Anda di halaman 1dari 16

KAJIAN PENGENDALIAN MUTU KONSTRUKSI PEMBANGUNAN JARINGAN IRIGASI (Rivelino - Anton)

KAJIAN PENGENDALIAN MUTU KONSTRUKSI PADA PENGAWASAN


PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JARINGAN IRIGASI
STUDI KASUS: PEMBANGUNAN JARINGAN IRIGASI DI. LEUWIGOONG

oleh :
Rivelino
Manajemen Proyek Konstruksi Universitas Katolik Parahyangan
rivelino.pusbin@gmail.com

Anton Soekiman
Manajemen Proyek Konstruksi Universitas Katolik Parahyangan
antonsoekiman@yahoo.com

ABSTRAK : Mutu suatu pekerjaan pada proyek-proyek pemerintah lebih banyak dilihat dari hasil akhir
pekerjaan atau fungsi bangunan itu sendiri. Tidak tercapainya mutu produk akhir dan tidak terpenuhinya
fungsi bangunan berimplikasi pada hukum. Penyimpangan prosedur pekerjaan dan pembengkakan biaya
& waktu seringkali diabaikan oleh pengguna jasa maupun penyedia jasa dengan harapan mutu akhir
produk dapat tercapai. Perlu dilakukan suatu penelitian terkait pengendalian mutu dalam proyek
konstruksi pemerintahan dalam hal ini pembangunan jaringan irigasi D.I. Leuwigoong yang berada di
Kabupaten Garut Propinsi Jawa Barat. Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain yaitu untuk
mengidentifikasi dasar-dasar pengendalian mutu konstruksi pada proyek pembangunan jaringan irigasi
D.I. Leuwigoong serta mengetahui bagaimana kinerja penerapan pengendalian mutu pada proyek
pembangunan jaringan irigasi D.I. Leuwigoong. Metode yang dilakukan untuk menganalisis menggunakan
analisis secara deskriptif kualitatif terhadap kinerja pengendalian mutu konstruksi. Dari hasil analisis
diperoleh bahwa dasar-dasar pengendalian mutu sudah digunakan dengan baik oleh kontraktor maupun
konsultan pengawas. Kinerja pengendalian mutu yang dilaksanakan oleh kontraktor adalah baik
sedangkan kinerja pengendalian mutu oleh konsultan sangat baik.

Kata Kunci: pengendalian, mutu, irigasi

ABSTRACT : The quality of a work on government projects more seen from the final results of the work or
the function of the building itself. Not achieving the quality of the final product and the non-fulfillment of
legal implications for the function of the building. Deviation procedures of work and cost overruns and time
is often ignored by service users and service providers with the quality of expectation final product can be
achieved. Need to do some related research of quality control in construction projects of government in this
case the construction of irrigation networks D.I. Leuwigoong located in Garut regency, West Java province.
The purpose of this study, among others, to identify the basics of quality control in the construction of
irrigation network construction project D.I. Leuwigoong as well as knowing how the performance of the
application of quality control in the construction of irrigation network project D.I. Leuwigoong. The
method is performed to analyze using by descriptive qualitative analysis of the performance of construction
quality control. The results of analysis that the fundamentals of quality control is already used by
contractors and supervising consultants. Performance quality control conducted by contractors is good
while the performance of quality control by the consultant is excellent.

Kata Kunci: control, quality, irrigation

1|K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 8 Nomer 1 | Desember 2016

Pendahuluan menyebabkan timbulnya kendala/isu mutu


dalam konstruksi. Harian Kompas (2015)
Perkembangan jasa konstruksi di bidang
menyebutkan bahwa indeks kualitas
pengelolaan sumber daya air di Indonesia
infrastruktur RI terbawah kedua di Asia.
tidak lepas dari meningkatnya kebutuhan
Indonesia kalah jauh dibandingkan
masyarakat terhadap hasil pertanian. Pola
Srilangka dan unggul tipis dibandingkan
perubahan cuaca di Indonesia yang tidak
Filipina. Hal ini dapat terjadi karena
mendukung produksi pertanian selama
buruknya pengendalian mutu dalam proyek
setahun menuntut pengelolaan jaringan
konstruksi tidak terkecuali proyek
irigasi yang lebih kompleks untuk
konstruksi jaringan irigasi. Banyaknya
meningkatkan debit aliran air sehingga
penyimpangan pengendalian mutu dalam
dapat mengairi lahan pertanian selama
pekerjaan proyek jaringan irigasi yang
setahun penuh. Pengelolaan sumber daya
mengakibatkan hilangnya fungsi bangunan
air yang baik dan berkelanjutan ini tentu
tersebut.
hanya dapat tercapai melalui bangunan
Mutu suatu pekerjaan pada proyek-proyek
jaringan irigasi yang bermutu yang dimulai
pemerintah lebih banyak dilihat dari hasil
dari tahap perencanaan sampai
akhir pekerjaan atau fungsi bangunan itu
pendayagunaan sumber air tersebut.
sendiri. Tidak tercapainya mutu produk
Penanganan permasalahan mutu konstruksi
akhir dan tidak terpenuhinya fungsi
dalam proyek pemerintah telah diatur pada
bangunan berimplikasi pada hukum.
pedoman berupa Peraturan Menteri
Penyimpangan prosedur pekerjaan dan
Pekerjaan Umum Nomor : 04/PRT/M/2009
pembengkakan biaya & waktu seringkali
tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM).
diabaikan oleh pengguna jasa maupun
Peraturan ini dimaksudkan untuk
penyedia jasa dengan harapan mutu akhir
memberikan panduan melaksanakan
produk dapat tercapai. Oleh karena itu,
manajemen organisasi yang mengarah pada
perlu dilakukan suatu penelitian terkait
perencanaan, penerapan, pengendalian,
pengendalian mutu dalam proyek
pemeliharaan dan peningkatan bagi
konstruksi pemerintahan dalam hal ini
pencapaian kinerja berlandaskan SMM yang
pembangunan jaringan irigasi D.I.
terdokumentasi dan terintegrasi sesuai
Leuwigoong yang berada di Kabupaten
dengan Kebijakan Mutu yang ditetapkan di
Garut Propinsi Jawa Barat.
lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum
Proyek jaringan irigasi ini merupakan
dan Perumahan Rakyat. Kebijakan Mutu
proyek multiyears dengan dana sebesar Rp
dalam upaya menjamin ketersediaan
130 miliar untuk bangunan bendung
infrastruktur yang handal bagi masyarakat
(sumber dana dari JICA), Rp 107,742 milyar
dengan prinsip efisien dan efektif serta
untuk bangunan jaringan irigasi sebelah kiri
melakukan peningkatan mutu kegiatan
(AMS-19A) dan Rp 113,629 milyar untuk
secara berkelanjutan.
bangunan jaringan irigasi sebelah kanan
Secara umum, aspek mutu terdiri dari tiga
(AMS-19B). Bangunan irigasi sebelah kanan
bagian yaitu perencanaan mutu, jaminan
maupun kiri didanai dari Anggaran
mutu dan pengendalian mutu. Konsep
Pendapatan Belanja Negara (APBN).
perencanaan mutu dan jaminan mutu relatif
Pengendalian mutu dalam proyek
sudah baik dengan banyaknya berbagai
pembangunan ini berpedoman pada
kebijakan yang ada. Justru penerapan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
pengendalian mutu yang sering

