Anda di halaman 1dari 24

Klasifikasi Ruangan pembuatan

sediaan Steril
PRINSIP
Produk steril hendaklah dibuat dengan
persyaratan khusus dengan tujuan
memperkecil risiko pencemaran mikroba,
partikulat dan pirogen, yang sangat
tergantung dari ketrampilan, pelatihan dan
sikap personil yang terlibat.
Ketat dan tervalidasi
Umum

Pembuatan produk steril hendaklah dilakukan


di area bersih, memasuki area ini hendaklah
melalui ruang penyangga udara untuk personil
dan/atau peralatan dan bahan.
Sterilisasi akhir dan aseptik sebagian atau
semua tahap
Kondisi operasional dan nonoperasional
4 kelas kebersihan
Kelas A: Zona untuk kegiatan yang berisiko tinggi,
misal zona pengisian, wadah tutup karet, ampul
dan vial terbuka, penyambungan secara aseptis.
Sistem udara laminar hendaklah mengalirkan
udara dengan kecepatan merata berkisar 0,36
0,54 m/detik (nilai acuan) pada posisi kerja dalam
ruang bersih terbuka.
Aliran udara searah berkecepatan lebih rendah
dapat digunakan pada isolator tertutup dan kotak
bersarung tangan.
Kelas B: Untuk pembuatan dan pengisian
secara aseptis, Kelas ini adalah lingkungan
latar belakang untuk zona Kelas A.
Kelas C dan D: Area bersih untuk melakukan
tahap proses pembuatan yang mengandung
risiko lebih rendah.
Klasifikasi ruangan

Rutin di validasi
Sample heads isokenis
Pemantauan ruang bersih dan sarana
udara bersih
Kelas A : pemantauan partikel dilakukan selama proses kritis
berlangsung termasuk perakitan alat, kecuali : kontam
berbahaya
Kelas B dianjurkan sama dengan kelas B walaupun sampel dikurangi
Pemantauan hendaklah memperhatikan resiko
Pada zona Kelas A dan B, pemantauan jumlah partikel ukuran > 5,0
m menjadi penting karena merupakan sarana untuk deteksi dini
kegagalan.
Jumlah partikulat seperti yang tercantum pada tabel di atas untuk
keadaan nonoperasional, setelah kegiatan selesai dan tanpa
personil , hendaklah dicapai segera setelah waktu pembersihan
yang berkisar antara 15 20 menit (angka acuan).
Pemantauan ruang bersih dan sarana
udara bersih
Pemantauan area Kelas C dan D pada saat kegiatan
rutin hendaklah dilakukan sesuai dengan prinsip
manajemen risiko mutu.
suhu dan kelembaban udara hendaknya tidak
memengaruhi kelas kebersihan yang dipersyaratkan.
kegiatan aseptis, hendaklah sering dilakukan
pemantauan misal dengan cawan papar,
pengambilan sampel udara secara volumetris, dan
pengambilan sampel permukaan (dengan
menggunakan cara usap dan cawan kontak).

Catatan: (*) Nilai rata-rata (**) Cawan papar dapat dipaparkan kurang dari 4 jam
Teknologi isolator
Teknologi isolator dimaksudkan untuk
memperkecil intervensi manusia pada area
proses dari lingkungan secara signifikan
terhadap produk yang dibuat secara aseptis.

