IMUNOTOKSIKOLOGI

Isa Ma’rufi

Bagian Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Keselamatan Kerja

Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Jember
 IMUNOTOKSIKOLOGI
1. IMUNOSUPRESAN
2. IMUNOSTIMULAN
3. AUTOIMUNITAS
1. IMUNOSUPRESAN

• Menekan berbagai fungsi imun spesifik

• Mengakibatkan imunodefisiensi
• Efek toksikan pada sistem imun adalah
kompleks
– Menekan kekebalan yg diperantai sel
– Menekan kekebalan humoral
– Merangsang fungsi imun ttt
Xenobiotik

1. Antineoplastik: siklofosfamid, nitrogen

mustrad, azatioprin.
2. Logam berat: timbal, kadmium, nikel.
3. Pestisida: DDT, dieldrin, karbaril.
4. Hidrokarbon berhalogen: PCB,
kloroform, pentaklorofenol.
5. Senyawa: benzo[a]piren, metilkolantren,
benzen.
PENGARUH BAHAN TOKSIK THD SISTEM IMUN

PARAMETER DES TPA

(DIETILSTILBESTROL) (12-O-
TETRADEKANOILFORBOL 13-
O-ASETAT)
HIP LAMBAT BERKURANG NORMAL

LIMFOSIT BERKURANG BERKURANG

SEL T BERKURANG BERKURANG

ANTIBODI BERKURANG BERKURANG

MAKROFAG BERTAMBAH BERTAMBAH

2. IMUNOSTIMULAN

• Reaksi hipersensitivitas: reaksi imun yg patologik,

tjd akibat respon imun yg berlebihan shg menimbulkan
kerusakan jaringan tubuh.
• Xenobiotik:
– Debu organik: debu kapas, debu tembakau.
– Zat terapeutik: penisilin
– Zat tambahan makanan: sulfit, MSG, tartrazin,
benzoat
– pestisida: piretrum
– Zat kimia industri: TDI
– Logam: nikel, berilium, senyawa platina
REAKSI HIPERSENSITIVITAS

REAKSI HIPERSENSITIVITAS DIKENAL ADA 4 (EMPAT) TIPE YAITU :

A. REAKSI HIPERSENSITIVITAS TIPE-I ( REAKSI ALERGI )

B. REAKSI HIPERSENSITIVITAS TIPE-II ( REAKSI SITOTOKSIK )

C. REAKSI HIPERSENSITIVITAS TIPE-III ( IMUN KOMPLEKS )

D. REAKSI HIPERSENSITIVITAS TIPE-IV ( DELAYED TYPE HYPERSENSITIVITY )

1. Reaksi Hipersensitivitas Tipe I
REAKSI HIPERSENSITIVITAS TIPE-I ( ALERGI )

PADA REAKSI INI YANG PALING BERPERAN ADALAH : MAST CELL/ BASOFIL DAN IgE,
DAN ATOPI ( SIFAT KECENDRUNGAN MENDERITA ALERGI )

MEKANISMENYA

Ag
IL-4

SEL PLASMA
APC LIMFOSIT-Th

IgE

FC-εRI-α

MAS SEL / BASOFIL

DEGRANULASI
HISTAMIN ASTMA
MENGELUARKAN
RENITIS, DLL
MEDIATOR BRADIKININ
GANGGUAN (PENYAKIT)

• Eritema
• Edema
• Asma
• Rinitis alergi
• Dilatasi vaskuler
• Kerusakan jaringan
• inflamasi
1. Reaksi Hipersensitivitas tipe II

Antigen biasanya endogen, meskipun

eksogen bahan kimia (haptens).
REAKSI HIPERSENSITIVITAS INI DAPAT MELALUI 2 (DUA) JALUR :
B.1. MALALUI JALUR ADCC ( ANTIBODY DEPENDENT CELL CYTOTOXICITY )

MENGEKSPRESIKAN
PROTEIN ASING (Ag)

SEL PLASMA
SEL TARGET LIMFOSIT-B

SITOTOKSIN

Fc-R

SEL KILER

SEL TARGET
APOPTOTIK/ LISIS
B.2 MELALUI AKTIFITAS KOMPLEMEN

MENGEKSPRESIKAN
PROTEIN ASING ( Ag)

SEL PLASMA
LIMFOSIT-B
SEL TARGET
AKTIVITAS Ab
KOMPLEMEN

C-1– C-9

SEL TARGET LISIS

GANGGUAN (PENYAKIT)
• Anemia
• Perdarahan
• Sindrom goodpasture (ginjal & paru)
• Demam reumatik akut (nyeri & bengkak
sendi)
• Miastenia gravis (lemah otot & syaraf)
• Penyakit grave (horomon tiroid >, antibodi
menyerang sel sehat)
• Diabetes insulin resisten
3. Reaksi Hipersensitivitas tipe III
C. REAKSI HIPERSENSITIVITAS TIPE-III ( IMUN KOMPLEKS)
TERINDUKSI
Ag.SAMA

APC LIMFOSIT-T LIMFOSIT-B SEL PLASMA

ENDOTEL

AKTIVITAS
MAKROFAG C-3a, C-5a----MCF KOMPLEMEN

ENZYM
KERUSAKAN JARINGAN

Catatan
MCF : Makrofag khemotatik faktor
GANGGUAN (PENYAKIT)