2|K o n s t r u k s i a
KAJIAN PENGENDALIAN MUTU KONSTRUKSI PEMBANGUNAN JARINGAN IRIGASI (Rivelino - Anton)

04/PRT/M/2009 tentang SMM di pendayagunaan sumber daya air, dan


departemen Pekerjaan Umum yang pengendalian daya rusak air. Tujuan dari
tertuang dalam dokumen Rencana Mutu penelitian ini untuk mencapai penerapan
Kontrak (RMK). Pedoman dalam RMK ini dalam pengendalian mutu pada proyek
merupakan panduan pengendalian mutu pembangunan jaringan irigasi D.I
untuk meminimalkan kegagalan konstruksi Leuwigoong.
melalui persyaratan identifikasi agar mutu
pelaksanaannya dapat ditangani sesuai Pengelolaan Sumber Daya Air
spesifikasi umum dan spesifikasi teknis Potensi air tawar yang hanya berjumlah 3%
yang tertuang dalam kontrak pekerjaan. dari total air diseluruh dunia semakin
Mutu yang tidak tercapai dalam pekerjaan dibutuhkan seiring dengan pertambahan
tersebut dianggap terjadi karena populasi penduduk dunia. Salah satu
penyelewengan ketentuan dalam dokumen penggunaan air tawar tersebut adalah
RMK seperti prosedur pengetesan sampel untuk lahan pertanian yang dikelola melalui
yang tidak memenuhi syarat atau prosedur jaringan irigasi. Pembangunan jaringan
pekerjaan yang tidak sesuai Standar irigasi merupakan bagian dari pengelolaan
Operasi dan Prosedur (SOP). Namun yang sumber daya air dimana implementasinya
menjadi pertanyaan sejauh mana berupa konstruksi bendung dan bangunan
kepatuhan terhadap prosedur pengendalian jaringan irigasi. Peraturan Menteri
mutu sesuai untuk mencapai mutu akhir Pekerjaan Umum nomor 06/PRT/M/2011
yang sesuai. Adanya permasalahan mutu di tentang Pedoman Penggunaan Sumber
atas perlu dilakukan penelitian Pada Daya Air menyebutkan bahwa pengelolaan
Pelaksanaan Proyek Pembangunan Jaringan sumber daya air adalah upaya
Irigasi Daerah Irigasi (D.I.) Leuwigoong. merencanakan, melaksanakan, memantau,
dan mengevaluasi penyelenggaraan
Tujuan
konservasi sumber daya air,
1. Mengetahui faktor-faktor yang pendayagunaan sumber daya air, dan
mempengaruhi pengendalian mutu pengendalian daya rusak air.
konstruksi pada proyek pembangunan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
jaringan irigasi D.I. Leuwigoong, 11 tahun 1974 tentang Pengairan
2. Mengetahui kinerja penerapan menyebutkan bahwa irigasi adalah usaha
pengendalian mutu pada proyek penyediaan dan pengaturan air untuk
pembangunan jaringan irigasi D.I. menunjang pertanian, baik air permukaan
Leuwigoong. maupun air tanah. Disamping digunakan
untuk pertanian, irigasi juga dapat
Kajian Pustaka digunakan untuk penyediaan air baku, air
Regulasi berupa Peraturan Menteri minum, keperluan industri dan perikanan.
Pekerjaan Umum nomor 06/PRT/M/2011 Jenis jaringan irigasi meliputi irigasi
tentang Pedoman Penggunaan Sumber permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah
Daya Air menyebutkan bahwa pengelolaan tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.
sumber daya air adalah upaya Proyek pembangunan jaringan irigasi
merencanakan, melaksanakan, memantau, daerah irigasi (D.I.) Leuwigoong dalam
dan mengevaluasi penyelenggaraan penelitian ini merupakan jenis irigasi
konservasi sumber daya air, permukaan dimana air diberikan langsung

3|K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 8 Nomer 1 | Desember 2016