Pemantauan hendaklah dilakukan secara rutin


dan mencakup uji kebocoran isolator dan
sistem sarung tangan/lengan yang sering.
TEKNOLOGI PENIUPAN/PENGISIAN/
PENYEGELAN
Mesin peniup/pengisi/penyegel me-rupakan satu
rangkaian mesin otomatis
produksi aseptis yang dilengkapi dengan air shower
yang efektivitasnya sama dengan Kelas A dapat
dipasang dalam lingkungan minimal Kelas C,
sterilisasi akhir hendaklah dipasang dalam lingkungan
minimal Kelas D
memenuhi persyaratan jumlah partikel dan mikroba
pada kondisi nonoperasional dan persyaratan jumlah
mikroba hanya pada saat beroperasi.
Perlu perhatian khusus
desain dan kualifikasi peralatan,
validasi dan reprodusibilitas dari pembersihan-di-
tempat dan sterilisasi-di-tempat,
tingkat kebersihan lingkungan latar belakang di
mana peralatan tersebut ditempatkan,
pelatihan dan pakaian kerja operator, serta
intervensi terhadap zona kritis mesin termasuk
proses perakitan aseptis sebelum memulai proses
pengisian.
Produk yang disterilisasi Akhir
Penyiapan komponen dan sebagian besar produk, yang
memungkinkan untuk disaring dan disterilisasi Kelas D. Jika diluar
kebiasaan C
Pengisian produk yang akan disterilisasi akhir hendaklah dilakukan
di lingkungan minimal Kelas C
Bila ada risiko terhadap produk yang di luar kebiasaan yaitu karena
cemaran dari lingkungan, misal karena kegiatan pengisian berjalan
lambat atau wadah berleher-lebar atau terpaksa terpapar lebih dari
beberapa detik sebelum ditutup, pengisian hendaklah dilakukan di
zona Kelas A dengan latar belakang minimal Kelas C.
Pembuatan dan pengisian salep, krim, suspensi dan emulsi
umumnya hendaklah dilakukan di lingkungan Kelas C sebelum
disterilisasi akhir.
ASEPTIS
Komponen, setelah dicuci, hendaklah ditangani di
lingkungan minimal Kelas D. Penanganan bahan awal dan
komponen steril, dilakukan di lingkungan Kelas A dengan
latar belakang Kelas B.
Larutan yg disterilisasi filtrasi di kls C, jika tidak A/B
Penangannan dan pengisian produk A/B
Transfer wadah setengah-tertutup, yang akan digunakan
dalam proses beku-kering (freeze drying) sebelum proses
penutupan dengan stopper selesai, dilakukan di lingkungan
Kelas A dengan latar belakang Kelas B atau dalam nampan
transfer yang tertutup di lingkungan Kelas B.
Salep, krim, emulsi dan suspensi dilakukan A/B
personalia
Terbatas, disiplin dan tidak mengidap penyakit
Terlatih, pemeriksaan secara berkala,
Pakaian rumah jgn dibawa ke ruang terhubung ke B dan C;
pakaian A/B steril, sarung didisinfeksi, masker dan sarung di
ganti per sesi
Arloji, kosmetika dan perhiasan tidak dipakai
hendaklah mengganti dan mengenakan pakaian khusus yang
juga mencakup penutup kepala dan kaki. Pakaian ini tidak boleh
melepaskan serat atau bahan partikulat dan hendaklah mampu
menahan partikel yang dilepaskan oleh tubuh.
Pakaian ini hendaklah nyaman dipakai dan agak longgar untuk
mengurangi gesekan.
Pakaian ini hanya boleh dipakai di area bersih atau area steril
yang relevan.
Deskripsi tiap kelas
Kelas D: Rambut - dan jika relevan janggut hendaklah ditutup.
Pakaian pelindung reguler, sepatu yang sesuai atau penutup sepatu
hendaklah dikenakan.
Kelas C: Rambut dan jika relevan janggut dan kumis hendaklah
ditutup. Pakaian model terusan atau model celana-baju, yang
bagian pergelangan tangannya dapat diikat, memiliki leher tinggi
dan sepatu atau penutup sepatu yang sesuai hendaklah dikenakan.
Pakaian kerja ini hendaklah tidak melepaskan serat atau bahan
partikulat.
Kelas A/B: D dan C ; penutup muka hendaklah dipakai untuk
mencegah penyebaran percikan. Model terusan atau model celana-
baju, yang bagian pergelangan tangannya dapat diikat dan memiliki
leher tinggi, hendaklah dikenakan. Hendaklah dipakai sarung tangan
plastik atau karet steril yang bebas serbuk dan penutup kaki steril
atau didisinfeksi. Ujung celana hendaklah diselipkan ke dalam
penutup kaki dan ujung lengan baju diselipkan ke dalam sarung
tangan. Pakaian pelindung ini hendaklah tidak melepaskan serat
atau bahan partikulat dan mampu menahan partikel yang
dilepaskan dari tubuh.
Bangunan dan Fasilitas
Area Kelas A dan B hendaklah didesain sehingga
semua kegiatan dapat diamati dari luar.
Semua permukaan yang terpapar hendaklah
halus, kedap air dan tidak retak untuk
mengurangi pelepasan atau akumulasi partikel
atau mikroba dan untuk memungkinkan
penggunaan berulang bahan pembersih dan
bahan disinfektan
Hindari dari bagian yang sukar dibersihkan rak,
lemari dan peralatan
Pipa dan saluran serta sarana pendukung lain hendaklah
dipasang dengan tepat
Bak cuci dan drainase hendaklah dilarang di area Kelas A/B.
Ruang ganti pakaian hendaklah hanya digunakan untuk
personil dan tidak digunakan untuk lalu lintas bahan,
wadah dan peralatan.
Ruang ganti pakaian hendaklah didesain seperti ruang
penyangga udara dan digunakan sebagai pembatas fisik
untuk berbagai tahap penggantian pakaian
Pintu-pintu ruang penyangga udara hendaklah tidak dibuka
secara bersamaan.
Pasokan udara yang disaring hendaklah dapat menjaga
perbedaan tekanan positif dan aliran udara ke area
sekelilingnya yang berkelas kebersihan lebih rendah
Sistem peringatan hendaklah tersedia
Uji cemaran dari udara
Sistem peringatan
Sistem mekanis atau elektris untuk komunikasi lisan
dari dan ke area kegiatan steril hendaklah didesain dan
dipasang dengan tepat sehingga mudah dibersihkan
dan didisinfeksi secara efektif.
Suhu dan kelembaban ruangan hendaklah dijaga pada
tingkat yang tidak menyebabkan personil berkeringat
secara berlebihan dalam pakaian kerjanya.
Area bersih untuk kegiatan produksi steril hendaklah
tidak digunakan untuk melaksanakan kegiatan
pengujian sterilitas dan pengujian mikrobiologis lain.
Pertimbangan perlu diberikan untuk membatasi akses
yang tidak diperlukan ke area pengisian kritis
peralatan

