Anda di halaman 1dari 5

INTERAKSI OBAT ANALGETIK, ANTIPIRETIK DAN ANTIINFLAMASI

INTERAKSI OBAT ANALGETIK, ANTIPIRETIK DAN ANTIINFLAMASI


OLEH KELOMPOK IV FARMASI EKSTENSI A ANDRE KURNIAWAN 111524037 LUREY FADLILAH 111524015 RITA NOVIKA 111524016 BUSTAMI 1115240 7 DINA RITA PRATIWI 111524026

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013


I! PENDAHULUAN Obat analgesik antipiretik serta obat anti-inflamasi nonsteroid (AINS) merupakan suatu kelompok obat yang heterogen, bahkan beberapa obat sangat berbeda secara kimia. alaupun demikian obat-obat ini ternyata memeliki banyak persamaan dalam efek terapi maupun efek samping. !rotip obat gologan ini adalah aspirin, karena itu obat golongan ini sering disebut "uga sebagai obat mirip aspirin Sifat dasar obat antiinflamasi non-steroid. #olongan obat ini menghambat en$im siklooksigenase sehingga kon%ersi asam arakidonat men"adfi !##& terganggu. Setiap obat menghambat siklooksigenase dengan cara yang berbeda. 'husus parasetamol, hambatan biosintesis !# hanya ter"adi bila lingkungannya rendah kadar peroksid seperti di hipotalamus. (okasi inflamasi biasanya mengandung banyak peroksid yang dihasilkan oleh leukosit. Ini men"elaskan mengapa efek antiinflamasi parasetamol praktis tidak ada. Obat merupakan bahan kimia yang memungkinkan ter"adinya interaksi bila tercampur dengan bahan kimia lain baik yang berupa makanan, minuman ataupun obat-obatan. Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat dengan bahan-bahan lain tersebut termasuk obat tradisional dansenya)a kimia lain. Interaksi obat yang signifikan dapat ter"adi "ika duaatau lebih obat sekaligus dalam satu periode (polifarmasi ) digunakanbersama-sama. Interaksi obat berarti saling pengaruh antarobat sehingga ter"adi perubahan efek. *i dalam tubuh obat mengalami berbagai macam proses hingga akhirnya obat di keluarkan lagi dari tubuh. !rosesproses tersebut meliputi, absorpsi, distribusi, metabolisme (biotransformasi), dan eliminasi. *alam proses tersebut, bila berbagai macam obat diberikan secara bersamaan dapat

menimbulkan suatu interaksi. Selain itu, obat "uga dapat berinteraksi dengan $at makanan yang dikonsumsi bersamaan dengan obat. II! PENGERTIAN Analgesik adalah golongan obat yang dapat menghilangkan rasa nyeri seperti nyeri kepala, nyeri gigi, nyeri sendi, dan lain-lain. +ontoh obat analgesik misalnya aspirin, parasetamol, antalgin, dan lain-lain. Ada "uga analgesik potent yang biasanya termasuk golongan opium seperti morfin, pethidin, fentanil, dan lain-lain ((ubis., ,--.). Antipiretik adalah golongan obat yang dipergunakan untuk menurunkan suhu tubuh bila demam. +ara ker"a antipiretik antara lain dengan melebarkan pembuluh darah di kulit, sehingga ter"adi pendinginan darah oleh udara luar. Sebagian obat antipiretik "uga merangsang berkeringat ((ubis., ,--.). !enguapan keringat turut menurunkan suhu badan. *iduga ker"a obat antipiretik adalah mempengaruhi bagian otak yang mengatur suhu badan. /agian ini terletak di dasar otak. Obat antipiretik "uga bersifat analgesik dan oleh karena itu biasa disebut golongan obat analgesikantipiretik ((ubis., ,--.). Antiinflamasi adalah respon kompleks dari tubuh terhadap suatu yang tidak menyenangkan, ada "uga yang memberikan definisi inflamasi adalah respon protektif normal terhadap luka "aringan yang disebabkan oleh trauma fisik, termal, $at kimia yang merusak, atau $at-$at mikrobiologik (penyebab infeksi). III! PEMBAGIAN OBAT"OBATAN P#$%%&'&$%($ A$('%#)*+( Atas ker"a farmakologisnya, analgesic dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu0 A! A$('%#)*+ P#,*-#, .$&$ $(,+&)*+/ 1erdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak beker"a sentral. Obat- obat inidinamakan "uga analgetika perifer, karena tidak mempengaruhi Sistem Saraf !usat, tidak menurunkan kesadaran atau mengakibatkan ketagihan. Semua analgetika perifer "uga memiliki ker"a antipiretik, yaitu menurunkan suhu badan pada keadaan demam, maka disebut "uga analgetik antipiretik. 'hasiatnya berdasarkan rangsangannya terhadap pusat pengatur kalor di hipotalamus, yang mengakibatkan %asodilatasi perifer (di kulit) dengan bertambahnya pengeluaran kalor dan disertai keluarnya banyak keringat. !enggolongan analgetika perifer secara kimia)i adalah sebagai berikut0 ,. Salisilat-salisilat, Na-salisilat, asetosal, salisilamida, dan benirilat &. *eri%at-deri%at p-aminofenol0fenasetin dan parasetamol .. *eri%at-deri%at piro$olon0antipirin,aminofena$on, dipiron, fenilbuta$on dan turunanturunannya 2. *eri%at-deri%at antranilat0 glafenin, asam mefenamat, dan asam nifluminat. 3fek-efek samping yang biasanya muncul adalah gangguan-gangguan lambung-usus, kerusakan darah, kerusakan hati, dan gin"al dan "uga reaksi-reaksi alergi kulit. 3fek-efek samping ini terutama ter"adi pada penggunaan lama atau pada dosis besar, maka sebaiknya "anganlah menggunakan analgetika ini secara terus-menerus. B! A$('%#)*+ N(,+&)*+ 'husus digunakan untuk menghalau rasa nyeri hebat, seperti fraktur dan kanker. Nyeri pada kanker umumnya diobati menurut suatu skema bertingkat empat, yaitu 0 obat perifer (non