ke atas permukaan tanah dan dibiarkan pembawa adalah talang, gorong-gorong,


meresap kedalam tanah. Seluruh lahan yang siphon, terjunan dan got miring.
dialiri oleh air dari jaringan irigasi 3. Saluran pembuang
Leuwigoong dinamakan daerah irigasi. Saluran pembuang terdiri dari saluran
Jaringan irigasi itu sendiri terdiri dari 4 pembuang utama, yaitu saluran yang
(empat) unsur pokok yaitu : menampung kelebihan air dari jaringan
1. Bangunan utama sekunder dan tersier keluar daerah
Bangunan yang dibangun di sepanjang irigasi. Saluran pembuang tersier adalah
sungai atau aliran air, terdiri dari saluran menampung dan membuang
beberapa bangunan yang merupakan kelebihan air dari petak sawah ke
satu kesatuan untuk meninggikan dan saluran pembuang primer atau
membelokkan air ke jaringan irigasi, sekunder.
terdiri dari : 4. Petak tersier
• Bangunan Pengelak adalah bagian Petak tersier terdiri dari kumpulan
bangunan utama yang dibangun petak sawah yang dilengkapi dengan
didalam air. Bangunan ini saluran tersier, serta saluran kuarter.
diperlukan agar air sungai dapat Dalam operasi dan pemeliharaannya,
dibelokan ke jaringan irigasi, dengan petak tersier ini sudah menjadi
jalan menaikan muka air di sungai. tanggung jawab dari petani pemakai air.
• Bangunan Pengambilan (intake)
adalah suatu bangunan pada Manajemen Mutu Proyek
bendung yang berfungsi sebagai Mutu seringkali digunakan dalam
penyadap aliran sungai, mengatur memberikan penilaian yang terbaik pada
pemasukan air dan sedimen serta sesuatu produk pada kehidupan sehari-hari.
menghindarkan sedimen dasar Mutu tidak hanya terbatas pada penilaian
sungai dan sampah masuk ke tersebut, Mutu adalah tingkat dimana satu
Pengambilan, terletak di bagian sisi set karakteristik yang melekat memenuhi
bendung, di tembok pangkal dan kebutuhan atau harapan yang dinyatakan,
merupakan satu kesatuan dengan umumnya tersirat atau wajib (Hoyle :
pembangun pembilas. 2007), Mutu didefenisikan sebagai
• Bangunan Pembilas, lokasinya pada gambaran dan karakteristik menyeluruh
tubuh bendung umumnya dekat dari barang/jasa yang menunjukkan
dengan bangunan pengambilan yang kemampuannya dalam pemenuhan
berguna untuk mencegah masuknya persyaratan yang ditentukan atau yang
bahan sedimen kasar ke dalam tersirat (Peraturan Menteri Pekerjaan
saluran irigasi. Umum No. 04/PRT/M/2009 tentang Sistem
2. Jaringan pembawa dan kelengkapan Manajemen Mutu/SMM). Definisi mutu
bangunannya diatas jelas menekankan pada kepuasan
Jaringan pembawa terdiri dari jaringan pelanggan atau pemakai produk. Dalam
utama dan jaringan tersier. Jaringan suatu proyek gedung, pelanggan dapat
saluran utama terdiri dari saluran berarti pemberi tugas, penyewa gedung
primer dan sekunder. Sedangkan atau masyarakat pemakai.
jaringan tersier serta saluran kuarter di
petak tersier. Termasuk dalam jaringan

4|K o n s t r u k s i a
KAJIAN PENGENDALIAN MUTU KONSTRUKSI PEMBANGUNAN JARINGAN IRIGASI (Rivelino - Anton)

Manajemen Mutu mutu. Persyaratan dapat dikaitkan


pada aspek apapun seperti keefektifan,
Manajemen Mutu itu sendiri merupakan efisiensi atau ketertelusuran.
kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan
dan mengendalikan organisasi dalam hal Manajemen mutu dapat berjalan dan
mutu (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum mencapai sasaran yang ditetapkan.,
Nomor 09 tahun 2009). Peran Sistem Terlebih dahulu harus mengetahui tentang
Manajemen Mutu dalam kerangka ini antara ciri produk yang berkaitan dengan mutu
lain seperti menentukan masukan berupa sehingga diperoleh suatu tolok ukur dan
spesifikasi material yang sesuai, membuat cara pengendalian mutunya. Hal ini
perancanaan dan melakukan pengendalian dinamakan penjaminan mutu (quality
terhadap pelaksanaan agar mencapai assurance) yang berarti seluruh proses yang
sasaran. Kebijakan mutu diatas ditentukan sistematis dan terencana yang diperlukan
berdasarkan empat jenis kegiatan dalam agar terjadi kepastian dan kepercayaan
manajemen mutu, antara lain : terhadap mutu produk/jasa yang diberikan.
1. Perencanaan Mutu (Quality Plan), Hal-hal yang terkandung dalam jaminan
bagian dari manajemen yang mutu diterapkan melalui tindakan yang
difokuskan pada penetapan sasaran kemudian disebut pengendalian mutu dan
mutu dan merincikan proses inspeksi. (Gambar 2.1).
operasional dan sumber daya terkait
yang diperlukan untuk memenuhi
sasaran mutu. Lingkup perencanaan Persyaratan Buku dan
Persyaratan
menurut
mutu seperti pemilihan material yang Perusahaan Pedoman
peraturan
mengenai perusahaan
tepat, pelatihan mutu dan perencanaan Mutu tentang mutu
instansi yang
berwenang
proses kerja. Menetapkan rencana
mutu merupakan bagian dari
perencanaan mutu.
2. Penjaminan Mutu (Quality Assurance), Persyaratan Program Persyaratan
Perusahaan Mutu Proyek
bagian dari manajemen yang mengenai (Penjaminan
menurut
peraturan yang
difokuskan pada pemberian keyakinan Mutu Proyek Mutu) berlaku
terhadap
bahwa persyaratan mutu telah proyek
dipenuhi. Proyek pemerintah
menggunakan dokumen Rencana Mutu
Program
Kontrak sebagai alat penjamin mutu Pengendalian
Mutu proyek
yang digunakan oleh penyedia jasa.
3. Pengendalian Mutu (Quality Control),
Bagian dari manajemen mutu
difokuskan pada pemenuhan
Rencana tes
persyaratan seperti monitoring, dan inspeksi
proyek
mengurangi permasalahan dan
penyimpangan yang teridentifikasi.
4. Perbaikan Mutu (Quality Improvement), Gambar 1. Program Penjaminan Mutu dan
bagian dari manajemen mutu Pengendalian Mutu
difokuskan pada peningkatan (Sumber : Imam Soeharto, 1997)
kemampuan memenuhi persyaratan

5|K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 8 Nomer 1 | Desember 2016

