Alokasifrekuensi 150401213216 Conversion Gate01 PDF
Alokasifrekuensi 150401213216 Conversion Gate01 PDF
Alokasi
Frekuensi
GSM
Alokasi
Frekuensi Regulasi
CDMA Teknis dan
Contoh
Case
ROADMAP
FREKUENSI
900 MHz
FREKUENSI
2100 MHz
Alokasi Frekuensi GSM/UMTS
Untuk uplink, alokasi frekuensi GSM900 dari 890 MHz - 915 MHz
sedangkan untuk downlink dari 935 - 960 MHz dimana alokasi frekuensi
antara uplink dan downlink terpisah selebar 95 MHz.
•Pita frekuensi ini digunakan untuk layanan GSM 2G. Operator yang terdapat pada
frekuensi ini ada 3 operator. Masing-masing operator memiliki lebar pita yang
berbeda, Indosat memiliki 10 MHz, Tsel dan XL memiliki 7,5 MHz. Lebar pita secara
keseluruhan pada alokasi frekuensi ini adalah 25 MHz.
Source : Denny Setiawan, “Alokasi Frekuensi, Kebijakan dan Perencanaan Spektrum Indonesia”, Koppostel, Jakarta, 2010.
TEKNOLOGI NETRAL 900 MHz
Source : Dirjen SDPPI, "Kebijakan Bidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika", Rakornas Kominfo, 2014.
Pita Frekuensi 1800 MHz Sebelum Penataan Frekuensi
Source Picture : Rencana Penataan Pita Frekuensi Radio 1800 MHz di Indonesia. Ditjen SDPPI – Kemkominfo.
Pita Frekuensi 1800 MHz Setelah Penataan Frekuensi
•Untuk mempercepat penataan pita frekuensi radio 1800 MHz, sesuai dengan komitmen
Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, telah ditandatangani Surat Edaran
Nomor 1 tahun 2015 tentang Kebijakan Penataan Pita Frekuensi Radio 1800 MHz.
Penataan ini didasarkan pada hasil kesepahaman dan kesepakatan para penyelenggara
telekomunikasi sebagai berikut :
Source : http://www.postel.go.id/berita-penerbitan-surat-edaran-menteri-perihal-kebijakan-penataan-pita-frekuensi-r%7D-26-2278
Pita Frekuensi 2100 MHz Sebelum Penataan Frekuensi
•Pita frekuensi ini digunakan untuk layanan UMTS dan terdapat 5 operator yang menggunakan
frekuensi ini dengan masing-masing memiliki lebar pita 10 MHz atau 2 blok alokasi frekuensi. Total
lebar pita frekuensi ini adalah 60 MHz. Pita frekuensi ini memiliki 12 blok frekuensi dengan
masing-masing lebar pita 5 MHz. Dari 12 blok frekuensi ini masih terdapat 2 blok frekuensi yang
masih kosong. HCPT(3), NTS (Axis), XL, Indosat dan Telkomsel masing-masing memiliki 2 blok
frekuensi sebesar 2 x 5 MHz. Lokasi frekuensi ini berdasarkan pemetaan hasil lelang tahun 2006-
2008. Pemberian blok frekuensi kedua telah dilakukan pada tahun 2009 kepada Telkomsel dan
Indosat dan pada tahun 2010 untuk XL. Pada bulan Desember 2011 lalu pemerintah memberikan
blok frekuensi kedua untuk HCPT (3) dan Axis.
Source : http://www.manajementelekomunikasi.org/2012/09/penggunaan-alokasi-pita-frekuensi-di.html.
Pita Frekuensi 2100 MHz Setelah Penataan Frekuensi
Alokasi pita frekuensi radio 2100 MHz sebelum dan sesudah ditetapkannya hasil
seleksi 3rd carrier dapat dilihat pada gambar 1. Perbedaan terletak pada alokasi
blok 11 dan 12.
Source : Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Informatika 2013.
Alokasi frekuensi seluler Indonesia tahun 2010
Alokasi frekuensi seluler Indonesia tahun 2010
ROADMAP
FREKUENSI
450 MHz
ALOKASI FREKUENSI
CDMA
PCS1900 /
800 MHz
Pita Frekuensi 450 MHz Sebelum Penataan Frekuensi
1) kanal 201, 242, 283 CDMA 800 MHz di DKI, Jawa Barat dan Banten;
2) kanal 37, 78, 119 CDMA 800 MHz di luar DKI, Jawa Barat dan Banten
1) kanal 37, 78, 119 CDMA 800 MHz di DKI, Jawa Barat dan Banten;
2) kanal 201, 242, 283 CDMA 800 MHz di luar DKI, Jawa Barat dan
Banten
c. Kanal 160 CDMA 800 MHz akan diperebutkan antara Bakrie Telecom dan
Telkom Flexi berdasarkan evaluasi kinerja pembangunan. Sampai dengan
tanggal 31 Desember 2007, untuk keperluan migrasi, kanal 160 ”dipinjamkan”
kepada Bakrie Telecom.
Alokasi Kanal Frekuensi Standar CDMA di Indonesia
KEBIJAKAN PENATAAN FREKUENSI
RADIO 2G, 3G DAN 4G
Source : Dirjen SDPPI, "Kebijakan Bidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika", Rakornas Kominfo, 2014.
