Analisa Bentuk Lahan Denudasional Di Brown Canyon Akibat Aktifitas Pertambangan
Analisa Bentuk Lahan Denudasional Di Brown Canyon Akibat Aktifitas Pertambangan
ABSTRAKS
Kata Kunci : Erosi, Pelapukan, dan longsoran
PENDAHULUAN
GEOLOGI REGIONAL
Wilayah penelitian berada di lokasi
pertambangan Brown Canyon di Rowosari, Secara administratif Brown Canyon
Meteseh, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah. terletak di Desa Rowosari, Tembalang,
Kordinat untuk wilayah pertambangan Brown Semarang, Jawa Tengah. Secara astronomis
Canyon sendiri berada pada kordinat S 07° 03′ Brown Canyon sendiri berada pada kordinat S
25,815″ E 110° 29′ 07,321″. Brown Canyon 07° 03′ 25,815″ E 110° 29′ 07,321″.
ini berada pada formasi damar. Berdasarkan geologi regional, formasi di
daerah Brown Canyon ini adalah formasi
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya damar. Formasi ini mempunyai ciri khas
keunikan lokasi brown canyon sebagai tempat berupa batuannya terdiri dari batu pasir
wisata namun juga karena lokasi ini juga tufaan, konglomerat, dan breksi volkanik. Batu
dulunya sebagai tempat pertambangan bagi pasir tufaan berwarna kuning kecoklatan
sebagian orang. Selain itu juga Brown Canyon berbutir halus - kasar, komposisi terdiri dari
memiliki longsooran yang menarik untuk mineral mafik, felspar, dan kuarsa dengan
diamati. masa dasar tufaan, porositas sedang, keras.
Konglomerat berwarna kuning kecoklatan
Maksud diadakannya praktikum pada
hingga kehitaman, komponen terdiri dari
lokasi ini adalah untuk menganalisa inselberg
andesit, basalt, batuapung, berukuran 0,5 - 5
atau perbukitan sisa yang terjadi akbat aktifitas
cm, membundar tanggung hingga membundar
pertambangan. Tujuan diadakannya praktikum
baik, agak rapuh. Breksi volkanik mungkin
ini ialah untuk memahami morfologi di lokasi
diendapkan sebagai lahar, berwarna abu-abu
tersebut.
kehitaman, komponen terdiri dari andesit dan
METODE PENELITIAN basalt, berukuran 1 - 20 cm, menyudut -
membundar tanggung, agak keras.
Metode penelitian yang digunakan berupa
metode langsung dan metode studi pustaka.
Metode langsung dengan cara mendatangi DESKRIPSI
langsung lokasi tersebut dan diamati.
Kemudian diamati bentuk morfologinya dan
dianalisa. Yang diamati ialah sudut yang pada Kenampakan morfologi pada daerah
ujung-ujung reruntuhan batu, gerakan massa penelitian berupa bentuklahan denudasional.
batu, tingkat pelapukan, dan kelembapan tanah Morfologi yang tampak berupa perbukitan
serta iklim disana. Selain itu juga dengan terkikis. Perbukitan yang terkikis dikarenakan
metode studi pustaka yang merujuk pada dasar aktifitas pertambangan. Ini merupakan
teori dan literatur penelitian-penelitian aktifitas pertambangan yang dilakukan
terdahulu.
masyarakat. Pada perbukitan ini terjadi suatu
TINJAUAN PUSTAKA massa batuan yang terjatuh ke bawah karena
terlepas dari batuan induknya dan juga
1
terdapat gerakan massa batuan berupa batu- REFERENSI
batuan dengan kecepatan yang lambat hingga
cepat. Lereng pada perbukitan ini membentuk http://rocks-
science.blogspot.co.id/2013/07/klasifikasi-
sudut 160 - 350.
lereng-van-zuidam-1985_16.html
Pada lokasi ini memiliki tingkat pelapukan
yaitu rendah, lokasi ini juga memiliki
singkapan batu yang terdiri fragmen pasir
sedang - kasar, matriks pasir halus - sedang
dan batuan yang terdiri dari mineral – minereal
yang terdapat pada bartuan beku.
PEMB AHASAN