Penjaminan Mutu memastikan bahwa apa banyak penyimpangan dari rencana yang
yang sedang dilakukan sudah benar dan telah disepakati sehingga perlu adanya
dengan cara yang benar sedangkan pengendalian dan kegiatan pengawasan
pengendalian mutu berarti memastikan apa dalam pelaksanaannya.
yang dihasilkan telah sesuai dengan Masukan langsung bagi pengendalian mutu
harapan. Oleh karena itu, pengukuran adalah keluaran dari penjaminan mutu
kinerja pengendalian mutu dihitung antara lain :
berdasarkan seberapa besar kepatuhan 1) Dokumen Kontrak
pelaksanan pekerjaan terhadap produk 2) Spesifikasi Teknis (Technical
penjaminan mutu antara lain kepatuhan Specification)
penyedia jasa terhadap dokumen Rencana 3) Gambar Kerja/Gambar Konstruksi
Mutu Kontrak (RMK) dan kepatuhan (Shop Drawing)
pengawas lapangan terhadap Spesifikasi 4) Rencana Mutu Kontrak
teknis, gambar teknis dan dokumen 5) Dokumen Administrasi Lainnya.
administrasi terkait mutu.
Penelitian Terdahulu Terkait Mutu
Pengendalian Mutu dan Pengawasan
Berikut ini terdapat penelitian-penelitian
Proyek Konstruksi
yang telah dilakukan dalam penerapan
Tercapai atau tidaknya tujuan suatu proyek mutu dan pengendalian mutu di bidang
ditentukan oleh peran pengendalian dan konstruksi, yaitu sebagai berikut :
pengawasan. Proyek yang sedang 1) Factors Affecting The Performance of
berlangsung pasti mengalami sedikit Construction Projects in The Gaza
banyak penyimpangan dari rencana yang Strip
telah disepakati sehingga perlu adanya 2) Quality Control Compliance in The
pengendalian dan kegiatan pengawasan Nigerian Construction Industry: A
dalam pelaksanaannya. Dipohusodo (1996) Case Study of Projects in Kwara State
menyebutkan bahwa pelaksanaan 3) Factors Affecting Quality in the
pengendalian melalui pemantauan Delivery of Public Housing Projects in
(monitoring) berarti melakukan observasi Lagos State, Nigeria
serta pengujian pada selang waktu
(interval) tertentu untuk memeriksa baik Tahapan Penelitian
kinerja produk maupun dampak sampingan
Metodologi harus terkait dengan topik
yang tidak diharapkan. Pemantauan dalam
penelitian yang sedang dikerjakan. Tujuan
hal ini merupakan usaha yang terus-
penelitian ini adalah untuk mengetahui
menerus dilakukan yang bertujuan untuk
kinerja pengendalian mutu dalam proyek
mengukur apakah suatu proyek masih tetap
pembangunan jaringan irigasi Leuwigoong
pada tujuan yang disepakati.
berdasarkan dokumen RMK dan Spesifikasi
Teknis yang telah disepakati bersama.
Dokumen Pengendalian Mutu Proyek
Penelitian ini lebih membahas mengenai
Konstruksi
kesesuaian antara praktek pengendalian
Tercapai atau tidaknya tujuan suatu proyek mutu yang dilakukan oleh kontraktor dan
ditentukan oleh peran pengendalian dan pemilik proyek terhadap dokumen mutu
pengawasan. Proyek yang sedang seperti RMK, spesifikasi teknis, gambar
berlangsung pasti mengalami sedikit teknis dan dokumen administrasi lainnya.

6|K o n s t r u k s i a
KAJIAN PENGENDALIAN MUTU KONSTRUKSI PEMBANGUNAN JARINGAN IRIGASI (Rivelino - Anton)

Dalam pencapaian tujuan penelitian Metode pengambilan sampel dalam


tersebut, maka digunakan metode kualitatif. penelitian ini menggunakan metode
Penilaian kualitatif diperoleh melalui judgemental sampling atau purposive
pengamatan dan wawancara oleh peneliti. sampling dengan kriteria sebagai berikut :
Data yang diperoleh diolah secara statistik a. Praktek pengendalian mutu dalam
kemudian hasilnya dijelaskan secara narasi proyek konstruksi AMS-19A yang
Penjelasan data tersebut hanya berlaku sedang dilaksanakan
untuk proyek jaringan irigasi Leuwigoong b. Praktek pengendalian mutu dalam
saja. proyek konstruksi AMS-19B yang
Skema bagan alir dalam tahapan penelitian sedang dilaksanakan
mengenai pengendalian mutu konstruksi Adapun pemilihan ini didasarkan pada
dalam pembangunan jaringan irigasi tersedianya dokumen proyek yang
Leuwigoong ini dapat dilihat pada gambar berkaitan dengan pengendalian mutu.
skema dibawah. Dokumen proyek yang tersedia sesuai
dengan progres proyek pada saat penelitian
dilakukan. Jumlah subjek penelitian yang
terbatas karena keterbatasan waktu, biaya
dan tenaga.

Penentuan Variabel dan Sumber Data

Menentukan variabel-variabel dari


pengendalian mutu konstruksi dengan
aspek mutu berupa material konstruksi,
peralatan konstruksi, sumber daya manusia
dan lokasi proyek konstruksi. Setelah itu
menentukan data-data yang dibutuhkan
berdasarkan populasi, sampel dan cara
pengambilan sampel. Kemudian
menentukan subjek penelitian dan
respondennya.

Variabel yang digunakan dalam mengukur


kinerja pengendalian mutu dari sisi
kontraktor adalah dokumen RMK
Gambar 2. Diagram alir sedangkan dari sisi konsultan adalah
spesifikasi teknis, gambar teknis dan
Populasi dan Penentuan Sampel
dokumen administrasi. Dalam penelitian ini,
Populasi penelitian ini adalah proyek variabel utama yang dianggap dapat
konstruksi yang sedang berjalan yaitu mewakili seluruh variabel kinerja
pembangunan saluran irigasi AMS-19A dan pengendalian mutu adalah variabel yang
AMS-19B. sedangkan sampel yang diambil terdapat dalam dokumen RMK dan
pada pekerjaan beton, pekerjaan timbunan spesifikasi teknis.
dan pekerjaan batu. Sumber data berasal dari subjek yang
memiliki data yang diperlukan. Untuk lebih