Source : Dirjen SDPPI, "Kebijakan Bidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika", Rakornas Kominfo, 2014.
Source : Dirjen SDPPI, "Kebijakan Bidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika", Rakornas Kominfo, 2014.
Source : Dirjen SDPPI, "Kebijakan Bidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika", Rakornas Kominfo, 2014.
Source : Dirjen SDPPI, "Kebijakan Bidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika", Rakornas Kominfo, 2014.
Source : Dirjen SDPPI, "Kebijakan Bidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika", Rakornas Kominfo, 2014.
Source : Dirjen SDPPI, "Kebijakan Bidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika", Rakornas Kominfo, 2014.
Source : Dirjen SDPPI, "Kebijakan Bidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika", Rakornas Kominfo, 2014.
Source : Dirjen SDPPI, "Kebijakan Bidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika", Rakornas Kominfo, 2014.
ROADMAP
Source : Dirjen SDPPI, "Kebijakan Bidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika", Rakornas Kominfo, 2014.
CASE
SOURCE:
http://tekno.kompas.com/read/2013/05/28/12431057/Penataan.Ulang.Blok.3G.Dimulai
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring telah menandatangani
Peraturan Menteri Kominfo Nomor 19 Tahun 2013 terkait tata ulang blok 3G di frekuensi 2.100MHz. Lima
operator seluler pemegang lisensi 3G sudah bisa menata ulang frekuensi yang mereka miliki, mulai akhir
Mei sampai Oktober 2013. Penataan ulang ini perlu dilakukan agar blok 3G yang dimiliki setiap operator
seluler bisa ditempatkan secara berdampingan supaya memberi layanan telekomunikasi yang optimal.
Lima operator seluler tersebut adalah Telkomsel, Indosat, XL Axiata, Axis dan Tri (3).
Kemenkominfo mengklaim telah menerapkan langkah pemindahan alokasi pita frekuensi radio yang paling
sedikit dan mempertimbangkan jumlah BTS yang harus dilakukan pengaturan ulang.
Berikut adalah urutan blok 3G di frekuensi 2.100MHz yang sebelumnya dimiliki 5 operator seluler
pemegang lisensi 3G:
Setelah digelar rapat khusus pada 28 Maret 2013 antara Kemenkominfo, Badan Regulasi Telekomunikasi
Indonesia (BRTI), dan para pemimpin 5 operator seluler GSM; semua pihak sepakat menata ulang blok 3G
secara menyeluruh. Berikut urutan blok 3G setelah ditata ulang:
Dimulai dari Axis
Dalam siaran pers, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, Gatot S. Dewa Broto menjelaskan,
pemindahan alokasi blok 3G ini akan dimulai dari operator seluler Axis yang sebelumnya menempati blok 2 dan
3. Axis diminta pindah ke blok 11 dan 12.
Berikutnya adalah Tri yang menempati blok 6 harus pindah ke blok 2. Kemudian Indosat yang sebelumnya
menempati blok 8 yang harus pindah ke blok frekuensi yang baru, yaitu blok 6.
Telkomsel dan XL Axiata yang mendapat blok 3G ketiga, juga harus memindahkan blok baru mereka. Telkomsel
yang mendapat tambahan 3G di blok 11 harus memindahkannya ke blok 3. Begitu juga dengan XL yang pindah
ke blok 8 dari sebelumnya di blok 12.
Dalam upaya mengoptimalkan jaringan seluler GSM, sinyal dari operator penyelenggara teknologi PCS1900,
tidak boleh mengganggu sinyal operator seluler GSM dan harus memenuhi batas level emisi spektrum.
Penyelenggara PCS1900 dalam hal ini adalah Smart Telecom.
Hal ini perlu dilakukan supaya sinyal Smart Telecom di frekuensi 1.900MHz tidak menginterferensi sinyal
operator GSM di 2.100MHz. Interferensi terjadi karena perbedaan teknologi Personal Communication System
(PCS) 1900 yang digunakan pada jaringan CDMA Smart Telecom dan teknologi Universal Mobile
Telecommunication System (UMTS) yang dipakai operator GSM.
Di sini Kemenkominfo berharap, baik operator GSM maupun Smart Telecom, dapat melakukan koordinasi jika
terjadi gangguan yang dapat merugikan salah satu pihak.
SOURCE :
http://www.postel.go.id/berita-penerbitan-surat-edaran-menteri-perihal-kebijakan-penataan-pita-frekuensi-r%7D-26-2278
Penataan dimulai sebelum pertengahan tahun 2015, sehingga ada beberapa cluster yang sudah digelar
jaringan dan layanan komersial LTE 1800 MHz. Penataan pita frekuensi radio 1800 MHz secara nasional
diselesaikan pada bulan Desember 2015, dengan catatan tidak ada kegiatan penataan pita frekuensi
radio 1800 MHz pada freeze period(menyambut hari raya Idul Fitri).
Kementerian Kominfo akan menyiapkan instrumen regulasi berupa Peraturan Menteri dan peraturan
pendukung lainnya untuk penataan pita frekuensi radio 1800 MHz dalam bentuk peraturan dan
keputusan.
***
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo (Ismail Cawidu, Email:
ismail.cawidu@kominfo.go.id Tel/Fax: 021.3504024
REGULASI
TEKNIS
Regulasi Teknis