Anda di halaman 1dari 8

1.

Bentuk lahan asal vulkanik, merupakan bentuk lahan yang terjadi akibat aktivitas gunung api,
contohnya antara lain kerucut gunung api, kawah, kaldera, medan lava.
Gambar 2.3 Bentuk Lahan Volkanisme (Suhendra, 2009).
Volkanisme adalah berbagai fenomena yang berkaitan dengan gerakan magma yang bergerak
naik ke permukaan bumi. Akibat dari proses ini terjadi berbagai bentuk lahan yang secara umum
disebut bentuk lahan gunungapi atau vulkanik. Bentuklahan asal gunungapi adalah sebagai
berikut (Suhendra, 2009).
Kepundan (simbol : V1)
Kepundan (crater atau cauldron), yaitu cekungan membulat dibagian tengah vulkan
sebagai pusat aktivitasnya.
Atau Kawah merupakan cekungan pada puncak atau bagian lereng gunungapi yang
merupakan tempat keluarnya magma ke permukaan. Neck akan menghubungkan
kawah dengan dapur magma yang terdapat di dalam bumi. Bentuk cekung pada
kawah menyebabkan air hujan dapat tertampung dalam kawah sehingga akan
terbentuk danau kawah.

Kerucut gunungapi (simbol : V2)

Suatu bentukan lahan yang merupakan bagian atas volkanik akibat erupsi volkan.
Lereng curam sampai sangat curam proses geomorfologi adalah erosi dan
longsoran. Jenis batuan yang dominan batuan beku,material permukaan lanau
sampai kerakal. Draina sebaik, jenis tanah regosol dan andosol.

Lereng gunungapi (simbol : V3)

Suatu bentukan lahan yang terdapat di bawah kerucut volkan sampai batas ata kaki
volkan. Lereng miring sampai curam, jenis batuan adalah batuan beku,material
permukaan liat samapi kerikil. Drainase baik, jenis tanah bervariasi.

Kaki gunungapi (simbol : V4)


Suatu bentuk lahan yang terdapat pada batas bawah sampai paling bawah dari
volkan. Lereng agak miring sampai miring. Proses geomorfologi adalah erosi. Jenis
batuan adalah batuan beku, jenis tanah bervariasi.

Dataran kaki gunungapi (simbol : V5)


Suatu bentuk lahan yang terdapat pada batas bawahdari kaki volkan sampai
dataran aluvial. Lereng datarsampai agak miring. Proses geomorfologi
adalahsedimentasi dan erosi. Jenis batuan adalah batuanbeku, material permukaan
liat sampai pasir. Drainasebaik, jenis tanah bervareasi.
Dataran fluvio gunungapi (simbol : V6)
Merupakan satuan bentuklahan dengantopografi datar dan terbentuk dari proses
fluvial
Atau Dataran fluvio gunungapi merupakan satuan bentuklahan dengan topografi
datar dan terbentuk oleh pengendapan dari proses fluvial. Proses pengendapan
yang terjadi lebih intensif serta material utamanya berupa pasir sedang hingga
halus pada bagian atasnya. Di sini pemanfaatan lahan untuk pertanian dan
permukiman lebih berkembang

Padang lava (simbol : V7)

Suatu bentuk lahan pada daerah volkan yang tertutup endapan lava. Lereng miring
sampai agak curang, jenis batuan adalah batuan beku. Material permukaan liat
sampai bongkah-bongkah batuan hasil pembekuan magma. Drainase baik, jenis
tanah Andosol danlatosol.

Lelehan lava (simbol : V8)


Aliran lahar (simbol : V9)
Suatu bentuk lahan pada daerah volkan yang tertutup endapan lahar. Lereng miring
sampai agak curam, jeins batuannya batuan beku, material permukaan debu
sampai kerikil. Drainase baik, jenis tanah cenderung regosol.

Dataran antar gunungapi (simbol : V10)

Suatu bentuk lahan yang terdapat pada batas paling bawah kaki volkan sampai
dataran aluvial dan terletak diantara dua atau beberapa volkan. Lereng datar
sampai agak miring, jenis batuan berupa batuan beku,material permukaan sampai
pasir. Drainase baik, jenis tanah bervariasi.
Leher gunungapi (simbol : V11)
Lava yang membeku dan mengeras di dalamsaluran keluar

Boca (simbol : V12)


Suatu bentuk lahan yang terjadi karena intrusi magma yang membeku di
permukaan, berbentuk bulat lonjong atau tidak beraturan. Lereng curam sampai
sangat terjal, jenis batuannya batuan beku, material permukaan liat sampai kerikil.
Drainase baik, jenis tanah bervariasi.