7|K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 8 Nomer 1 | Desember 2016

mengetahui sumber data maka perlu Pengumpulan dan Pengolahan Data


dikeahui terlebih dahulu mengenai subjek
Data yang diperoleh merupakan data
penelitian dan respondennya.
kualitatif. Analisa bersifat deskriptif yang
1. Subjek penelitian, adalah subjek yang
dilakukan berdasarkan hasil wawancara
dituju oleh peneliti atau sasaran
dan pengamatan
peneliti. Subjek kajian penelitian ini
adalah proyek konstruksi AMS-19A dan Pengantar Proyek
AMS-19B yang sedang berlangsung
sampai sekarang. Lingkup pekerjaan dalam proyek
2. Responden, merupakan orang yang Pembangunan Jaringan Irigasi Leuwigoong
diminta memberikan keterangan suatu AMS-19A maupun AMS-19B merupakan
fakta dan pendapat. Pihak yang menjadi salah satu alat panduan pengendali mutu.
responden adalah orang-orang yang Lingkup pekerjaan proyek diatas tidak
berhubungan langsung dengan digunakan seluruhnya untuk menilai
pelaksanaan proyek antara lain : kinerja pengendalian mutu. Adapun
a. Pengawas lapangan dari konsultan beberapa alasan tidak digunakannya
b. Pengawas lapangan dari seluruh lingkup pekerjaan antara lain
kontraktor disebabkan oleh :
c. Pengawas lapangan dari pengguna
a. Faktor Volume dan Biaya Pekerjaan
jasa.
Jika dilihat dari Rencana Anggaran Biaya
milik kontraktor, maka volume yang paling
Pengumpulan dan Pengolahan Data
besar sekaligus biaya yang paling tinggi
Metode Pengumpulan Data : berada pada pekerjaan Beton, Pekerjaan
a. Metode Inspeksi Lapangan (Primer) Tanah dan Pekerjaan Batu (Tabel 4.1). Nilai
Metode ini dilaksanakan dengan proyek jaringan irigasi AMS-19B adalah
melakukan observasi di lapangan sebesar Rp 103.299.660.263 diluar PPn.
selama waktu tertentu terkait praktek
pengendalian mutu dalam pelaksanaan Tabel 1. Pekerjaan Mayor pada Proyek
proyek pembangunan jaringan irigasi Jaringan Irigasi AMS-19B
Leuwigoong. Langkah ini diawali Persentase
dengan perizinan kepada kontraktor, No. Pekerjaan Biaya (Rp.) terhadap nilai
proyek
konsultan dan pengguna jasa agar bisa Pekerjaan Saluran Irigasi dan Bangunan
mengakses wilayah proyek dan Pelengkap
IIA Saluran Primer 36.046.388.149
melakukan wawancara dengan petugas 1 Tanah 16.457.474.834
di lapangan. 2
3
Beton
Batu
630.795.525
6.592.379.888
4 Bangunan Pelengkap 23.680.650.247
97%
b. Metode Literatur (Sekunder) IIB Saluran Sekunder 65.207.023.240
1 Tanah 34.055.029.221
Metode ini dilaksanakan dengan 2 Beton 5.298.606.427
mengumpulkan, mengidentifikasi serta 3 Batu
4 Bangunan Pelengkap
12.890.488.302
12.962.899.290
mengolah data tertulis berbentuk buku,
peraturan dan laporan kegiatan yang
Sehingga dapat dikatakan, kinerja
relevan dengan pokok penelitian.
pengendalian mutu terhadap tiga pekerjaan
ini sudah dapat mewakili kinerja
pengendalian mutu keseluruhan proyek

8|K o n s t r u k s i a
KAJIAN PENGENDALIAN MUTU KONSTRUKSI PEMBANGUNAN JARINGAN IRIGASI (Rivelino - Anton)

pembangunan jaringan irigasi Leuwigoong


AMS-19A maupun AMS-19B.

a. Tahap pengujian material

Tabel 2. Pengujian Material Gambar 3. Posisi waktu penelitian


Pekerjaan Jenis Pengujian
a. Pengujian standard semen Kemajuan pelaksaanaan pekerjaan AMS-
b. Pengujian Agregat seperti abrasi, soundness,
berat jenis, analisa kimia mineral, gradasi, 19A dan AMS-19B sampai bulan April 2015
Beton
kepipihan dan kepanjangan, kadar lumpur masing –masing adalah 52% dan 47%
c. Pengujian beton seperti slump, kadar udara dan
berat jenis.
sehingga pengukuran kinerja pengendalian
Pengujian properties tanah seperti pengukuran kadar mutu hanya sampai akhir masa penelitian
Tanah
air tanah, berat jenis, dan densitas tanah ini saja. Penelitian di lapangan dapat
Pengujian kekuatan batu, porositas dan densitas
Batu
batu dilakukan dengan inspeksi langsung dan
wawancara di lokasi proyek sedangkan
b. Tahap pelaksanaan terkait dengan informasi sebelum
penelitian dimulai dapat dilakukan cukup
Tabel 1. Pelaksanaan Pekerjaan dengan wawancara.
Pekerjaan Jenis Pengujian Metode pelaksanaan pembangunan
Beton
Beton Type A, Type B dan Type D masing-masing jaringan irigasi untuk kedua proyek yang
memiliki peruntukan tersendiri.
dilaksanakan oleh PT. Nindya Karya dan PT.
Termasuk pekerjaan galian, tumpukan dan
Tanah
pemadatan tanah Pembangunan Perumahan – PT. SACNA KSO
Metode pemasangan dan penyusunan batu cukup untuk pekerjaan Tanah, Beton dan Batu
Batu kompleks terkait dengan bentuk dan kondisi seperti ditunjukkan pada gambar 4.2
permukaan batuan
dibawah ini.
c. Tahap perawatan
Pekerjaan beton memerlukan perawatan
selama 7 hari dengan curing compound
dan penyiraman sedangkan pemeliharaan
tanah dilakukan dengan pengecekan
kondisi timbunan dan pemadatan.
Sementara itu, pekerjaan pintu bersifat
pesanan dan pembuatan dan pengujiannya Gambar 4. Diagram Alir Pekerjaan Utama
tidak dilakukan di wilayah proyek. Jaringan irigasi
Pekerjaan penentuan borrow area dan
fasilitas pendukung proyek seperti rumah Pekerjaan utama yang dijadikan objek
jaga, laboratorium & workshop tidak penilaian kinerja pengendalian mutu dalam
menjadi fokus utama dalam hal teknis pembangunan jaringan irigasi Luwigoong
pekerjaan. untuk proyek AMS-19A maupun AMS-19B
d. Faktor Waktu Pekerjaan terdiri atas pekerjaan Tanah, pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan jaringan irigasi Beton dan Pekerjaan Batu. Batasan
Leuwigoong baik AMS-19A dan AMS- penelitian tersebut masih harus dibatasi
19B ini memakan waktu selama 1096 oleh waktu penelitian yang tersedia.
hari kalender. Pekerjaan yang diteliti hanya terbatas pada
pekerjaan yang sedang dilakukan.

