Anda di halaman 1dari 4

MATA KULIAH

TINGKAH LAKU IKAN

TUGAS

TINGKAH LAKU IKAN (GURITA) TERHADAP ALAT TANGKAP (TRAP) POT

NAMA

KAMARUDDIN : 021401503125003

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA
JAKARTA
2016
Bubu Gurita

1. Definisi dan Klasifikasi


Bubu gurita adalah alat tangkap yang khusus digunakan untuk menangkap gurita.
Biasanya bubu gurita ini dibuat dari bahan bekas yang dapat dimanfaatkan kembali seperti
ban bekas, memiliki bentuk menyerupai pot dan ditempatkan pada dasar perairan. Bubu
gurita ini termasuk klasifikasi alat tangkap perangkap (Martasuganda S, 2003).

2. Konstruksi Alat Penangkapan Ikan


Konstruksi bubu gurita bermacam-macan, ada yang terbuat dari bahan kayu,
cangkang, dan ban bekas. Alat tangkap dengan bahan ban bekas memiliki ukuran panjang 30-
40 cm. Tali pelampung berdiameter 3 cm dan penutup bubu terbuat dari kayu dan pada
bagian tengahnya diberi lubang sebagi jalan keluarnya air. Jarak pemasangan antar bubu
biasanya antara 8-12 m (Martasuganda S, 2003).
Bubu gurita yang sederhana terbuat dari bilah-bilah papan digunakan oleh nelayan Kendari.
Bentuknya berupa balok berukuran 45 x 35 x 20 cm. Pada bagian depan diberi pintu masuk
berbentuk belah ketupat dengan lebar 20 cm dan tinggi 15 cm. Pada bagian belakang diberi
lubang berdiameter 2 cm. Fungsi dari lubang tersebut adalah, sebagai jalan keluar air saat
dilakukan pengangkatan bubu gurita tersebut. Sebagai pemberat digunakan batu pada bagian
bawahnya (Idris, 1995). Gambar alat tangkap bisa dilihat pada lampiran.

3. Kelengkapan dalam Unit Penangkapan Ikan


3.1 Kapal
Pengoperasian bubu gurita biasanya tidak mempergunakan kapal, namun nelayan
mempergunakan perahu motor hanya untuk mengangkut bubu gurita pada daerah
penangkapan dan mengambil hasil tangkapan saja (Martasuganda S, 2003).
3.2 Nelayan
Nelayan yang dibutuhkan untuk mengoperasikan bubu gurita 1-2 orang saja karena
bubu gurita tidak membutuhkan perlakuan khusus, alat tangkap ini dijatuhkan kedalam dasar
perairan laut lalu dibiarkan menetap hingga ada gurita yang terperangkap di alat tersebut.
3.3 Alat Bantu
Pengopersian bubu gurita ini menggunakan alat bantu garden. Garden berbahan
bambu, kayu atau besi. Berfungsi sebagai alat bantu ketika bubu dioperasikan agar mulut
bubu tetap terbuka.
3.4 Umpan
Umpan yang dipakai pada saat pengoperasian bubu gurita yaitu gurita betina, gurita
betina diletakkan di dalam bubu tersebut dengan tujuan memikat perhatian gurita jantan
sehingga gurita jantan tersebut masuk ke dalam bubu (Martasuganda S, 2003)

4. Metode Pengoperasian Alat


Metode pengoperasian bubu gurita prinsipnya sama dengan bubu lainnya, hanya saja
bubu gurita tidak menggunakan umpan berupa ikan. Lama perendaman buu gurita tergantung
nelayan yang mengoperasikan tapi umumnya antara 2-3 hari. Pemasangan dan pengangkatan
dilakukan setiap hari di pagi hari.\ (Martasuganda S, 2003).
Pemasangan bubu di daerah penangkapan dipasang satu per satu dengan jarak antar bubu 6-
10 m. Satu set bubu biasanya dipasang 20-30 buah bubu atau sesuai dengan kapasitas perahu
pengangkut dan kemampuan nelayan dalam pengoperasian alat tangkap tersebut
(Martasuganda S, 2003)
Parameter utama dari penangkapan dengan alat tangkap bubu gurita yaitu bukaan mulut bubu
gurita tersebut pada saat pengoperasian.

5. Daerah Pengoperasian
Daerah penangkapan bubu gurita biasanya dioperasikan pada dasar perairan yang
berpasir dan berlumpur atau keduanya, berarus kecil dengan kedalaman 5-40 m. Daerah yang
sering menggunakan alat tangkap ini yaitu Kendari, Sumatra bagian selatan dan Jawa bagian
utara dan selatan (Martasuganda S, 2003)

6. Hasil Tangkapan
Bubu gurita umumnya digunakan untuk menangkap gurita biasanya gurita dengan
jenis Ocellated octopus : Octopus ocelatus, Octopus vulgaris, Octopus dofleinil. Namun
dalam perkembangannya bubu gurita juga digunakan untuk menangkap keong (Vivipar
javanica) dan menangkap lobster (Martasuganda S, 2003).

7. tingkah laku ikan terhadap alat tangkap trap pot


Gurita merupakan hewan yang pemalu dan suka bersembunyi di dasar perairan
berpasir maupun di bebatuan atau karang dengan cara menyesuaikan diri (kamuflase warna
dan bentuk tubuh) terhadap lingkungan dia berada.
Adapun alat tangkap trap ini di simpan pada daerah yang merupkan habitat gurita, sehingga
gurita akan tertipu dengan keberadaan alat tangkap ini

Anda mungkin juga menyukai