Kerucut parasiter (simbol : V13)


Suatu bentukan yang terjadi akibat lava yang mengalir tidak melalui kepundan,
tetapi muncul ke permukaan melalui celah baru, material permukaan liat sampai
kerikil. Drainase baik, jenis tanah bervariasi. Gambar kerucut parasiter Gunung
Guntur

2. Bentuk lahan asal fluvial, merupakan bentuk lahan yang terjadi akibat aktivitas

sungai, contohnya antara lain dataran banjir, tanggul alam, teras sungai. Karena
sebagian besar sungai bermuara di laut maka sering terjadi bentuk lahan akibat
kombinasi proses fluvial dan marine.
Atau Bentuklahan asal proses fluvial terbentuk akibat aktivitas aliran sungai
yang berupa pengikisan, pengangkutan dan pengendapan (sedimentasi)
membentuk bentukan-bentukan deposisional yang berupa bentangan
dataran aluvial (Fda) dan bentukan lain dengan struktur horisontal,
tersusun oleh material sedimen berbutir halus. Bentuklahan asal fluvial
adalah sebagai berikut.

Gambar 2.4 Bentuk Lahan Asal Fluvial (Herlambang, 1990).

Bentuklahan asal proses fluvial terbentuk akibat aktivitas aliran sungai yang berupa pengikisan,
pengangkutan dan pengendapan (sedimentasi) membentuk bentukan-bentukan deposisional yang
berupa bentangan dataran aluvial (Fda) dan bentukan lain dengan struktur horisontal, tersusun
oleh material sedimen berbutir halus. Bentuklahan asal fluvial adalah sebagai berikut (Suhendra,
2009).
Dataran aluvial (simbol : F1)
Suatu bentuk lahan yang terbentuk oleh proses endapan aliran permukaan. Lereng
datar sampai agak miring, dengan proses sedimentasi. Jenis batuan sedimen,
material permukaan liat sampai pasir.Drainase baik sampai sedang, jenis tanah
aluvial,Gleisol dan Grumusol.

Rawa, danau, rawa belakang (simbol : F2)


Rawa adalah suatu bentuk lahan yang merupakan ledokan di daerah dataran dan
terisi air dengan kedalaman relatif dangkal. Drainase buruk dengan genangan
bersifat musiman sampai permanen. Jenis tanah Organosol.
Rawa belakang adalah suatu bentuk perairan yang terbentuk di belakang tanggul
alam sebagai akibat meluapnya air sungai dantergenang secara musiman. Jenis
batuan sedime,material permukaan liat sampai pasir halus. Drainaseburuk, jenis
tanah Gleisol.
Danau adalah suatu tubuh perairan yang tergenang, baik batuanmanusia maupun
alami serta mempunyai perbedaantemperatur dari dasar sampai permukaan.

Dataran banjir (simbol : F3)


Suatu bentuk lahan yang terletak di kanan-kiri sungai dan masih dipengaruhi oleh
luapan banjir. Lereng datar sampai agak miring ke arah sungai, proses geomorfologi
adalah sedimentasi. Jenis batuan sedimen, material permukaan liat sampai
kerikil.Drainase sedang sampai buruk. Jenis tanah aluvial dan Gleosol.
Tanggul alam (simbol : F4)
Tanggul yang terbentuk akibat banjir sungai di wilayah dataran rendah yang
berperan menahan air hasil limpasan banjir sehingga terbentuk genangan yang
dapat kembali lagi ke sungai. Seiring dengan proses yang berlangsung kontinyu
akan terbentuk akumulasi sedimen yang tebal sehingga akhirnya membentuk
tanggul alam.
Teras sungai (simbol : F5)
teras sungai dapat dimanfaatkan untuk mengetahui proses-proses yang telah
terjadi di masa lalu. teras sungai merupakan satu morfologi yang sering dijumpai
pada sungai. Proses deposisi, proses migrasi saluran, proses erosi sungai meander
dan aliran overbank sangat
berperan dalam pembentukan dan perkembangan dataran banjir. Faktor yang
mempengaruhi proses pembentukan dan perkembangan teras sungai adalah
perubahan base level of erosion dan perubahan iklim
Kipas aluvial (simbol : F6)
Bila suatu sungai dengan muatan sedimen yang besar mengalir dari bukit atau
pegunungan, dan masuk ke dataran rendah, maka akan terjadi perubahan gradien