• Lupus eritamatosus sistemik

• Poliarteritis nodosa (peradangan
pembuluh darah)
• Farmer’s lung.
• Infeksi
4. Reaksi Hipersensitivitas Tipe IV
 MEKANISME TERJADINYA REAKSI HIPERSENSITIVITAS TIPE-IV (DTH)

LISOZIM
ROS
RESISTEN Th-1
IL-12
APC
SEL-NK SITOTOKSIK
SEL LISIS
IFN
CTL Th-2
HSP

MHC-I
MAKROFAG

Th-0 LIMF-B
C1-C9
MCF MHC-II
ENZYM
PEMB.DARAH MEMPENGARUHI
PEMB.DARAH C3a, C5a KOMPLEMEN

KERUSAKAN SEL PLSMA

JARINGAN
C3a,C4a,C5a

GRANULOMA HISTAMIN/
MAS SEL
BRADIKININ
DEGRANULASI
GANGGUAN (PENYAKIT)

• Diabetes insulin dependen

• Artritis reumatoid (radang sendi)
• Sklerosis multiple (radang otak & sumsum)
• Neuritis perifer (kerusakan syaraf tepi)
• Infeksi
• Dermatitis kontak (radang kulit)
 XENOBIOTIK TIPE 4
• Nikel
• Berilium
• Cromium
• Formaldehid
• Timerol
• TDI.
3. AUTOIMUNITAS
• Respon imun thd antigen jaringan sendiri
yg disebabkan oleh hilangnya toleransi

• Autoimunitas tjd akibat gagalnya

mekanisme normal yg berperan untuk
mempertahankan self-tolerance sel B, sel
T atau keduanya.
 XENOBIOTIK
• TOLUEN
• XYLENE
• TRYPTOPHAN
• SILICONS
• PHENOHIAZINES
• PENICILLAMINE
• PROPYLTHIAOURACYL
2.AUTOIMUN
PENYAKIT AOTO IMUN : SUATU PENYAKIT YANG TERJADI KARENA ADANYA REAKSI SISTEM
IMUN DENGAN JARINGAN TUBUH ITU SENDIRI

TERJADINYA PENYAKIT AOTO IMUN DAPAT DIJELASKAN MELALUI 2 (DUA) TEORI YAITU :

A. FORBIDDEN CLON THEORY ( TEORI KLUN TERLARANG )

B. SQUESTERED ANTIGEN THEORY ( TEORI ANTIGEN TERASING )

PENJELASAN

A.1 FORBIDDEN CLON THEORY ( TEORI KLUN TERLARANG ) MARKER TEREKSPRESI

SEL NORMAL
IMUNO KOMPETEN SITOTOKSIN /Fl-L
SEL.

DEFERENSIASI

STEM SEL

SEL MATI
SEL MUTATED/ ABNORMAL
Catatan : SEL NORMAL
Fl-L : FasLigan -Ligan MUTAGEN
A. FORBIDDEN CLON THEORY ( TEORI KLUN TERLARANG ) MARKER YANG TIDAK TEREKSPRESI

IMUNOKOMPETEN
SEL
SEL NORMAL MARKER
MALIGNANT

TIDAK MAMPU
MENGENAL
DEFERENSIASI

KEGAGALAN SISTEM IMUN

STEM SEL

SEL NORMAL KERUSAKAN

SEL MUTATED MEMBRAN
MENGALAMI BASALIS
PROLIFERASI

SEL MUTATED
MUTAGEN
B. SQUESTERED ANTIGEN THEORY ( TEORI ANTIGEN TERASING)

SEMUA JARINGAN PADA MASA EMBRYONAL DIPAPARKAN PADA SISTEM IMUN, SEHINGGA
JARINGAN TERSEBUT DIKENAL SEBAGAI DIRINYA (SELF)

BILA PADA MASA EMBRYONAL ADA JARINGAN YANG TIDAK DIPAPARKAN KEPADA SISTEM IMUN,
MAKA JARINGAN TERSEBUT DIKENAL SEBAGAI JARINGAN ASING ( NON SELF ).

MISALNYA : TESTIS
TIROID
LENSA MATA

HAL IN TERJADI KARENA JARINGAN TERSEBUT DIBATASI OLEH SUATU SISTEM BARIER

APABILA ADA SUATU SEBAB ( MISALNYA : KECELAKAAN / INFEKSI ) YANG MENGAKIBATKAN TERJADI
KERUSAKAN PADA SISTEM BARIER, SEHINGGA JARINGAN TERSEBUT MEMAPARKAN DIRI DALAM
TUBUH INDIVIDIU, SEHINGGA IA AKAN MEMBANGKITKAN RESPONS IMUN YANG AKHIRNYA TERJADILAH
SUATU PENYAKIT YANG DIKENAL SEBAGAI PENYAKIT AUTO IMUN .
GANGGUAN (penyakit)

• Anemia hemolitik → jenis logam tertentu,

pestisida dieldrin.
• Nefritis glomerulus → merkuri
• Anafilaksis, asma, dermatitis, urtikaria,
hepatitis, nefritis→ obat-obatan
PROSEDUR PENGUJIAN
PROSEDUR PENGUJIAN

• Uji Imunokompetensi pd Hewan Utuh

• Imunitas Seluler
• Imunitas HuMoral
• Makrofag dan sumsum tulang
• Lain2: profil hematologi-hitung eritrosit,
albumin-protein serum, berat-linfe,
histologi-timus.
Terima kasih