Opioid) peroral atau rectal4 parasetamol, asetosal, obat perifer bersama kodein atau tramadol, obat sentral (Opioid) peroral atau rectal, obat Opioid parenteral. #una memperkuat analgetik dapat dikombinasikan dengan co-analgetikum, seperti psikofarmaka (amitriptilin, le%oproma$in atau prednisone). 5at-$at ini memiliki daya menghalangi nyeri yang kuat sekali dengan tingkat ker"a yang terletak di Sistem Saraf !usat. 6mumnya mengurangi kesadaran (sifat meredakan dan menidurkan) dan menimbulkan perasaan nyaman (euforia). *apat mengakibatkan toleransi dan kebiasaan (habituasi) serta ketergantungan psikis dan fisik (ketagihan adiksi) dengan ge"alage"ala abstinensia bila pengobatan dihentikan. P#$%%&'&$%($ A$)**$-'(0(1* Obat anti inflamasi dapat dikelompokkan men"adi & kelompok utama, yaitu0 a. G'2+&+&,)*+&*3 .G&'&$%($ S)#,&*3('/ yaitu anti inflamasi steroid. Anti Inflamsi steroid memiliki efek pada konsentrasi, distribusi dan fungsi leukosit perifer serta penghambatan akti%itas fosfolipase. contohnya gologan !rednisolon b. NSAID1 .N&$ S)#,&*3(' A$)* I$-'(00()&,4 D,2%1/ "uga dikenal dengan AINS .A$)* I$-'(0(1* N&$ S)#,&*3/ NSAID1 beker"a dengan menghambat en$im siklooksigenase tetapi tidak en$im lipoksigenase. +ontoh Obat AntiInflasmasi golongan NSAI*s adalah 1urunan Asam !ropionat (Ibuprofen, Napro7en), 1urunan Asam Asetat (Indomethacin), 1urunan Asam 3nolat (!iro7icam). Obat AntiInflamasi pada umumnya beker"a pada en$im yang membantu ter"adinya inflamasi, Namun !ada umumnya Obat Antiinflamasi beker"a pada en$im Siklooksigenase (+O8) baik +O8, maupun +O8& IV! M#+($*10# K#,5( #olongan obat ini menghambat en$im siklooksigenase sehingga kon%ersi asam arakhidonat men"adi !##& terganggu. Setiap obat menghambat siklooksigenase dengan kekuatan dan selekti%itas yang berbeda. 3n$im siklooksigenase terdapat dalam & isoform disebut +O8-, dan +O8-&. 'edua isoform tersebut dikode oleh gen yang berbeda dan ekspresinya bersifat unik. Secara garis besar +O8-, esensial dalam pemeliharaan berbagai fungsi dalam kondisi normal di berbagai "aringan khususnya gin"al, salurancerna dan trombosit. *i mukosa lambung, akti%asi +O8-, menghasilkan prostasiklin yang bersifat sitoprotektif. Siklooksigenase-& semula diduga diinduksi berbagai stimulusinflamatoar, termasuk sitokin, endotoksin dan faktor pertumbuhan (gro)th factors). 1ernyata +O8-& "uga mempunyai fungsi fisiologis yaitu di gin"al, "aringan %askulardan pada proses perbaikan "aringan. Aspirin ,99 kali lebih kuat menghambat +O8-, dari pada +O8&. !enghambat +O8-& dikembangkan dalam mencari penghambat +O8 untuk pengobatan inflamasi dan nyeri yang kurang menyebabkan toksisitas saluran cerna dan pendarahan. 'husus parasetamol, hambatan biosintesis !# hanya ter"adi pada lingkungan yang rendah kadar peroksid yaitu di hipotalamus. !arasetamol diduga menghambat isoen$im +O8-.,suatu %ariant dari +O8,. +O8-. ini hanya terdapat di otak. Aspirin sendirimenghambat dengan mengasetilasi gugus akti% serin dari +O8-,, trombosit sangat rentan terhadap en$im karena trombosit tidak mampu mensintesis en$im baru. *osis tunggal aspirin 2: mg sehari cukup untuk menghambat siklooksigenase trombosit manusia selama masa hidup trombosit, yaitu ;-,, hari. Ini berarti bah)a pembentukan trombosit kira-kira ,:< sehari. 6ntuk fungsi pembekuan darah akti%itas siklooksigenase mencukupi sehingga pembekuan darah tetap dapat berlangsung. Semua obat

