Anda di halaman 1dari 4

Hukum Ohm Jika arus bolak balik kita gambarkan dalam grafik, maka akan terlihat

seperti gambar 1-4 dibawah ini.


V=I.R
dimana: V = tegangan dalam satuan volt
I = arus dalam satuan ampere
R = hambatan dalam satuan Ohm
Energi yang dimasukkan kedalam hambatan

W=VxIxt
Rumus energi: Gambar 1-4. Grafik yang melukikan arus bolak-balik
(A) Arus mengalir dari A ke B
Arus Searah (B) Arus mengalir dari B ke A
Arah arus dan besarnya arus yang mengalir akan tetap setiap waktu selama hubungan Kalau grafik (A) dan grafik (B) dijadikan dalam satu gambar grafik, maka akan terlihat
ke battery belum diputus. Arus semacam ini dinamai arus searah atau arus rata seperti gambar dibawah ini.
(Direct Current, DC). Jika kita gambarkan dalam grafik, arus searah akan terlihat
seperti gambar 1-2 dibawah ini.

Gambar 1-5. Gambar grafik arus bolak-balik


Frekuensi
Arus bolak balik akan selalu bertukar arah sepanjang waktu selama sumber arus itu
Gambar 1-2. Grafik arus rata. Setiap saat kuat arus tetap
sama besar (konstan) difungsikan. Kecepatan arah arus berbolak-balik dalam satu detiknya dinamakan
Arus bolak-balik frekuensi. Satuan frekuensi adalah Hertz yang umum disingkat Hz. Jadi jaringan listrik
Pada suatu saat terminal atas sumber arus adalah positip (sementara terminal PLN adalah berfrekuensi 50 Hz.
bawahnya negatip), maka arus mengalir keluar dari kutub atas, lewat beban dari A ke 1 KHz (Kilo Hertz) = 1 000 Hz
B. 1 MHz (Mega Hertz) = 1 000 KHz = 1 000 000 Hz
Waktu getar (perioda)
Lama waktu yang digunakan untuk melangsungkan satu getar disebut waktu getar
atau perioda dan diberi simbol dengan huruf T dalam satuan detik.

