1 ikat kecil
- Masak dengan api sedang Fe 2,8 mg
Garam 1 gram ¼ sdt
hingga mengental, terakhir
Zn 0,4 mg
Minyak 5 gram ½ sdm masukkan bayam yang
sudah dicincang halus
Air secukupnya
-Aduk merata hingga
matang
25
Tabel 8. Formula Hati Ayam
Beras 25 gram 2 sdm peres -Beras dan kacang hijau Hasil 425 g
dicuci bersih
Hati ayam 20 gram 1 Energi 340 Kal
pasang -Wortel diparut, hati ayam
Protein 10,1 g
dicincang halus
Kacang hijau 20 gram 2
Lemak 8,5 g
sdm peres -Campur semua bahan dan
tambahkan 1 gelas air Protein Energi % 11,9
Wortel 20 gram 1 jari
telunjuk -Tim dengan api kecil Fe 0,2 mg
hingga matang
Minyak 5 gram ½ sdm Zn 0,4 mg
-Terakhir masukkan sayuran
Garam 1 gram 1/4 sdt
yang sudah diparut dan
Air secukupnya garam,lanjutkan
26
Tabel 9. Formula Telur
27
Tabel 10. Formula Susu Pisang
Air secukupnya
28
Tabel 11. Formula Kedele
Garam ½ sdt
Air secukupnya
29
Tabel 12. Formula Kentang Susu
Kentang 200 gram 2 buah sdg - Kentang dan wortel Hasil 325 g
Wortel 50 gram 5 btg kcl
dipotong kecil-kecil lalu Energi 262 Kal
Susu Ful krim 10 gram 1 sdm
Gula merah 20 gram direbus dengan 400 cc Protein 8 g
Garam ¼ Sdt
air,haluskan Lemak 5,3 g
Air secukupnya
- Campur semua bahan
Protein Energi % 12,2
aduk rata dan masak
Densitas 0,8
diatas api sedang hingga
PER 2,1
matang
Fe 0,5 mg
Zn 0,4 mg
30
Tabel 13. Formula Tempe
A. Bahan
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Bubuk Instan terbuat dari
campuran beras dan atau beras merah, kacang hijau dan atau kedelai, susu, gula,
minyak nabati, dan diperkaya dengan vitamin dan mineral serta ditambah dengan
penyedap rasa dan aroma (flavour).
31
B. Komposisi Gizi dalam 100 gram
Karbohidrat:
Vitamin D mcg 3 – 10
Vitamin E mg 4–6
Vitamin K mg 7-10
Vitamin C mg 27 - 35
32
Besi mg 5–8
Iodium mg 45 – 70
10 – 15
Selenium g
maksimal 4
Air %
C. Karakteristik Produk
1. Bentuk
MP-ASI Bubuk Instan berbentuk bubuk dengan distribusi partikel 95% lolos
uji penyaringan 600 mikrometer, dan 100% lolos uji penyaringan 1000
mikrometer.
2. Konsistensi
MP-ASI Bubuk Instan bila dicampur dengan air akan menghasilkan bubur
halus tanpa gumpalan dengan kekentalan yang memungkinkan pemberian
dengan sendok
3. Rasa
MP-ASI Bubuk Instan mempunyai tiga rasa yang disukai bayi, yaitu: beras
merah, kacang hijau, dan pisang.
4. Kadaluwarsa
33
tanggal produksi.
D. Keamanan Pangan
- Total Plate Count (TPC) atau Angka Lempeng Total tidak lebih dari 1,0 x
104 koloni per gram
- Coliforms : Most Probable Number (MPN) tidak lebih dari 20 per gram
- Escherichia coli : negatif per gram
- Salmonella : negatif dalam 25 gram contoh (sampel)
- Staphylococcus aureus : negatif per gram
2. Cemaran logam
2.11.2.2 Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Biskuit untuk Anak
12-24 Bulan
A. Bahan
1. Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Biskuit terbuat dari campuran
terigu, margarin, gula, susu, lesitin kedelai, garam bikarbonat, dan diperkaya
dengan vitamin dan mineral serta ditambah dengan penyedap rasa dan aroma
(flavour).
2. Gula yang digunakan dalam bentuk sukrosa dan atau fruktosa dan atau sirup
glukosa dan atau madu.
34
Zat Gizi Satuan Kadar
Karbohidrat:
Vitamin D mcg 3 – 10
Vitamin E mg 4–6
Vitamin K mg minimum 10
Iodine mcg 60 – 70
35
Natrium mg maksimum 800
Selenium mcg 10 – 15
maksimum 5
Air %
C. Karakteristik Produk
1. Bentuk
2. Tekstur
MP-ASI Biskuit bertekstur renyah yang bila dicampur air menjadi lembut.