kecepatan yang drastis, sehingga terjadi pengendapan material yang cepat, yang
dikenal sebagai kipas aluvial, berupa suatu onggokan material lepas, berbentuk
seperti kipas, biasanya terdapat pada suatu dataran di depan suatu gawir. Biasanya
pada daerah kipas aluvial terdapat air tanah yang melimpah. Hal ini dikarenakan
umumnya kipas aluvial terdiri dari perselingan pasir dan lempung sehingga
merupakan lapisan pembawa air yang baik.
Suatu bentuk lahan yang dihasilkan oleh endapan yang kipas akibat terjadinya
perubahan gradien dan arah aliran sungai. Lereng datar sampai miring,dengan
proses erosi ringan maupun sedimentasi, jenisbatuan sedimen, material permukaan
liat sampai kerikil yang belum terkosolidasi dengan baik. Drainase baik sampai
sedang, jenis tanah Aluvial.

Gosong (simbol : F7)


Delta (simbol : F8)
Delta adalah bentang alam hasil sedimentasi sungai pada bagian hilir setelah
masuk pada daerah base level.
Pada saataliran air mendekati muara, seperti danau atau laut makakecepatan
aliranya menjadi lambat. Akibatnya, terjadi pengendapan sedimen oleh air
sungai. Pasir akan diendapkan sedangkan tanah liat dan lumpur akan tetap
terangkut oleh aliran air. Setelah sekian lama , akan terbentuk lapisan - lapisan
sedimen. Akhirnya lapian lapisan sedimen membentuk dataran yang luas pada
bagian sungai yangmendekati muara nya dan membentuk delta.

Dataran delta (simbol : F9)


Suatu bentuk lahan sebagai endapan sedimen yangterbentuk di muara sungai yang
tidak bermuara kelaut serta sering ditemui perubahan-perubahan arah aliran
sungai. Lereng datar sampai agak miring,dengan proses sedimentasi. Jenis batuan
sedimen,material permukaan liat sampai kerikil. Drainase baik sampai sedang, jenis
tanah aluvial.
3. Bentuklahan asal struktural

Gambar 2.1 Bentuk lahan struktural (Suhendra, 2009)


Bentuk lahan struktural terbentuk karena adanya proses endogen atau proses tektonik, yang
berupa pengangkatan, perlipatan, dan pensesaran. Gaya (tektonik) ini bersifat konstruktif
(membangun), dan pada awalnya hampir semua bentuk lahan muka bumi ini dibentuk oleh
kontrol struktural. Bentuklahan asal struktural adalah sebagai berikut (Suhendra, 2009).
Pegunungan blok sesar (simbol : S1)
pegunungan blok sesar adalah pegunungan yang tersusun dari batuan klastik, ditandai oleh
berbagai bentuk patahan, misalnya: graben,sembul,triangle facet,dan sebagainya

Gawir sesar (simbol : S2)


gawir sesar yaitu tebing patahan memanjang, terjadi karena adanya dislokasi.

Pegunungan antiklinal (simbol : S3)


pegunungan /perbukitan antiklinal adalah pegunungan yang tersusun dari batuan plastis, terjadi
atas unit-unit punggung lipatan. lembah yang terdapat dipuncak antiklin setelah tererosi adalah
combe

Perbukitan antiklinal (simbol : S4)

Perbukitan atau pegunungan sinklinal (simbol : S5)

pegunungan/perbukitan sinklinal tersusun dari batuan plastis, terdiri atas lembahlembah lipatan
atau Sinklinal merupakan bagian lipatan yang memiliki bagian yang lebih rendah
dari bagian lipatan lainnya. Lipatan sinklinal akan membentuk permukaan bumi
menjadi cekung, contohnya lembah. Pegunungan/perbukitan sinklinal tersusun dari
batuan plastis, terdiri atas lembah-lembah lipatan.

Pegunungan monoklinal (simbol : S6)


pegunungan/perbukitan monoklinal adalah pegunungan lipatan yang terjadi karena adanya tekanan
pada satu titik saja yang tingginya >500m disebutpegunungan monoklinal, <500m disebut
perbukitan monoklinal. monoklinal(homoklinal yang lerengnya 11disebut cuesta

Pegunungan atau perbukitan kubah (simbol : S7)


pegunungan/perbukitan kuba (dome) adalah pegunungan/perbukitan tunggal yang lerengnya landai,
trjadi karena proses updoming. kubah yang berstadia dewasa dipuncaknya terdapat sistem lembah
berbentuk segitiga (triangle facet) yang disebut flat iron