9|K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 8 Nomer 1 | Desember 2016

Hasil Pengamatan jaringan primer. Pengamatan pekerjaan


tanah dan beton cukup banyak dilakukan
Melalui kedua proyek tersebut, peneliti
diarea ini karena metode kerja yang cukup
melakukan observasi di lapangan terkait
kompleks yang dianggap dapat mewakili
kinerja pengendalian mutu. Standar
pekerjaan lainnya. Pekerjaan tanah di Ciojar
dokumen yang digunakan proyek dalam
Aqueduct dimulai dengan pengalihan air
mengendalikan mutu antara lain Spesifikasi
sungai dan pengeringan area pondasi
teknis, RMK, gambar teknik dan dokumen
penahan dinding. Pekerjaan beton di area
administrasi
ini dapat menunjukkan pembuatan akses
Pembangunan jaringan irigasi distribusi campuran beton dan penanganan
Leuwigoong sebelah kiri (AMS-19A) pengecoran pondasi.

a) Settling Basin c) Right Primary Canal


a.

Gambar 5. Settling Basin Gambar 7. Right Primary Canal

Pekerjaan bangunan Settling Basin d) Cimanuk Aqueduct


a. Cimanuk Aqueduct
(Kantung Lumpur) oleh PT. Nindya Karya
merupakan lanjutan pekerjaan kantung
lumpur yang sebelumnya dilaksanakan oleh
PT. PP – PT. Wika JO terhitung sejak Mei
2015. Bangunan Settling Basin ini
merupakan bangunan yang langsung
berhubungan dengan bangunan bendung
yang telah selesai dilaksanakan
sebelumnya. Gambar 8. Cimanuk Aqueduct

b) Ciojar Aqueduct

Gambar 6. Ciojar Aqueduct

Ciojar Aqueduct merupakan talang air


pertama yang membawa air melalui

10 | K o n s t r u k s i a
KAJIAN PENGENDALIAN MUTU KONSTRUKSI PEMBANGUNAN JARINGAN IRIGASI (Rivelino - Anton)

Pembangunan jaringan irigasi proyek dan dokumen administrasi lainnya.


Leuwigoong sebelah kiri (AMS-19A) Pembahasan terhadap kinerja pengendalian
mutu dalam proyek ini ditetapkan untuk
a) Right Primary Canal
pekerjaan Tanah, pekerjaan Beton dan
pekerjaan Pasangan Batu karena pekerjaan
ini merupakan item mayor dalam
pelaksanaan proyek. Urutan pengendalian
mutu yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan intisari dari diagram alir
pelaksanaan setiap pekerjaan.

Pekerjaan Tanah

Pengamatan pekerjaan tanah dilakukan


Gambar 9. Right Primary Canal sisi AMS- sesuai dengan pekerjaan yang sedang
19B dilaksanakan di lapangan sepanjang
penelitian ini berlangsung.
b) Cisangkan Aqueduct
a. Cisangkan Aqueduct
Tabel 2. Urutan Pengendalian Mutu
Pekerjaan Tanah
Pengamatan
Tidak
Ada/
No. Urutan Pengendalian Mutu Ada/ Ada/ Keterangan
Kurang
Sesuai Tidak
Sesuai
Sesuai
1 Pengajuan Request Work √
2 Hasil Uji Lab √
Gambar 10. Cisangkan Aqueduct 3
4
Hasil Uji Lapangan
Gambar Kerja


5 Implementasi Metode Kerja √
Diskusi dan Pembahasan 6
7
Peralatan
Personil proyek


Form pemeriksaan

Upaya pemilik proyek dalam hal ini 8
pekerjaan
9 Inspeksi bersama √
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dalam 10 Teguran Cacat Mutu √

pengelolaan pengendalian mutu di proyek


pembangunan jaringan irigasi Leuwigoong Pengajuan request work idealnya dilakukan
ini adalah dengan melaksanakan pelatihan sebelum pelaksanaan pekerjaan. Request
bagi seluruh personil yang terkait dalam work dilengkapi dengan gambar kerja,
proyek seperti kontraktor, konsultan dan metode kerja, tenaga kerja, material,
masyarakat sekitar. Tujuan pelatihan ini peralatan, lokasi kerja dan volume
adalah untuk menyamakan persepsi atau pekerjaan. Gambar kerja dan metode kerja
pemahaman terkait mutu dalam dalam request work harus sesuai dengan
pelaksanaan proyek maupun mutu dalam kondisi lokasi pekerjaan namun apabila ada
pengoperasian dan pemeliharaan jaringan perbedaan maka metode kerja dan gambar
irigasi. kerja harus diperbaharui terlebih dahulu
Dengan memiliki kesamaan pemahaman sebelum pekerjaan dilaksanakan. Request
maka dokumen acuan pengendalian mutu work yang diajukan oleh kontraktor dapat
untuk semua lapisan personil yang digunakan apabila telah medapat
berhubungan dengan proyek juga sama persetujuan dari konsultan pengawas dan
antara lain spesifikasi teknis, gambar direksi lapangan.

11 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 8 Nomer 1 | Desember 2016