mirip-aspirin bersifat antipiretik, analgesik, dan antiinflamasi. Ada perbedaan akti%itas di antara obat-obat tersebut, misalnya parasetamol (asetaminofen) bersifat antipiretik dan analgesik tetapi sifat antiinflamasinya lemah sekali. Sebagai antipiretik, obat mirip-aspirin akan menurunkan suhu badan dalam keadaan demam. alaupun kebanyakan obat ini memperlihatkan efek antipiretik ,tidak semuanya berguna sebagai antipiretik karena sifat toksik bila digunakan secara rutin atau terlalu lama. Ini berkaitan dengan hipotesis bah)a +O8 yang ada di sentral otak terutama+O8-. dimana hanya parasetamol dan beberapa obat AINS lainnya dapat menghambat. =enilbuta$on dan antireumatik lainnya tidak dibenarkan digunakan sebagai antipiretik atas alasan tersebut menghambat en$im siklooksigenase (+O8 &), dapat memproduksi leukotrien, sehingga produksi prostaglandin turun, "umlah prostaglandin turun sehingga set point mengatur suhu tubuh. Obat0 paracetamol, peroksikam, fenilbuta$on, diklofenak, ibuprofen(neoremasil), metami$ol (antalgin), asetosal (aspirin), indometasin, dan napro7en. V! D(-)(, I$)#,(+1* O6() No , & . Nama Obat A Alfentanil (Alfenta>) Nama Obat / 3rythromycin 1roleandomycin =lucona$ole Interaksi Obat erythromycin, flucona$ole and troleandomycin menghambat cytochrome !2?: isoen$yme +@!.A.A2 di hati yang berfungsi memetabolisme alfentanil. +imetidine tapi bukan ranitidine meningkatkan kadar alfentanil dalam darah. +affeine meningkatkan absorbs aspirin dalam darah 1amarindus indica fruit e7tract meningkatkan absorbs aspirin sehingga kadar didalam darah meningkat Ceningkatnya efek de7tromoramide dan koma pada laki-laki dapat diatasi dengan troleandomycin. 3fek fentanyl meningkat dengan adanya baclofen 3fek fentanyl meningkat dengan adanya cimetidine 3fek Alfentanil dapat segera di eliminasi dari dalam tubuh 'et Sinergis

B&-blockers

'adar alfentanil meningkat 'adar aspirin meningkat 'adar aspirin meningkat

Aditif

. ?

Aspirin or Salicylates

+affeine 1amarindus indica fruit e7tract

Aditif Aditif

*e7tromoram 1roleandomycin ide

3fek farmakologis meningkat efek farmakologis meningkat efek farmakologis meningkat

Aditif

D ;

=entanyl

/aclofen +imetidine

Aditif Aditif

(orno7icam

B&-blockers

,:

3fek farmakologi meningkat ,, +imetidine 'adar cimetidine meningkat ,. Cethadone +iproflo7acin (onor7icam menghambat 'adar metabolism ciproflo7acin ciproflo7acin meningkat ,? =lucona$ole =lucona$ole 'adar meningkatkan le%el methadone methadone. meningkat ,9 Selecti%e Cethadone meningkatkan 3fek serotonin reefek samping dari farmakologis uptake inhibitors flu%o7amine flu%o7amine (SSEIs) meningkat ,D Corphine *e7amfetamine *ua kombinasi obat dapat 3fek (*e7troamphetam meningkatkan efek farmakologis ine) or analgesic dan menurunkan meningkat Cethylphenidate efek samping ,; =luo7etine =luo7etine dapat 3fek meningkatkan efek farmakologis analgesic dan menurunkan meningkat efek samping dari morfin ,=ood Cakanan dapat 3fek meningkatkan efek morfin farmakologis yang digunakan oral dan meningkat penyampaian dalam darah &: Cetoclopramide Cetoclopramide 3fek meningkatkan tingkat farmakologis absorbs morfin-oral dan meningkat kadar didalam darah &, Secobarbital meningkatkan efek 3fek (Fuinalbarbitone) depresan respiratory farmakologis meningkat && 1ricyclic /ioa%aibilitas analgetik 'adar analgetik antidepressants meningkat meningkat !osted ?th Ganuary by *3NS6'O

glibenclamide

+imetidine, tapi bukan ranitidine, dalam kadar yang kecil dapat meningkatkan kadar lorno7icam (orno7icam meningkatkan efek glibenklamid 'adar cimetidine meningkat

'adar meningkat

Aditif

Aditif Aditif Aditif Aditif Aditif

Sinergis

Sinergis

Aditif

Aditif

Aditif Aditif

Anda mungkin juga menyukai