OBAT • Keamanan penggunaan obat hrs terus dipantau, meskipun obat tsb sdh
mempunyai ijin edar.
• Mengapa? uji yg dilakukan sblm obat beredar belum sepenuhnya
dpt mengungkapkan ESO yg belum tjd ataupun ESO yg tjd stl
pemakaian jangka panjang. Terutama penggunaan obat u/ anak2,
lansia, wanita hamil.
1
• Sistem pelaporan: • Hasil: sangat beragam, di Indonesia: <10/juta penduduk,
- tenaga kesehatan mengisi kartu kuning Inggris: >200/ juta penduduk atau 100 lap/1000 dokter
- kemudian dievaluasi BPOM (pusat MESO nasional) • Kelebihan:
- kemudian dievalusi tim khusus (pusat MESO - pengelolaan sederhana & murah
internasional) - bisa meliputi seluruh obat & meliputi seluruh populasi
- hslnya disebarluaskan & diumpan balikkan ke tenaga - tdk terganggu dgn pola peresepan
kesehatan, baik lsg (telepon, diskusi, seminar) atau tdk • Kelemahan:
lsg(majalah, buletin)
- jumlah informasi klinis terbatas
- angka pelaporan labil
- angka kejadian tidak ada
• Organisator:
2. Intensive Hospital – Based Cohort Studies - Tim RS (dokter, apoteker, perawat)
- Sistem pelaporan: metode uji Cohort
• Tujuan: menetapkan frekuensi pasien yg mengalami • Kelebihan:
ESO selama rawat inap di RS - hsl uji validitas lebih tinggi
• Sifat: laporan penelitian dari suatu tim yg terlatih - dpt disajikan angka kejadian ESO
membuat rancangan u/ memonitor reaksi2 yg diduga • Kelemahan:
disebabkan o/ obat pd populasi tertentu. Kemudian hasil - biaya mahal
yg didapat dievaluasi o/ s/ tim ahli, biasanya melibatkan - Penderita & jenis obat terbatas
ahli farmakologi klinik, epidemiologi,
- Hasil tdk dpt diekstrapolasikan ke populasi yg lebih luas
farmakoepidemiologi, komputer. dari RS tersebut & reaksi yg tjd stl penderita pulang tidak
termonitor
2
PROGRAM MESO DI INDONESIA • MESO oleh tenaga kesehatan di Indonesia masih bersifat
sukarela (voluntary reporting) dengan menggunakan
Program MESO nasional dimulai sejak th 1975 sbg pilot formulir pelaporan ESO berwarna kuning, yang dikenal
project slm 3 th & baru dilaksanakan scr nasional th 1981 dgn sebagai Form Kuning
kebijakan sbg berikut: • Monitoring tersebut dilakukan thd seluruh obat beredar dan
a. Hrs ada Pusat MESO Nasional yg bertindak sbg koordinator digunakan dlm pelayanan kesehatan di Indonesia.
dlm pengumpulan data serta pelaksanaan evaluasi & analisa
data yg terkumpul • Aktifitas monitoring ESO dan juga pelaporannya oleh
b. Kegiatan MESO hrs diintegrasikan ke dlm sistem kesehatan & sejawat tenaga kesehatan sebagai healthcare provider
pelaksanaannya dilakukan o/ aparat kesehatan yg merupakan suatu tool yang dapat digunakan untuk
mempunyai wewenang sesuai dgn fungsinya mendeteksi kemungkinan tjdnya ESO yang serius dan
c. Scr fungsional Pusat MESO Nasional berada di Badan POM, jarang tjd (rare).
berdsrkan tugasnya dlm pengaturan, pengendalian &
pengawasan obat & makanan
Apa yang perlu dilaporkan? • U/ memudahkan pelapor, formulir diterima dlm bentuk siap
u/ dikirim kembali stl diisi telah dilengkapi alamat Pusat
MESO Nasional & berperangko.
• Setiap kejadian yang dicurigai sebagai efek samping • Penyebaran formulir dilakukan melaui Kanwil Depkes RI &
obat perlu dilaporkan, baik efek samping yang belum BPOM propinsi setempat maupun langsung ke RS/ dokter,
diketahui hubungan kausalnya maupun yang sudah pasti dokter gigi, apoteker APA, serta puskesmas diseluruh
Indonesia.
merupakan suatu ESO (ADR).
• Sbg upaya penyebaran informasi ESO, telah diterbitkan
berita MESO yg berisi pembahasan laporan ESO &
informasi lain yg berhubungan dgn ESO.
• Berita MESO ini dikirimkan kpd semua pelapor sebagai
umpan balik.