Request work setiap pekerjaan cukup


lengkap secara administrasi namun pada
prakteknya beberapa pekerjaan telah
dimulai sebelum request pekerjaan
diajukan. Kondisi seperti ini terjadi karena
desakan agar pekerjaan segera dimulai
sementara konsultan pengawas atau direksi
lapangan tidak berada di lapangan.
Pengajuan request work dan izin memulai Gambar 11. Sumber mata air di lokasi
pekerjaan biasanya dilakukan secara lisan pekerjaan Cimanuk Aqueduct
saja.
Solusi terhadap persoalan sumber mata air
Situasi ini menunjukkan bahwa komitmen
ini adalah dengan membuat lintasan aliran
dan pemahaman bersama antara
sumber mata air menjauhi struktur pondasi
kontraktor, konsultan dan direksi lapangan
bangunan lantai kerja. Dari hal ini dapat
belum terjalin dengan baik. Dokumen
diketahui bahwa peran pengawasan mutu
administrasi dilengkapi di akhir pekerjaan
dan penanganan masalah di lapangan sudah
masih menjadi pola pikir sebagian besar
baik namun proses penanganan masalah
pemegang kepentingan di proyek.
memakan waktu cukup lama karena
Pemenuhan request work sebelum
panjangnya birokrasi yang harus dilalui
pelaksanan pekerjaan merupakan hal
untuk modifikasi design. Untuk menangani
penting yang menunjukkan kesesuaian
masalah sumber mata air ini harus meminta
jadwal pengajuan request dengan
saran dari ketua tim proyek jaringan irigasi
ketersediaan penanggungjawab dilapangan.
regional Indonesia. Akibat dari penanganan
Dalam hal implementasi metode kerja,
yang lama ini menyebabkan mundurnya
masih terdapat bahan lapuk atau akar dan
jadwal pelaksanaan pekerjaan bangunan
bongkahan batu pada timbunan tanah.
Cimanuk Aqueduct. Oleh karena itu, perlu
Disamping itu, penghamparan timbunan
adanya aturan baku untuk mempersingkat
langsung dilakukan tanpa ada pelembaban
jalur birokrasi untuk menangani
dan penimbunan dilakukan diatas tanah
permasalahan dalam proyek.
yang tidak kasar. Tujuan pelembaban tanah
dan penimbunan diatas tanah kasar adalah Pekerjaan Beton
agar tanah timbunan dan tanah dasar
menyatu. Standard metode kerja telah Pengamatan pekerjaan beton dilakukan
sesuai namun permasalahan seringkali sesuai dengan pekerjaan yang sedang
ditemukan pada ketidakdisplinan personil dilaksanakan di lapangan sepanjang
pelaksana pekerjaan dan pengawasan yang penelitian ini berlangsung.
kurang dari konsultan.
Pada pekerjaan galian di area Cimanuk
Aqueduct ditemukan sumber mata air.
Sumber mata air yang ditemukan di lokasi
pekerjaan harus ditangani dengan baik
karena apabila dibiarkan akan merusak
struktur bangunan nantinya (gambar 4.8).

12 | K o n s t r u k s i a
KAJIAN PENGENDALIAN MUTU KONSTRUKSI PEMBANGUNAN JARINGAN IRIGASI (Rivelino - Anton)

Tabel 3. Urutan Pengendalian Mutu konsultan pengawas harus lebih


Pekerjaan Beton ditingkatkan dalam mengawasi pengujian
beton di lapangan karena hasil pekerjaan
Pengamatan
Tidak beton menyebabkan kondisi yang sangat
Urutan Pengendalian Ada/
No.
Mutu
Ada/
Sesuai
Kurang
Ada/
Tidak
Keterangan
fatal apabila hasilnya tidak memenuhi
Sesuai
Sesuai standard mutu,
1 Pengajuan Request Work √
2 Hasil Uji Lab √
3 Hasil Uji Lapangan √
4 Gambar Kerja √
Implementasi Metode
5 √
Kerja
6 Peralatan √
7 Personil proyek √
Form pemeriksaan
8 √
pekerjaan
9 Inspeksi bersama √
10 Teguran Cacat Mutu √
Gambar 13. Penuangan beton
Mekanisme pengajuan request work dalam menggunakan excavator
pekerjaan beton sama dengan yang terjadi
Metode kerja pengangkutan dan penuangan
dalam pekerjaan tanah. Hasil uji lab beton
material beton sesuai spefikasi memenuhi
di lapangan relatif dilakukan sesuai dengan
akses menuju lokasi kerja yang layak
ketentuan yang meliputi slump test,
dengan menggunakan alat yang sesuai.
strength test, dan uji material agregat dan
Pelaksanaan pengangkutan dan penuangan
semen namun terdapat penyimpangan
beton dalam pekerjaan pondasi penahan
dalam uji beton di lapangan. Pengambilan tanah Ciojar Aqueduct menggunakan alat
benda uji beton setiap sample untuk
Excavator. Distribusi dengan menggunakan
keperluan strength test minimal sebanyak 6
bucket Excavator tidak layak digunakan
(enam) benda uji sesuai dengan aturan
untuk mengangkut beton. Apabila akses
yang tertulis dalam Spesifikasi Teknis.
lokasi pengecoran tidak dapat dijangkau
Kenyataan di lapangan dalam pekerjaan
oleh truck mixer hendaknya menggunakan
pengecoran dinding penahan tanah Ciojar
truck mixer yang dilengkapi dengan
Aqueduct hanya mengambil sebanyak 3
concrete pump.
(tiga) benda uji saja.

Gambar 12. Pengambilan benda uji untuk


keperluan strength test beton
Gambar 14. Internal Vibrator pada
Hal ini mengakibatkan data hasil pengujian pekerjaan pondasi penahan dinding
strength test tidak dapat digunakan untuk
mewakili kondisi beton di lapangan. Peran

13 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 8 Nomer 1 | Desember 2016

Pengecoran beton membutuhkan alat batu untuk irigasi harus keras, padat, tidak
Internal Vibrator untuk mengurangi kadar berlapis-lapis dan tidak berongga namun
gelembung udara dalam campuran beton pada lokasi pekerjaan Saluran utama
yang timbul pada saat proses penuangan Copong (BCP.3) terdapat batuan yang
(gambar 5.17). Gelembung udara nantinya berongga dan keropos. Batuan yang tidak
dapat mengurangi kekuatan benton. memenuhi standar mutu ini berasal dari
Persyaratan jumlah alat Interal Vibrator ini sumber batuan diluar sumber yang
sebanyak 2 (dua) buah untuk setiap 4 m3 ditetapkan dalam spesifikasi teknis.
campuran beton. Internal Vibrator yang Pemasangan batu dilakukan secara manual
ditemui di lapangan hanya berjumlah satu dengan tangan dan setiap batu harus
buah saja. sepenuhnya terselimuti dengan mortar
Tujuan digunakannya dua buah Internal sehingga seluruh rongga sambungan
Vibrator dalam satu lokasi pekerjaan agar diantara batu terisi mortar. Pemasangan
alat ini dapat bekerja bergantian tanpa secara manual dipengaruhi oleh kondisi
putus untuk sebelum campuran beton setiap pekerja yang melaksanakan
mulai mengeras dan menghindari pemasangan batu. Kondisi ini menyebabkan
pemisahan air dari campuran. Penggetaran adanya variasi jarak siaran (lebih besar dari
campuran beton dengan hanya 10cm) dan ukuran batu yang lebih besar
menggunakan satu buah alat tidak dari 40 cm.
dimungkinkan karena getaran alat yang
tidak lagi optimal apabila dioperasikan
cukup lama.