Pegunungan atau perbukitan plato (simbol : S8)


pegunungan/perbukitan plato, merupakan tanah datar dengan struktur horizontal, dengan ketinggian
>500 m untuk pegunungan dan<500m untuk perbukitan. pada umumnya dikelilingi oleh klompok
volkan atau rangkaian pegunungan.
Lembah antiklinal (simbol : S9)
Merupakan lembah di sekitar daerah antiklinal.
Hogback atau cuesta (simbol : S10) Hogback adalah sebuah barisan gunung yang
terjal pada punggungan yang strukturnya homoclinal, terbentuk dari monocline,
miring curam terdiri dari lapisan batu yang menonjol dari daerah sekitarnya.
Hogback sering ditemukan sebagai pegunungan di sepanjang lipatan anticlines dan
synclines yang menentukan karakteristik suatu barisan gunung yang terjal, curam,
kemiringan dip lebih besar dari 30 - 40 dengan kemiringan yang hampir simetris.
Cuesta adalah homoclinal punggungan dengan kemiringan yang lebih lembut
dibanding hogback. Cuesta yang berlereng curam disebut tebing, sedangkan cuesta
yang lebih curam disebut jurang.

4. Bentuk lahan asal marine, merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh proses laut

seperti tenaga gelombang, pasang dan arus. Contohnya gisik pantai (beach ridge), bura
(spit), tombolo, laguna.
Atau Aktifitas marine yang utama adalah abrasi, sedimentasi, pasang-surut,
dan pertemuan terumbu karang. Bentuk lahan yang dihasilkan oleh
aktifitas marine berada di kawasan pesisir yang terhampar sejajar garis
pantai. Pengaruh marine dapat mencapai puluhan kilometer ke arah darat,
tetapi terkadang hanya beberapa ratus meter saja. Sejauh mana efektifitas
proses abrasi, sedimentasi, dan pertumbuhan terumbu pada pesisir ini,
tergantung dari kondisi pesisirnya. Proses lain yang sering mempengaruhi
kawasan pesisir lainnya, misalnya : tektonik masa lalu, berupa gunung api,

perubahan muka air laut (transgresi/regresi) dan litologi penyusun.


Bentuklahan asal marin adalah sebagai berikut.

Gambar 2.6 Bentuk Lahan Marine (Suhendra, 2009).


Aktifitas marine yang utama adalah abrasi, sedimentasi, pasang-surut, dan pertemuan
terumbu karang. Bentuk lahan yang dihasilkan oleh aktifitas marine berada di kawasan pesisir
yang terhampar sejajar garis pantai. Pengaruh marine dapat mencapai puluhan kilometer ke arah
darat, tetapi terkadang hanya beberapa ratus meter saja. Sejauh mana efektifitas proses abrasi,
sedimentasi, dan pertumbuhan terumbu pada pesisir ini, tergantung dari kondisi pesisirnya.
Proses lain yang sering mempengaruhi kawasan pesisir lainnya, misalnya : tektonik masa lalu,
berupa gunung api, perubahan muka air laut (transgresi/regresi) dan litologi penyusun.
Bentuklahan asal marin adalah sebagai berikut (Suhendra, 2009).
Gisik (simbol : M1)
Gisik yaitu tepian laut yang terdapat di atas permukaan air laut yang terjadi karena
adanya pengangkatan dasar laut.
Dataran pantai (simbol : M2)
Suatu bentuk lahan berupa dataran yang terbentuk oleh akumulasi endapan laut.
Lereng datar sampai agak miring, dengan proses sedimentasi, jenis batuan
sedimen, material permukaan pasir. Drainase baik sampai sedang, jenis tanah
Regosol.
Beting pantai (simbol : M3)
Beting yaitu onggokan pasir di pantai dan muara sungai yang akan nampak pada
saat pasang surut, dan di genangi air laut pada saat pasang naik.

Laguna (simbol : M4)

Suatu tubuh perairan yang terdapat di dalam atol, diantara pulau-pulau karang atau
pulau-pulau.
Rataan pasang-surut (simbol : M5)
Suatau bentuk lahan yang letaknya lebih rendah daridaerah sekitanya, serta masih
dipengaruhi olehpasang-surut air laut. Lereng datar sampai agakmiring, dengan
proses sedimentasi. Jenis batuansedimen, material permukaan pasir, banyak
dijumpairumah binatang laut. Drainase buruk, jenis tanahGleisol dan tanah
mengandung diatomae.
Rataan lumpur (simbol : M6)
Rataan lumput biasa terdapat di dekat hutang mangrove.
Teras marin (simbol : M7)
Teras Marin (Marine Tarrace)
Dataran pantai tua yang terangkat dan tererosi. Biasanya terdiri dari bahan
endapan laut yang berlapis-lapis
Gosong laut (simbol : M8)
Suatu bentuk lahan dataran yang terletak di daerahyang rebentuk dari endapan
pasir laut. Lereng datarsampai agak miring dengan proses sedimentasi. Jenisdatar
sampai agak miring dengan proses sediemtasi. Jenis batuan sedimen laut, material
permukaan liatsampai pasir. Drainase baik, jenis tanah Regosol danAluvium.