Gambar 1-3. Sirkit arus bolak balik 1


T = ------ dimana: T = waktu getar dalam satuan detik
Pada saat berikutnya sumber arus bertukar polaritas, yaitu terminal atas berubah f f = frekuensi dalam satuan Hz
menjadi negatip sedangkan terminal bawah berubah menjadi positip.
Contoh: Hitunglah besarnya waktu getar untuk frekuensi sinyal suara 1000 Hz. Harga rata-rata
Jawab: Harga rata-rata sering juga disebut nilai rata-rata. Untuk mencapai harga rata-rata
1 1 dalam arus dan tegangan bolak-balik diambilkan dari arus atau tegangan dengan
T = -------- T = -------- T = 0,001 detik
batas setengah gelombang. Arus rata-rata dapat dicari dengan rumus:
F 1000
2 2
Panjang Gelombang Ir = ------ x Imaks Ir = ------ x Imaks Ir = 0,63 x Imaks
 3,14
Panjang gelombang arus bolak-balik dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Catatan : pada penyearah gelombang penuh angka 2 diganti 1
3. 108
 = ---------- dimana:  (lamda) = panjang gelombang dalam Dengan cara yang sama didapatkan pula untuk tegangan:
f satuan meter
Vr = 0,63 x Vmaks
f = frekuensi dalam satuan Hertz
Contoh: Tegangan jala-jala PLN yang terukur adalah 220 volt, itu merupakan
Contoh: Sebuah osilator mengeluarkan tegangan bolak-balik dengan frekuensi 300
tegangan efektif, maka besarnya tegangan rata-ratanya adalah:
KHz. Hitunglah panjang gelombangnya.
220
Jawab: V
r = 0,63 x Umaks Vr = 0,63 x -------- Vr = 0,63 X 311,17 volt
3. 108 3. 108 0,707
 = -------------  = ---------  = 1000 M
Vr = 196,04 volt
f 3. 105
Arus bolak-balik yang mengalir pada hambatan
Harga efektif
Arus yang mengalir pada suatu saat i = e/R dan kalau tegangan dinyatakan dengan e
Harga efektif atau sering juga disebut nilai efektirfdari arus bolak balik ialah arus yang
= Em sin t, maka arus dapat dinyatakan dengan:
sesungguhnyaArus efektif dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Em sin t
1
i = ----------- i = Im sin t
Ieff = ------- x Imaks Ieff = 0,707 x Imaks
R
2
Arus bolak-balik yang mengalir pada lilitan
Dengan menggunakan cara yang sama, harga efektip untuk tegangan bolak-balik,
Pada induktor murni yang tidak mempunyai nilai resistansi (Ohm), arus yang mengalir
berlaku juga:
mengikuti tegangan dengan geseran fasa 90o.
Veff = 0,707 x Vmaks
eL = Im L sin (t-90o)
Contoh: Tegangan jala-jala PLN yang terukur adalah 220 volt, itu merupakan
tegangan efektif, maka besarnya tegangan maksimumnya adalah:
Veff = 0,707 x Umaks 220 = 0,707 x Vmaks
220
Vmaks = ------------ Vmaks = 311,17 volt
0,707
Gambar 1-7. Pada induktor tegangan mendahului arus 90o
Sesuai dengan hukum Ohm, maka L disebut hambatan induktip atau 1 1
Xc = -------- Xc = ----------
induktansi yang dinyatakan dengan simbol XL dalam satuan Ohm,
C 2fC
sedangkan L dinyatakan dalam satuan Henry.
dimana: Xc = reaktansi kapasitip dalam ohm
Jadi:
 = 3,14
XL =  L XL = 2  f L
f = frekuensi dalam Hertz
Dimana: XL = reaktansi induktip dalam ohm
 = 3,14 C = kapasitansi dalam farad
f = frekuensi dalam Hertz
L = induktansi dalam Henry
Contoh: Sebuah kondensator dengan nilai kapasitansi 100 nF dipasang pada sumber
Nilai XL sangat tergantung pada besarnya frekuensi, semakin besar nilai
tegangan bolak-balik yang berfrekuensi 1 MHz. Hitunglah besarnya reaktansi
frekuensi, semakin besar pula nilai XL.
kapasitipnya (XC)
Contoh: Sebuah induktor dengan nilai induktansi 100 H dipasang pada sumber
Jawab: 1 1
tegangan bolak-balik yang berfrekuensi 1 MHz. Hitunglah besarnya reaktansi
Xc = ----------- Xc = ---------------------------------
induktipnya (XL). 2fC 2. 3,14. 106. 100.10-9
1 101
Jawab: XL = 2  f L XL = 2. 3,14. 106. 100.10-6
Xc = ------------- Xc = ----------- Xc = 1,59 Ohm
XL = 6,28. 100 XL = 628 Ohm 6,28.10-1 6,28
Arus bolak-balik yang mengalir pada kondensator
Sebuah kondensator C dihubungkan pada tegangan bolak-balik U, tegangan ini Resonansi Seri
dinyatakan dengan Em sin t. Pada kondensator arus yang mengalir mendahului Induktor dan kapasitor yang disambung secara seri kemudian dihubungkan dengan
tegangan yang disediakan dengan geseran fasa 90 o. sumber tegangan bolak-balik akan terjadi resonansi. Resonansi akan terjadi jika
reaktansi induktip (XL) sama dengan reaktansi kapasitip (XC). Jadi saat resonansi
XL = XC atau saat resonansi:
1 1 1
2  f L = ---------- f2 = ----------- f = -------------
2fC 4 2 L C  4 2 L C
Gambar 1-8. Pada kapasitor arus mendahului tegangan 90o
1
Untuk harga efektip:
f = ----------- dimana: f = frekuensi resonansi dalam Hz
1
2LC  = 3,14
V = -------
C L = induktansi dalam Henry (H)
C = kapasitansi dalam Farad (F)
harga 1/C disebut hambatan kapasitip dan diberi simbol Xc dalam satuan ohm.
Perbandingan reaktansi dengan tahanan murni disebut faktor kualitas atau Dalam persamaan ini karena frekuensinya adalah frekuensi dalam keadaan resonansi,
faktor selektivitas disingkat dengan huruf Q. maka disebut frekuensi resonansi disingkat fr.
XL XC XL 1
Q = ----- = ------ Q = ------- fr = ------------ dimana: fr = frekuensi resonansi dalam Hz
R R XC
2LC  = 3,14
Contoh: Sebuah induktor 100 H dirangkai seri dengan sebuah kondensator 100 pF.
L = induktansi dalam Henry
Hitunglah resonansinya jika dipasang pada sumber tegangan bolak-balik.
C = kapasitansi alam Farad
Jawab:
1 1
Rumus diatas adalah sama dengan rumus pada resonansi Paralel.
fr = ------------- fr = ----------------------------------
2LC 2.3,14  100.10-6.100.10-9
1 1
fr = ------------------------- fr = -----------------------
6,28.100 10.10-16 628.3,16.10-8
108
fr = ----------- fr = 50355 Hz = 50,355 KHz
1985,9
Resonansi Paralel
Resonansi Paralel disebut juga resonansi anti tegangan. Tujuan dari resonansi paralel
ialah untuk mendapatkan arus yang sekecil mungkin pada batas frekuensi yang
dibutuhkan (tertentu). Secara teori resonansi jajar dapat ditinjau dari beberapa segi:
1. Induktor murni (bebas dari tahanan) dan kondensator murni
2. Induktor mempunyai tahanan dan kondensator murni
3. Induktor dan kondensator kedua-duanya tidak bebas dari tahanan
Resonansi paralel induktor dan kondensator yang bebas dari hambatan untuk
mendapatkan resonansi paralel arus pada induktor harus sama dengan arus pada
kondensator.

Gambar 1-8. Arus induktor sama dengan arus kondensator

Anda mungkin juga menyukai