Anda di halaman 1dari 4

PARAMETER FARMAKOKINETIKA

ABSORBSI

a. Bioavailabilitas
Bioavailabilitas dapat diartikan sebagai jumlah relatif dosis yang mencapai
sistem sirkulasi atau tingkat sejauh mana bahan aktif dapat diserap dan
mencapai tempat kerja obat (reseptor). Ada dua tipe bioavailabilitas, yaitu:
1. Absolut
BA absolut merupakan ketersediaan hayati obat yang bersifat mutlak,
dinilai dengan membandungkan nilai (AUC)∞
0 atau jumlah kumulatif

obat yang dieksresi dalam urin (Xu) dengan dosis yang sama namun
rute pemberian yang berbeda. Berdasarkan kurva AUC-waktu,
bioavailabilitas absolut (extent) = fraksi obat yang terabsorbsi adalah:

Sedangkan berdasarkan data urinasi, jumlah kumulatif obat dalam urin


dengan rute pemberian yang berbeda, digambarkan pada kurva di
bawah ini:

Bioavailabilitas absolut (extent) = fraksi obat yang terabsorbsi:


Perlu dicatat, bahwa dalam menentukan bioavailabilitas absolut obat,
rute pemberian obat harus secara intravena, karena obat yang diberikan
secara intravena dianggap benar-benar bioavailble. Selanjutnya, nilai
(AUC)∞
0 atau nilai Xu untuk larutan intravena, standar referensi harus

selalu ada dalam penyebut dari masing-masing persamaan. Hal ini


sangat penting untuk mengetahui bahwa bioavailabilitas absolut atau
fraksi dosis obat yang diberikan telah mencapai sirkulasi umum dan
nilainya dapat sama dengan 1 atau kurang dari 1. Namun, tidak dapat
lebih besar dari 1.
2. Komparatif (atau relatif)
Bioavailbilitas (komparatif (atau relatif) dinilai dengan
membandingkan parameter ketersediaan hayati yang berasal dari data
plot konsentrasi plasma dan/atau data eksresi utin setelah pemberian
obat dalam dua bentuk sediaan yang berbeda (misalnya tablet dan
sirup, kapsul dan suspensi, dll.) dan/atau dua rute pemberian
ekstravaskular yang berbeda (misalnya oral dan intramuskular).
Sebagai tambahan, janis bioavailabilitas komparatif spesifik
membandingkan formulasi generik dengan formulasi strandari dari
bentuk sediaan obat yang sama.
Konsentrasi obat dalam plasma yang diplot dengan waktu pada dua
obat yang berbeda pada rute pemberiannya, dinyatakan dalam
persamaan:

Dimana Frel merupakan bioavailabilitas. Ketika data konsentrasi obat


dalam plasma digunakan untuk menentukan bioavailabilitas
komparatif (relatif), perlu diketahui bahwa konsentrasi plasma puncak
(Cpmax) dan waktu puncak (tmax) untuk produk referensi dan uji.

Sedangkan jumlah kumulatif obat yang dieliminasi dalam urin


berdasarkan rute pemberian ekstravaskular antar dua obat yang
berbeda dinyatakan dalam persamaan:

Perlu dicatat bahwa standar referensi saat menentukan bioavailabilitas


komparatif atau relatif, bentuk sediaan obat harus dipertimbangkan dan
dibandingkan dengan bentuk sediaan lainnya, begitu pula dengan rute
pemberiannya. Misalnya, menentukan bioavailabilitas relatif obat dari
bentuk sediaan tablet sebagai produk uji dibandingkan dengan bentuk
sediaan larutan, maka bentuk sediaan larutan menjadi standar acuan.
Sebaliknya, bila menentukan bioavailabilitas relatif obat dari bentuk
sediaan larutan sebagai produk uji, maka bentuk sediaan tablet menjadi
standar acuan.
Tidak seperti bioavailabilitas absolut, ketersediaan hayati
bioavailabilitas komparatif (relatif) dapat bernilai >1, <1 atau 1.
Berikut ini adalah contoh studi bioavailabilitas komparatif:
- Valium (diazepam): tablet (pemberian oral) dan intramuskular
(produk inovator diberikan melalui dua rute ekstravaskular yang
berbeda)
- Tagamet (simetidin): tablet dan sirup (inovator) merupakan sediaan
oral dengan bentuk sediaan yang berbeda
- Cephalexin: bentuk sediaan kapsul (generik) yang dipasarkan oleh
dua produsen berbeda (formulasinya berbeda).
b. Laju absorbsi (Ka)

Distribusi

a. Volume distribusi (Vd)


b. Ikatan protein

Eliminasi

a. Klirens
b. Laju eliminasi konstan
c. Waktu paruh eliminasi

Anda mungkin juga menyukai