Ban berjalan tidak boleh menembus sekat yang


membatasi area Kelas A atau B dengan ruang
proses yang mempunyai standar kebersihan lebih
rendah, kecuali ban berjalan tersebut dapat
secara terus-menerus disterilkan (misal melalui
terowongan sterilisasi).
Peralatan yg digunakan secara efektif dapat
disterilisasi
Bila memungkinkan, dirancang kegiatan,
perawatan dan perbaikan diluar ruang bersih
peralatan
Jika tidak memungkinan, bersih, disinfeksi
dan sterilkan
Intalansi pengolahan dan sistem distribusi air
menjamin mutu air
Dilakukan validasi dan perawatan terencana
sterilisator, ventilasi udara dan gas,
pendistribusian air dsb.
Sanitasi
Pemantauan hendaklah dilakukan secara berkala untuk
mendeteksi perkembangan galur mikroba yang
resisten.
Disinfektan dan detergen hendaklah dipantau terhadap
cemaran mikroba; dan sterilkan
Fumigasi dalam area bersih dapat bermanfaat untuk
mengurangi kontaminasi mikrobiologis pada tempat
yang tidak terjangkau.
Hendaklah ditentukan batas deteksi cemaran
mikrobiologis untuk batas waspada dan batas
bertindak, serta untuk pemantauan tren mutu udara di
dalam area bersih.
Air
Air untuk membuat produk steril termasuk penyimpanan
dan sistem distribusinya hendaklah selalu dikendalikan
untuk menjamin bahwa spesifikasi yang sesuai dicapai tiap
pengoperasian.
Air yang digunakan untuk formulasi hendaklah
diperlakukan sebagai bahan awal
Air untuk Injeksi (WFI) hendaklah diproduksi melalui cara
penyulingan atau cara lain yang akan menghasilkan mutu
yang sama Air untuk Injeksi (WFI) hendaklah diproduksi,
disimpan dan didistribusikan dengan cara yang dapat
mencegah pertumbuhan mikroba, misal disirkulasi dengan
konstan pada suhu di atas 70C.
Air
Air untuk Injeksi (WFI) hendaklah disimpan dalam
wadah yang bersih, steril, nonreaktif, nonabsorptif,
nonaditif dan terlindung dari pencemaran.
Sumber air, peralatan pengolahan air dan air hasil
pengolahan hendaklah dipantau secara teratur
terhadap pencemaran kimiawi, biologis dan, bila perlu,
terhadap cemaran endotoksin untuk menjamin agar air
memenuhi spesifikasi yang sesuai dengan
peruntukannya. Hasil pemantauan dan tindakan
penanggulangan yang dilakukan didokumentasikan.
Ada alat untuk memantau suhu

Anda mungkin juga menyukai