Pekerjaan Batu

Pengamatan pekerjaan batu dilakukan


sesuai dengan pekerjaan yang sedang
dilaksanakan di lapangan sepanjang
penelitian ini berlangsung. Gambar 15. Variasi bentuk siaran dalam
pemsangan batu
Tabel 4. Urutan Pengendalian Mutu
Pekerjaan Batu Pada prinsipnya, bentuk siaran yang tidak
Pengamatan homogen hanya terkait dengan kerapihan
Urutan Pengendalian Ada/
Tidak pekerjaan namun tidak berarti bahwa
No. Ada/ Ada/ Keterangan
Mutu
Sesuai
Kurang
Tidak pekerjaan tersebut dapat diabaikan.
Sesuai
1 Pengajuan Request Work √
Sesuai
Pengawasan terhadap pasangan batu ini
2 Uji Material √ hendaknya lebih ditingkatkan karena
3 Gambar Kerja √
4 Metode Kerja √
bentuk siaran di jaringan irigasi langsung
5 Peralatan √ menjadi pusat perhatian auditor dalam
6 Personil proyek √
Form pemeriksaan menyimpulkan mutu konstruksi selain
7 √
pekerjaan pekerjaan beton.
8 Inspeksi bersama √
9 Teguran Cacat Mutu √

Mekanisme pengajuan request work dalam


pekerjaan beton sama dengan yang terjadi
dalam pekerjaan tanah dan beton. Pasangan

14 | K o n s t r u k s i a
KAJIAN PENGENDALIAN MUTU KONSTRUKSI PEMBANGUNAN JARINGAN IRIGASI (Rivelino - Anton)

Kesimpulan proyek pembangunan jaringan irigasi


Leuwigoong agar penilaian kinerja
Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan
pengendalian mutu lebih akurat.
pada studi ini dapat disampaikan
kesimpulan sebagai berikut :
Daftar Pustaka
1. Dokumen yang digunakan dalam
pengendalian mutu pekerjaan 1. Abdulkareem, Y.A. dan Adeoti, E.K.A.
pembangunan jaringan irigasi Quality Control Compliance in The
Leuwigoong adalah Spesifikasi teknis, Nigerian Construction Industry : A Case
gambar kerja, Rencana Mutu Kontrak, Study of Projects in Kwara State.
Dokumen Administrasi seperti request http://www.unilorin.edu.ng/publicatio
work, hasil uji lapangan dan Catatan dan ns/abdulkareemya.
Instruksi Teknis. 2. Afolarin, Olumide Adenuga. Factors
2. Prosedur pelaksanaan pengendalian Affecting Quality in the Delivery of
mutu yang telah didesain sudah baik Public Housing Projects in Lagos State,
dimana unsur – unsur yang terlibat Nigeria. International Journal of
telah melakukan pengendalian mutu Engineering and Technology Volume 3
secara optimal. Kepatuhan kontraktor No. 3, March, 2013.
dalam pengendalian mutu seperti 3. Dipohusodo, Istimawan. 1996.
pengadaan laboratorium lapangan yang Manajemen Proyek dan Konstruksi-Jilid
terkalibrasi dan dokumen administrasi 1. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
seperti request pekerjaan telah 4. Enshassi, Adnan dan Mohamed, Sherif
terpenuhi namun belum sejalan dengan dan Abushaban, Saleh. Factors Affecting
pelaksanaan proyek. Peran konsultan The Performance of Construction
dalam melakukan pengendalian mutu Projects in The Gaza Strip. Journal of
sangat baik. Konsultan memiliki daftar Civil Engineering and Management.
periksa yang lebih terperinci 2009. 15(3): 269–280.
dibandingkan dokumen yang 5. Juran, Joseph M. dan Godfrey, A.
dipersyaratkan. Personil pengawas Blanton dan Hoogstoel, Robert E dan
lapangan dari konsultan merupakan Schilling, Edward G. 1998. Juran’s
personil yang sesuai dengan yang Quality Handbook. Penerbit The
tercantum di kontrak. McGraw-Hill Companies.
6. Project Management Institutes. 2013. A
Saran Guide to the Project Management Body
Sebagai tindak lanjut dari hasil studi yang of Knowledge (PMBOK® Guide) – Fifth
telah dilakukan dalam kajian kinerja Edition. Penerbit Project Management
pengendalian mutu dapat disampaikan Institute, Inc.
saran-saran sebagai berikut : 7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
1. Diperlukan komitmen yang lebih tinggi Republik Indonesia nomor:
terutama dari pihak kontraktor dalam 04/PRT/M/2009 tanggal 16 Maret
hal kepatuhan melaksanakan prosedur 2009 tentang Sistem Manajemen Mutu
pengendalian mutu. (SMM) Departemen Pekerjaan Umum.
2. Perlu melakukan analisa mengenai 8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
faktor – faktor yang mempengaruhi Republik Indonesia nomor :
kinerja pengendalian mutu dalam 14/PRT/M/2013 tanggal 17 Desember

15 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 8 Nomer 1 | Desember 2016

2013 tentang Perubahan Peraturan


Menteri Pekerjaan Umum Nomor
07/PRT/M/20011 tentang Standard
dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi dan Jasa Konstruksi.
9. Rumane, Abdul Razzak, 2011. Quality
Management in Construction Project,
Penerbit CRC Press Taylor & Francis
Group.
10. Soeharto, Iman. 1997. Manajemen
Proyek dari Konseptual Sampai
Operasional. Penerbit PT. Erlangga.
Jakarta.
11. Tang, S.L dan Ahmed, Syed M dan
Aoieong, Raymond T dan Poon, S.W.
2005. Construction Quality
Management. Penerbit Hong Kong
University Press.
12. Youman, Winner. 2003. Quality Control
Pada Pembangunan Perumahan.
Skripsi. Universitas Katolik
Parahyangan.

16 | K o n s t r u k s i a

Anda mungkin juga menyukai