Anda di halaman 1dari 14

STUDI KASUS

DIABETES MELITUS
1. RIRIN INDRIANI
2. OKTAVIANI RIZKIAH
KASUS DIABETES MELITUS
O Seorang pasien bernama Juhaeri berusia 62
tahun memiliki riwayat diabetes mellitus tipe
2. Selain diabetes tipe 2 ia juga menderita
dyslipidemia, Neuropati diabetic, serta
mengalami kecemasan akibat diabetes yang
di deritanya. Kadar A1C, HDL, LDL dan
Trigliserida mencapai kategori tinggi yaitu
melebihi batas normal.
STUDI KASUS
O DM Tipe 2 (90% dari semua kasus)
dikarakterisasikan dengan kombinasi
resistensi insulin dan kekurangan insulin
yang relative. Resistensi insulin
dimanisfestasi oleh meningkatnya lipolisis
dan produksi asam lemak bebas,
meningkatnya produksi gula hati, sera
penurunanserapan glukosa oleh otot rangka
(Dipiro, 2012).
Resep
Pengobatan :
1. Anpirid (glimepiramid)
Golongan sulfenilurea
Bekerja merangsang sekresi insulin pada
pangkreas sehingga hanya efektif bila sel beta
pangkreas masih dapat berproduksi.
2. Gliabetes (Pioglitazone)
gol. Tiazolidindion
Meningkatkan sensitivitas insulin pada otot dan
jaringan adipose dan menghambat
glukogeogenesis hepatik.
3. Atorvastatin
Atorvastatin merupakan obat yang digunakan
untuk menurunkan LDL dan trigliserida dalam
darah, sekaligus mampu meningkatkan kadar
HDL. Atorvastatin termasuk ke dalam golongan
statin atau HMG CoA reductase inhibitors.
4. Leptica atau Pregabalin
Pregabalin adalah obat yang digunakan untuk
meredakan nyeri neuropati akibat diabetes
(neuropati diabetik).
5. Alganax + Sandepril (pulvers dalam bentuk
capsul)
Alganax merupakan obat yang digunakan sebagai
obat penenang, anti konvulsan, dan relaksan
otot. Sandepril digunakan untuk mengatasi
depresi dan kecemasan.
CARA PEMECAHAN
O Analisis SOAP
O Subject
Pasien bernama Juhaeri berusia 62 tahun
memiliki riwayat diabetes mellitus tipe 2 dan
dislipidemia.
O Object
Kadar A1C, HDL, LDL dan Trigliserida
mencapai kategori tinggi yang melebihi batas
normal.
O Assessment
Pasien ini memenuhi kriteria klinis untuk
diabetes mellitus tipe 2, karakteristiknya
ditandai dengan tingginya level A1C, HDL, LDL
dan trigliserida kategori tinggi melebihi batas
normal. Untuk mengatasi diabetes mellitus
tipe 2 yang dimiliki oleh pasien, dokter
meresepkan obat anpirit (glimeperamid) 4 mg
yang diminum satu kali sehari pada pagi hari
dan gliabetes (golongan tiazolidindion) 30 mg.
Plan
a. Terapi Farmakologi
1. Anpirid (glimepiramid)
Golongan sulfenilurea
Bekerja merangsang sekresi insulin pada pangkreas sehingga
hanya efektif bila sel beta pangkreas masih dapat berproduksi.
O Glimeperamid
Memiliki waktu mula kerja yang pendek dan waktu kerja yang
lama, sehingga umum diberikan dengan cara pemberian dosis
tunggal. Untuk pasien yang berisiko tinggi, yaitu pasien usia lanjut,
pasien dengan gangguan ginjal atau yang melakukan aktivitas
berat dapat diberikan obat ini. Dibandingkan
dengan glibenklamid, glimepiride lebih jarang menimbulkan efek
hipoglikemik pada awal pengobatan. (Iso Farmakoterapi, 2008)
O 2. Gliabetes (Pioglitazone)
O gol. Tiazolidindion
Meningkatkan sensitivitas insulin pada otot dan
jaringan adipose dan menghambat
glukogeogenesis hepatik.
O Pioglitazone
Mempunyai efek menurunkan resistensi insulin
dengan meningkatkan jumlah protein transporter
glukosa, sehingga meningkatkan uptake glukosa di
sel-sel jaringan perifer. Obat ini dimetabolisme di
hepar. Obat ini tidak boleh diberikan pada pasien
gagal jantung karena dapat memperberat edema
dan juga pada gangguan fungsi hati. Saat ini tidak
digunakan sebagai obat tunggal.
O 3. Atorvastatin
Pada kasus ini pasien diresepkan atorvastatin
dengan dosis 20 mg. Atorvastatin merupakan obat
yang digunakan untuk menurunkan LDL dan
trigliserida dalam darah, sekaligus mampu
meningkatkan kadar HDL. Atorvastatin termasuk ke
dalam golongan statin atau HMG CoA reductase
inhibitors. Seperti semua statin, atorvastatin
bekerja dengan cara menghambat 3-hydroxy-3-
methylglutaryl-coenzyme A (HMG-CoA) reductase,
suatu enzim yang berperan dalam pembentukan
kolestrol.
4. Leptica
Pada kasus ini pasien diresepkan leptica atau
Pregabalin 75 mg. Pregabalin adalah obat yang
digunakan untuk meredakan nyeri neuropati akibat
diabetes (neuropati diabetik). Obat ini bekerja
dengan mengurangi zat kimia di sel saraf yang
memicu timbulnya nyeri atau kejang.

5. Alganax + Sandepril (pulvers dalam bentuk


capsul)
Alganax Tablet adalah obat yang digunakan
sebagai obat penenang, anti konvulsan, dan
relaksan otot. Sandepril digunakan untuk
mengatasi depresi dan kecemasan.
Terapi Non farmakologi

O 1. Pengaturan diet
O 2. Olahraga
TERAPI YANG DITUJU
O Diabetes Tipe 2
O Dislipidemia
O Nyeri neuropati

Anda mungkin juga menyukai