Pantai berbatu (simbol : M9)


yaitu bila pantai tersusun oleh gravel atau batuan lepas. Seperti pantai kerakal.

Terumbu (simbol : M10)

Suatu bentuk lahan berupa dataran yang tersusun daribari karang dan dipisahkan
dari daratan utama olehlaut. Lereng miring sampai terjal, dengan proses solusi.
5. Bentuk lahan asal solusional (pelarutan), merupakan bentuk lahan yang dihasilkan

oleh pelarutan batuan. Banyak terdapat pada daerah kapur (karst), contohnya adalah
kubah karst, dolina, uvala, polje, gua karst.
Bentuklahan asal pelarutan
Gambar 2.7 Bentuk Lahan Karst (Suhendra, 2009).
Bentuk lahan karst dihasilkan oleh proses pelarutan pada batuan yang mudah larut. Karst adalah
suatu kawasan yang mempunyai karekteristik relief dan drainase yang khas, yang disebabkan
keterlarutan batuannya yang tinggi. Dengan demikian Karst tidak selalu pada batu gamping,
meskipun hampir semua topografi karst tersusun oleh batu gamping. Bentuklahan asal pelarutan
adalah sebagai berikut (Suhendra, 2009).
Dataran karst (simbol : K1)
Suatu bentuk lahan yang relatif datar dengan struktur horisontal pada daerah karts
dan lebih tinggi daripada daerah sekitarnya. Lereng datar sampai agak miring, jenis
batuan sedimen kapur. Material permukaan dariliat sampai pasir, drainase baik,
jenis tanah Mediterandan Renzina.
Kubah karst (simbol : K2)
kubah karst, kenampakan permukaan karst yang berbentuk seperti kerucut berupa
bukit sisa proses pelarutan (White, 1988). Dalam buku Karst Glosarium Indonesia
(Adji, 2010).
Lereng perbukitan (simbol : K3)
Suatu bentuk lahan berbukut yang menyerupai topografi karst tetapi tidak
mempunyai karakteristikdominan dari suatu lahan karst. Lereng miring sampai
terjal, proses erosi. Jenis batuan kapur dan batuan sedimen lainnya, material
permukaan liat sampai pasir. Drainase baik, jenis tanah Renzina danMediteran.

Perbukitan sisa karst (simbol : K4)


Bila bagian depan (dinding) suatu pegunungan/perbukitan mundur akibat proses
denudasi dan lereng kaki (footslope) bertambah lebar secara terus-menerus akan
meninggalkan lereng dinding bukit yang curam
Uvala atau polye (simbol : K5)
Uvala adalah ledakan tertutup yang luas, yang terbentuk oleh gabungan dari
beberapa doline. Uvala mempunyai dasar yang tak teratur yang mencerminkan
ketinggian sebelumnya dan karakteristik dari lereng doline yang telah mengalami
degradasi serta lantai dasarnya tidak serata polje (Whittow, 1984).
Polje
Polje adalah ledakan tertutup yang luas dan memanjang di daerah topografi karst
yang mempunyai dasar mendatar dan dinding di sekelilingnya terjal (Ritter, 1979).
Polje ini terjadi dari gabungan sistem gua yang runtuh dan lantai dasarnya biasanya
tertutup aluvium.

Atau Uvala : danau karts yang berada di daerah berkapur yang berukuran besar
Doline : danau karts yang berada di daerah berkapur yang berukuran kecil
Lokva : danau karts yang berada di daerah berkapur yang berukuran tidak besar

Ledok karst (simbol : K6)


Dataran karst ygrendah

Dolina (simbol : K7)


pengertian dolina adalah danau yang terjadi di daerah kapur sebagai hasil proses
pelarutan batu kapur sehingga membuat cekungan (lubang berbentuk corong.
Dolina dapat terjadi karena erosi (pelarutan atau karena reruntuhan. Dolian disebut
juga karst.

Anda mungkin juga menyukai