Parameter Penilaian
Bioavailabilitas (laju
dan banyaknya
absorpsi obat) ada tiga:
- AUC
- Cmaks
- Tmaks
PARAMETER PENILAIAN BIOAVAILABILITAS
Bioavailabilitas Absolut
• Bioavailabilitas absolut,F, adalah fraksi dari dosis pemberian
yang benar-benar mencapai sirkulasi sistemik, dan berkisar
dari F = 0 (tidak ada penyerapan obat) sampai F = 1
(penyerapan obat sempurna).
• Availabilitas absolut adalah ketersediaan obat secara sistemik
setelah pemberian ekstravaskular (misalnya oral, rektal,
transdermal, subkutan) dibandingkan dengan dosis Intravena
(IV).
Absolute availability is sometimes expressed as a percent, ie, F = 1, or
100%. For drugs given intravascularly, such as by IV bolus injection, F =
1 because all of the drug is completely absorbed
BIOAVAILABILITAS
ABSOLUT DAN RELATIF
Bioavailabilitas Absolut
Bioavailabilitas Relatif
Bioavailabilitas Relatif
Bioavailabilitas Relatif
[AUC]A / dose A
Relative Bioavailabilty =
[AUC]B / dose B
Perbedaan antara bioavailabilitas absolut dan relatif
diilustrasikan melalui contoh berikut:
all containing the same dose of the same drug, are given to a group of
subjects in a crossover study.
• Absolute availability using urinary drug
excretion data can be determined by the
following:
2. Bentuk kristal/amorf
Bentuk kristal tersusun secara teratur, sedangkan bentuk
amorf tersusun secara acak dan tidak beraturan. Zat
Aktif dalam bentuk amorf lebih mudah larut dibanding
bentuk kristal.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
BIOAVAILABILITAS
Faktor-faktor Bioavailabilitas terkait dg bentuk sediaan
3. Bentuk Garam
Laju disolusi dan absorpsi dari garam-garam monovalen dari
obat-obat asam lemah dan obat- obat basa lemah biasanya
akan lebih cepat dari pada asam atau basa bebasnya.
4. Bentuk Ester
Bentuk ester merupakan bentuk yang lebih stabil apabila
diberikan secara oral. Contoh: Erytromycin ester sebagai
stearat.
5. Bentuk Ion/molekul
Zat dalam bentuk ion sukar diabsorpsi di lambung
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
BIOAVAILABILITAS
Faktor-faktor Bioavailabilitas terkait dg bentuk sediaan
B. Bahan –bahan tambahan dalam Formulasi
1. Bahan Pelicin
Bahan pelicin yang sering digunakan Magnesium stearat atau asam
stearat yang bersifat hidrofob (sukar dibasahi) sehingga apabila
digunakan dalam jumlah yang banyak dapat menghambat proses
pelarutan obat
2. Bahan Pengikat
Bahan pengikat sering memperlambat dibebaskannya zat aktif
3. Bahan penghancur, bertujuan untuk mempercepat waktu larut sediaan
4. Basis Supositoria
Penggunaan basis supositoria yang bersifat hidrofil mudah melepaskan
zat aktif, sehingga absorpsi pada mukosa lebih baik.
5. Bahan Surfaktan, Surfaktan dalam konsentrasi rendah dpt menurunkan
tegangan permukaan, sehingga dpt meningkatkan laju pelarutan obat.
Sedangkan pd konsentrasi lebih tinggi surfaktan cenderung membentuk
misel dg obat, sehingga menurunkan laju pelarutan
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
BIOAVAILABILITAS
Faktor-faktor Bioavailabilitas terkait dg bentuk sediaan
C. Cara Pemberian Obat/Rute Pemberian obat
[AUC]generic 57 ug/ml.hr
0.80 < < 1.25 = = 0,95 = yes
[AUC]brand 60 ug/ml.hr