3. Rasa
4. Kedaluwarsa
36
D. Keamanan Pangan
- Total Plate Count (TPC) atau Angka Lempeng Total tidak lebih dari 1,0 x
104 koloni per gram
- Coliforms : Most Probable Number (MPN) kurang dari 3 per gram
- Salmonella : negatif dalam 25 gram contoh (sampel)
- Staphylococcus aureus : tidak lebih dari 1,0 x 102 koloni per gram
2. Cemaran logam
37
Bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI berbentuk lumat halus
karena bayi sudah memiliki reflek mengunyah. Contoh MP-ASI
berbentuk halus antara lain : bubur susu, biskuit yang ditambah air
atau susu, pisang dan pepaya yang dilumatkan. Berikan untuk
pertama kali salah satu jenis MP-ASI, misalnya pisang lumat.
Berikan sedikit demi sedikit mulai dengan jumlah 1-2 sendok
makan, 1-2 kali sehari. Berikan untuk beberapa hari secara tetap,
kemudian baru dapat diberikan jenis MP-ASI yang lainnya.
Perlu diingat tiap kali berikan ASI lebih dulu baru MP-ASI, agar
ASI dimanfaatkan seoptimal mungkin
Cara membuatnya :
Pisang dicuci bersih
Kupas memanjang sebagian permukaan pisang
Keriklah pisang dengan menggunakan sendok kecil yang bersih
Kerikan pisang ditaruh dalam cangkir atau mangkuk kecil.
Agar pisang tidak berubah warna, berilah sedikit perasan jeruk
nipis.
Dapat juga kerikan pisang diberikan langsung kepada bayi
-
Bubur Susu25
Bahan :
38
1 gelas susu segar atau 2 sendok makan penuh susu tepung
Cara membuatnya:
KESIMPULAN
39
minuman lain diberikan bersama pemberian ASI. Periode peralihan dari ASI
eksklusif ke makanan keluarga dikenal pula sebagai masa penyapihan (weaning)
yang merupakan suatu proses dimulainya pemberian makanan khusus selain ASI
secara bertahap jenis, jumlah, frekuensi maupun tekstur dan konsistensinya
sampai seluruh kebutuhan nutrisi anak dipenuhi oleh makanan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
40
3. Atmawikarta, Arum. Pengaruh Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu
(MP-ASI) Formula Tempe terhadap Diare, Aktivitas Fisik, dan Pertumbuhan
Bayi Status Gizi Baik Usia 6-12 Bulan di Bogor Jawa Barat. Gizi Indon
(2007) 30 (2): 73-97
4. Damayanti Rusli Sjarif, Endang Dewi Lestari, Maria Mexitalia, Sri Surdayati
Nasar. Buku Ajar Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik. IDAI. 2011. 117-
125
5. More, Judy. Weaning Infants onto Solid Foods. April. 2010
6. Scientific Opinion on the appropriate age for introduction of complementary
feeding of infants. EFSA Journal. 2009 7(12): 1423
7. H. Brown, Kenneth. Complementary Feeding in Developing Countries :
Factors Affecting Energy Intake. Proceedings of The Nutrition Society. 1997.
56. 139-148
8. Santika, Otte, et al. Development of Food Based Complementary Feeding
Recommendations for 9-to 11- Month- Old Periurban Indonesian Infant Using
Linear Programming. The Journal of Nutrition 139.1 Jan 2009 : 135-41
9. Reilly, John, Jonathan C.K. Wells. Duration of exclusive Breast-Feeding:
Introduction of Complementary Feeding may be Necessary before 6 Months of
Age. British Journal of Nutrition. 2005, 94, 869–872
10. Brian, Symon, et al. Feeding in The First Year of Life: Emerging Benefit of
Introducing Complementary Solids from 4 Months. Australian Family
Physician. 41.4 Apr 2012 : 226-9
11. Nix, Staci. William’s Basic & Nutrition Diet Therapy 13 th Edition. Missouri:
2009
12. Buku Pedoman Pemberian Makanan Pendamping ASI. Departemen Kesehatan
RI. 2000
13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 33 tahun 2012 tentang
pemberian air susu eksklusif
14. Dewey, Kathryn G., Adu-Afarwuah. Systematic Review of the Efficacy and
Effectiveness of Complementary Feeding Intervention in Developing
Countries in Maternal and Child Nutrition. Blackwell Publishing. 2008
15. Kleigman, Behrman, Arvin . Nelson texbook of Pediatric 18th Ed : Chapter
42 – The Feeding of Infants and Children. 2007: Saunders, Elsevier.
16. Complementary Food, in Focus: Complementary Food at the 65th World
Health Assembly. International Food Manufactured. 2012
17. Soepardi Soedibyo,Winda F. Pemberian Makanan Pendamping ASI Bayi yang
Berkunjung ke Unit Pediatri Rawat Jalan. Sari Pediatri Vol 8 No. 4. Maret
2007.
18. Narendra, Moersintowati B. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja Edisi
Pertama Tahun 2002. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta: 2002. 27
19. Complementary Feeding, Report of the Global Consultation Summary of
Guiding Principles. WHO. 2002
20. Feeding the Non-Breastfed Child 6-24 Months of Age. WHO/FCH/CAH.
Geneva. 2004
21. Sonya L. Cameron, et al. How Feasible Is Baby-Led Weaning as an Approach
to Infant Feeding? A Review of the Evidence. Nutrients 2012, 4, 1575-1609
41
22. Rao S., Swathi PM, Unnikrishnan B, Hedge A. Study of Complementary
Feeding Practices among Mothers of Children Aged Six Months to Two Years-
A Study from Coastal South India in Australasian Medical Journal AMJ. 2011
23. Dewey, Kathryn. Guiding Principles for Complementary Feeding of the
Breastfed Child. WHO. 2001
24. Menteri Kesehatan Nomor 224/ Menkes/ SK/ II/ 2007 tentang Spesifikasi
Jenis Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI).
25. Strategi Peningkatan Makanan Bayi dan Anak. Kementerian Kesehatan RI.
2010
LAMPIRAN
42
Zat gizi Kebutuhan per hari menurut Kandungan pada SUN bubur
Codex CAC/GL 08-1991 susu bergizi
Energy 400 kcal 400 kcal (sesuai)
Protein 15 gram 10 gram (tidak sesuai)
43
Zat Gizi Biskuit Milna Codex Ket
44
Zat Gizi Jumlah per 100 kkal
AKG Kandungan Kandungan Keterangan
2004 Nutricia Nutricia
usia Bebelove 2 Bebelove 2
Minimum Maksimum
7-12 (%AKG) per 100 kkal
bulan per 140
kkal
45
mg (75%)
Vitamin C 40 µg N.S. 0.4 0.12 mg 85,7 µg Sesuai
(Ascorbic mg (30%)
Acid) 120 µg
Tiamin 60 µg N.S. 0.4 0.32 mg 228,5 µg Sesuai
(Vitamin mg (80%)
B1) 320 µg
Riboflavin 45 µg N.S. 0.3 0.09 mg 64,2 µg Sesuai
(Vitamin mg (30%)
B2) 90 µg
Vitamin B6 4 µg N.S. 80 32 µg 22.9 µg Sesuai
µg (40%)
Asam folat 300 µg N.S. - 50% Tidak
diketahui
Asam 0.15 µg N.S. 0.5 0.5 µg 0.4 µg Sesuai
panthotenat µg (100%)
Vitamin B12 4 µg N.S. 10 9.5 µg 6.8 µg Sesuai
µg (95%)
Vitamin K 1.5 µg N.S. - 5.9 µg 4.2 µg Sesuai
Biotin 0.7 IU/ N.S. 5 mg 2.5 mg (1 IU = 0.67 Sesuai
(vitamin H) gram (50%) mg) 1.8 mg
asam = 2.7 IU
linoleat
tapi tidak
boleh <
0.7 IU/
100 kkal
Vitamin E 20 mg 85 mg - 60 mg 43 mg Sesuai
Sodium 80 mg N.S. - 230 mg 164 mg Sesuai
Kalium 55 mg N.S. - 146 mg 104 mg Sesuai
Klorida 90 mg N.S. 400 160 mg 114 mg Sesuai
mg (40%)
Kalsium 60 mg N.S. 225 90 mg 64 mg Sesuai
mg (40%)
46
[Fosfor 6 mg N.S. 55 16.5 mg 11.8 mg Sesuai
mg (30%)
Magnesium 1 mg 2 mg 7 mg 1.75 mg 1.25 mg Sesuai
(25%)
Besi 5 µg N.S. 90 27 µg 19.3 µg Sesuai
µg (30%)
Iodin 0.5 mg N.S. 7.5 2.25 mg 1.6 mg Sesuai
mg (30%)
Zink
Pembahasan:
Jika berdasarkan AKG kandungan vitamin dan mineral dalam Nutricia Bebelove 2
sudah memenuhi standar, akan tetapi jika dibandingkan dengan standar dalam
codex terdapat 4 vitamin yang tidak sesuai dan 1 vitamin tidak diketahui sesuai
atau tidaknya karena tidak diketahui nilai dalam AKG namun hanya diketahui
%AKG zat gizi tersebut dalam informasi nilai gizi.
47